Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN MINI RISET

MK. KEPEMIMPINAN

SKOR NILAI:

MENGANALISIS KONSEP KEPEMIMPINAN DI TINGKAT PENDIDIKAN DI


SEKOLAH SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan yang beralamat di Jalan Besar
Tembung ,Percut Sei Tuan,Hutan,Deli Serdang, SUMATERA UTARA

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 4

- DWI CHAYA LAUDRA ( NIM 3191111003)


- ANGGITA SYAHRANI SIREGAR ( NIM 3193311032)
- AYU WANDIRA ( NIM 3191111010)
- NOVA ULI SIBURIAN ( NIM 3193311018)
- PUTRI DELIANA SEMBIRING ( NIM 3193311033)
- WAHYU SABTIYA DARMA ( NIM 3191111001)

DOSEN PENGAMPU : Dra.Yusna Melianti M.H

MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NOVEMBER 2018

ii
EXCECUTIVE SUMMARY

Tujuan dilakukan penelitian ini untuk melihat dan mengetahui keadaan dan
kondisi dilapangan secara langsung. Dan melakukan pengumpulan data yang
berdasarkan dokumentasi dan informasi yang kuat dan akan di buat dalam bentuk
laporan mini riset.

Penelitian ini tertuju Konsep kepemimpinan di tingkat pendidikan di sekolah


SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1
Percut Sei Tuan yang beralamat di Jalan Besar Tembung ,Percut Sei
Tuan,Hutan,Deli Serdang. Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat dilihat
bagaimana konsep kepemimpinan di sekolah tersebut.

Kepemimpinan di sekolah adalah proses membimbing dan membangkitkan


bakat dan energy, guru ,murid ,dan orang tua untuk mencapai tujuan pendidikan
yang di kehendaki. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab
penuh untuk menyelanggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan
yang dipimpinnya. Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab secara teknis
akademis saja, akan tetapi segala kegiatan sekolah.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis kami panjatkan atas kehadiran Tuhan yang maha
Esa, atas berkat dan rahmatnya .Laporan Mini Riset ini sampai ketangan Dosen
Pengampuh.

Sebagai mana Laporan Mini Riset ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah yaitu Kepemimpinan.Laporan Mini Riset ini ditugaskan agar
setiap mahasiswa mengetahui bagaimana bagaimana Hubungan Kedisiplinan dan
Kepemimpinan di Sekolah Tersebut.

Laporan Mini Riset Kami ini berjudul “ Menganalisi Konsep Kepemimpinan


di Tingkat Pendidikan d di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan yang beralamat di Jalan
Besar Tembung ,Percut Sei Tuan,Hutan,Deli Serdang ”. Disini akan diketahui
bagaimana konsep kepemimpinan yang diterapkan di sekolah tersebut..

Sebelumnya saya ucapkan Terima Kasih kepada Dosen Pengampuh


saya,yang telah memberikan dan menjelaskan pedoman dan cara mengerjakan
Laporan Mini Riset ini .Semoga Laporan Mini Riset ini bermanfaat bagi kita
semua.

Medan, November 2019

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
ii
EXCECUTIVE SUMMARY.....................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Identifikasi masalah...................................................................................2
C. Batasan masalah........................................................................................2
D. Rumusan masalah.....................................................................................2
E. Tujuan Penelitian.......................................................................................2
F. Manfaat penelitian.....................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................4

A. Hakikat Kepemimpinan ............................................................................4


B. Teori kepemimpinan..................................................................................4

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................10

A. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................10


B. Subyek Penelitian......................................................................................10
C. Teknik pengumpulan data.........................................................................10
D. Instrumen pengumpulan data...................................................................10
E. Teknik analisis data...................................................................................11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................12

A. Gambaran hsil survey...............................................................................12

BAB V PENUTUP...................................................................................................17

A. Kesimpulan ................................................................................................17
B. Saran...........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................18

