Anda di halaman 1dari 15

BAB V

INTEGRAL VEKTOR

A. Integral Biasa

Misalkan R(u )=R1 (u )i+R2 (u) j+R3 (u)k sebuah vektor yang

bergantung pada variabel skalar tunggal u, di mana R1 (u), R2 (u), R3 (u )


kontinu dalam suatu selang yang ditentukan maka

∫ R(u )du=i∫ R 1(u )du+ j∫ R 2(u)du+k ∫ R3(u)du


disebut integral tak tentu dari R(u). Bila terdapat sebuah vektor S(u) sehingga

d
R(u )= (S (u ))
du maka
d
∫ R(u )du=∫ du (S (u ))du=S(u )+C
di mana C adalah vektor konstan sebarang yang tak bergantung pada u. Integral
tentu dari R(u) dapat dituliskan
b b

∫ R(u )du=∫ dud (S (u ))du=S(u )+C|ba=S (b )−S (a )


a a

Contoh 1.
2

∫ R(t )dt
2 3
Jika R(t) = (t – t )i + 2t j – 3k, maka carilah (a). ∫ R(t )dt (b). 1 .
Jawab.

(a). ∫ R(t )dt = ∫ [(t−t 2 )i+2 t3 j−3k ]dt


=
i∫ (t−t2 )dt+ j∫ (2t 3 )dt−k ∫ (3)dt
= i(t2/2 – t3/3 + c1) + j (t4/2 + c2) + k(-3t + c3)
= (t2/2 – t3/3)i + + t4/2 j – 3t k + c1i + c2j + c3k
= (t2/2 – t3/3)i + + t4/2 j – 3t k + c
dimana c = c1i + c2j + c3k adalah vector constant.

81
(b). Dari bagian (a) sudah diperoleh ∫ R(t)dt = (t2/2 – t3/3)i + + t4/2 j – 3t k + c.
Maka
2

∫ R(t )dt 2
|1
1 = [(t2/2 – t3/3)i + + t4/2 j – 3t k + c
= [(22/2 – 23/3)i + 24/2 j –3(2) k + c] - [(12/2 –13/3)i +14/2 j –3(1) k +c]
= -5/6i + 15/2j – 3k.
Contoh 2.
2
∫ Ax ddtA2 dt Ax
dA
dt
+c
Buktikan = .
Bukti.
Perhatikan bentuk berikut
d dA d 2 A dA dA d2 A
( Ax ) Ax 2 + x Ax
dt dt = dt dt dt = dt 2
Maka dengan mengintegrasikannya maka diperoleh
2
∫ Ax ddtA2 dt ∫
d
dt
dA
( Ax )
dt dt =
dA
Ax +c
dt
=

B. Integral Garis

Misalkan r(u )=x (u)i+ y (u ) j+z(u)k dimana r(u) adalah vektor posisi
dari (x, y, z) mendefinisikan sebuah kurva C yang menghubungkan titik-titik P 1
dan P2 di mana u = u1dan u = u2 untuk masing-masingnya. Anggap bahwa C
tersusun dari sejumlah berhingga kurva-kurva di mana untuk masing-masingnya

r(u) memiliki turunan yang kontinu. Misalkan A ( x , y , z)= A1 i+ A2 j+A 3 k


sebuah fungsi vektor dari posisi yang didefinisikan dan kontinu sepanjang C.
Maka integral dari komponen tangensial A sepanjang C dari P 1 ke P2 ditulis
sebagai
P2

∫ A . dr =∫ A . dr =∫ A1 dx+ A 2 dy+ A 3 dz
P1 C C

82
adalah contoh dari integral garis. Jika A adalah gaya F pada sebuah partikel yang
bergerak sepanjang C, maka integral garis ini menyatakan usaha yang dilakukan
oleh gaya. Jika C adalah kurva tertutup (yang mana akan kita anggap sebagai
kurva tertutup sederhana, yakni kurva yang tak memotong dirinya sendiri), maka
integral mengelilingi C sering ditunjukkan oleh

∮ A .dr=∮ A1 dx+ A2 dy+ A 3 dz


Dalam aerodinamika dan mekanika fluida, integral ini disebut sirkulasi dari A
mengelilingi C, di mana A menyatakan kecepatan dari fluida. Pada umumnya
setiap integral yang dihitung sepanjang kurva disebut integral garis. Integral-
integral demikian dapat didefinisikan dari segi pandangan limit-limit dari jumlah-
jumlah seperti halnya integral kalkulus elementer.
Teorema
Jika A =  pada semua titik dalam suatu daerah R dari ruang yang didefinisikan
oleh a1  x  a2, b1  y  b2, c1  z  c2, di mana (x, y, z) berharga tunggal dan
memiliki turunan-turunan yang kontinu dalam R, maka
P2

