Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH DOSEN PENGAMPU

SUPERVISI PENDIDIKAN II Dr. Hj. Suraijiah, M. Pd.

SUPERVISI SARANA PRASARANA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

SITI SA’IDAH : 180101050771

LUSIA ALVIONITA : 180101050910

MUHAMMAD HUSIN PADHLI : 180101050505

RAHMAN WAHID SANTOSO : 180101050925

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

BANJARMASIN

2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah memberikan kepada
kita limpahan Rahmat, Taufiq, dan Hidayah, serta pertolongannya, sehingga dapat
terselesaikannya makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa pula kita haturkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah menghantarkan
kita dari zaman jahiliyah yang penuh dengan kegelapan maksiat menuju zaman
ilmiah yang penuh dengan cahaya rahmat.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih banyak khususnya kepada yang kami
hormati dan kami banggakan, Ibu Dr. Hj. Suraijiah, M. Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Supervisi Pendidikan II, yang telah memberiakan tugas
berupa makalah yang insya Allah sedikit banyaknya akan bermanfaat bagi kita
semua.
Kami menyadari segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini tak
lepas dari kesalahan kami sendiri selaku penyusun. Maka dari itu, kami minta
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan makalah
ini.Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Robbal’alamin.

Banjarmasin, Februari 2020

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan Masalah .................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Pengertian dan Konsep Dasar Media Pembelajaran ......................................... 3
B. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ......................................................................... 4
C. Manfaat Media Pembelajaran ............................................................................. 8
D. Penggunaan Media Pembelajaran ....................................................................... 9
E. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran.......................................... 10
BAB III............................................................................................................................. 11
PENUTUP........................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Hidup manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan


dan tekhnologi. Tekhnologi misalnya banyak menghasilkan mesin dan alat-alat
seperti jam, mesin jahit, mesin cetak, mobil, mesin tenun, kapal terbang, dan
sebagainya agar manusia dapat hidup lebih mudah, aman, dan senang dalam
lingkungannya. Disamping itu alat-alat itu juga menimbulkan macam-macam
bahaya yang dapat merusak dan membahayakan hidup manusia.

Hasil tekhnologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam pendidikan.


Penemuan kertas, mesin cetak, radio, film, TV, komputer, dan lain-lain segera
dimnafaatkan bagi pendidikan. Pada hakikatnya alat-alat itu tidak dibuat khusus
untuk keperluan pendidikan seperti film, radio, TV, komputer, dan sebagainya,
akan tetapi alat-alat ini ternyata dapat dimanfaaatkan dalam dunia pendidikan.
Mungkin hanya “Teaching Machine” yang sengaja dibuat khusus untuk tujuan
pendidikan.

Banyak yang diharapkan dari alat-alat tekhnologi pendidikan untuk


membantu mengatasi berbagai masalah pendidikan, misalnya untuk mengatasi
kekurangan guru guna memenuhi aspirasi belajar penduduk yang cepat
pertumbuhannya atau untuk membantu pelajar menguasai pengetahuan yang
sangat pesat berkembang sehingga disebut ekplosi pengetahuan untuk membantu
siswa belajar secara individual dengan lebihh efektif dan efisien.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan Konsep Dasar Media Pembelajaran?
2. Apa Saja Jenis-Jenis Media Pembelajaran?
3. Apa Saja Manfaat Media Pembelajaran?
4. Bagaimana Penggunaan Media Pembelajaran?
5. Apa Saja Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian dan Konsep Dasar Media Pembelajaran
2. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Media Pembelajaran
3. Untuk Mengetahui Manfaat Media Pembelajaran
4. Untuk Mengetahui Penggunaan Media Pembelajaran
5. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Konsep Dasar Media Pembelajaran

Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan
demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur
pesan.Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan
dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik
memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang


cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan
dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru
ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu.

Namun perlu diingat, bahwaperanan media tidak akan terlihat bila


penggunaannya tida sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan
untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai
alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat alam pencapaian tujuan secara
efektif dan efisien.

Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.1

1
Aswan Zain & syaiful bahri djamarah, strategi belajar mengajar, (jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h.120-121

3
B. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Alat pendidikan yang dimaksud di sini sesungguhnya masih bersifat abstrak.


Ia hanya dapat dilihat dalam bentuk iaction,i yaitu dalam bentuk sikap, perbuatan
dan perkataan. Variasi dari sikap, perbuatan dan perkataan akan melahirkan
macam-macam alat dan pendidikan, yang pada dataran aplikatif memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan jiwa anak didik.

Alat-alat pendidikan yang penting untuk dibicarakan pada bagian ini adalah
masalah pembiasaan, pengawasan, perintah, larangan, ganjaran, dan hukuman.
Untuk jelasnya, Ikutilah uraian berikut ini.

