Anda di halaman 1dari 6

PERBANDINGAN ETIK PERAWATAN PALIATIF KEPADA PASIEN TERMINAL

ANTARA INDONESIA DAN KOREA

ABSTRAK

Pendahuluan dan tujuan : Perawatan paliatif adalah perawatan yang ditujukan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien beserta keluarganya dengan membebaskan rasa nyeri dengan
memperhatikan aspek bio, psiko, sosio, spiritual berserta aspek legal. Dalam pelaksanaan nya,
perawat harus mengetahui etik perawatan paliatif terhadap pasien. Telaah jurnal ini bertujuan
untuk membandingkan etik perawatan paliatif di Indonesia dan Korea.

Metode : Artikel dikumpulkan dari jurnal-jurnal elektronik yang bersumber dari researchgate,
googlescholar, dan Koreanmed. Dengan menggunakan kata kunci Etik, Palliative Care dan
Pasien Palliative Care ditemukan dua jurnal dari masing-masing negara yang dapat menjelaskan
etik palliative care pada pasien.

Hasil : Perawatan paliatif di Korea dan di Indonesia memiliki persamaan yaitu keluarga menjadi
hal yang utama untuk memberikan dukungan pada pasien sehingga perawat harus mampu
memberikan informasi pada pasien dan keluarga pasien untuk mengambil keputusan. Selain itu,
ditemukan juga adanya perbedaan etik perawatan palliatif pada pasien korea dan Indonesia

Kesimpulan : Setiap Negara menjalankan perawatan paliatif dengan cara yang berbeda-beda
karena disesuaikan dengan kebudayaan dan kebutuhan pasien tersebut. Sedangkan, di Indonesia
dan Korea pelaksanaan paliatif memiliki persamaan dan perbedaan.

PENDAHULUAN

Menurut WHO pada 1990 perawatan palliative adalah perawatan total dan aktif dari
untuk penderita yang penyakitnya tidak lagi responsive terhadap pengobatan kuratif. Tetapi
definisi Perawatan Paliatif menurut WHO 15 tahun kemudian sudah sangat berbeda. Perawatan
paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang
menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui
pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan
nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (WHO, 2002).

Meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan baik pada
dewasa dan anak seperti penyakit kanker, penyakit degeneratif, penyakit paru obstruktif kronis,
cystic fibrosis, stroke, Parkinson, gagal jantung/heart failure, penyakit genetika dan penyakit
infeksi seperti HIV/AIDS yang memerlukan perawatan paliatif, disamping kegiatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Namun saat ini, pelayanan kesehatan di Indonesia belum
menyentuh kebutuhan pasien dengan penyakit yang sulit disembuhkan tersebut, terutama pada
stadium lanjut dimana prioritas pelayanan tidak hanya pada penyembuhan tetapi juga perawatan
agar mencapai kualitas hidup yang terbaik bagi pasien dan keluarganya. (Kepmenkes 812)

Menurut Kim dan Lee (2003), perawat menghabiskan waktu lebih banyak dengan pasien
yang menghadapi kematian daripada tenaga kesehatan lainnya. Dengan demikian, perawat
memiliki posisi yang unik untuk memfasilitasi diskusi dini tentang perawatan yang diharapkan
pasien dan tujuan yang ingin mereka capai ketika menghadapi akhir kehidupannya. Informasi
tentang etika perawat itu sendiri dan nilai-nilai tentang kematian pasien ataupun saat pasien
sekarat mempengaruhi bagaimana perawatan yang diberikan pada pasien nya menjelang
kematian. Menurut Choi dan Kim (2016) konteks budaya juga harus diperhatikan dalam
menerapkan prinsip-prinsip etik perawatan paliatif.

Tujuan telaah jurnal ini adalah untuk mengetahui etik paliatif yang dilaksanakan di
Indonesia dan negara Korea lalu membandingkan perbedaan dan persamaan nya.

METODE

Metode dalam telaah literatur ini adalah mengumpulkan dan menganalisis jurnal-jurnal
dari Indonesia dan jurnal internasional Korea. Literatur tersebut di kumpulkan dari website
seperti researchgate, googlescholar, dan Koreanmed. Jurnal-jurnal tersebut didapatkan dengan
memasukkan kata kunci etik, palliative care dan pasien palliative care. Dari pencarian di
dapatkan tujuh jurnal indonesia dan sembilan jurnal Korea, namun hanya dua dari masing-
masing negara yang dapat menjelaskan etik palliative care secara konsisten dan jelas meskipun
dalam kasus yang berbeda-beda.

HASIL

Dari telaah literatur ini, didapatkan 4 jurnal (2 jurnal Indonesia dan 2 jurnal Korea) yang
menganalisis tentang etik perawatan palliative pada pasien terminal.