∫ A .dr
P1
1. tidak bergantung pada lintasan C dalam R yang menghubungkan
P1 dan P2

∮ A .dr=0
2. C mengelilingi setiap kurva tertutup C dalam R
Dalam hal demikian A disebut sebuah medan vektor konservatif dan  adalah
potensial skalarnya. Sebuah medan vektor A adalah konservatif jika dan hanya
jika xA = 0 atau medan vektor A adalah konservatif jika dan hanya jika A = .

Contoh 3

Jika A = (3x2+6y)i - 14yzj + 20xz2 k , hitunglah ∫C A⋅dr dari (0, 0, 0) ke (1, 1,


1) sepanjang lintasan-lintasan C berikut :
(a). x = t, y = t2, z = t3.
(b) garis-garis lurus dari (0, 0, 0) ke (1, 0, 0), kemudian ke (1, 1, 0) dan

83
kemudian ke (1, 1, 1).
(c) garis lurus yang menghubungkan (0, 0, 0) dan (1, 1, 1).
Jawab.

Pertama ditentukan dulu ∫ A . dr yaitu


c
❑ ❑

∫ A . dr = ∫ ¿ ¿
c c

=∫ ¿ ¿
c

Jika x=t , y =t 2 , z=t 3 , titik –titik (0,0,0) dan (1,1,1) masing – masingnya
berhubungan dengan t = 0 dan t = 1. Maka
❑ 1

∫ A . dr = ∫ ¿ ¿
c t=0

1
¿ ∫ 9 t 2 dt−28 t 6 dt +80 t 9 dt
t=0

1
¿ ∫ (¿ 9 t 2−28 t 6 +80 t 9 )dt ¿
t=0

1
¿ 3 t 2−4 t 7 +6 t 10|0 =5
Metode lain
Sepanjang C, A = 9 t 2 i−14 t 5 j+20 t 7 k dan r = xi + yj +zk =t i+t 2 j+t 3 k dan dr =
(i + 2t j + 3t2 k ) dt. Maka
❑ 1

∫ A . dr = ∫ ( 9t 2 i−14 t5 j +20 t 7 k ) . ( i+2 t j+3 t 2 k ) dt


c t=0

1
2 6 9
= ∫ 9 t dt −28 t dt +80 t dt = 5
t =0

(b) Sepanjang garis lurus dari (0, 0, 0) ke (1, 0, 0). Maka y = 0, z =


0, dy = 0, dz = 0 sedangkan x berubah dari 0 hingga 1. Maka integral
sepanjang bagian lintasan ini adalah
1

∫ ¿¿
x=0

1
¿ x3 ]0 =1
84
Sepanjang garis lurus dari (1, 0, 0) ke (1, 1, 0). Maka x = 1, z = 0,
dx = 0, dz = 0 sedangkan y berubah dari 0 hingga 1. Maka integral
sepanjang bagian lintasan ini adalah
1

∫ ¿¿
x=0

Sepanjang garis lurus dari (1, 1, 0) ke (1, 1, 1). Maka x = 1, y =


1, dx = 0, dy = 0 sedangkan z berubah dari 0 hingga 1. Maka integral
sepanjang bagian lintasan ini adalah
1

∫ ( 3 ( 12 ) +6 ( 1 ) ) ( 0 )−14 (1 ) z ( 0 )+ 20 (1 ) z 2 dz
x=0

1 3 1
20 z 20
¿ ∫ 20 z dz=
x=0
2
3 ] 0
=
3
Jumlahkan ketiganya maka diperoleh,

∫ A . dr =1+ 0+ 20 =
3 3
23
c

(c) Garis lurus yang menghubungkan (0, 0, 0) dan (1, 1, 1) dalam


bentuk parametrik diberikan oleh x = t, y = t, z = t. Maka
❑ 1

∫ A . dr = ∫ ¿ ¿
c t=0

1
¿ ∫ ( 3 t 2 +6 t−14 t 2+ 20 t 3 ) dt
t=0

1
¿ ∫ (6 t −11 t 2+ 20t 3 )dt
t=0

13
¿
3
Contoh 4.
Carilah usaha total yang dilakukan untuk menggerakkan sebuah partikel
dalam medan gaya yang diberikan oleh F= 3xyi - 5zj + l0xk sepanjang
kurva x = t 2 + 1, y = 2t2, z = t3 dari t = 1 hingga t = 2.
Jawab
❑ ❑

