Anda di halaman 1dari 18

RK. V02.1 Waktu : 13.00 – 16.

00 WIB
Tanggal : 22 Oktober 2018
Hari : Senin

COMPARISON OF PIPE FRICTION FACTOR

Nama : Akbar Renaldi Loebis


NIM : F44170084
Kelompok (Hari) : 4 (Selasa)

Nama Asisten :
1. Virda Maharani (F44160009)
2. Dian Hestiyantari (F44160064)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
PENDAHULUAN

Perkembangan yang sangat pesat di bidang teknik informatika memberikan


pengaruh yang sangat besar pada berbagai aspek kehidupan manusia. Pengaruh
yang paling nyata terlihat pada terjadinya perubahan mendasar terhadap cara
seseorang dalam melakukan komputasi (Mardianto et al 2005). Hal tersebut juga
terlihat jelas terutama dalam bidang teknik sipil dan lingkungan. Salah satu bidang
teknik sipil yang berkaitan dengan suatu aliran fluida yang mengalir melalui suatu
pipa sangat membutuhkan suatu program khusus untuk mempercepat perhitungan
head loss atau rugi tekanan yang terjadi dalam pipa tersebut.
Rugi tekanan aliran dapat diakibatkan oleh hilangnya energi karena gesekan
permukaan saluran, belokan, dan perubahan penampang aliran. Gesekan
permukaan dipengaruhi oleh faktor friksi. Korelasi Colebrook, Blasius, Chen, Von-
Karman-Nikuradse, dan penentuan faktor friksi di beberapa paket program
komputer telah dimanfaatkan untuk opsi penentuan faktor friksi di beberapa paket
program komputer. Sebab, penentuan faktor friksi Blacius Equation dan Universal
Velocity membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghitungnya apabila
dilakukan secara manual (Dibyo 2002). Besarnya rugi tekanan yang disebabkan
oleh beberapa faktor tersebut berbeda-beda dan bervariasi untuk setiap bilangan
Reynold nya.
Faktor friksi (Universal velocity, Blacius Eqution) dan %Diff merupakan
beberapa informasi penting yang harus diketahui dalam sistem perpipaan. Hal
tersebut berpengaruh pada perencanaan dan pemasangan suatu pipa dalam
konstruksi suatu bangunan ataupun berpengaruh pada hal lainnya yang berkaitan
dengan teknik sipil dan lingkungan. Informasi-informasi di atas dapat diperoleh
dengan perhitungan langsung secara manual ataupun melalui perhitungan langsung
menggunakan suatu program komputer. Berbagai kelebihan dan kekurangan
dimiliki oleh dua cara perhitungan tersebut. Namun, perhitungan menggunakan
suatu program komputer dapat mempercepat suatu pekerjaan sehingga dapat
mengefisiensi waktu perhitungan. Oleh sebab itu, perhitungan menggunakan
program komputer banyak dilakukan saat ini dan perlu dipelajari lebih dalam lagi.
TUJUAN

Praktikum ini bertujuan mengetahui kerugian tekanan atau head loss


serta faktor gesekan dan sambungan yang terjadi pada pipa dengan
menggunakan metode coding dengan program Quick Basic menggunakan
persamaan Universal Velocity Distribution Law dan Blasius Equation.

ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Laptop
2. Program QB64

METODE
Praktikum comparison of pipe friction faktor dilakukan di RK V02.1
Fakultas Teknologi Pertanian pada hari Senin, 22 Oktober 2018, pukul 13.00-16.00
WIB. Peralatan yang digunakan adalah laptop atau komputer dengan aplikasi Quick
Basic . Hasil perhitungan yang ditunjukann dengan program Quick Basic mengenai
nilai Universal Velocity, Blasius Equation, dan %DIFF menunjukkan angka yang
sama. Langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan dalam praktikum ini adalah
langkah pertama yang dilakukan yaitu program QB64 dibuka, memasukkan kode
coding. Kode tersebut berisi data bilangan Reynolds dan rumus faktor friksi
persamaan Universal Velocity Distribution Low dan Blasius Equation, energi
spesifik, luas saluran, jari-jari hidrolik, lebar saluran, koefisien Chessy, dan selisih
nilai friksi kedua persamaan tersebut. Kemudian, menu Run diklik. Kemudian akan
muncul lembar baru dan angka 40 diketik dan enter.
Langkah-langah dari masing-masing program tersebut disajikan pada bagan
alir di bawah ini :

