Anda di halaman 1dari 27

A.

PERSYARATAN-PERSYARATAN ADMINISTRASI

BAB I
U M U M

Pasal 1
Pendahuluan
1. Pemilik Pekerjaan
Pemilik Pekerjaan dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang
diwakili oleh Kuasa Pengguna Anggaran Pelabuhan Leok, Kabupaten Buol Propinsi
Sulawesi Tengah.

2. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan pada Pelabuhan Leok, Kabupaten Buol , Propinsi Sulawesi Tengah.

3. Jenis Pekerjaan
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Leok, yang terdiri dari :
 Pekerjaan Trestle Segmen I ( 64,55 X 6 ) = 202,50 M2
 Pekerjaan Trestle Segmen II ( 64,55 X 6 ) = 202,50 M2
 Pekerjaan Talud = 314,80 M1
 Pekerjaan Urugan = 35.652,16 M3

4. Sumber Dana
Pembiayaan untuk pelaksanaan seluruh kegiatan pekerjaan ini adalah berasal dari
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2009 pada Belanja Modal
Kantor Pelabuhan Leok, Kabupaten Buol , Propinsi Sulawesi Tengah.

5. Kontrak Pekerjaan
Kontrak pelaksanaan pekerjaan adalah berpedoman kepada KEPPRES No. 80 Tahun
2003 beserta perubahan terakhir PERPRES No. 79 Tahun 2006 beserta lampiran-

A 1 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan


Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


lampirannya dan peraturan lainnya yang berlaku serta dilaksanakan dengan biaya yang
telah ditetapkan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Pasal 2
Peraturan Umum

1. Sebagai peraturan umum berlaku A.V. (Algemene Voorwarden Voor de uitvoering by


Aanneming van Openbare Werken in Indonesia) tahun 1941.
2. Peraturan-Peraturan Pemerintah Daerah setempat.
3. Peraturan Muatan Indonesia 1970 (PMI 1970 NI 8).
4. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1970 (PKKI 70 NI. 8).
5. Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971).
6. Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan-Bahan Bangunan (PUBB 1982 NI. 3).
7. Standarisasi-standarisasi lain yang berhubungan dengan pekerjaan diatas.

Pasal 3
Dokumen Pengadaan

1. Yang dimaksud sebagai dokumen pengadaan adalah :


a. Undangan kepada Penyedia Barang dan Jasa.
b. Instruksi Umum kepada Penawar.
c. Instruksi Khusus kepada Penawar.
d. Syarat-Syarat Umum Kontrak.
e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
f. Daftar Kuantitas dan Harga.
g. Spesifikasi Teknis dan Gambar
h. Bentuk Surat Penawaran
i. Bentuk Kontrak.
j. Bentuk Surat Jaminan Penawaran.
k. Bentuk Surat Jaminan Pelaksanaan.
A 2 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


l. Bentuk Surat Jaminan Uang Muka.

2. Calon peserta Penyedia Barang dan Jasa dianggap telah menguasai sepenuhnya hal
ikhwal yang dimaksud dalam dokumen pengadaan setelah diadakan penjelasan
pekerjaan (Aanwijzing).
3. Calon peserta Penyedia Barang dan Jasa harus memeriksa dan meneliti lokasi pekerjaan
tersebut, dan harus mengatahui sepenuhnya kondisi fisik medan, luas dan macam
pekerjaan, bahan-bahan yang diperlukan, perlengkapan yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
4. Calon peserta Penyedia Barang dan Jasa harus mengetahui tentang perizinan yang
diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan.
5. Apabila terdapat perbedaan ukuran-ukuran di antara gambar dan buku-buku persyaratan
/ bestek, maka yang dianggap berlaku adalah penjelasan / keputusan di dalam
penjelasan pekerjaan / Aanwijzing atau keputusan Pengawasan Pekerjaan / Direksi.
6. Gambar-gambar detail pokok disediakan oleh perencana / pemberi tugas, tetapi di
dalam pelaksanaan bila diperlukan, maka pemborong wajib membuat gambar-gambar
konstruksi untuk melengkapi gambar yang sudah ada, agar pelaksanaan pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan sempurna dan senantiasa harus mendapat persetujuan tertulis dari
Direksi sebelum dilaksanakan.

Pasal 4
Syarat Peserta Penyedia Barang dan Jasa

Syarat-syarat peserta penyedia barang dan jasa adalah sebagai berikut :

1. Rekanan / Kontraktor yang telah terdaftar dalam LPJK.


2. Mempunyai Neraca Perusahaan terakhir.
3. Mempunyai Daftar Susunan Pemilik Modal dan Susunan Pengurus.
4. Mempunyai Akte Pendirian dan Perubahannya.
5. Mempunyai Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK).
6. Cukup pengalaman dalam bidang pekerjaan sejenisnya.
7. Mempunyai peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
8. Mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman.
A 3 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


9. Mempunyai Surat Keputusan Nomor Pokok Wajib Pajak.
10. Mempunyai Referensi / Dukungan Bank Pemerintah atau yang telah ditetapkan
Pemerintah.
11. Menyerahkan Surat Jaminan Penawaran yang dikeluarkan oleh Bank Umum atau
Asuransi kerugian yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebesar 1% - 3% dari
perkiraan harga penawaran.

Pasal 5
Pemberian Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)

1. Penjelasan pekerjaan atau Aanwijzing akan dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan


Barang dan Jasa pada :
Hari : ................................................................
Tanggal : ................................................................
Jam : ................................................................
Tempat : ................................................................
2. Hasil Penjelasan Pekerjaan tersebut akan dimuat dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan yang dapat diambil oleh Peserta pada :
Hari : ................................................................
Tanggal : ................................................................
Jam : ................................................................
Tempat : ................................................................
3. Peninjauan untuk mengikuti penjelasan di lapangan adalah menjadi tanggung jawab
dan atas biaya calon peserta penyedia barang dan jasa.
4. Dalam hal terjadi perubahan isi dokumen pengadaan, Panitia akan menerbitkan
Adendum atas dokumen pengadaan yang merupakan lampiran dari BAP dan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari dokumen pengadaan.