Usaha total ¿ ∫ F . dr ¿ ∫ ( 3 xy i−5 z j +10 x k ) . ( dxi+dyj+dzk )


c c

85

¿ ∫ ( 3 xy dx−5 z dy +10 x ) dz
c

¿ ∫ ( 3 ( t 2+ 1 )( 2t 2 ) d ( t 2 +1 )−5 ( t 3 ) d ( t 2 ) +10 ( t 2+1 ) d ( t 3 ) )
c

¿ ∫ ( 12 t 5 +10 t 4 +12 t 3 +30 t 2 ) dt=303
c

Contoh 5.

Jika F = 3xy i - y2 j , hitunglah ∫C F⋅dr dimana C adalah kurva dalam


bidang y = 2x2 , dari (0, 0) hingga (1, 2).
Jawab
Karena integrasi dilakukan dalam bidang xy (z = 0), kita dapat mengambil r=
xi + yj. Maka
❑ ❑ ❑

∫ F .dr =∫ ( 3 xy i – y 2 j ) . ( dx i+ dy j) = ∫ ( 3 xy dx – y 2 dy )
c c c

Metode pertama.
Ambilkan x = t dalam y = 2x 2. Maka persamaan-persamaan parameter dari C
adalah x = t, y = 2t2. Titik-titik (0,0) dan (1, 2) masing-masingnya berhubungan
dengan t = 0 dan t = 1. Maka
❑ ❑
2
∫ F .dr =∫ 3 ( t ) ( 2 t2 ) dt – ( 2 t2 ) d ( 2t 2 )
c c

−7
¿ ∫ ( 6 t 3 – 16 t 5 ) dt=
c 6
Metode kedua.
Substitusikan y= 2x 2 secara langsung, dimana x mulai dari 0 hingga 1. Maka
❑ ❑ ❑
2
∫ F .dr =∫ 3 ( x ) ( 2 x ) dx – ( 2 x 2 2
) d ( 2 x ) =∫ ( 6 x 3 – 16 x5 ) dx= −7
2

c c c 6
Perhatikan bahwa bila kurva dilintasi dalam arah sebaliknya, yakni dari (1, 2)
ke (0, 0), harga integral akan menjadi 7/6 dari pada - 7/6.
Contoh 6.
Carilah usaha yang dilakukan dalam menggerakkan sebuah partikel mengelilingi
lingkaran C dalam bidang xy sekali, jika lingkaran berpusat di titik asal dan

86
berjari-jari 3 dan medan gaya diberikan oleh F = (2x-y+z)i + (x+y-z2)j + (3x-
2y+4z)k.
Jawab
Dalam bidang z = 0, F= (2x - y) i + (x +y)j + (3x - 2y) k dan dr = dx i+ dyj
+ dzk, sehingga usaha yang dilakukan adalah
❑ ❑ ❑

∫ F .dr =∫ [ ( 2 x− y ) i+( x+ y ) j+ (3 x−2 y ) k ] ∙[dxi+ dyj]=∫ ( 2 x− y ) dx +( x+ y ) dy


c c c

Pilih persamaan-persamaan parameter lingkaran sebagai x = 3 cos t, y = 3 sin t


dimana t berubah dari 0 hingga 2π (lihat gambar 1 di bawah).

Gambar 1
Maka integral lintasan sama-dengan

∫ [2(3 cost )−3 sin t ][−3sin t ]dt+[3 cost +3 sin t ][3 cost ]dt
t=0

∫ (9−9 sint cost )dt 9


9 t− sin2 t|20 π
= t=0 = 2 = 18π
Dalam melintasi C kita telah memilih arah berlawanan perputaran jarum jam
yang ditunjukkan dalam gambar di atas. Kita menyebutnya arah positip, atau
mengatakan bahwa C telah dilintasi dalam arah positip. Jika C dilintasi
dalam arah perputaran jarum jam (negatip) harga integral akan menjadi - 18 π.