1. Pembiasaan

Pembiasan adalah salah satu alat pendidikan yang penting sekali terutama
bagi anak-anak yang masih kecil. Anak-anak kecil belum menyadari apa yang
dikatakan baik dan apa yang dikatakan buruk dalam arti Susila. Di sekolah guru
sebaiknya membiasakan diri untuk bersikap, berbuat dan berkata kepada hal-hal
yang baik saja jauhkan diri dari sifat-sifat suka marah, suka mencela, suka
mencaci-maki, pilih kasih, memberi gelar yang pakai, dan sebagainya sebab
apapun yang guru lakukan tidak akan lepas dari perhatian dan pengamatan anak
didik. Semua sikap, perbuatan, dan perkataan guru Menjadi santapan rohani anak
didik. Jadi, kepribadian guru ikut menentukan terbentuknya watak anak didik.
Sebab guru lah figur yang anak didik jadikan idola di sekolah.

2. Pengawasan

Pengawasan lebih banyak diberikan jika anak didik belum dapat


mengendalikan dan mengawasi dirinya sendiri. sebaliknya, kebebasan lebih
banyak diberikan jika anak didik sudah dapat mengendalikan dan mengawasi
dirinya sendiri. Itulah yang dimaksud bahwa tujuan mendidik itu pada akhirnya
adalah untuk membentuk anak agar dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab

4
sendiri atas perbuatannya. Jadi, mendidik itu ke arah kebebasan, maka berilah
kebebasan terpimpin kepada anak didik. Anak mengawasi dirinya sendiri. 2

Sebab pengawasan sendiri lebih baik daripada anak yang selalu diawasi oleh
orang lain.

Perkembangan anak yang selalu diawasi dengan anak yang diberikan


kepercayaan untuk mengawasi diri sendiri berbeda. Biasanya anak yang selalu
diawasi atau didampingi berpotensi menjadi anak yang kurang percaya diri
sehingga dia selalu ingin minta ditemani. Sedangkan anak yang diberikan
kepercayaan dan tidak selalu didampingi berpotensi menjadi anak yang percaya
diri, jauh dari sifat terlalu ketergantungan.

3. Perintah

Perintah bukan hanya apa yang keluar dari mulut seseorang dan harus
dikerjakan oleh orang lain, tapi dalam hal ini termasuk pula peraturan-peraturan
umum yang harus ditaati. Setiap perintah dan peraturan dalam pendidikan
mengandung norma-norma kesusilaan. Jadi, bersifat memberikan arah yang jelas
atau mengandung tujuan ke arah perbuatan Susila.

4. Larangan

Larangan biasanya dikeluarkan jika anak didik melakukan sesuatu yang


tidak baik yang merugikan atau dapat membahayakan dirinya atau diri orang lain.
Larangan dimaksudkan untuk melakukan pencegahan atas perbuatan yang biasa
membahayakan diri anak dan juga orang lain sebagai akibat dari perbuatan anak.

5. Ganjaran

Ganjaran adalah salah satu alat pendidikan. Sebagai alat, ganjaran


mempunyai arti penting dalam pembinaan watak anak didik. Ganjaran
dimaksudkan di sini tentu saja sebagai suatu cara untuk menyenangkan dan

2
Syaiful, Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2005),h. 185-190

5
menggairahkan belajar anak didik, baik disekolah maupun dirumah. jadi, dalam
pemberian ganjaran bukan asal pemberian kepada anak didik, 3tetapi yang
terpenting adalah hasilnya, yaitu terbentuknya kata hati atau kemauan yang keras
anak didik untuk belajar di mana dan kapan saja. ganjaran tidak mesti harus
diberikan kepada anak didik yang terpandai di kelasnya, tetapi juga diberikan
kepada anak didik yang kurang pandai jika ia telah menunjukkan prestasi belajar
yang lebih baik dari sebelumnya. Bahkan jika perlu pemberian ganjaran juga
diberikan kepada semua anak didik dalam satu kelas, bila suatu ketika mereka
telah menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan
demikian, pemberian ganjaran bisa diberikan secara individual maupun kelompok.

6. Hukuman

Hukuman adalah salah satu alat pendidikan yang juga diperlukan dalam
pendidikan. Hukuman diberikan sebagai akibat dari pelanggaran, kejahatan atau
kesalahan yang dilakukan anak didik. Tidak seperti akibat yang ditimbulkan oleh
ganjaran, hukuman mengakibatkan penderitaan atau kedukaan bagi anak didik
yang menerimanya.

Pemberian hukuman tidak bisa sembarangan, ada peraturan yang


mengaturnya. Tidak ada alasan menghukum seseorang tanpa kesalahan. Jadi,
hukuman itu dilaksanakan karena ada kesalahan. Di sinilah pangkal bertolaknya.

Berdasarkan sumber lain, media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya
terdiri dari dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klarifikasinya bisa dilihat dari
jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya. Semua ini akan
dijelaskan pada pembahasan sebagai berikut.4

1. Dilihat dari jenisnya, Media dibagi ke dalam:


a. Media Auditif

3
Ibid, h. 190-193
4
Ibid, h. 193-197

6
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara
saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok
untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran

b. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.
Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film
rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada
pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak
seperti film bisu, dan film kartun.
c. Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi
kedalam:
1. Audiovisual Diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
seperti film bingkai suara (sounds slides), film rangkai suara, dan cetak
suara.
2. Audiovisual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette.
Pembagian lain dari media ini adalah :
a. Audiovisual Murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal
dari satu sumber seperti film video-cassette, dan
b. Audiovisual Tidak Murni, yaitu yanng unsur suara dan unsur gambarnya
berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yanng unsur
gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya bersumber
dari tape recorder. Contoh lainnya adalah film strip suara dan cetak suara.
2. Dilihat dari daya Liputnya, Media dibagi dalam:
a. Media dengan Daya Liput Luas dan Serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat
menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.

7
Contoh : radio dan televisi.
b. Media dengan Daya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang
khusus seperti film, sound slides, film rangkai, yang harus menggunakan
tempat yang tertutup dan gelap.
c. Media untuk Pengajaran Individual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini
adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
3. Dilihat dari Bahan Pembuatannya, Media dibagi kedalam :
a. Media Sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara
pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
b. Media Kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh
serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya memerlukan
keterampilan yang memadai.5

C. Manfaat Media Pembelajaran


Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan
efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran
adalah:
a. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
c. Prose pembelajaran menjadi lebih interaktif.
d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja
dan kapan saja.

5
Aswan Zain & syaiful bahri djamarah, strategi belajar mengajar..., h.121-128.

8
g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan
proses belajar.
h. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.6

D. Penggunaan Media Pembelajaran

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi


tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk
mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. Penggunaan media
pengajaran merupakan bagian yang integral bagi keseluruhan situasi mengajar.
Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus
dikembangkan oleh guru.

Media pengajaran daam pegajaran, penggunaan nya integral dengan tujuan


dari isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan
(pemanfaatan) media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.
Penggunaan media dalam pengajaran bukan sematamata alat hiburan, dalam arti
digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih mebarik
perhatian siswa.

Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat


proses belajar mengajar dan membantu siswa daam menangkap pengertian yang
diberi guru. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk
mempertinggi mutu belajar-mengajar. Dengan perkataan lain, menggunakan
media, hasil belajar yang dicapai siswa akan tahan ama diingat siswa, sehinggan
mempunyai nilai tinggi.7

6
Zaenal Mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran , (Pekalongan: Stain Pekalongan
Press, 2013), h. 163-165
7
Aswan Zain & syaiful bahri djamarah, strategi belajar mengajar..., h.134

9
E. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran

Drs. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media


pengajaran yang dibaginya kedalam tiga kategori yaitu :

1. Tujuan pemilihan
Memilih media alat bantu yang akan digunakan harus berdasarkan maksud
dan tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran
siswa, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan mengisi
waktu kosong? Lebih spesifik lagi, Apakah untuk pengajaran kelompok atau
pengajaran Individual? Apakah untuk sasaran tertentu seperti anak TK, SD/MI,
SMP/MTS, SMA/MA, Tuna Rungu tuna netra? Apakah untuk masyarakat
pedesaan atau masyarakat perkotaan? Tujuan pemilihan ini berkaitan dengan
kemampuan berbagai media atau alat bantu.

2. Karakteristik media pengajaran


Setiap media atau alat bantu pengajaran mempunyai karakteristik tertentu,
baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara
penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan
kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan
pemilihan media pengajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru
untuk menggunakan berbagai jenis media pengajaran secara bervariasi.
Sedangkan apabila kurang memahami karakteristik media tersebut, guru akan
dihadapkan kepada kesulitan dan cenderung bersifat spekulatif.

3. Alternatif pilihan

Memilih pada hakekatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai


alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan
digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan.
Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada satu maka guru tidak akan
memilih, tetapi menggunakan apa adanya.8

8
Syaiful, Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif..., h. 214-215

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan guna mencapai tujuan pengajaran.
Dilihat dari jenisnya, Media dibagi ke dalam:
a. Media Auditif
b. Media Visual
c. Media Audiovisual
Dilihat dari daya Liputnya, Media dibagi dalam
a. Media dengan Daya Liput Luas dan Serentak
b. Media dengan Daya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat
c. Media untuk Pengajaran Individual
Dilihat dari Bahan Pembuatannya, Media dibagi kedalam :
a. Media Sederhana
b. Media Kompleks
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih
efektif dan efisien.

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan


fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk
mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. Penggunaan media
pengajaran merupakan bagian yang integral bagi keseluruhan situasi
mengajar.

11
Drs. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media
pengajaran yang dibaginya kedalam tiga kategori yaitu :

1. Tujuan pemilihan
2. Karakteristik media pengajaran
3. Alternatif pilihan

B. Saran
Dengan adanya makalah ini penyususn berharap makalah ini dapat
berguna bagi banyak orang. Penyusun berharap supaya beberapa point
penting dalam makalah ini dapat diterapkan dalam kehidupan. Meskipun
makalah ini jauh dari sempurna. Minimal kita dapat mengambil manfaat
ilmu dari tulisan ini.

12
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.

Zain, Aswan dan Syaiful Bahri Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengaja.
Jakarta: Rineka Cipta.

Mustakim, Zaenal. 2013. Strategi Dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: Stain


Pekalongan Press.

13

Anda mungkin juga menyukai