Mulai

Program Quick Basic


dai

Di Input Coding

Run

Ketik angka 48

Enter

Selesai

Gambar 1. Bagan Alir Program Quick Basic

Faktor Friksi Universal Velocity Distribution Law dalam kode coding


pada masing-masing program tersebut dapat dihitung dengan persamaan (1) :
F = F – 2.5 * (10-5)…… (1)
Keterangan :
F = Faktor friksi Universal Velocity Distribution Law
Energi spesifik dalam coding dapat dihitung dengan persamaan (2) :
E = F0.5……(2)
Keterangan :
E = Enerfi spesifik (m)
F = Faktor friksi Universal Velocity Distribution Law
Luas penampang aliran dalam coding dihitung dengan persamaan (3) :

A = 4 x 0.4343 x Log (R x E) – 0.4……(3)


Keterangan :
A = Luas penampang (m2)
R = Jari-jari hidrolik (m)
E = Energi spesifik (m)
Lebar saluran dalam coding dihitung dengan persamaan (4) :
B = 1 / E…..(4)
Keterangan :
B = Lebar saluran (m)
E = Energi spesifik (m)
Faktor friksi Blasius Equation dalam coding dapat dihitung dengan
persamaan (5) :
F1 = 0.0791 / (R0.25)…….(5)
Keterangan :
F1 = Faktor friksi Blasius Equation
R = Bilangan Reynold
Besarnya %DIFF dalam coding dihitung dengan persamaan (6) :

D = Abs (100 x (1 – (F / F1)))…..(6)


Keterangan :
D = Selisih antara faktor friksi Universal Velocity Distribution Law dengan
Faktor friksi Blasius Equation
F = Faktor friksi Universal Velocity Distribution Law
F1 = Faktor friksi Blasius Equation
PEMBAHASAN

Quick Basic merupakan suatu program komputer atau salah satu bahasa
pemrograman yang menggunakan bahasa basic. Bahasa basic merupakan singkatan
dari Beginners all purpose symbolic instruction code. Bahasa basic adalah sebuah
kelompok bahasa pemograman tingkat tinggi. Program Quick Basic banyak
memberikan manfaat dalam berbagai bidang, baik dalam bidang teknik sipil,
industri, maupun bidang pertanian. Dalam bidang pertanian, Quick Basic digunakan
dalam rancang bangun dan sistem kesesuaian lahan tanaman pangan yang dirancang
melalui aplikasi Quick Basic (Santoso 2000).
Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemograman visual yang ada dari
sekian banyak bahasa pemograman yang telah beredar. Diantaranya adalah : Visual
C++, Visual Foxpro, dll. Struktur pemograman dari Visual Basic pada dasarnya
sama dengan struktur dari bahasa pemograman visual lainnya. Sebagai contoh
adanya struktur pemograman keputusan (if, then, else), struktur pengulangan
(for..next, do..loop), dll. Selain itu, Visual Basic juga merupakan bahasa
pemograman berorientasi objek, yang memberikan kebebasan bagi user untuk
memanipulasi setiap objek yang tampak/dibuat (Khalid 2010).
Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan pendekatan
Visual untuk merancang user interface dalam bentuk form, sedangkan untuk coding
menggunakan dialek bahasa Basic yang cenderung mudah dipelajari. Visual Basic
tidak hanya terdapat dalam bahasa pemograman tersendiri, namun sistem
pemograman Visual Basic juga terintegrasi dalam Microsoft Excel, Microsoft Word,
Microsoft Access, serta beberapa aplikasi Microsoft lainnya. Dan Visual Basic
Scripting Edition (VB Script) juga telah banyak digunakan seperti dalam
perancangan ASP (Active Server Page) dan merupakan subnet dari bahasa
pemograman Visual Basic. Dalam lingkungan Window's User-interface sangat
memegang peranan penting, karena dalam pemakaian aplikasi, pemakai senantiasa
berinteraksi dengan User interface tanpa menyadari bahwa di belakangnya berjalan
instruksi-instruksi program yang mendukung tampilan dan proses yang dilakukan
(Priyanto 2010).
Program Quick basic dijalankan dengan berbagai macam input coding-an.
Istilah-istilah coding-an yang digunakan dalam frifact yaitu print, data, input, dim,
for..to.., read, if..,then.., goto, next, dan end. Istilah print digunakan untuk
memberikan perintah kepada program tersebut untuk mencetak kalimat yang
dimasukkan, istilah data digunakan untuk memasukkan data yang diinginkan.
Istilah input digunakan untuk memasukkan jumlah data, istilah dim digunakan
untuk menentukan dimensi batasnya sesuai dengan yang diinginkan. Istilah for..to..
digunakan untuk memberikan perintah untuk memulai dari yang dikehendaki
sampai jumlah data yang diinput. Istilah read digunakan untuk membaca data yang
telah diinput, istilah if.. then.. digunakan untuk memberikan perintah bersyarat,
istilah goto digunakan untuk memberi perintah tentang kondisi tak bersyarat, istilah
next digunakan untuk melanjutkan ke baris selanjutnya, dan istilah end digunakan
untuk mengakhiri semua perintah.

