Perilaku Struktur PDF
Perilaku Struktur PDF
SIL3
312
12))
Perilaku
P il k Struktur
St kt
1
Perilaku Struktur
Distribusi Tegangan
pada
d PPotg.
t Lintang
Li t
di tengah bentang
Perilaku Struktur
Distribusi Tegangan
pada
d PPotg.
t Lintang
Li t
di tengah bentang
Perilaku Struktur
Distribusi Tegangan
pada
d PPotg.
t Lintang
Li t
di tengah bentang
Perilaku Struktur
Distribusi Tegangan
pada
d PPotg.
t Lintang
Li t
di tengah bentang
Baja Tulangan
Distribusi Tegangan
pada Potg. Lintang
di tengah bentang
+ ΔσS
Bahan Beton Bertulang
Beton Bertulang
Campuran kerikil dan pasir di dalam tabung baja Pada silinder beton Æ tdk ada tabung baja.
ditekan dari atas & ba
bawah.
ah BButir-butir
tir b tir kerikil dan
Siapa yg menahan gaya horisontal?
pasir saling desak. Komponen gaya horisontal yg
terjadi akan ditahan oleh tabung/silinder baja. Gaya horisontal didukung oleh lekatan
antar butir.
Beban desak
Kerikil + Pasir
Tegangan:
σ=F/A
Regangan:
Poisson‘s Ration
Silinder beton dibebani gaya desak :
- regangan aksial Æ btg. memendek
Beban desak Æ regangan aksial & - regangan lateral Æ btg. mengembang,
regangan lateral retak memanjang.
Bahan Beton Bertulang
Beton
Retak Retak
Beton normal
Pasta semen dan
lekatan merupakan
bagian
g yg lemah
Batang uji
beton
dibebani
gaya tarik
t ik
Regangan εc in [‰]
Bahan Beton Bertulang
Beton
0,85fc´ 1
2 1. Parabola
3 2. Parabola – empat psg. panjang
4
3. Trapesium
p
4. Blok empat psg. panjang
di
digunakan
k dldlm ACI 318
Regangan εc in [‰] dan SNI
Bahan Beton Bertulang
Beton
a = β1.c
c
M
n
Reg. Baja tlg.
Bentuk:
- batang (polos, deform, dia.: 6 - 32 mm)
- anyaman (utk tlg plat, ddg., str.cangkang) Polos Deform
Diagram tegangan – regangan baja tulangan:
gan σs
fyk
Tegang
Tegangan σs
ES ES
ft
fy
angan σs
Tega
εy εuk Regangan εs
Bahan Beton Bertulang
Lekatan antara Beton dan Baja Tulangan
1. Lekatan:
Lekatan antara baja tulangan dg pasta
semen. Lenyap setelah ada pergeseran
kecil.
p [kN/m]
2. Gesekan: H
Jika ada gaya desak melintang batang baja,
akibat adanya faktor gesek µ, timbul ikatan
gesek antara beton dan baja tulangan
tulangan.
p [kN/m]
3. Geseran:
terjadi geser pada beton akibat gaya desak
pada ´gigi-gigi´ baja tulangan
Bahan Beton Bertulang
Lekatan antara Beton dan Baja Tulangan
Tepi luar
Selimut Beton: Selimut beton
- melindungi baja tulangan dari
bahaya korosi
- menjamin ikatan yang baik antara
baja tulangan dan beton
- melindungi baja tulangan jika terjadi
kebakaran
Perancangan Beton Bertulang
Analisis Struktur:
pada umumnya didasarkan pada teori elastisitas linier (bahan memenuhi
Hukum Hook)
Æ Tidak konsisten
Æ Tapi hitungan lebih mudah/sederhana dan hasilnya ´pada sisi yang aman´
Perancangan Beton Bertulang
Analisis Struktur:
pada umumnya didasarkan pada teori elastisitas linier (bahan memenuhi
Hukum Hook)
<
Faktor Reduksi Kekuatan θ
Faktor Beban
1 2 MD + 1
1,6
6 ML
= mis.:
s Md = 0,8 Mn
Gaya Internal,
Internal
mis.: MD, ML, MW, ME
Beban: D, L, W, E
Perancangan Beton Bertulang
Faktor Beban
1. Asas Bernoulli:
Penampang rata tetap rata dan
tegak lurus sumbu memanjang-
nya,
y , setelah elemen mengalami
g
lentur.