Pasal 6
A 4 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


Pemasukan Dokumen Penawaran

1. Pemasukan Dokumen Penawaran akan diselenggarakan pada :


Hari : ................................................................
Tanggal : ................................................................
Jam : ................................................................
Tempat : ................................................................
2. Penawaran yang diminta adalah Penawaran menurut ketentuan-ketentuan di dalam
RKS dan Gambar-gambar Pekerjaan beserta Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
3. Surat Penawaran dimasukkan dalam satu sampul tertutup, dengan menggunakan
sistem ...........................
4. Keterangan-keterangan yang harus disertakan dalam Dokumen Penawaran adalah
sebagai berikut :
a. Surat Penawaran Harga Borongan dengan diberi materai Rp. 6.000,-
b. Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rekapitulasi Anggaran Biaya;
c. Analisa Harga Satuan Pekerjaan dan Daftar Harga Bahan dan Upah
d. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Kurva “S”);
e. Diagram Network Planing (NWP);
f. Surat Pernyataan Sanggup Ikut Program Asuransi Tenaga Kerja dengan diberi
meterai Rp. 6.000,-;
g. Surat Jaminan Penawaran/Tender Bond dari Bank Umum atau Asuransi Kerugian
yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan;

5. Penghapusan-penghapusan, coretan-coretan dan pembetulan-pembetulan baik didalam


Surat Penawaran maupun dalam lampiran-lampirannya hanya dianggap sah apabila
dibubuhi tanda paraf dari penawar, pemimpin perusahaan atau petugas yang diberi
kuasa.
6. Di dalam surat penawarannya, penawar harus menyatakan bahwa penawar telah
mempelajari, memahami dan menerima syarat-syarat dalam dokumen penyedia barang
dan jasa beserta lampiran-lampirannya.

A 5 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan


Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


7. Semua surat-surat, dokumen-dokumen, isian-isian dan lampiran yang dibuat penawar
harus dibubuhi tanda tangan yang sah dari penawar atau petugas yang diberi kuasa
untuk itu dan diketik diatas kertas kop perusahaan. Penawar bertanggung jawab atas
sah atau tidaknya tanda tangan tersebut.
8. Sistem pelaksanaan Pelelangan menggunakan sistem PRAKUALIFIKASI Dimana
Dokumen Kualifikasi diserahkan terlebih dahulu. Dan panitia melakukan evaluasi
Dokumen Kualifikasi pada setiap peserta Lelang. Dokumen Kualifikasi yang di anggap
LULUS bisa diikut sertakan dalam Proses Lelang selanjutnya dengan menyerahkan
Dokumen Penawaran. Dokumen Kualifikasi dibuat rangkap 3 ( Tiga ) yang terdiri dari
1 ( Satu ) ASLI dan 2 ( Dua ) REKAMAN.

9. Batas akhir waktu penyampaian Dokumen :


Dokumen Penawaran dan Kualifikasi disampaikan pada waktu yang telah ditentukan.
10. Perlakuan terhadap Dokumen yang terlambat :
Pada waktu yang telah ditentukan, Panitia menyatakan bahwa saat penyampaian
Dokumen Kualifikasi / Penawaran telah ditutup.
Dokumen Kualifikasi / Penawaran yang diserahkan setelah pelelangan dilaksanakan,
tidak diikut sertakan dan dikembalikan kepada pengirim.
11. Perubahan dan penarikan penawaran :
Setelah saat penyampaian penawaran ditutup, tidak dapat lagi diterima penawaran,
surat keterangan dan sebagainya dari penawar. Perubahan atau susulan pemberi bahan,
demikian pula penjelasan secara lisan atau tertulis atas penawaran yang telah
disampaikan tidak dapat diterima, kecuali untuk memenuhi kekurangan pada materai,
tanggal dan tanda-tangan.

Pasal 7

A 6 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan


Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


Pembukaan Surat Penawaran

1. Prosedur pembukaan Surat Penawaran :


a. Pembukaan surat penawaran dilakukan oleh panitia pada hari yang sama setelah
selesai pemasukan surat penawaran, pada :
Hari : ................................................................
Tanggal : …………………………………………
Jam : ................................................................
Tempat : ................................................................
b. Panitia pemeriksa, menunjukkan dan membacakan di hadapan penawar mengenai
kelengkapan dokumen penawaran yang berisi Data Teknis dan Harga. Panitia
menyatakan mana yang lengkap dan mana yang tidak lengkap /

berarti gugur. Penawar yang hadir diberi kesempatan untuk melihat dokumen
penawaran yang disampaikan kepada panitia.
c. Seluruh surat penawaran termasuk daftar kuantitas dan harga diparaf oleh panitia
dan penawar atau wakil penawar yang telah ditunjuk.
d. Setelah pembacaan dan penetapan lengkap tidaknya dokumen penawaran
tersebut, panitia segera membuat berita acara pembukaan dokumen penawaran
yang memuat hal-hal tersebut diatas, kekurangan, kelainan dan keterangan
lainnya misalnya dalam hal penundaan waktu pembukaan penawaran maka
faktor-faktor penyebab penundaan tersebut harus dimuat dalam berita acara
pembukaan penawaran harga (selanjutnya disebut BAPP).
2. Penawar dinyatakan gugur pada saat pembukaan surat penawaran apabila :
a. Penawaran tidak lengkap berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dalam
dokumen pengadaan barang dan jasa.
b. Dokumen penawaran dikirim melalui anggota panitia atau pejabat instansi yang
bersangkutan.
A 7 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


c. Penawaran disampaikan di luar batas waktu yang ditetapkan.

Pasal 8
Evaluasi Penawaran

Metode evaluasi penawaran yang dipergunakan oleh panitia adalah evaluasi sistem gugur.
Dokumen-dokumen penawaran yang akan dievaluasi dari aspek administrasi, teknik dan
harga adalah sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang.
1. Evaluasi Administrasi
Penawaran yang dinyatakan memenuhi persyaratan dan lulus administrasi, apabila :
a. Surat Penawaran dibuat rangkap 3 (1 asli, 2 rekaman) dan ditanda tangani oleh
yang berhak, diberi materai, tanggal dan cap perusahaan.
b. Dan ketentuan dalam Pasal 6 point 4
Hasil evaluasi administrasi ini dituangkan dalam Berita Acara. Terhadap penawaran
yang memenuhi persyaratan administrasi akan dilanjutkan dengan evaluasi teknis.
Adapun penawaran yang tidak memenuhi administrasi tidak akan dilakukan evaluasi
teknis.

