Anda di halaman 1dari 2

Opini SCI

Investasi Infrastrukur Logistik: Meningkatkan Kualitas Kinerja Logistik Nasional, Memacu


Pertumbuhan Perdagangan

Investasi di sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi di tahun 2019 Rp139 triliun
atau 17,2% dari investasi total. Investasi di sektor ini berasal dari PMDN Rp68,1 triliun
(49,0%) dan PMA Rp70,9 triliun (51,0%). Sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi
menjadi pemicu penting infrastruktur logistik.

Dari sumber asal investasi sektor ini lebih banyak dari PMA, meski perbedaan dengan PMDN
relatif kecil. Ini menunjukkan minat investor asing cukup tinggi untuk berinvestasi di sektor
transportasi, gudang, dan telekomukasi.

Pemicunya, kebutuhan permintaan jasa logistik dan peningkatan sektor logistik semakin
meningkat. Utamanya, untuk mendukung kelancaran logistik transaksi perdagangan
elektronik, baik domestik maupun internasional (cross-border).

Infrastruktur memegang peran penting dalam menentukan kinerja logistik suatu negara.
Aktivitas utama logistik yang mencakup transportasi dan pergudangan, memerlukan
infrastruktur pelabuhan udara (airport), pelabuhan laut (seaport), jalan raya (road), jalan
kereta api (railway), dan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).

Selain menjadi faktor penting dalam logistik, kualitas infrastruktur logistik menjadi daya tarik
bagi investor dalam membangun pabrik, mengembangkan bisnis, dan perdagangan.
Peningkatan kualitas infrastruktur logistik menjadi faktor penting dalam kinerja logistik
secara nasional.

Kualitas infrastruktur jalan raya menjadi isu penting dalam menghubungkan antarkota di
Indonesia. Sebagian besar transportasi barang di Indonesia, terutama untuk konektivitas
transportasi barang di Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara masih mengandalkan inland
trucking, sehingga kualitas infrastruktur jalan raya menjadi faktor penting.

Untuk meningkatkan kinerja logistik Indonesia, fokus investasi:


 Integrasi jaringan transportasi multimoda melalui penyelarasan infrastruktur jalan
raya, rel kereta api, dan pelabuhan untuk memudahkan akses transportasi darat ke
transportasi udara dan laut.
 Penyederhanaan dokumentasi dan komunikasi transportasi logistik melalui
penerapan ICT untuk perencanaan dan pengendalian transportasi logistik.

Tuntutan terhadap infrastruktur tidak hanya mengenai kualitas, melainkan juga mengenai
kapasitas dan konektivitas. Aktivitas logistik mengharapkan infrastruktur yang mampu
menjadi backbone operasi transportasi yang efisien dengan kualitas yang baik.
Menjadi tantangan Pemerintah, BUMN, dan sektor perusahaan swasta untuk menyediakan
dan mengelola infrastruktur logistik, sehingga dapat meningkatkan kinerja logistik secara
nasional untuk menciptakan daya saing negara, utamanya untuk daya saing produk-produk
Indonesia, baik untuk meraih peluang market di domestik maupun internasional.

Anda mungkin juga menyukai