LAMPIRAN.............................................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan fenomena fundamental atau asasi dalam
kehidupan manusia. Kita dapat mengatakan jika dimana ada kehidupan
manusia, disitu pasti ada pendidikan. Pendidikan merupakan upaya
memanusiakan manusia itu sendiri. Kemajuan dan perkembangan pendidikan
menjadi faktor penentu keberhasilan suatu bangsa. Bangsa Indonesia sebagai
bangsa yang berkembang, sedang mencari bentuk tentang bagaimana cara
dan upaya agar menjadi Negara yang maju dan lepas dari ketertinggalan
terutama dibidang pendidikan. Harapan ini sudah barang tentu harus ditopang
kesadaran semua pihak untuk dapat mencoba mengisi ketertinggalan tersebut,
maka dari itu perlunya kesadaran semua pihak untuk dapat turut serta dalam
meningkatkna sistem pendidikan di Indonesia.
Sebagai seorang mahasiswa yang merupakan agen perubahan,
diharapkan mampu memberikan perubahan-perubahan besar bagi kemajuan
bangsa. Terutama dalam masalah pendidikan yang sebenarnya negara ini
masih saja mengalami kesulitan dalam pengembangan. Disaat inilah
dibutuhkannya peran mahasiswa dalam pengembangan sistem kependidikan
berdasarkan konsep kepemimpinan seorang kepala sekolah ataupun pemimpin
di suatu instansi pendidikan.
Dari latar itulah, kami berencana untuk mengadakan pengamatan
menganalisa sistem pembelajaran dalam suatu sekolah. Dalam menciptakan
sistem pembelajaran disekolah, kepemimpinan seorang kepala sekolah
memegang peranan besar. Maka dari itu kami selaku mahasiswa universitas
negeri medan akan melakuan kegiatan analisa konsep kepemimpinan di tingkat
pendidikan.
Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, maka kami berharap
sistem pendidikan di Indonesia dapat berkembang ke arah yang lebih baik
dengan adanya pengaruh kepala sekolah akan sistem kepemimpinannya yang
mampu membuat sekolah semakin berkembang sehingga dapat menciptakan
generasi-generasi penerus bangsa yang berkualitas di era globalisasi saat ini.

1
B. Identifikasi masalah
1. Konsep kepemimpinan di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan
2. Hubungan kepemimpinan dengan kedisiplinan
3. Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan

C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya dilakukan berfokus pada konsep kepemimpinan yang
diterapkan di sekolah.

D. Rumusan masalah
1. Sistem kepemimpinan seperti apa yang diterapkan seorang kepala
sekolah untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?
2. Apakah penerapan model pembelajaran yang ditetapkan oleh seorang
kepala sekolah dapat meningkatkan respon dan hasil belajar seorang
murid ?
3. Apa dampak yang dirasakan siswa terhadap sistem kepemimpinan
tersebut ?
4. Apakah lingkungan berpengaruh dalam sistem ataupun konsep yang
diterapkan seorang kepala sekolah.

E. Tujuan penelitian
Tujuan mini riset ini adalah untuk memberikan gambaran terhadap
proses pendidikan karakter di indonesia dan sebagai bahan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan.

2
F. Manfaat penelitian

Dengan dilakukannya pengamatan ini diharapkan dapat memberikan


manfaat baik untuk kalangan para mahasiswa, dari kalangan pendidik
ataupun masyarakat umum, antara lain :

1. Manfaat Teoritis
Pengamatan ini diharapkan mampu memberikan konstribusi dalam
menambah ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan tentang faktor
yang mempengaruhi sistem kepemimpinan seseorang pemimpin.

2. Manfaat Praktis
 Bagi para pengamat agar mampu memahami bagaiman konsep
kepemimpinan yang baik dan benar dalam bidang pendidikan.
 Bagi pengamat agar mampu menjadi bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin.
 Bagi pengamat kegiatan ini diharapkan mampu menjadi bahan
acuan bagi mahasiswa yang ingin mengkaji lebih dalam tentang
kepemimpinan yang ada di tingkat pendidikan.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Hakikat Kepemimpinan

Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi,


perusahaan, sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki kaitan
satu sama lain. Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri,
tapi tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan
segala yang terbaik dalam diri pada bawahannya maka dapat disimpulkan bahwa
pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan
gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan


memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.
pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung
pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu
kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang
dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya
kepemimpinan yang akan diterapkan.

Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan


sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi
yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek, yaitu :

 Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan


administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
 Fungsi sebagai managemen, yakni mengadakan planning organisasi,
staffing, directing, commanding, controlling, dsb. ,

4
B. Teori Kepemimpinan
I. Defenisi kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
1. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau
pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan
tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang
mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.
3. Rauch & Behling (1984)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah
kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
4. Katz & Kahn (1978)
Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan
berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin
organisasi.
5. Hemhill & Coon (1995)
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-
aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).
6. William G.Scott (1962)
Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang
diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan.
7. Stephen J.Carrol& Henry L.Tosj (1977)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang-orang lain untuk melakukan
apa yang kamu inginkan dari mereka untuk mengerjakannya
8. Dr. Thomas Gordon “ Group Centered Leadership”. A way of releasing creative
power of groups.
Kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antara
seseorang dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-
anggota kelompok setiap peserta didalam interaksi memainkan peranan dan

5
dengan cara-cara tertentu peranan itu harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan
yang lain. Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh, pemimpin mempengaruhi
dan orang lain dipengaruhi.
i. Karaketristik Kepemimpinan
 Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Cerdas

Kecerdasan adalah titik tentu yang idealnya harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Kecerdasan merupakan point utama yang menentukan seberapa baik langkah
yang diambil oleh seorang pemimpin jika dihadapkan oleh suatu masalah
kelompok. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang cerdas dalam membawa diri
yang didukung dengan keunggulan berfikir dan peka terhadap hal-hal sekitar.

 Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Berinisiatif


Tidak hanya cerdas, pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang berani
berinisiatif jika dihadapkan dengan suatu masalah. Inisiatifme diri jelas dibutuhkan
oleh seorang pemimpin demi terciptanya solusi yang bersifat nyata dan
menjanjikan.
 Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Bertanggung jawab
Bertanggung jawab berarti berani untuk menanggung efek dari segala keputusan
yang timbul akibat tindakan yang telah dilaksanakan. Selain cerdas dan berinisatif,
seorang pemimpin yang ideal tentunya perlu memiliki sifat bertanggung jawab.
Pengambilan keputusan terhadap cara kerja dan pelaksanaan misi suatu
kelompok tentunya diputuskan dengan tidak tergesa-gesa.
 Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Dapat Dipercaya
Karakter yang satu ini tentunya timbul dari seberapa berhasilnya seorang
pemimpin dalam menggerakkan anggotanya dan bijak dalam mengambil
keputusan.
 Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Jujur
Kejujuran dalam diri seseorang tentunya menjadi point khas yang harus dimiliki
oleh seorang manusia, terutama oleh seorang pemimpin. Pemimpin yang jujur
menjanjikan keterbukaan dan keluwesan dalam memberikan segala informasi
yang mencakup kepentingan kelompok. Kejujuran yang ada dalam diri seorang
pemimpin akan menjadi ciri khas tersendiri yang mampu diandalkan oleh anggota.

6
Pemimpin ideal dengan tingkat kejujuran tinggi akan mendapatkan kepercayaan
yang luas dari kelompoknya.
 Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Rela Berkorban
Rela berkorban berarti rela menerjunkan diri dalam kepentingan kelompoknya
dibandingkan dengan kepentingan pribadi. Pemimpin yang rela berkorban akan
mampu memfokuskan diri untuk mencapai visi kelompok secara detail.
 Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Dicintai dan Mencintai Kelompoknya
Cinta hadir dalam diri seorang pemimpin yang ideal dan juga kelompok yang
dipimpinnya. Segala bentuk tingkah laku yang hadir dari seorang pemimpin yang
ideal akan selalu diiringi dengan unsur cinta yang akan meminimalisir bentuk
kecurangan juga hal-hal buruk lainnya
ii. Pemimpin Formal dan Informal
Pengertian Pemimpin Formal adalah orang yang oleh organisasi atau lembaga
tertentu ditunjuk sebagai pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan
resmi untuk memangku suatu jabatan dalam struktur organisasi, dengan segala
hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk mencapai sasaran
organisasi.

Pengertian Pemimpin Informal adalah orang yang tidak mendapatkan


pengangkatan formal sebagai pemimpin, namun karena ia memiliki sejumlah
kualitas unggul, dia mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu
memengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok atau masyarakat.

