PERSYARATAN-PERSYARATAN ADMINISTRASI
BAB I
U M U M
Pasal 1
Pendahuluan
1. Pemilik Pekerjaan
Pemilik Pekerjaan dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang
diwakili oleh Kuasa Pengguna Anggaran Pelabuhan Leok, Kabupaten Buol Propinsi
Sulawesi Tengah.
2. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan pada Pelabuhan Leok, Kabupaten Buol , Propinsi Sulawesi Tengah.
3. Jenis Pekerjaan
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Leok, yang terdiri dari :
Pekerjaan Trestle Segmen I ( 64,55 X 6 ) = 202,50 M2
Pekerjaan Trestle Segmen II ( 64,55 X 6 ) = 202,50 M2
Pekerjaan Talud = 314,80 M1
Pekerjaan Urugan = 35.652,16 M3
4. Sumber Dana
Pembiayaan untuk pelaksanaan seluruh kegiatan pekerjaan ini adalah berasal dari
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2009 pada Belanja Modal
Kantor Pelabuhan Leok, Kabupaten Buol , Propinsi Sulawesi Tengah.
5. Kontrak Pekerjaan
Kontrak pelaksanaan pekerjaan adalah berpedoman kepada KEPPRES No. 80 Tahun
2003 beserta perubahan terakhir PERPRES No. 79 Tahun 2006 beserta lampiran-
Pasal 2
Peraturan Umum
Pasal 3
Dokumen Pengadaan
2. Calon peserta Penyedia Barang dan Jasa dianggap telah menguasai sepenuhnya hal
ikhwal yang dimaksud dalam dokumen pengadaan setelah diadakan penjelasan
pekerjaan (Aanwijzing).
3. Calon peserta Penyedia Barang dan Jasa harus memeriksa dan meneliti lokasi pekerjaan
tersebut, dan harus mengatahui sepenuhnya kondisi fisik medan, luas dan macam
pekerjaan, bahan-bahan yang diperlukan, perlengkapan yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
4. Calon peserta Penyedia Barang dan Jasa harus mengetahui tentang perizinan yang
diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan.
5. Apabila terdapat perbedaan ukuran-ukuran di antara gambar dan buku-buku persyaratan
/ bestek, maka yang dianggap berlaku adalah penjelasan / keputusan di dalam
penjelasan pekerjaan / Aanwijzing atau keputusan Pengawasan Pekerjaan / Direksi.
6. Gambar-gambar detail pokok disediakan oleh perencana / pemberi tugas, tetapi di
dalam pelaksanaan bila diperlukan, maka pemborong wajib membuat gambar-gambar
konstruksi untuk melengkapi gambar yang sudah ada, agar pelaksanaan pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan sempurna dan senantiasa harus mendapat persetujuan tertulis dari
Direksi sebelum dilaksanakan.
Pasal 4
Syarat Peserta Penyedia Barang dan Jasa
Pasal 5
Pemberian Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
Pasal 6
A 4 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok
Pasal 7
berarti gugur. Penawar yang hadir diberi kesempatan untuk melihat dokumen
penawaran yang disampaikan kepada panitia.
c. Seluruh surat penawaran termasuk daftar kuantitas dan harga diparaf oleh panitia
dan penawar atau wakil penawar yang telah ditunjuk.
d. Setelah pembacaan dan penetapan lengkap tidaknya dokumen penawaran
tersebut, panitia segera membuat berita acara pembukaan dokumen penawaran
yang memuat hal-hal tersebut diatas, kekurangan, kelainan dan keterangan
lainnya misalnya dalam hal penundaan waktu pembukaan penawaran maka
faktor-faktor penyebab penundaan tersebut harus dimuat dalam berita acara
pembukaan penawaran harga (selanjutnya disebut BAPP).
2. Penawar dinyatakan gugur pada saat pembukaan surat penawaran apabila :
a. Penawaran tidak lengkap berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dalam
dokumen pengadaan barang dan jasa.
b. Dokumen penawaran dikirim melalui anggota panitia atau pejabat instansi yang
bersangkutan.
A 7 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok
Pasal 8
Evaluasi Penawaran
Metode evaluasi penawaran yang dipergunakan oleh panitia adalah evaluasi sistem gugur.
Dokumen-dokumen penawaran yang akan dievaluasi dari aspek administrasi, teknik dan
harga adalah sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang.
1. Evaluasi Administrasi
Penawaran yang dinyatakan memenuhi persyaratan dan lulus administrasi, apabila :
a. Surat Penawaran dibuat rangkap 3 (1 asli, 2 rekaman) dan ditanda tangani oleh
yang berhak, diberi materai, tanggal dan cap perusahaan.
b. Dan ketentuan dalam Pasal 6 point 4
Hasil evaluasi administrasi ini dituangkan dalam Berita Acara. Terhadap penawaran
yang memenuhi persyaratan administrasi akan dilanjutkan dengan evaluasi teknis.
Adapun penawaran yang tidak memenuhi administrasi tidak akan dilakukan evaluasi
teknis.
2. Evaluasi Teknis
Panitia melakukan evaluasi teknis terhadap semua penawaran yang memenuhi
persyaratan administrasi. Penawaran yang dinyatakan memenuhi persyaratan teknis
apabila :
a. Metode pelaksanaan memenuhi persyaratan substantif.
b. Jadwal waktu pelaksanaan tidak melampaui batas yang ditetapkan.
Hasil evaluasi ini dituangkan ke dalam Berita Acara, terhadap penawaran yang
memenuhi persyaratan teknis akan dilanjutkan dengan evaluasi harga. Adapun
penawaran yang tidak memenuhi persyaratan teknis tidak akan dilakukan evaluasi
harga.
3. Evaluasi harga
c). Harga penawaran terendah atau harga calon pemenang ialah masih dianggap
wajar dan tidak perlu dilakukan analisis tertulis secara profesional, apabila :
- Telah lulus evaluasi administrasi dan teknis
- Tidak lebih tinggi dari OE.
Pasal 9
Pembuatan Berita Acara Hasil Pengadaan Barang dan Jasa
Pasal 10
Penetapan Pemenang Penyedia Barang dan Jasa
1. Panitia pengadaan barang dan jasa menetapkan peserta yang telah memasukan
penawaran yang paling menguntungkan bagi negara dalam arti :
a. Penawaran secara teknis dapat dipertanggung jawabkan.
b. Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggung jawabkan.
c. Penawaran tersebut adalah yang terendah di antara penawaran yang
memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam angka (a) dan (b).
d. Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil produksi dalam
negeri.
2. Calon pemenang penyedia barang dan jasa akan ditetapkan oleh panitia paling lambat
7 (tujuh) hari setelah pembukaan penawaran.
3. Dalam dua hal peserta atau lebih mengajukan harga yang sama, panitia akan memilih
peserta yang menurut pertimbangan mempunyai kelengkapan dan kemampuan yang
lebih besar dan akan dicatat dalam berita acara.
Pasal 11
Pengumuman Pemenang dan Sanggahan
1. Keputusan pejabat yang berwenang tentang penetapan pemenang penyedia barang dan
jasa akan diumumkan oleh panitia kepada para peserta selambat-lambatnya dua hari
kerja setelah diterimanya keputusan tersebut.
2. Kepada peserta yang keberatan atas penetapan pemenang penyedia barang dan jasa
diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis ditujukan kepada
atasan langsung dan pejabat yang berwenang menetapkan pemenang penyedia barang
dan jasa tersebut selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah hari
pengumuman pemenang penyedia barang dan jasa tersebut.
3. Peserta penyedia barang dan jasa dapat mengajukan sanggahan jika terjadi
penyimpangan prosedur pelelangan, rekayasa yang mengakibatkan tidak terwujudnya
persaingan yang sehat, penyalah gunaan wewenang oleh panitia / pejabat yang
berwenang lainnya dan adanya unsur KKN antara sesama peserta atau antara peserta
dan panitia / pejabat yang berwenang.
4. Apabila dalam masa sanggah ada penawar yang mengajukan sanggahan yang
menyangkut prosedur maupun adanya kolusi, maka panitia sepenuhnya harus
bertanggung jawab atas seluruh proses pelelangan dan hasil evaluasi yang
dilakukannya. Panitia wajib menyampaikan bahan-bahan, baik secara tertulis maupun
lisan yang berkaitan dengan sanggahan penawar yang bersangkutan kepada atasan
Pejabat yang berwenang menetapkan pemenang penyedia barang dan jasa, untuk dapat
memberikan jawaban atas sanggahan tersebut.
Pasal 12
Pelelangan Ulang
1. Peserta Penyedia Barang dan Jasa dinyatakan gagal, apabila salah satu dan hal-hal
tersebut di bawah ini terjadi :
a. Harga penawaran terendah melebihi standar yang telah ditetapkan oleh
Lembaga / Departemen teknis yang berwenang.
b. Harga penawaran terendah melebihi dana yang tersedia dalam DIPA atau
dokumen yang dipersamakan.
c. Berdasarkan analisis secara tertulis yang dilakukan panitia, ternyata tidak ada
penawar yang menawarkan harga wajar dan teknis dapat dipertanggung-
jawabkan.
d. Sanggahan rekanan terhadap pelaksanaan prosedur pelelangan ternyata benar
atau setelah diadakan pemeriksaan oleh pejabat pengawasan fungsional terhadap
sanggahan / laporan adanya kolusi antara panitia / anggota panitia dengan
rekanan tertentu yang merugikan rekanan lainnya ternyata benar.
e. Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa tidak sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan dalam dokumen pengadaan.
f. Pemenang urutan pertama, kedua dan ketiga tidak bersedia untuk ditunjuk
sebagai pelaksana pekerjaan.
2. Bila pengadaan barang dan jasa dinyatakan gagal, maka panitia atas permintaan Kepala
Kantor/Satuan Kerja/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat BMUN/BUMD yang ditunjuk
mengadakan pengadaan barang dan jasa ulang. Dalam hal pengadaan barang dan jasa
A 12 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok
BAB II
ADMINISTRASI PELAKSANAAN
Pasal 14
Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan
1. Surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan dibuat antara pemberi tugas sebagai Pihak
Pertama dan pemborong sebagai Pihak Kedua.
2. Surat perjanjian tersebut akan dibendel bersama-sama dengan dokumen-dokumen
pengadaan, kemudian bendel dilak di sebelah luar pada 3 (tiga) tempat.
3. Biaya materai untuk pembuatan Surat Perjanjian Pemborongan menjadi tanggungan
Pihak Pemborong.
Pasal 15
Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)
Jaminan Pelaksanaan berupa jaminan dari Bank Pemerintah atau Lembaga Keuangan lain
yang ditunjuk oleh pemerintah ditetapkan sebesar selisih harga penawarannya dengan
penawaran berikut yang lebih tinggi atau 5 % x Nilai Kontrak, harus diserahkan kepada
A 16 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok
Pasal 16
Jadwal Waktu Pekerjaan
1. Untuk pekerjaan ini jangka waktu pelaksanaan yang diberikan adalah ....(.....) hari
kalender terhitung sejak ditanda tangani Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan,
dengan masa pemeliharaan adalah …. (…..) hari kalender.
Bilamana pekerjaan telah diselesaikan oleh pemborong dengan sempurna, pekerjaan
dapat diserahkan kepada Direksi setelah :
• Dilakukan pemeriksaan pekerjaan oleh Direksi bersama pemborong.
• Pemborong harus memperbaiki pekerjaan yang dinilai belum sempurna.
• Dibuat Berita Acara hasil pemeriksaan tersebut.
Pasal 17
Peraturan Pemerintah
Pemberi tugas menganggap bahwa pemborong telah mengetahui seluruhnya dan mengenal
sepenuhnya tentang hukum dan peraturan-peraturan Pemerintah sehubungan dengan
A 17 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok
Pasal 18
Pengawasan Lapangan (Pengawasan Pekerjaan)
Pasal 19
Kepala Pelaksana Lapangan
1. Kepala Pelaksana Lapangan (Site Manager) harus seorang Ahli Teknik Sipil yang
berpengalaman dalam pekerjaan sejenis, dengan persyaratan sebagai berikut :
Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman kerja sesuai dengan keahliannya minimal
3 (tiga) tahun atau Sarjana Muda Teknik Sipil dengan pengalaman kerja minimal
5 (lima) tahun.
2. Wakil Kepala Pelaksana harus seorang Ahli Teknik Sipil, minimal seorang tenaga
menengah Teknik Sipil dengan pengalaman kerja minimal 7 (tujuh) tahun.