Head loss pada suatu aliran fluida pada umumnya berbanding lurus dengan
panjang pipa, nilai kuadrat dari kecepatan fluida dan nilai friksi fluida yang disebut
faktor friksi. Faktor friksi merupakan hal yang umum terjadi pada suatu penampang
pipa saluran dan dapat menimbulkan suatu gesekan pada penampang pipa aliran.
Faktor friksi ini mengakibatkan suatu aliran yang mengalir melalui pipa memiliki
kehilangan energi. Faktor friksi, belokan, dan perubahan diameter dapat
menyebabkan kerugian tekanan (Cengel et al. 2010).

Universal Velocity merupakan kecepatan dari suatu aliran fluida yang


bergantung pada bilangan Reynold dan bergantung pada jenis aliran fluida
(Weigand 2004). Blasius Equation merupakan persamaan differensial biasa
nonlinier orde tiga yang berasal dari dua buah pelat datar yang dialiri oleh suatu
fluida. Persamaan Blasius bisanya hanya berlaku untuk pipa licin dengan bilangan
Reynold 3000-100000 (Ram 2003). Fluida merupakan suatu zat yang mempunyai
kemampuan berubah secara terus-menerus jika diberi geseran atau mempunyai
reaksi terhadap tegangan geser sekecil apapun tegangan geser yang diberikan.
Fluida yang mengalir sesuai hukum kedua Newton dengan persamaan Navier-
Stokes dan hukum kekekalan massa dengan persamaan kontinuitas (Prabawati dkk
2017).
Hasil coding-an yang didapatkan pada Quick Basic dan Visual Basic
menunjukkan nilai dari bilangan Reynold yang dimasukkan atau diinput yaitu dari
1000 sampai dengan 650000 sebanyak 40 data. Nilai Universal Velocity, Blasius
Equation, dan %DIFF dari masing-masing nilai bilangan Reynold yang
dimasukkan. Besarnya nilai %DIFF tidak dipengaruhi oleh besarnya bilangan
Reynold. Besarnya nilai %DIFF merupakan selisih nilai faktor friksi Universal
Velocity dan Blasius Equation.
Hasil praktikum menggunakan metode Quick Basic menunjukkan bahwa
nilai faktor friksi Universal Velocity yang dihitung untuk bilangan Reynolds 1000,
1500, 2000, 2500, dan 3000 sebesar 1,582497E-02, 1,372494E-02, 1,247492E-02,
1,11864E-02, dan 1,097489E-02. Faktor friksi Balsius Equation dihitung untuk
nilai bilangan Reynolds 1000, 1500, 2000, 2500, dan 3000 sebesar 1,406619E-02.
%DIFF yang didapatkan untuk bilangan Reynolds 1000, 1500, 2000, 2500, dan
3000 sebesar 12,50361, 2,42606, 11,31277, 0,0116249, dan 21, 97682. Nilai faktor
friksi Universal Velocity dengan nilai terbesar yaitu 1,582497E-02 untuk bilangan
Reynolds 1000. Nilai faktor friksi Universal Velocity terkecil yaitu sebesar
1,097489E-02 untuk bilangan Reynolds 3000. Hasil dari faktor friksi dari data
tersebut menunjukkan bahwa semakin besar nilai bilangan Reynold maka nilai
faktor friksinya semakin kecil. Hal ini dikarenakan makin besar bilangan Reynolds
maka aliran yang mengalir makin berkurang kekentalan dan makin bertambah
kecepatan alirnya sehingga dengan berkurangnya kekentalan dan bertambahnya
kecepatan alir, maka daya redam terhadap gangguan semakin berkurang ,gesekan
yang terjadi dalam aliran dengan pipa semakin berkurang kemudian nilai faktor
friksi semakin mengecil (Dibyo 2002).
SIMPULAN