Ciri Ciri Pemimpin Formal, yaitu :


1. Berstatus sebagai pemimpin formal selama masa jabatan tertentu, atas dasar
legalitas formal oleh penunjukan pihak yang berwenang (ada legitimitas).
2. Sebelum pengangkatannya, dia harus memenuhi beberapa persyaratan formal
terlebih dahulu.
3. Ia diberi dukungan oleh organisasi formal untuk menjalankan tugas
kewajibannya. Karena itu dia selalu memiliki atasan atau superiors.
4. Dia mendapatkan balas jasa materiil dan immateriil tertentu, serta emolumen
(keuntungan ekstra, penghasilan sampingan) lainnya.

7
5. Dia bisa mencapai promosi atau kenaikan pangkat formal dan dapat
dimutasikan.
6. Apabila dia melakukan kesalahan-kesalahan, dia akan dikenai sanksi dan
hukuman.
7. Selama menjabat kepemimpinan, dia diberi kekuasaan dan wewenang, antara
lain untuk : menentukan policy, memberikan motivasi kerja kepada bawahan,
menggariskan pedoman dan petunjuk, mengalokasikan jabatan dan penempatan
bawahannya, melakukan komunikasi, mengadakan supervisi dan kontrol,
menetapkan sasaran organisasi dan mengambil keputusan-keputusan penting
lainya.
Ciri Ciri Pemimpin Informal, yaitu :
1. Tidak memiliki penunjukan formal atau legitimitas sebagai pemimpin.
2. Kelompok rakyat atau masyarakat menunjuk dirinya dan mengakuinya sebagai
pemimpin. Status kepemimpinannya berlangsung selama kelompok yang
bersangkutan masih mau mengakui dan menerima pribadinya.
3. Dia tidak mendapatkan dukungan atau backing dari suatu organisasi formal
dalam menjalankan tugas kepemimpinannya.
4. Biasanya tidak mendapatkan imbalan jasa atau imbalan jasa itu diberikan
secara sukarela.
5. Tidak dapat dimutasikan, tidak pernah mencapai promosi dan tidak memiliki
atasan. Dia tidak perlu memenuhi persyaratan formal tertentu.
6. Apabila dia melakukan kesalahan, dia tidak dapat dihukum, hanya saja respek
orang terhadap dirinya jadi berkurang, pribadinya tidak diakui atau dia ditinggalkan
oleh massanya
A. Konsep dan Nilai-Nilai Kepemimpinan Etnik
Konsep kepemimpinan ini tidak selaluidentik dengan posisi pemimpinan
yang selalu berada di atas, tetapilebih merupakan filosofi dalam bertindak di
dalam suatu organisasisesuai dengan peran yang dimiliki karena tidak selalu
berfokus padaaspek vertikal dan horizontal semata tetapi lebih aspek depan
danbelakang. Kearifan kepemimpinanpun yang dimaksud adalah
konsepkepemimpinan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar
Dewantara memiliki moto dalam bahasa jawa yangberbunyi:
Ing ngarso sung tulodho, ing madaya mangun karsa, tutwuri handayani.