Analisis perbandingan jurnal etik palliative Indonesia dan Korea :

Negara Judul Persamaan Perbedaan


Indonesia 1. Interaksi pasien, keluarga, Perawat tidak 1. Perawatan yang
dan petugas kesehatan menekankan diskusi yang diberikan
dalam perawatan akhir – mengenai pilihan oleh dokter
hidup pasien sakit proses dan jenis maupun perawat
terminal. keputusan yang tidak memadai.
2. Persepsi perawat akan diambil oleh 2. Perlakuan-
neurosurgical critical care pasien dan perlakuan yang
unit terhadap perawatan keluarga pasien. tidak pantas oleh
pasien menjelang ajal. tenaga kesehatan
dan terlambat
dalam
pengambilan
keputusan
sehingga
menimbulkan
penderitaan bagi
pasien.
3. Perawat tidak
nyaman dengan
pasien sekarat
4. Perawat masih
kurang yakin
dengan peran
sebagai
pembimbing
spiritual yang
mereka jalankan
selama ini.
5. Perawat merasa
terganggu dengan
kehadiran
keluarga pada
saat tindakan life
support.
6. Perawat
memfokuskan
asuhan pada
kebutuhan
kesehatan pasien
secara holistik,
meliputi upaya
mengembalikan
kesehatan emosi,
spiritual dan
sosial

Korea 1. Korean nurses’ attitude to 1. Pada budaya


good and bad death, life- korea, hubungan
sustaining treatment and antara pasien dan
advance directives keluarga pasien
2. Life-sustaining treatment berperan dalam
and palliative care in membantu
patients with liver mengambil
cirrhosis - legal, ethical, keputusan pada
and practical issues tindakan yang
akan dilakukan
pada pasien.

DISKUSI

Penelitian ini membahas tentang etik perawatan palliative pada pasien terminal. Dari
penelitian-penelitian tersebut diketahui bahwa terdapat persamaan dan perbedaan dalam
penerapan etik pada perawatan palliative. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebutuhan pasien dan
kebudayaan dari tiap-tiap negara.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jones (2002), didapatkan bahwa staf perawatan
kurang memperhatikan gejala, kebutuhan, dan kesakitan pada waktu dying (proses akhir
kehidupan) dari pasien, perawatan yang diberikan oleh dokter maupun perawat tidak memadai.
Penelitian ini juga didukung oleh Wetle, T.et.al (2005), yang menyatakan bahwa perlakuan-
perlakuan tidak pantas oleh tenaga kesehatan dan terlambat dalam pengambilan keputusan,
sehingga menimbulkan penderitaan yang tidak perlu pada pasien dan keluarga pasien.

Penelitian Schell dan Puntillo (2006), mengungkapkan bahwa meskipun semua pasien
kritis harus menerima perawatan yang agresif, tujuan dari perawatan agresif pada akhirnya harus
menekankan bagaimana memfasilitasi kematian yang damai. Hasil penelitian ini menyimpulkan
bahwa perawat perlu memberikan perawatan yang membantu pasien meninggal dengan tenang,
memberikan dukungan untuk keluarga , dan perawat lebih difokuskan untuk memenuhi
kebutuhan spiritual pada pasien.

KESIMPULAN

Setiap negara menerapkan paliatif care dengan cara yang beragam, hal itu juga
dipengaruhi oleh kebutuhan pasien pada umumnya dan kebudayaan dari tiap negara itu sendiri
pada khususnya. Hal demikian juga terjadi di Indonesia dan Korea. Di Indonesia dan Korea
terdapat perbedaan dalam penerapan etik perawatan paliatif. Namun, disamping itu Indonesia
juga memiliki kesamaan. Etik dalam perawatan paliatif sangat perlu dipahami dalam
implementasi perawatan itu sendiri, khususnya bagi perawat yang merupakan tenaga kesehatan
yang menghabiskan waktu lebih banyak dengan pasien dan keluarga pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Emiliyawati, Etika. 2011. Interaksi Pasien, Keluarga dan Petugas Kesehatan dalam Perawatan
Akhir-Hidup Pasien Sakit Terminal. Diambil dari:
https://www.researchgate.net/publication/300065750. (15 September 2017)

Enggune, Meilita. dkk. 2014. Persepsi Perawat Neurosurgical Critical Care Unit terhadap
Perawatan Pasien Menjelang Ajal. Vol.2 Nomor 1 April 2014. Diambil dari
:https://www.researchgate.net/publication/298056761_Persepsi_Perawat_Neurosurgical_Cr
itical_Care_Unit_terhadap_Perawatan_Pasien_Menjelang_Ajal_Nurses_Perception_toward
_End-of-Life_Care. (15 September 2017)

Dong Joon, Kim and Choi Moon Seok 2016. Life-sustaining treatment and palliative care in
patients with liver cirrhosis - legal, ethical, and pratical issues. Diambil dari :
http://www.koreanmed.com (13 September 2017)

Shinmi, Kim and Lee Yujung. 2003. Korean Nurse's Attitude to Good and Bad Death, Life-
Sustaining Treatment and Advance Directives. Diambil dari : http://koreanmed.com (13
September 2017)

ANALISIS PERBANDINGAN ETIK PALLIATIVE CARE


JURNAL INDONESIA DAN KOREA

Kelompok 5
Resi Yuliantina (04021181621004)
Yunita (04021181621006)
Nelia Sari (04021181621014)
Milla Meiza Mustika (04021181621016)
Ledy Astridina (04021281621017)
Christina Meidianti (04021281621021)
Elsy Julianti (04021382621034)
Muhammad Ismail (04021381621042)

Dosen Pembimbing : Karolin Adhisty, S. Kep., Ns., M. Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai