Pengertian Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis
mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam
organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
Kuesioner juga dikenal sebagai angket. Kuesioner merupakan sebuah daftar pertanyaan yang
harus diisi atau dijawab oleh responden atau orang yang akan diukur. Hal yang didapatkan
melalui kuesioner adalah kita dapat mengetahui keadaan atau data pribadi seseorang,
pengalaman, pengetahuan, dan lain sebagainya yang kita peroleh dari responden.
Kuesioner berbentuk daftar pertanyaan. Harapan yang diinginkan melalui penyusunan kuesioner
adalah mampu mengetahui variabel-variabel apa saja yang menurut responden merupakan hal
yang penting . Adapun tujuan penyusunan kuesioner adalah guna memperbaiki bagian-bagian
yang kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden.
Responden bisa dengan mudah memberikan jawaban karena alternatif jawaban sudah disediakan
misalnya dalam bentuk membubuhkan checklist pada kolom. Selain itu, kuesioner juga
memerlukan waktu yang singkat untuk menjawab pertanyaan.
Responden atau orang yang merespon atau menjawab pertanyaan memiliki jarak saling
berjauhan.
Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna jika mengetahui berapa
proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur
khusu dari sistem yang diajukan.
Melakukan studi guna mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum
proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan
dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
Tujuan Kuesioner
Kiat Membuat Kuesioner (ini tolong ditambahin yah, aku masih ragu)
Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan
mudah, pertanyaan tertutup terbuka-negatif positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan
hal-hal yamg sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan, panjang pertanyaan dan urutan
pertanyaan:
Yang dimaksud disini adalah, apakah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau
bukan ? Kalau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap
pertanyaan harus skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel
yang diteliti
b. Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam penulisan kuesioner (angket) harus disesuaikan dengan
kemampuan berbahasa responden. Kalau sekiranya responden tidak dapat berbahasa indonesia,
maka angket jangan disusun dengan bahasa indonesia. Jadi bahasa yanh digunakan dalam angket
harus memperhatikan jenjang pendidikan responden, keadaan sosial budaya, dan “frame of
reference” dari responden.
c. Tipe dan bentuk pertanyaan
Tipe pertanyaan dalam angket dapat terbuka atau tertutup, (kalau dalam wawancara : terstruktur
dan tidak terstruktur) dan bentuknya dalat menggunakan kalimat positif atau negatif.
Pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan cepa dan juga
memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah
terkumpul. Pertanyaan atau pernyataan dalam angket perlu dibuat kalimat positif dan negatif
agar responden dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius dan tidak mekanistik.
Setiap pertanyaan dalam instrumen angket, sebaiknya juga tidak menanyakan hal-hal yang
sekiranya reaponden sudah lupa, atau pertanyaan yang memerlukan jawaban dengan berfikir
berat.
Contoh: bagaimanakah kinerja para pengusaha indonesia 30 tahun yang lalu? Menurut anda,
bagaimanakah cara mengatasi krisis ekonomi saat ini? (kecuali penelitian yang mengharapkan
pendapat para ahli). Kalau misalnya umur responde baru 25 tahun dan pendidikannya rendah,
maka akan sulit untuk memberikan jawaban
Pertanyaan dalam angket sebaiknya juga tidak menggiring ke jawaban yang baik saja atau ke
yang jelek saja. Misalnya bagaimanakah kalau bonus atas jasa pelayanan ditingkatkan? Jawaban
responden tentu cenderung akan setuju. Bagaimanakah prestasi kerja anda selama setahun
terakhir? Jawabannya akan cenderung baik.
g. Panjang pertanyaan
Pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga akan membuat jenuh
reponden dalam mengisi. Bila jumlah variabel banyak, sehingga memerlukan instrumen yamg
banyak, maka instrumen tersebut dibuat variasi dalam pemanpilan, model skala pengukuran yang
digunakan dan cara mengisinya. Disarankan empirik jumlah pertanyaan yang memadai adalah
antara 20 s/d 30 pertanyaan.
h. Urutan pertanyaan
Urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari
yang mudah menuju ke hal yang sulit atau diacak. Hal ini perlu dipertimbangkan karena secara
psikologis akan mempengaruhi semangat responden untuk menjawab. Kalau pada awalnya sudah
dipertanyaan yang sulit atau yang spesifik maka responden akan patah semangat untuk mengisi
angket yang telah mereka terima. Urutan pertanyaan yang diacak perlu dibuat bila tingkat
kematangan responden terhadap masalah yang ditanyakan sudah tinggi.
i. Prinsip pengukuran
Kuesioner yang diberikan kepada responden adalah merupak instrumen penelitian, yang
digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Oleh karena itu instrumen kuesioner
tersebut harus dapat digunakan untuk mendapatkan data valid dan reliabel tentang variabel yang
diukur. Supaya diperoleh data penelitian yang valid dan reliabel maka sebelum instrumen
kuesioner tersebut diberikan pada responde, maka perlu diuji validitas dan reabilitasnya terlebih
dahulu. Instrumen yang tidak valid dan reliabel bila digunakan untuk mengumpulkan data, akan
menghasilkan data yang tidak valid dan reliabel pula.
Penampilan fisik kuisioner sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi respon atau
keseriusan responden dalam mengisi kuisioner.Kuisioner yang dibuat dikertas buram, akan
mendapat respon yang kurang menarik bagi responden, bila dibandingkan kuisioner yang dicetak
dalam kertas yang bagus dan berwarna. Tetapi kuisioner yang dicetak dikertas yang bagus dan
berwarna akan menjadi mahal .
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
Pertanyaan Terbuka (Open Question)
Pertanyaan terbuka adalah jenis pertanyaan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
responden untuk memberikan jawaban atau tanggapannya. Orang yang ingin mendapatkan opini
biasanya menggunakan kuesioner jenis ini.
Contoh : Apa saja yang membuat anda merasa tidak percaya diri ?
Pertanyaan terbuka dan tertutup adalah percampuran antara pertanyaan terbuka dan pertanyaan
tertutup.
Petunjuk yang dapat digunakan untuk memilih bahasa dalam kuesioner adalah sebagai berikut.
Situasi wawancara :
Waktu
Tempat
Kehadiran Orang lain
Lingkungan
Pewawancara : Responden :
Karakter * Karakter
Intonasi/bahasa * Daya tangkap
Keterampilan * Kemampuan menjawab
Motivasi * Rasa aman dan nyaman
Isi Pertanyaan
Kepekaan
Tingkat kesulitan
Menarik
Jumlah Pertanyaan