2. Evaluasi Teknis
Panitia melakukan evaluasi teknis terhadap semua penawaran yang memenuhi
persyaratan administrasi. Penawaran yang dinyatakan memenuhi persyaratan teknis
apabila :
a. Metode pelaksanaan memenuhi persyaratan substantif.
b. Jadwal waktu pelaksanaan tidak melampaui batas yang ditetapkan.
Hasil evaluasi ini dituangkan ke dalam Berita Acara, terhadap penawaran yang
memenuhi persyaratan teknis akan dilanjutkan dengan evaluasi harga. Adapun
penawaran yang tidak memenuhi persyaratan teknis tidak akan dilakukan evaluasi
harga.
3. Evaluasi harga

A 8 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan


Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


Panitia melakukan evaluasi harga secara terinci terhadap penawaran-penawaran yang
memiliki persyaratan administrasi dan teknis.
Unsur-unsur yang diteliti dan dinilai adalah evaluasi harga meliputi hal-hal sebagai
berikut :
1). Kondisi Aritmatik
Panitia akan melakukan koreksi atas kesalahan penjumlahan dan perkalian
volume dengan harga satuan pekerjaan, dengan ketentuan bahwa volume dan
harga satuan pekerjaan tidak boleh diubah.
2) Kewajaran Harga Penawaran
a). Panitia meneliti kewajaran harga penawaran dengan cara membandingkan
total harga terkoreksi dengan Owner’s Estimate (OE). Panitia akan
melakukan analisis secara tertulis apabila terdapat perbedaan harga antara
harga penawaran koreksi tersebut dengan OE.
b). Panitia melakukan penelitian terhadap kewajaran setiap harga satuan
pekerjaan utama yang ditawarkan, apabila terdapat satuan pekerjaan utama
yang timpang terhadap OE, dilakukan klarifikasi dan konfirmasi harga
kepada penawar yang bersangkutan. Juga akan diteliti perbandingan
harga untuk kegiatan penunjang dengan kegiatan utama terhadap seluruh
harga yang ditawarkan, sesuai ketentuan harga yang dianggap wajar.

c). Harga penawaran terendah atau harga calon pemenang ialah masih dianggap
wajar dan tidak perlu dilakukan analisis tertulis secara profesional, apabila :
- Telah lulus evaluasi administrasi dan teknis
- Tidak lebih tinggi dari OE.

Pasal 9
Pembuatan Berita Acara Hasil Pengadaan Barang dan Jasa

A 9 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan


Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


Panitia membuat kesimpulan dan hasil evaluasi harga berupa daftar urutan peserta penyedia
barang dan jasa yang dimulai dari harga penawaran terendah dan dituangkan dalam Berita
Acara Hasil Pelelangan (BAHP) yang memuat :
1. Nama semua peserta penyedia barang dan jasa dan jumlah harga penawaran.
2. Metode evaluasi yang digunakan.
3. Unsur-unsur yang dievaluasi.
4. Keterangan mengenai jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada tahapan setiap
evaluasi.
BAHP ditanda tangani oleh Ketua dan semua anggota panitia atau sekurang- kurangnya dua
pertiga jumlah anggota panitia. Seluruh kesimpulan tentang penetapan hasil pelelangan
mengacu pada aturan yang berlaku dalam KEPPRES No. 80 Tahun 2003 beserta perubahan
terakhir PERPRES No. 79 Tahun 2006 dan peraturan lain yang berlaku.

Pasal 10
Penetapan Pemenang Penyedia Barang dan Jasa

1. Panitia pengadaan barang dan jasa menetapkan peserta yang telah memasukan
penawaran yang paling menguntungkan bagi negara dalam arti :
a. Penawaran secara teknis dapat dipertanggung jawabkan.
b. Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggung jawabkan.
c. Penawaran tersebut adalah yang terendah di antara penawaran yang
memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam angka (a) dan (b).
d. Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil produksi dalam
negeri.
2. Calon pemenang penyedia barang dan jasa akan ditetapkan oleh panitia paling lambat
7 (tujuh) hari setelah pembukaan penawaran.
3. Dalam dua hal peserta atau lebih mengajukan harga yang sama, panitia akan memilih
peserta yang menurut pertimbangan mempunyai kelengkapan dan kemampuan yang
lebih besar dan akan dicatat dalam berita acara.

A 10 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan


Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


4. Pemenang penyedia barang dan jasa ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan pemenang penyedia barang dan jasa berdasarkan usulan penetapan calon
pemenang penyedia barang dan jasa dari panitia.

Pasal 11
Pengumuman Pemenang dan Sanggahan

1. Keputusan pejabat yang berwenang tentang penetapan pemenang penyedia barang dan
jasa akan diumumkan oleh panitia kepada para peserta selambat-lambatnya dua hari
kerja setelah diterimanya keputusan tersebut.
2. Kepada peserta yang keberatan atas penetapan pemenang penyedia barang dan jasa
diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis ditujukan kepada
atasan langsung dan pejabat yang berwenang menetapkan pemenang penyedia barang
dan jasa tersebut selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah hari
pengumuman pemenang penyedia barang dan jasa tersebut.
3. Peserta penyedia barang dan jasa dapat mengajukan sanggahan jika terjadi
penyimpangan prosedur pelelangan, rekayasa yang mengakibatkan tidak terwujudnya
persaingan yang sehat, penyalah gunaan wewenang oleh panitia / pejabat yang
berwenang lainnya dan adanya unsur KKN antara sesama peserta atau antara peserta
dan panitia / pejabat yang berwenang.
4. Apabila dalam masa sanggah ada penawar yang mengajukan sanggahan yang
menyangkut prosedur maupun adanya kolusi, maka panitia sepenuhnya harus
bertanggung jawab atas seluruh proses pelelangan dan hasil evaluasi yang
dilakukannya. Panitia wajib menyampaikan bahan-bahan, baik secara tertulis maupun
lisan yang berkaitan dengan sanggahan penawar yang bersangkutan kepada atasan
Pejabat yang berwenang menetapkan pemenang penyedia barang dan jasa, untuk dapat
memberikan jawaban atas sanggahan tersebut.

