Anda di halaman 1dari 2

KOMPAS.

com - Ditengah penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19 yang terus meningkat kasusnya
di Indonesia, ibu hamil sebaiknya menunda atau menahan diri dahulu untuk berkunjung ke fasilitas
kesehatan (faskes), termasuk klinik dan rumah sakit.

Hal ini disampaikan oleh Dokter ahli gizi dan magister filsafat, Dr dr Tan Shot Yen M Hum, dalam
facebook livenya, Sabtu (21/3/2020).

"Dalam saat seperti ini ada baiknya untuk menahan diri (pergi ke faskes)," kata Tan.

Tan juga menyampaikan informasi yang ia dapatkan dari sejawat dokter di Perkumpulan Obstetri dan
Ginekologi Indonesia (POGI) atau ahli kebidanan dan kandungan Indonesia.

"Untuk ibu yang sedang hamil atau mengandung, ada beberapa hal yang membuat anda (harus) tahan
diri dulu untuk tidak memeriksakan kandungan, kecuali terdesak sekali," kata dia.

Dikatakan Tan, ada beberapa kondisi yang masuk dalam kriteria terdesak bagi wanita hamil, yaitu
sebagai berikut:

1. Hiperemesis gravidarum, suatu kondisi di mana wanita yang sedang hamil bisa mengalami muntah
berlebihan, muntah yang berubah warna seperti kuning atau hijau, dan sudah tidak bisa lagi menelan
asupan makanan atau minuman apapun meski hanya secangkir.

2. Terjadi pendarahan

3. Kontraksi, terutama jika kontraksi makin sering terjadi.

4. Pecah ketuban, kalau sudah pecah ketuban memang setidaknya wanita hamil tersebut memang harus
melahirkan dalam kurun waktu 5 jam.

5. Tekanan darah yang naik tidak terkendali

6. Sakit kepala berat tidak tertangguhkan, karena tidak boleh minum obat sembarangan.

7.Janin tidak bergerak.

8. Ibu hamil mengalami kejang.

"Ibu yang sedang hamil atau mengandung, harus tahan diri dulu. Kalau bisa tidak ke faskes dulu. Kalau
Anda tidak termasuk kriteria yang disebutkan tadi, tahan dulu ke rumah sakit. Dalam situasi ini semua
hal bisa terjadi," ujar dia.
Hal ini perlu dilakukan karena ada banyak risiko kesehatan yang bisa terjadi di fasilitas kesehatan.

Salah satunya, risiko bertemu dengan beragam orang entah memang orang yang positif tetapi tidak
ketahuan, atau bahkan orang-orang yang panik dengan gejala menyerupai Covid-19 yang mereka alami.

Anda mungkin juga menyukai