8
Motto tersebut terjemahan langsungnya adalah “didepan memberikan teladan, di
tengah menggerakkan, di belakang memberikan dorongan”.
Berbeda dengan konsep kepemimpinanBarat yang lebih cenderung pada
dikotomi memimpin dan pimpinanatau atasan dan bawahan, maka konsep
kepimpinan Ki HajarDewantara ini lebih menekankan pada aspek peran
seseorang dalamsuatu organisasi.
Ing ngarso sung tulodo.
. Makna Ing Ngarso SunTulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus
mampumemberikan suri tauladan bagi orang - orang disekitarnya. Sehinggayang
harus dipegang teguh oleh seseorang adalah kata suri tauladan.Dalam ajaran Ki
Hajar yang pertama ini menggambarkan situasidimana seorang pemimpin bukan
hanya sebagai orang yang berjalandi depan, namun juga harus menjadi teladan
bagi orang-orang yangmengikutinya. Kata Ing Ngarso tidak dapat berdiri sendiri,
jika tidakmendapatkan kalimat penjelas dibelakangnya. Artinya seorang
yangberada di depan jika belum memberi teladan maka belum
pantasmenyandang gelar 'pemimpin'. Jika kita melihat kepemimpinan dariorang-
orang dalam sejarah, maka dapat kita lihat betapa perbuatansang pemimpin
menjadi inspirasi bagi orang yang dipimpinnya.
B. Kepemimpinan di sekolah
Kepemimpinan di sekolah adalah proses membimbing dan membangkitkan
bakat dan energy ,guru ,murid ,dan orang tua untuk mencapai tujuan pendidikan
yang di kehendaki .Di Amerika serikat ,istilah kepemimpinan di sekolah sering
digunakan secara sinonm dengan kepemimpinan pendidikan .Di Indonesia ini
lebih sering dipakai bergantian .
Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk
menyelanggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan yang
dipimpinnya .Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab secara teknis
akademis saja ,akan tetapi segala kegiatan sekolah .
Menurut Dharma ( 2008 ) tugas pokok kepala sekolah pada semua jenjang
mencakup 3 bidang ,yaitu :
1.Tugas managerial
2.Super Visi
3.Kewirausahaan

9
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian


1. Tempat : SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan yang beralamat di Jalan
Besar Tembung ,Percut Sei Tuan,Hutan,Deli Serdang
2. Waktu : Senin,18 November 2019

B. Subyek Penlitian
Adapun subyek dalam penelitian ini ialah kepala sekolah dan sebagian
guru serta siswa-siswi di sekolah SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan.

C. Teknik pengumpulan data


Tekhnik Pengumpulan data yang kami lakukan dengan metode
Observasi dan Wawancara Serta Lembar Kuisioner .Metode Observasi
merupakan tekhnik pengumpulan data dimana peneliti melakukan
pengamatan secara langsung ke Objek Penelitian untuk melihat secara
langsung situasi dan kegiatan yang dilakukan.serta metode wawancara ke
Kepala Sekolah beberapa guru sebagai bahan pertimbangan dan penelitian
kami.

D. Instrumen penelitian
Lembar angket

NO. PERTANYAAN TENTANG : JAWABAN


YA TIDAK
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
1 Apakah kepala sekolah memiliki sifat
yang terbuka terhadap para murid?
2 Apakah kepala sekolah memiliki
pengetahuan yang luas?

10
3 Apakah kepala sekolah adil dalam
memperlakukan semua muridnya?
4 Apakah kepala sekolah mampu
bertindak sebagai penasehat untuk
muridnya?
5 Apakah kebijakan yang diterapkan
sekolah dirasa sesuai dengan kondisi
sekolah yang ada?
6 apakah kepala sekolah mampu
menciptakan peluang usaha disekolah
dalam rangka mensejahterakan
muridnya?
7 Apakah setiap keputusan yang dibuat
kepala sekolah dilakukan secara
terbuka?
8 Apakah kepala sekolah selalu
mementingkan kesejahteraan murid?

E. Tekhnik Analisis Data


Setelah data di peroleh maka data dikumpulkan dan di
intrepretasikan dengan metode analisis deskriptif dimana data di
gambarkan secara apa adanya dan kemudian data tersebut disimpulkan.

11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran hasil survey


Proses belajar yang dialami seseorang untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan norma-norma agar ia dapat
berpartisipasi sebagai anggota kelompok masyarakatnya (T.O Ihromi, 2004
:30). Hasil pendidikan dianggap tinggi mutunya apabila kemampuannya
baik dalam lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun dalam
masyarakat. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutkan mengenai fungsi dan tujuan Pendidikan
Nasional sebagai berikut. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggung jawab (Tunggal, 2003:7).
Peraturan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia
benar-benar memperhatikan bidang pendidikan rakyatnya. Perhatian
pemerintah terhadap pendidikan, antara lain : disahkannya UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, adanya program wajib
belajar 9 tahun, pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi,
pemberian subsidi sarana dan prasarana oleh pemerintah di berbagai
sekolah, ditingkatkannya program Disiplin Nasional dan masih banyak lagi.
Dengan demikian bidang pendidikan menduduki posisi penting untuk
menuju perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Sehingga tujuan
pendidikan nasional di atas akan dapat tercapai apabila ada tanggung
jawab dari semua pihak. Baik murid, orang tua, guru, pemerintah, lembaga
pendidikan (sekolah) serta masyarakat. Sehingga pendidikan bukan hanya
tanggung jawab dari salah satu pihak saja melainkan semua pihak juga
harus terlibat.