A 11 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan


Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


5. Jawaban atas sanggahan diberikan secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu
5 (lima) hari kerja setelah diterima sanggahan tersebut.
6. Setelah pemenang penyedia barang dan jasa diumumkan dan masa sanggah penyedia
barang dan jasa selesai, maka panitia mengembalikan surat jaminan penawaran kepada
calon pemenang penyedia barang dan jasa yang tidak ditetapkan sebagai pemenang.

Pasal 12
Pelelangan Ulang

1. Peserta Penyedia Barang dan Jasa dinyatakan gagal, apabila salah satu dan hal-hal
tersebut di bawah ini terjadi :
a. Harga penawaran terendah melebihi standar yang telah ditetapkan oleh
Lembaga / Departemen teknis yang berwenang.
b. Harga penawaran terendah melebihi dana yang tersedia dalam DIPA atau
dokumen yang dipersamakan.
c. Berdasarkan analisis secara tertulis yang dilakukan panitia, ternyata tidak ada
penawar yang menawarkan harga wajar dan teknis dapat dipertanggung-
jawabkan.
d. Sanggahan rekanan terhadap pelaksanaan prosedur pelelangan ternyata benar
atau setelah diadakan pemeriksaan oleh pejabat pengawasan fungsional terhadap
sanggahan / laporan adanya kolusi antara panitia / anggota panitia dengan
rekanan tertentu yang merugikan rekanan lainnya ternyata benar.
e. Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa tidak sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan dalam dokumen pengadaan.
f. Pemenang urutan pertama, kedua dan ketiga tidak bersedia untuk ditunjuk
sebagai pelaksana pekerjaan.
2. Bila pengadaan barang dan jasa dinyatakan gagal, maka panitia atas permintaan Kepala
Kantor/Satuan Kerja/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat BMUN/BUMD yang ditunjuk
mengadakan pengadaan barang dan jasa ulang. Dalam hal pengadaan barang dan jasa
A 12 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


ulang disebabkan karena alasan tersebut point 1 butir (d) dan butir (e), maka dibentuk
panitia pengadaan yang baru.
3. Pengadaan barang dan jasa ulang dilakukan hanya satu kali saja.
4. Agar pengadaan barang dan jasa ulang dapat dilakukan dalam waktu singkat dan
efektif, pengadaan barang dan jasa ulang diselenggarakan selambat-lambatnya lima
hari kerja setelah pengadaan barang dan jasa dinyatakan gagal dengan pengaturan
sebagai berikut :
a. Dalam hal pengadaan barang dan jasa ulang harus diadakan karena adanya harga
standar dilampui atau dana yang tersedia tidak cukup, dan atau harga yang
ditawarkan dianggap tidak wajar, pelelangan ulang dapat diselenggarakan tanpa
mengundang peserta penyedia barang dan jasa yang baru.
b. Dalam hal pengadaan barang dan jasa ulang harus diadakan karena adanya
sanggahan dari rekanan ternyata benar, pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan, dan
pemenang urutan pertama, kedua dan ketiga tidak bersedia ditunjuk sebagai
pelaksana pekerjaan, pengadan barang dan jasa ulang dapat diselenggarakan
dengan mengundang peserta lelang yang baru disamping peserta lelang
sebelumnya.
5. Bila pelelangan ulang gagal, pengadaan dilakukan melalui cara pemilihan langsung
di antara rekanan yang lulus administrasi dan teknis dengan memberikan
kesempatan pertama kepada penawar terendah untuk diadakan negosiasi harga.
Demikian selanjutnya kesempatan negosiasi berikutnya diberikan kepada penawar
terendah kedua dan seterusnya bila tidak tercapai kesepakatan harga.
6. Dalam pelelangan ulang dimungkinkan mengurangi volume atau penyesuaian
spesifikasi teknis pekerjaan sepanjang terjadi hal seperti pada point 1 butir a), b) dan
c), diatas sepanjang tidak mengubah pencapaian sasaran fungsional
/ pekerjaan yang bersangkutan.

A 13 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan


Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


Pasal 13
Penunjukan Pemenang

1. Berdasarkan surat penetapan pemenang lelang, Kepala Kantor / Satuan Kerja /


Pimpinan Proyek / Bagian Proyek / Pejabat BUMN / BUMD yang ditunjuk
menunjuk pemenang lelang yang ditetapkan sebagai pelaksana pekerjaan yang
dilelangkan dengan ketentuan :
a. Ternyata tidak ada sanggahan
b. Sanggahan yang diterima dalam masa sanggahan ternyata tidak benar, sanggahan
diterima di luar batas waktu masa sanggah.
c. Tembusan jawaban atas sanggahan telah diterima, yang menyatakan bahwa
sanggahan dan peserta tidak diterima dan atau dinyatakan tidak benar.
2. Peserta yang ditunjuk sebagai pemenang wajib menerima penunjukan tersebut. Apabila
yang bersangkutan mengundurkan diri, pengunduran diri tersebut hanya dapat
dilakukan dengan alasan yang dapat diterima oleh Kepala Kantor / Satuan Kerja /
Pimpinan Proyek / Bagian Proyek / Pejabat BUMN / BUMD yang ditunjuk dengan
ketentuan bahwa jaminan penawaran peserta yang bersangkutan menjadi milik negara.
3. Apabila pemenang pertama yang ditetapkan mengundurkan diri karena sesuatu sebab,
penunjukan dapat dilakukan kepada pemenang urutan kedua sesuai dengan harga yang
ditawarkan pemenang kedua tersebut dengan ketentuan:
a. Harga penawaran pemenang kedua tidak melebihi OE.
b. Penunjukan pemenang kedua tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan / penetapan dari pejabat yang berwenang menyetujui /
menetapkan pemenang lelang.
c. Jaminan Penawaran dari pemenang pertama menjadi milik negara.
A 14 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