A 18 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok
Pasal 20
Laporan Pekerjaan
Pasal 21
Keamanan di Tempat Pekerjaan
1. Sejak dimulai pekerjaan hingga penyerahan terakhir, Pemborong harus benar- benar
menjaga / memenuhi peraturan-peraturan keamanan yang berlaku setempat, guna
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan, pencurian dan lain-
lainnya.
2. Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan keperluan pekerjaan.
Pemborong harus teliti dan hati-hati sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu dan
menimbulkan kerusakan terhadap jalan-jalan yang telah ada, dan prasarana umum
lainnya seperti jaringan air minum, jaringan listrik, jaringan telepon dan lain
sebagainya.
3. Pemborong harus melaporkan kepada Direksi apabila terjadi kerusakan dikarenakan
kalalaiannya dan mengganti biaya perbaikannya kepada instansi yang bersangkutan.
4. Pemborong melakukan segala usaha untuk mencegah pengotoran jalan umum oleh
kendaraan-kendaraan yang digunakan dalam pekerjaannya, baik pengotoran yang
disebabkan oleh bahan-bahan yang diangkut maupun oleh lumpur / kotoran tanah yang
melekat pada ban kendaraan.
5. Bilamana terjadi kerusakan pada benda-benda disekitar lokasi pekerjaan yang
disebabkan oleh kesalahan dalam pelaksanaan, pemborong wajib memperbaikinya atas
biaya sendiri.
Pasal 22
Keselamatan Pekerjaan Lapangan
Pasal 23
Direksi Keet, Kantor Pelaksanaan dan Gudang.
Pasal 24
Bahan-bahan Bangunan dan Peralatan Untuk Pelaksanaan Pekerjaan
Pasal 25
Pekerjaan Tambah Kurang
A 22 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok
Pasal 26
Kerja Lembur
Pasal 27
Penyerahan Pekerjaan yang Selesai
1. Setiap bagian pekerjaan dan seluruh pekerjaan harus dapat diselesaikan sesuai waktu
yang dibutuhkan dalam jadwal waktu dan surat Perjanjian Pemborong pekerjaan atau
sesuai dengan perpanjangan waktu yang telah disetujui Pemberi Tugas.
2. Setiap bagian pekerjaan atau seluruh pekerjaan hanya akan dianggap selesai, jika sudah
ada pemeriksaan dan persetujuan dari Pengawas / Direksi, sesudah itu dibuat Berita
Acara.
Pasal 28
Termijn Pembayaran
Pembayaran jumlah harga borongan diatur dengan kemajuan pekerjaan yang tercapai, yang
disyaratkan oleh Pengawas / Direksi dengan Berita Acara pemeriksaan pekerjaan.
Pembayaran atas dasar kemajuan pekerjaan dibagi atas 5 (lima) termyn :
Catatan : Bila dipandang perlu, termyn pembayaran ini dapat dirubah sesuai dengan aturan
yang berlaku, hal ini dituangkan dalam surat Perjanjian Pemborongan.
Pasal 29
Denda Karena Kelambatan dan Lain-lain
1. Apabila jangka waktu yang ditetapkan dalam pasal 11. 1 dilampaui, maka pemborong
dikenakan denda sebesar 1 °/oo (satu permil) dari harga borongan untuk tiap hari
kelambatan dan setinggi-tingginya sampai 5 % dari harga borongan.
2. Kelambatan pekerjaan yang disebabkan oleh keadaan kahar (force majeure) tidak
dikenakan denda.
Pasal 30
Kenaikan Harga Bahan-bahan dan Upah
Harga borongan untuk pekerjaan ini merupakan harga tetap tanpa perhitungan kemudian
(fixed price). Setiap kenaikan harga / upah bahan menjadi tanggungan pemborong.
Pasal 31
Force Majeure
1. Yang dimaksud dengan force majeure disini berarti kejadian-kejadian bencana alam
atau musibah-musibah yang terjadi dalam waktu pelaksanaan seperti timbulnya perang,
A 25 Persyaratan-Persyaratan Administrasi Pekerjaan
Pembangunan Faspel Laut Leok
Pasal 32
Sub Pemborong
Pasal 33
Perpanjangan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Perpanjangan waktu hanya akan disetujui oleh Direksi bilamana alasan-alasan pemborong
kuat untuk itu, dan harus diajukan secara tertulis kepada Direksi. Pelulusan / penolakan
permohonan perpanjangan waktu akan diberikan Direksi secara tertulis.
Pasal 34
Perselisihan