2. Asas Navier: ε
Regangan pada penampang Distr. linier
garis netral
terdistribusi secara linier
((berbandingg lurus thd jjaraknya
y
dari grs.netral) Tidak berlaku untuk struktur lentur tinggi:
- bentang sederhana: h/L ≥ 4/5
- balok menerus: h/L ≥ 2/5
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
A
Asumsi
i untuk
t k analisis/design
li i /d i penampang
3. Regangan desak maks. untuk beton pada serat tepi desak εcu = 0,003
Tepi desak
εcu = 0,003
Digunakan
dalam:
garis netral
ACI 318
dan
SNI
Parabola Trapesium E PP
E.P.P.
5. Bagian tarik beton diabaikan
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
A
Asumsi
i untuk
t k analisis/design
li i /d i penampang
εs < εy Æ fs = εs . Es
a fs
angan tarik baja
fy
εs ≥ εy Æ fs = fy
Tega
εy εu
Regangan tarik baja εs
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
Di t ib i Tegangan
Distribusi T Desak
D k Beton
B t Bentuk
B t kE E.P.P
PP
Tepi desak εcu = 0,003
c a a = β1 c
garis netral
h 0,85 f´c
b
f´c ≤ 30 MPa Æ β1 = 0,85
f´c > 30 MPa Æ β1 = 0,85
0 8 – ((f´c – 30)/7).0,05 d β1 ≥ 0,65
30)/ ) 0 0 dan 06
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
A li i Balok
Analisis B l k Tampang
T E.P.P
E P P dg.
d Tulangan
T l Tunggal
T l
a = β1 c
a c
Cc
garis netral
d (d – a/2)
h
As Mn = T.
T (d-a/2)
(d /2)
T
b εs ≥ εy
Asumsi: Tegangan Baja Tulangan
mencapai teg. leleh fy Md = φ . Mn
T = As . fy ΣFH = 0 As ⋅ f y Md = 0,80 . Mn
a=
Cc = (0,85.f´
(0 8 f´c).a.b
) b (0,85 ⋅ f c´ ) ⋅ b
Æ T = Cc
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
B l kT
Balok Tampang E.P.P
E P P – Keadaan
K d Seimbang
S i b (Balance
(B l Condition)
C diti )
Keadaan Seimbang (BalanceCondition): Æ regangan beton mencapai εcu = 0,003
ab = β1 cb
ab cb
Ccb
garis netral
d (d – ab/2)
h
Asb = ? Mnb = Tb. (d - ab/2)
Tb
(0,85 ⋅ f ) ⋅ a
b εs = εy ´
⋅b
=
Tegangan Baja Tulangan tepat
Ccb = (0,85.f´c).ab.b cΣFH = 0b
mencapai teg. leleh fy
0,003 sb A
cb = ⋅ d Tb = Asb . fy f yÆ T = C
0,003 + ε y
b cb
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
U d Reinforced
Under R i f d – Over
O Reinforced
R i f d
Keadaan Under Reinforced (Penampang Daktail) Æ jika As < 0,75 Asb (pada penamp. dg tlg. tunggal)
Æ jika (As - As´)) < 0,75
0 75 Asb (pada penamp
penamp. dg tlg
tlg. rangkap)
Jika syarat tsb tdk. terpenuhi Æ Over Reinforced (Penampang Tidak Daktail)
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
A li i Balok
Analisis B l k Tampang
T E.P.P
E P P dg.
d Tulangan
T l Rangkap
R k
εcu = 0,003
,
0,85 f´c
d´s Cs
a = β1 c
a A´s c ε´s Cc
garis netral
d (d – a/2) Mn
h
As
ds
T
b εs ≥ εy Md = φ . Mn
Asumsi: Tegangan Baja Tulangan
mencapai teg. leleh fy Md = 0,80 . Mn
T = As . fy ΣFH = 0 Æ
Cc = (0,85.f
(0,85.f´c).a.b T = Cc + Cs Mn = Cc((d-a/2)) + Cs((d-d`s)
dicari c, sehingga
Cs = A´s . fs (dg. fs = fy atau fs = εs . Es) persm. ini terpenuhi !
Perancangan Elemen dengan Beban Lentur
P
Persyaratan
t B Balok
l kBBeton
t B
Bertulang
t l