4. Apabila pemenang kedua juga mengundurkan diri penunjukan dapat dilakukan kepada
pemenang urutan ketiga sesuai dengan harga yang ditawarkan pemenang ketiga
tersebut, dengan ketentuan :
a. Harga penawaran pemenang ketiga tidak melebihi OE.
b. Penunjukan pemenang ketiga tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan / penetapan dari pejabat yang berwenang menyetujui/ menetapkan
pemenang lelang.
5. Apabila pemenang ketiga juga mengundurkan diri, maka panitia harus melakukan
pelelangan ulang, dengan ketentuan bahwa jaminan penawaran dari pemenang pertama,
pemenang kedua dan pemenang ketiga menjadi milik negara.
6. Pencairan jaminan penawaran, sebagaimana tersebut pada point 2, 3, 4 dan 5 diatas
merupakan penerimaan negara yang harus disetor ke kas Negara / Daerah /
BUMN / BUMD.
7. Terhadap rekanan yang ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan karena menang dalam
pelelangan tetapi rekanan tersebut mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
diterima dikenakan sangsi berupa tidak diperbolehkan mengikuti pelelangan pengadaan
barang / jasa dalam wilayah operasinya sesuai dengan kualifikasi selama 1 tahun.
8. Surat Keputusan Penunjukan Pemenang dibuat paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja
setelah pengumuman penetapan pemenang lelang.
9. Surat Keputusan Penunjukan Pemenang disertai berita acara pemberian penjelasan,
berita acara pembukaan penawaran, berita acara hasil pelelangan dan surat perjanjian /
kontrak disampaikan kepada :
a. Departemen / Lembaga yang bersangkutan.
b. Rekanan yang bersangkutan (salinan otentik bermaterai).
c. Instansi lain yang bersangkutan dengan pelaksanaan perjanjian tersebut sesuai
dengan keperluannya.
d. Panitia (sebagai arsip).
10 Salah satu tembusan dari keputusan penunjukan pemenang sebagaimana dimaksud
pada angka 9 butir 4) tersebut diatas, disampaikan (tanpa lampiran perjanjian / kontrak)
kepada aparat pengawasan fungsional, dengan ketentuan sebagai berikut:

A 15 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan


Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


a. Disampaikan kepada Inspektorat Jenderal (dana APBN) atau Bawasda Tk I (dana
APBD tingkat I) atau kepada Bawasda Tingkat II (dana APBD tingkat II).
b. Disampaikan kepada perwakilan BPKP Propinsi yang bersangkutan untuk
pengadaan barang / jasa yang bernilai di atas Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh
milyar rupiah).
c. Disampaikan kepada BPKP c.q. Deputi Kepala BPKP bidang pengawasan khusus
untuk pengadaan yang bernilai di atas Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar
rupiah).
d. Khusus BUMN / BUMD disampaikan kepada perwakilan BPKP Propinsi
setempat serta pengawasan intern BUMN / BUMD yang bersangkutan.

BAB II
ADMINISTRASI PELAKSANAAN

Pasal 14
Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan

1. Surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan dibuat antara pemberi tugas sebagai Pihak
Pertama dan pemborong sebagai Pihak Kedua.
2. Surat perjanjian tersebut akan dibendel bersama-sama dengan dokumen-dokumen
pengadaan, kemudian bendel dilak di sebelah luar pada 3 (tiga) tempat.
3. Biaya materai untuk pembuatan Surat Perjanjian Pemborongan menjadi tanggungan
Pihak Pemborong.

Pasal 15
Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)

Jaminan Pelaksanaan berupa jaminan dari Bank Pemerintah atau Lembaga Keuangan lain
yang ditunjuk oleh pemerintah ditetapkan sebesar selisih harga penawarannya dengan
penawaran berikut yang lebih tinggi atau 5 % x Nilai Kontrak, harus diserahkan kepada
A 16 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


pemberi tugas (Pihak Kesatu) sebelum penandatanganan kontrak. Penetapan besarnya
jaminan pelaksanaan akan diberikan secara tertulis oleh pemberi tugas.

Pasal 16
Jadwal Waktu Pekerjaan

1. Untuk pekerjaan ini jangka waktu pelaksanaan yang diberikan adalah ....(.....) hari
kalender terhitung sejak ditanda tangani Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan,
dengan masa pemeliharaan adalah …. (…..) hari kalender.
Bilamana pekerjaan telah diselesaikan oleh pemborong dengan sempurna, pekerjaan
dapat diserahkan kepada Direksi setelah :
• Dilakukan pemeriksaan pekerjaan oleh Direksi bersama pemborong.
• Pemborong harus memperbaiki pekerjaan yang dinilai belum sempurna.
• Dibuat Berita Acara hasil pemeriksaan tersebut.

Apabila semuanya sudah memenuhi persyaratan, pekerjaan diserahkan kepada Direksi


sebagai penyerahan Pertama.
2. Untuk keperluan pengawasan maka sebelum pekerjaan dimulai pemborong harus
mengajukan rencana kerja dan jadwal waktu yang terperinci jelas. Dapat dilakukan
dengan cara Network Planning atau cukup Barchart.
3. Apabila pemborong dalam jangka waktu yang ditetapkan belum melakukan perbaikan
yang diperlukan, maka Direksi berhak melakukan perbaikan pekerjaan tersebut sendiri,
dan akan menunjuk pihak lain atas biaya yang dibebankan kepada pemborong.
4. Setelah jangka waktu pemeliharaan berakhir, pekerjaan diserahkan untuk kedua
kalinya, yang demikian dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima ke II.

Pasal 17
Peraturan Pemerintah

Pemberi tugas menganggap bahwa pemborong telah mengetahui seluruhnya dan mengenal
sepenuhnya tentang hukum dan peraturan-peraturan Pemerintah sehubungan dengan
A 17 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


pelaksanaan dan pemborong harus bertanggung jawab untuk menjalankan semua kewajiban
yang ditentukan dalam peraturan tersebut, baik Peraturan Pemerintah Pusat / Daerah antara
lain Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Jasa Konstruksi.