87
Contoh 8.
a. Jika F = , dimana  berharga tunggal dan memiliki turunan-turunan parsial
yang kontinu, perlihatkan bahwa usaha yang dilakukan dalam menggerakkan

sebuah partikel dari satu titik P1 ( x 1 , y 1 , z 1 ) dalam medan ini ke titik lainnya
P2 ( x 2 , y 2 , z 2 ) tidak bergantung pada lintasan yang menghubungkan kedua
titik itu

∫ F.dr
b. Jika C tidak bergantung pada lintasan C yang menghubungkan dua
buah titik sebarang, maka perlihatkan bahwa terdapat sebuah fungsi 
sehingga F = .
Jawab.
P2 P2

a. Usaha yang dilakukan =


∫P F .dr
1 =
∫P ∇ φ.dr
1

P
∫P ( ∂φ
1
i+
∂φ ∂φ
∂ x ∂ y ∂z )
2
j+ . ( dxi+dyj+dzk )
=
P ∂φ
∫P ( ∂φ
2

∂x
1
∂φ
dx + dy+ dz )
∂y ∂z
=
P2

=
∫P dφ
1

= (P2) - (P1)
= (x2, y2, z2) - ( x1, y1, z1)
Jadi integral hanya bergantung pada titik-titik P1 dan P2 dan tidak bergantung
pada lintasan yang menghubungkan kedua titik tersebut.

∫ F.dr
b. Misalkan F = F1 i + F2 j + F3 k. Karena C tidak bergantung pada
lintasan C yang menghubungkan dua buah titik sebarang, yang masing-
masingnya kita ambil sebagai (x1, y1, z1) dan (x, y, z). Maka
(x , y,z) (x , y, z)

(x, y, z) =
∫(x , y ,z ) F.dr
1 1 1 =
∫( x , y ,z ) (F 1 dx+F 2 dy+F3 dz)
1 1 1

88
tidak bergantung pada lintasan yang menghubungkan (x1, y1, z1) dan (x, y,
z), sehingga
(x+ Δx , y , z ) (x , y,z)

(x+x, y, z) - (x, y, z) =
∫( x , y ,z ) F .dr
1 1 1 -
∫(x , y ,z ) F.dr
1 1 1

(x1 , y 1 ,z 1 ) (x+ Δx , y , z)

=
∫(x, y ,z ) F.dr
+
∫( x , y ,z ) F .dr
1 1 1

(x+Δx , y ,z)
∫(x, y ,z ) F.dr
=
(x+Δx , y , z)
∫(x, y , z ) ( F 1 dx+F2 dy+F 3 dz )
= (*)
Ada dua cara untuk menunjukkan terdapar  sehingga F = .
Cara Pertama.
Karena (*) haruslah tidak bergantung pada lintasan yang menghubungkan (x,
y, z) dan (x+x, y, z), maka kita dapat memilih lintasannya berbentuk garis
lurus yang menghubungkan titik ini sehingga dy =0 dan dz = 0. Maka
φ( x+ Δx , y , z)−φ( x , y , z) 1 (x+Δx , y ,z)
∫(x, y ,z ) F1 dx
Δx = Δx
∂φ
=F 1
Jika diambil limit dari kedua ruas untuk x  0, maka diperoleh ∂ x
∂φ ∂φ
=F2 =F 3
Dengan cara yang sama diperoleh ∂ y dan ∂ z
∂φ ∂φ ∂φ
Maka F = F1 i + F2 j + F3 k = ∂ x i + ∂ y j + ∂ y k = .
Cara kedua.
Jika integral garis tak bergantung pada lintasan maka
(x , y,z) (x , y, z) dr
∫(x , y ,z ) F.dr ∫(x , y ,z ) F . ds ds
(x, y, z) = 1 1 1 = 1 1 1

89
∂φ dr ∂φ dr
=F . =∇⋅
Dengan menurunkan diperoleh ∂ s ds dan juga ∂ s ds ,

dr
(∇ φ−F )⋅
sehingga diperoleh ds = 0. Karena harus berlaku untuk setiap

dr
harga ds maka diperoleh F = .
Contoh 9.
a. Jika F suatu medan vektor konservatif, buktikan bahwa F = 0 (yakni F
irotasional).
b. Jika F = 0, buktikan bahwa F konservatif.
Bukti.
a. Karena F suatu medan vektor konservatif maka F = .
Maka Curl F =F = 0.
i j k
∂ ∂ ∂
| |=0
∂x ∂ y ∂z
b. Karena F = 0, maka F1 F 2 F 3 . Sehingga diperoleh
∂ F3 ∂ F2 ∂ F1 ∂ F 3 ∂ F2 ∂ F1
= = =
∂ y ∂z , ∂z ∂x , ∂x ∂ y
Akan ditunjukkan bahwa F = .
Usaha yang dilakukan untuk menggerakkan sebuah partikel dari (x1, y1, z1) ke
(x, y, z) dalam medan F adalah

∫C [ F1 ( x, y ,z )dx+F 2( x , y , z)dy+F 3 (x , y ,z)dz ]


dimana C adalah lintasan yang menghubungkan (x1, y1, z1) dan (x, y, z). Kita
pilih lintasan khusus yaitu potongan-potongan garis dari (x1, y1, z1) ke (x, y1,
z1) ke (x, y, z1) ke (x, y, z) dan menyebut (x, y, z) adalah usaha yang dilakukan
sepanjang lintasan ini. Maka
x y z

(x, y, z) =
∫x F 1( x, y1 , z1)dx
1 +
∫y F2 ( x, y ,z1 )dy
1 +
∫z F 1( x , y , z)dz
1

Dari sini diperoleh


90
∂φ
=F ( x , y, z)
∂z 3
∂φ z ∂F
3
=F2 ( x , y , z 1 )+∫z ( x , y , z)dz
∂y 1 ∂ y

z ∂ F2
F2 ( x , y , z 1 )+∫z (x , y , z)dz
= 1 ∂z ]
] zz1
= F2(x, y, z1) + F2(x, y, z1)
= F2(x, y, z1) + F2(x, y, z) - F2(x, y, z1)
= F2(x, y, z)
∂φ y ∂F z ∂F
2 3
=F 1 ( x , y 1 , z 1 )+∫y ( x , y , z 1 )dy+ ∫z ( x , y , z)dz
∂x 1 ∂x 1 ∂x

y ∂ F1 z ∂ F1
F1 ( x, y 1 , z1 )+∫y ( x , y , z 1 )dy+ ∫z ( x , y , z)dz
= 1 ∂y 1 ∂z

] yy1 ] zz1
= F1(x, y1, z1) + F1(x, y, z1) + F1(x, y, z)
= F1(x, y1, z1) + F1(x, y, z1) - F1(x, y1, z1) + F1(x, y, z) - F1(x, y, z1)
= F1(x, y, z)
∂φ ∂φ ∂φ
Maka diperoleh F = F1 i + F2 j + F3 k = ∂ x i + ∂ y j + ∂ z k = .
Contoh 10.
a. Perlihatkan bahwa F = (2xy + z3) i + x2 j + 3xz2 k adalah sebuah medan gaya
konservatif.
b. Carilah potensial skalarnya
c. Carilah usaha yang dilakukan dalam menggerakkan sebuah benda dalam
medan ini dari (1, -2, 1) ke (3, 1, 4).
Jawab
a. Untuk menunjukkan medan gaya F = (2xy + z3) i + x2 j + 3xz2 k konservatif,
cukup dengan menunjukkan F = 0. Perhatikan yang berikut ini

91
i j k
∂ ∂ ∂
| ∂x ∂ y ∂z |
3
F = 2 xy+ z x2 3 xz 2
∂(3 xz 2 ) ∂( x 2 ) ∂(2 xy +z 3 ) ∂(3 xz 2 )
=
( ∂y

∂z ) (
i+
∂z

∂x ) j
+

∂( x 2 ) ∂(2 xy+z 3 )
( ∂x

∂y
k )
= (0 – 0)i + (3z2 – 3z2) j + (2x – 2x) k
=0
Jadi F adalah medan gaya konservatif.
b. Dalam menentukan potensial skalar dari medan vektor ini, dapat digunakan
tiga cara yaitu.
Cara pertama.
Karena F suatu medan vektor konservatif maka F = . Maka
∂φ ∂φ ∂φ
∂ x i + ∂ y j + ∂ z k = (2xy + z3) i + x2 j + 3xz2 k
Sehingga diperoleh persamaan
∂φ ∂φ ∂φ
∂x = 2xy + z 3
, ∂ y = x2, ∂ z = 3xz2
Dengan mengintegralkan masing-masingnya maka diperoleh
 = x2y + xz3 + f(y, z)
 = x2y + g(x, z)
= xz3 + h(x, y)
Persamaan ini akan sesuai jika memilih f(y, z) = 0, g(x, z) = xz3,
h(x, y) =x2y. Jadi diperoleh  = x2y + xz3 + C.
Metode kedua.