12
Gambaran hasil survey yang didapat ini berdasarkan hasil dari
wawancara dan pembagian angket kepada kepala sekolah dan siswa-siswi
di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan. Bahwasannya sekolah ini memiliki gaya
kepemimpinan yang kharismatik demokratik. Hal ini dapat dibuktikan dalam
wawancara kami terhadap kepala sekolah maupun angket yang telah kami
sebarkan. Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan bahwasanya
kepala sekolah merupakan seseorang yang bersifat disiplin sekali dimana
dari wawancara yang kami lakukan semenjak beliau menjadi kepala
sekolah. Dimana semenjak menjadi kepala sekolah, sekolah ini mengalami
kemajuan dalam bidang prestasi. Salah satunya yaitu berhasil menjadi
sekolah adiwiyata di tingkat nasional. Beliau yang bernama Ibu Risna
Wahyuni adalah sosok pemimpin yang kharismatik dari segi berbicara ia
telah mampu menunjukkan gaya khas kepemimpinan yang dibawanya
serta melalui pengamatan dan wawnancara yang dilakukan kepada dewan
guru bahwa selama kepemimpinan beliau sekolah semakin baik dari segi
akademik maupun non akademiknya. Berdasarkan pengamatan tersebut
dsari segi kebijakan yang dilakukan kami mengambil kesimpulan bahwa
kepala sekolah SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan adalah kepala sekolah yang
memilki gaya kepemimpinan demokratik dalam kebijakannya.
Pemahaman tentang hal kedisiplinan dalam lingkungan sekolah di SMP
Negeri 1 Percut Sei Tuan adalah sangat penting diterapkan sebagai upaya
dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini sesuai yang dijelaskan
oleh kepala ssekolah sebelumnya bahwa kedisiplinan yang bermoral lebih
penting bagi anak daripada prestasi dan kepintaran hal ini dijabarkan oleh
kepala sekolah SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan bahwa anak yang bermoral
akan menjaga tata krama dan kedisiplinannya dalam menimba ilmu dan
dapat menjadi acuan yang baik ketika dia tumbuh menjadi seorang pemuda
dan pemudi generrasi muda bangsa. Tetapi anak yang pintar dan
berprestasi belum tentu dapat menjadi acuan jika moral dan tata krama
serta kedisiplinan nya tidak ada maka itu akan sia sia saja dilakukan.
Berdasarkan hal tersebut perlu adanya partisipasi pada semua pihak dalam
membangun kedisiplinan bukan hanya disekolah saja tetapi juga
dilingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga.

13
Hasil perhitungan angket

1. Apakah kepala sekolah memiliki sifat yang terbuka terhadap para


murid?
No. Jawaban Jumlah
1 Ya 14
2 Tidak 16

2. Apakah kepala sekolah memiliki pengetahuan yang luas?


No. Jawaban Jumlah
1 Ya 30
2 Tidak 0

3. Apakah kepala sekolah adil dalam memperlakukan semua muridnya?


No. Jawaban Jumlah
1 Ya 30
2 Tidak 0

4. Apakah kepala sekolah mampu bertindak sebagai penasehat untuk


muridnya?
No. Jawaban Jumlah
1 Ya 30
2 Tidak 0

5. Apakah kebijakan yang diterapkan sekolah dirasa sesuai dengan


kondisi sekolah yang ada?
No. Jawaban Jumlah
1 Ya 11
2 Tidak 19

6. apakah kepala sekolah mampu menciptakan peluang usaha disekolah


dalam rangka mensejahterakan muridnya

No. Jawaban Jumlah


1 Ya 21
2 Tidak 9

7. apakah setiap kepeutusan yang dilakukan oleh kepala sekolah


dilakukan dengan cara yang terbuka ?
No. Jawaban Jumlah

14
1 Ya 10
2 Tidak 20

8. apakah kepala sekolah mementingkan kepentingan para murid?