Pasal 18
Pengawasan Lapangan (Pengawasan Pekerjaan)

1. Semua petunjuk-petunjuk, perintah-perintah dan persetujuan-persetujuan yang


diberikan oleh Direksi kepada Pemborong adalah atas nama Pemberi Tugas.
2. Untuk keperluan Pengawasan di lapangan, pemborong wajib menyelenggarakan
peralatan / sarana yang dibutuhkan untuk pengawasan pekerjaan tersebut.
3. Pengawasan di lapangan dilakukan baik terhadap kuantitas waktu maupun kualitas
pekerjaan.
4. Perintah-perintah / perubahan-perubahan di lapangan yang meyimpang dan syarat
bestek akan diberikan oleh Direksi secara tertulis.
5. Setiap penyimpangan terhadap RKS ini, yang dilakukan oleh Pemborong akan
diberikan teguran tertulis oleh Direksi. Pemborong harus segera melaksanakan isi
teguran tersebut, dalam jangka waktu 3 x 24 jam. Setiap kali pemborong lalai
melaksanakan teguran tersebut, pemborong akan dikenakan denda sesuai ketentuan
yang berlaku.

Pasal 19
Kepala Pelaksana Lapangan

1. Kepala Pelaksana Lapangan (Site Manager) harus seorang Ahli Teknik Sipil yang
berpengalaman dalam pekerjaan sejenis, dengan persyaratan sebagai berikut :
Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman kerja sesuai dengan keahliannya minimal
3 (tiga) tahun atau Sarjana Muda Teknik Sipil dengan pengalaman kerja minimal
5 (lima) tahun.
2. Wakil Kepala Pelaksana harus seorang Ahli Teknik Sipil, minimal seorang tenaga
menengah Teknik Sipil dengan pengalaman kerja minimal 7 (tujuh) tahun.
A 18 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


3. Tenaga Pelaksana dibantu oleh staf yang memadai bagi pekerjaan yang dilaksanakan.
4. Persyaratan keahlian dan pengalaman harus dapat dibuktikan dengan curriculum vitae
yang bersangkutan.
5. Direksi berhak menolak atau memerintahkan penggantian personil lapangan bila
dianggap tidak cakap/mampu, yang dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan.
6. Kepala Pelaksana Lapangan harus dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab penuh
atas pekerjaannya demi kelancaran pekerjaan tersebut, dan dapat mengambil
keputusan-keputusan yang dianggap perlu dilapangan.

Pasal 20
Laporan Pekerjaan

1. Pemborong diwajibkan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan rencana, perubahan-


perubahan yang mungkin terjadi harus mendapat persetujuan terdahulu dari Kuasa
Pengguna Anggaran/Pemimpin Kegiatan.
2. Setiap akhir pekan Pemborong harus menyampaikan Laporan Mingguan kepada
Direksi tentang kemajuan pekerjaan (progress report) dalam minggu yang
bersangkutan, meliputi persiapan bahan di tempat proyek, penambahan,
pengurangan atau perubahan pekerjaan, jumlah / macam dan harga satuan bahan-bahan
yang masuk, kejadian-kejadian penting lainnya yang terjadi dalam kegiatan
mempengaruhi pelaksanaan kegiatan.
3. Jumlah pekerja setiap hari dicatat menurut golongan dan upah. Daftar pekerja ini setiap
waktu dapat diperiksa oleh Pengawas / Direksi, dan Direksi berhak mengadakan
penelitian-penelitian tentang produktifitas pekerjaan tersebut.
4. Di dalam laporan harian harus tercantum keadaan cuaca, bahan yang masuk, jumlah
pekerja / pegawai karyawan, catatan-catatan tentang perintah-perintah dari Direksi atau
Wakilnya dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
5. Setiap akhir bulan dan paling lambat tanggal 31, pemborong harus melaporkan
kemajuan pekerjaannya secara terperinci dan besarnya prosentase pekerjaan terhadap
keseluruhan / bagian (persentase aktual dibanding persentase rencana). Dokumentasi
foto berwarna sebesar postcard yang menunjukan pekerjaan beserta peralatan yang
A 19 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


dipakai dan lain-lain, foto tentang kejadian-kejadian penting. Semua foto ditempel
dalam album dengan keterangan-keterangan pada tanggal pengambilan.

Pasal 21
Keamanan di Tempat Pekerjaan

1. Sejak dimulai pekerjaan hingga penyerahan terakhir, Pemborong harus benar- benar
menjaga / memenuhi peraturan-peraturan keamanan yang berlaku setempat, guna
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan, pencurian dan lain-
lainnya.
2. Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan keperluan pekerjaan.
Pemborong harus teliti dan hati-hati sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu dan
menimbulkan kerusakan terhadap jalan-jalan yang telah ada, dan prasarana umum
lainnya seperti jaringan air minum, jaringan listrik, jaringan telepon dan lain
sebagainya.
3. Pemborong harus melaporkan kepada Direksi apabila terjadi kerusakan dikarenakan
kalalaiannya dan mengganti biaya perbaikannya kepada instansi yang bersangkutan.
4. Pemborong melakukan segala usaha untuk mencegah pengotoran jalan umum oleh
kendaraan-kendaraan yang digunakan dalam pekerjaannya, baik pengotoran yang
disebabkan oleh bahan-bahan yang diangkut maupun oleh lumpur / kotoran tanah yang
melekat pada ban kendaraan.
5. Bilamana terjadi kerusakan pada benda-benda disekitar lokasi pekerjaan yang
disebabkan oleh kesalahan dalam pelaksanaan, pemborong wajib memperbaikinya atas
biaya sendiri.
Pasal 22
Keselamatan Pekerjaan Lapangan

1. Pelaksanaan pekerjaan oleh Pemborong maupun Sub-Pemborong harus memenuhi


peraturan keselamatan kerja yang berlaku dan dikeluarkan oleh Departemen Tenaga
Kerja.