Besarnya faktor friksi dapat ditentukan dengan perbandingan antara Universal


Velocity dan Blasius Equation. Nilai faktor friksi Universal Velocity yang dihitung
untuk bilangan Reynolds 1000, 1500, 2000, 2500, dan 3000 sebesar 1,582497E-02,
1,372494E-02, 1,247492E-02, 1,11864E-02, dan 1,097489E-02 sedangkan nilai
faktor friksi Blasius Equation untuk bilangan Reynolds 1000, 1500, 2000, 2500,
dan 3000 sebesar 1,406619E-02. Besarnya bilangan Reynold berbanding terbalik
dengan faktor friksi yang didapatkan, artinya, semakin besar bilangan Reynolds
maka nilai faktor friksi Universal Velocity dan Blasius Equation yang didapatkan
semakin kecil begitu pun dengan sebaliknya hal ini dikarenakan makin besar
bilangan Reynolds makin berkurang kekentalan yang mengakibatkan makin
berkurang gesekan sehingga nilai faktor friksi makin berkurang. Besarnya %DIFF
menunjukkan selisih antara faktor friksi Unversal Velocity dan faktor friksi Blasius
Equation yang tidak dipengaruhi oleh besarnya bilangan Reynold di mana %DIFF
yang didapatkan untuk bilangan Reynolds 1000, 1500, 2000, 2500, dan 3000
sebesar 12,50361, 2,42606, 11,31277, 0,0116249, dan 21, 97682 . Nilai faktor friksi
Universal Velocity dengan nilai terbesar yaitu 1,582497E-02 untuk bilangan
Reynolds 1000. Nilai faktor friksi Universal Velocity terkecil yaitu sebesar
1,097489E-02 untuk bilangan Reynolds 3000.

SARAN

Sebaiknya penentuan faktor friksi juga dilakukan dengan bantuan software


yang lain untuk meningkatkan pemahaman tentang pengaruh faktor friksi terhadap
bilangan Reynold dan mampu mengaplikasikannya di berbagai software dan
membutuhkan penjelasan lebih jelas mengenai software Quick Basic itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Cengel YA, Cimbala, JM. 2010. Fluid MechanicsFundamentals and Application
2nd ed.. New York (US) : Mc Graw-Hill education.
Dibyo s. 2002. Kajian dalam penentuan faktor friksi aliran pendingin. Jurnal Hasil
Penelitian PTIRR. 2(2) : 203-209.
Khalid M. 2010. Object Oriented Programming pada Pemograman Visual.
Surabaya (ID) : Penerbit ilmu komputer.
Mardianto DSU, Lumenta ASM, Rumagit AM, Wowor APR. 2005. Rancang
bangun aplikasi toko menggunakan Visual Basic 9.0. Jurnal Studi Kasus
Roberta Superstore. 2(1) : 2-7.

Prabawati W, Helmi, Fran F.2017. Penyelsaian persamaan blasius dengan metode


New Homotopy Pertubation (NHP). Buletin Ilmiah Math. Stat. dan
Terapannya. 2(1): 37-44.
Priyanto R. 2010. Langsung Bisa Visual Basic Net 2008. Yogyakarta (ID) : Andi
Offset.
Ram S. 2003. Hydrology and Hydraulic Systems. London (EN) : Prentice Hall.
Santosa. 2000. Sistem kesesuaian lahan tanaman pangan menggunakan Quick
Basic. Jurnal Keteknikan Pertanian. 3(14) : 175-189.
Weigand B. 2004. Analytical Methods for Heat Transfer and Fluid Flow Problem.
New York (US) : Universitat Stuttgart.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Coding-an Quick Basic


Lampiran 2. Comparison of Friction Factor Values Derived from Blasius Equation and
Universal Velocity Distribution Law

Anda mungkin juga menyukai