∫ F.dr
Karena F konservatif, maka C tidak bergantung pada lintasan C yang
menghubungkan (x1, y1, z1) dan (x, y, z). Maka diperoleh

92
x y z

(x, y, z) =
∫x (2 xy1+z31 )dx
1 +
∫y x2 dy
1 +
∫z 3 xz 2 dz
1

2 3 x 3 z
( x y1 +xz 1 )]x1 ( x 2 y)]yy ( xz )]z1
= + 1 +
2 3 2 3 2 2
= x y 1 + xz 1 - x 1 y 1 - x 1 z 1 + x y - x y 1 + xz3
3
- xz 1
= x2y + xz3 + C
Cara ketiga.
Karena F suatu medan vektor konservatif maka F = . Maka
∂φ ∂φ ∂φ
F.dr = .dr = ∂ x dx+ ∂ y dy + ∂ z dz = d.
Sehingga diperoleh
d = F.dr = (2xy + z3)dx + x2dy + 3xz2dz
= (2xydx + x2dy) + (x3dx + 3xz2dz)
= d(x2y) + d(xz3)
= d(x2y + xz3) dan  = x2y + xz3 + C
P2

c. Usaha yang dilakukan =


∫P F .dr
1

P2

=
∫P (2 xy + z3 )dx+ x2 dy+3 xz 2 dz
1

P2 3) P
∫P d ( x2 y +xz 3 ) ( x 2 y+xz |P2
= 1 = 1

( x 2 y+xz 3)|(1,−2,1)2
(3,1,4)
= = 202

Contoh 11.
P2

∫ F .dr
P1
(a). Buktikan jika tidak bergantung pada lintasan C yang
menghubungkan

∮ A .dr=0
P1 dan P2 dalam suatu daerah yang diberikan maka C untuk semua
lintasan tertutup dalam daerah itu.
93
∮ F .dr=0
(b). Buktikan jika C untuk semua lintasan tertutup dalam suatu daerah
P2

∫ F .dr
P1
maka tidak bergantung pada lintasan C yang menghubungkan
P1 dan P2 dalam daerah itu.
Bukti.
(a). Misalkan P1AP2BP1 adalah sebuah kurva tertutup.
Maka
A
∮ F.dr ∫ F.dr
C = P1 AP 2 BP1 P2

∫ F .dr ∫ F.dr
P 1 AP 2 P 2 BP1
P1
= +
B
∫ F .dr ∫ F.dr
= P 1 AP 2 - P 2 BP1 =0

∮ F .dr=0
(b). Karena C maka

∫ F.dr ∫ F .dr ∫ F.dr ∫ F .dr ∫ F.dr


P1 AP 2 BP1 = P 1 AP 2 + P 2 BP1 = P 1 AP 2 - P1 BP2 = 0.

∫ F .dr ∫ F.dr
Sehingga diperoleh P 1 AP 2 = P1 BP2

P2

∫ F .dr
P1
Jadi tidak bergantung pada lintasan C yang menghubungkan
P1 dan P2 dalam daerah itu.
Contoh 12.
Misalkan  = 2xyz2, F = xy i – z j + x2 k dan C adalah kurva x = t2, y = 2t, z = t3
dari t = 0 hingga t = 1. Hitunglah integral garis berikut

(a). ∫C φdr (b). ∫C F×dr


Jawab.
(a). Sepanjang kurva C maka diperoleh
 = 2xyz2 = 2(t2)(2t)(t3)2 = 4t9

94
r = x i + y j + z k = t2 i + 2t j + t3 k
dr = (2t i + 2 j + 3t2 k)dt
Maka
1
∫C φdr = ∫t=0 4t 9(2ti+2 j+3t 2 k )dt
1 1 1
i∫0 8t10 dt j∫0 8t 9 dt k ∫0 12t 11 dt
= + +
8 4
i j
= 11 + 5 + k.
(b). Sepanjang C diperoleh F = xy i – z j + x2 k = 2t3 i – t3 j + t4 k
Maka
i j k
|2t −t3 t 4 |
3

Fxdr = 2t 2 3t 2 dt = [(-3t5 - 2t4) i + (2t5 – 6t5) j + (4t3 + 2t4) k]


Dan
1 1 1
∫C F×dr i ∫0 (−3t 5 −2t 4 )dt j ∫0 (−4t 5 )dt k ∫0 (4t 3 +2t 4 )dt
= + +
9 2 7
− i j k
= 10 - 3 + 5 .

95

Anda mungkin juga menyukai