A 20 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan


Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


2. Apabila terjadi kecelakaan, Pemborong harus mengambil tindakan yang perlu untuk
keselamatan si korban dengan segala biaya ditanggung oleh Pemborong.
3. Pemborong bertanggung jawab atas kecelakaan-kecelakaan yang terjadi pada
pekerjaannya pada waktu pelaksanaan dan wajib menanggung perawatan si korban.
4. Jika ada kejadian tersebut di atas, pemborong harus sesegera mungkin melaporkan
kepada Direksi dan keluarga si korban.
5. Obat-obatan harus tersusun menurut persyaratan, tersedia dalam peti P3K di tiga
tempat, di lokasi pekerjaan, dan setiap kali dipergunakan harus segera dilengkapi lagi.

Pasal 23
Direksi Keet, Kantor Pelaksanaan dan Gudang.

1. Selama waktu pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus membuat dan memelihara


bangunan-bangunan sementara berupa :
a. Kantor Direksi dan Kantor Pelaksana dilengkapi dengan peralatan yang
sebagaimana diperlukan untuk kegiatan-kegiatan kantor di lapangan.
b. Gudang-gudang tempat penimbunan meterial dan sebagainya.
2. Apabila diperlukan, Pemborong harus memasang pagar kerja, baik untuk tanda batas,
maupun pengaman terhadap bahan-bahan bangunan dan peralatan di tempat pekerjaan.
3. Bangunan Kantor, Gudang dan peralatan / perabotannya akan menjadi milik Direksi
setelah pekerjaan selesai. Pemborong wajib untuk membongkar / memindahkan ke
tempat yang akan ditentukan Direksi.

Pasal 24
Bahan-bahan Bangunan dan Peralatan Untuk Pelaksanaan Pekerjaan

A 21 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan


Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


1. Sepanjang tidak ada ketentuan lain di dalam persyaratan teknis, maupun di dalam rapat
Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) maka bahan-bahan yang dipergunakan dan syarat
penggunaannya harus memenuhi peraturan-peraturan umum tertera dalam A.V.
maupun dalam pemborongan bangunan yang berlaku untuk umum di Indonesia.
2. Bilamana diperlukan, Pemborong harus dapat memberikan contoh-contoh (sample)
bahan bangunan yang akan dipakai pada pekerjaan yang akan dilaksanakan, untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum bahan-bahan tersebut didatangkan.
3. Semua contoh yang telah disetujui Direksi, akan disimpan untuk dijadikan standar
dalam pelaksanaan pekerjaan.
4. Bahan-bahan yang ditolak oleh Direksi karena tidak sesuai dengan contoh yang telah
disetujui harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan, selambat- lambatnya dalam
waktu 2 x 24 jam dan harus diganti dengan bahan-bahan yang sesuai dengan contoh
yang telah disetujui oleh Direksi.
5. Apabila bahan-bahan yang ditolak oleh Direksi ternyata masih digunakan, maka
Direksi berhak memerintahkan kepada Pemborong untuk membongkarnya atau oleh
Direksi dikeluarkan dari lapangan dan segala kerugian sebagai akibatnya, sepenuhnya
menjadi tanggungan Pemborong.
6. Pemborong harus menyediakan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini sedemikian sehingga berjalan lancar, baik sesuai dengan rencana seperti
yang diisyaratkan dalam RKS ini.
7. Direksi berhak memerintahkan Pemborong untuk mengganti atau menambah peralatan
yang disediakan pemborong bilamana dipandang bahwa peralatan tersebut tidak
mampu memenuhi persyaratan mutu, kelancaran dan waktu yang telah ditetapkan. Dan
segala biaya penggantian / penambahan peralatan ini menjadi tanggungan
Pemborong.

Pasal 25
Pekerjaan Tambah Kurang
A 22 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


1. Pada dasarnya harga borongan ini merupakan harga tetap (Fixed Price) sesuai dengan
harga penawaran.
2. Bilamana terjadi pekerjaan tambah-kurang di luar lingkup pekerjaan yang telah
ditetapkan, maka hal tersebut hanya dapat dibenarkan bila ada perintah tertulis dari
Direksi dan untuk itu harus dibuat Berita Acara.
3. Segera setelah adanya pekerjaan tambah-kurang, pemborong harus mengajukan
Anggaran Biaya tambah-kurang sesuai dengan harga satuan dan bahan serta harga
satuan bagian pekerjaan yang telah diajukan Pemborong dalam penawarannya.

Pasal 26
Kerja Lembur

1. Apabila Pemborong menghendaki kerja lembur, maka Pemborong harus


mengajukan permintaan secara tertulis tentang apa yang dilemburkan, dan berapa
tenaga kerja yang akan bekerja kepada Direksi dan dijelaskan apa-apa sebabnya harus
lembur.
2. Bila dipandang perlu Pemborong harus dapat bekerja lebih dari satu shift kerja untuk
hal-hal yang khusus dan bilamana perlu Pemborong dapat perintah oleh Direksi untuk
kerja lembur.

Pasal 27
Penyerahan Pekerjaan yang Selesai

1. Setiap bagian pekerjaan dan seluruh pekerjaan harus dapat diselesaikan sesuai waktu
yang dibutuhkan dalam jadwal waktu dan surat Perjanjian Pemborong pekerjaan atau
sesuai dengan perpanjangan waktu yang telah disetujui Pemberi Tugas.
2. Setiap bagian pekerjaan atau seluruh pekerjaan hanya akan dianggap selesai, jika sudah
ada pemeriksaan dan persetujuan dari Pengawas / Direksi, sesudah itu dibuat Berita
Acara.

A 23 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan


Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


3. Setelah penanda tanganan Berita Acara tentang penyerahan kedua, Pemborong harus
segera membongkar kantor lapangan dan gudang-gudang sesuai dengan petunjuk
Direksi, membersihkan semua pekerjaan dan memperbaiki bagian-bagian yang rusak
atau terganggu pada waktu pelaksanaan pekerjaan.

Pasal 28
Termijn Pembayaran

Pembayaran jumlah harga borongan diatur dengan kemajuan pekerjaan yang tercapai, yang
disyaratkan oleh Pengawas / Direksi dengan Berita Acara pemeriksaan pekerjaan.
Pembayaran atas dasar kemajuan pekerjaan dibagi atas 5 (lima) termyn :

 Pembayaran Uang Muka


Sebesar 20% dan harga total borongan dibayarkan kepada pemborong setelah,
penandatanganan Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) dan setelah
pemborong menyerahkan jaminan uang muka berupa jaminan dari Bank Pemerintah
atau Lembaga Keuangan lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan kepada Pemberi
Tugas.
 Pembayaran Tahap I
Sebesar 20 %-5 % = 15 % dari harga total borongan bila nilai fisik pekerjaan fisik-
mencapai 25 %;
 Pembayaran Tahap II
Sebesar 25 % -5 % = 20 % dari harga total borongan bila nilai fisik pekerjaan mencapai
50 %;
 Pembayaran Tahap III
Sebesar 25 %-5 % = 20 dari harga total borongan bila nilai fisik pekerjaan mencapai
75 %;
 Pembayaran Tahap IV

A 24 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan


Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


Sebesar 30 %-5 % = 25 dari harga total borongan bila nilai fisik pekerjaan mencapai
100 % (finish) dan dilakukan penyerahan pertama pekerjaan, serta penyedia barang/
jasa harus menyerahkan jaminan Bank sebesar 5 % (lima persen) dari nilai kontrak
yang diterbitkan oleh Bank Umum atau oleh perusahaan asuransi yang mempunyai
program asuransi kerugian (surety bond) dan direasuransikan sesuai dengan ketentuan
Menteri Keuangan.

Catatan : Bila dipandang perlu, termyn pembayaran ini dapat dirubah sesuai dengan aturan
yang berlaku, hal ini dituangkan dalam surat Perjanjian Pemborongan.

Pasal 29
Denda Karena Kelambatan dan Lain-lain

1. Apabila jangka waktu yang ditetapkan dalam pasal 11. 1 dilampaui, maka pemborong
dikenakan denda sebesar 1 °/oo (satu permil) dari harga borongan untuk tiap hari
kelambatan dan setinggi-tingginya sampai 5 % dari harga borongan.
2. Kelambatan pekerjaan yang disebabkan oleh keadaan kahar (force majeure) tidak
dikenakan denda.

Pasal 30
Kenaikan Harga Bahan-bahan dan Upah

Harga borongan untuk pekerjaan ini merupakan harga tetap tanpa perhitungan kemudian
(fixed price). Setiap kenaikan harga / upah bahan menjadi tanggungan pemborong.

Pasal 31
Force Majeure

1. Yang dimaksud dengan force majeure disini berarti kejadian-kejadian bencana alam
atau musibah-musibah yang terjadi dalam waktu pelaksanaan seperti timbulnya perang,
A 25 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


terjadi huru-hara, gempa bumi dan kejadian lain-lain di luar kekuasaan Pemborong
untuk mengatasinya, yang mana hal ini akan mempengaruhi kelancaran pelaksanaan
pekerjaan termasuk kebijaksanaan Pemerintah di dalam bidang perekonomian dan
dinyatakan secara resmi oleh Pemerintah.
2. Untuk kejadian tersebut pada pasal 31.1 diatas, paling lambat 14 (empat belas) hari dari
hari terjadinya keadaan kahar , Pemborong harus melaporkan kejadian tersebut
kepada Pengawas / Direksi, dan mengadakan tindakan-tindakan yang diperlukan
sebatas kemampuannya. Pemborong dapat mengajukan permohonan secara tertulis
kepada Pengawas / Direksi selambat-lambatnya dalam waktu 14 hari, setelah kejadian
musibah, untuk mendapatkan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan.
3. Direksi dan Pemberi Tugas akan mempertimbangkan dan menanggapi permohonan
tersebut secara tertulis dalam waktu 7 hari dan bilamana waktu 10 hari tersebut belum
ditanggapi berarti permohonan disetujui.

Pasal 32
Sub Pemborong

1. Pemborong tidak boleh mengalihkan seluruh / sebagian pekerjaannya kepada PIHAK


KETIGA ataupun Sub Pemborong, kecuali sudah mendapat persetujuan tertulis
Pemberi Tugas.
2. Apabila ketentuan Pasal 32.1 diatas dilanggar, maka kepada Pemborong akan
dikenakan sanksi-sanksi yang diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian
Pemborongan.
3. Pekerjaan Sub Pemborong sepenuhnya merupakan tanggung jawab Pemborong
(PIHAK KEDUA).
4. Rekanan yang tidak masuk golongan ekonomi lemah, maka dalam Surat Perjanjian
(Kontrak) ditetapkan kewajiban pemborong / rekanan tersebut untuk :
a. Bekerja sama dengan Pemborong / rekanan golongan ekonomi lemah setempat,
antara lain dengan Sub Pemborong atau Leveransir barang, bahan, jasa.
b. Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan ketetapan sebagaimana dimaksud
dalam item a), untuk disampaikan kepada Pemberi Tugas.
A 26 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009


5. Apabila pemborong atau rekanan yang bersangkutan tidak melaksanakan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32.4, maka disamping kontrak akan batal, maka
kepada pemborong / rekanan yang bersangkutan akan dikeluarkan dan Register
Sertifikat yang dikeluarkan oleh LPJK.

Pasal 33
Perpanjangan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Perpanjangan waktu hanya akan disetujui oleh Direksi bilamana alasan-alasan pemborong
kuat untuk itu, dan harus diajukan secara tertulis kepada Direksi. Pelulusan / penolakan
permohonan perpanjangan waktu akan diberikan Direksi secara tertulis.

Pasal 34
Perselisihan

1. Perselisihan antara Direksi dan Pemborong sedapat mungkin diselesaikan dengan


musyawarah.
2. Perselisihan antara Pemberi Tugas dan Pemborong yang tidak dapat diselesaikan
dengan cara musyawarah akan diputuskan di Pengadilan.
3. Bila perselisihan harus diselesaikan di Pengadilan, maka pihak Pemborong dan
Pemberi Tugas akan memilih Pengadilan Negeri di Palu - Sulteng.

A 27 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan


Pembangunan Faspel Laut Leok

A-1 Spesifikasi Teknis dan

Belanja Modal Kantor Pelabuhan Leok – T A. 2009

Anda mungkin juga menyukai