No. Jawaban Jumlah
1 Ya 25
2 Tidak 5

Dari hasil penelitian angket diatas, dapat menjadi bukti bahwa gaya
kepemimpinan yang diterapkan merupakan kepemimpinan yang baik, terbuka
dengan segala pengambilan keputusan.
Dalam kegiatan penelitian ini , dapat diketahui bahwa kepala sekolah mempunyai
tugas yang mencakup akan:
A. kepala sekolah selaku edukator, mempunyai tugas:
1. kepala sekolah mampu membimbing guru dalam menyusun program
pengajaran
2. membimbing guru dalam mengevaluasi hasil belajar siswa
3. membimbing guru melaksanakan program pengayaan dan remidial
4. membimbing karyawan dalam menyususn progrma kerja
5. membimbing guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari
B. kepala sekolah selaku manajer, mempunyai tugas:
1. kepala sekolah memiliki program kerja jangka panjang
2. kepala sekolah memiliki program jangka pendek
3. kepala sekolah memiliki program jangka menengah
4. kepala sekolah membuat struktur organisasi di sekolah
5. kepala sekolah membentuk tim kepanitian dalam kegiatan sekolah
6. kepala sekolah memberikan arahan kepada para guru
7. kepala sekolah peduli terhadap perawatan sarana/ prasarana milik
sekolah
8. kepala sekolah bekerja sama dengan guru
C. kepala sekolah selaku administrator, mempunyai tugas:
1. kepala sekolah mampu mengelolah administrasi KBm dan Kelengkapan
data KBM
2. kepala sekolah mampu mengelolah administrasi kesiswaaan
3. kepala sekolah memiliki data kelengkapan surat menyurat

15
D. kepala sekolah selaku supervisor, mempunyai tugas:
1. kepala sekolah mempunyai program supervisi kelas dan kegiatan
ekstrakulikuler
2. kepala sekolah memanfaatkan hasil supervisi untuk peningkatan kinerja
guru/ karyawan
E. kepala sekolah selaku leader, mempunyai tugas:
1. kepala sekolah memiliki kepribadian yang jujur, kepribadian yang
percaya diri, yang bertanggung jawab, berjiwa besar
2. kepala sekolah memahami kondisi guru dan karyawan serta para murid
3. kepala sekolah memilki visi dan misi sekolah yang dipimpinnya
4. kepala sekolah mampu mengambil tugas keputusan untuk urusan intern
dan ekstern sekolah dengan baik.
5. kepala sekolah mampu menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan
yang baik.
F. kepala sekolah selaku inovator, mempunyai tugas:
1. kepala sekolah mampu membuat gagasan baru untuk peningkatan mutu
belajar mengajar
2. kepala sekolah mampu melakukan pembaruan dalam KBM sekolah
G. kepala sekolah selaku motivator, mempunyai tugas:
1. kepala sekolah mampu mendorong rangsangan dan isentrif terhadap
guru yang berprestasi
2. kepala sekolah mampu mendorong siswa untuk lebih berprestasi
3. kepala sekolah memiliki motivasi yang tinggi dalam pekerjaan
4. kepala sekolah dapat menggerakkan seluruh warga sekolah untuk
meningkatkan prestasi dalam kapasitasnya masing-masing.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Konsep kepemimpinan yang diterapkan di sekolah SMP Negeri 1
Percut Sei Tuan Dapat disimpulkan kepala sekolah yang kharismatik

16
demokratik, hal ini dapat dilihat sikap tegas serta wawasan yang luas yang
dimiliki kepala sekolah merupakan indikator penting dalam menjalankan
tugasnya, dan yang menajdi indikator keberhasilannya ialah peningkatan
mutu dan prestasi yang didapatkan baik dalam lingkup sekolah maupun
para individu warga kepala sekolah.
Bapak Drs. Karapatan Lumbatoruan,.M.Pd, mampu menerapkan
sistem yang baik dalam kepemimpinannya sehingga yang dihasilkan
adalah peningkatan dalam hal yang positif. Kepala sekolah mampu
memberikan pengaruhnya terhadap setiap kegiatan yang ada serta dalam
perbaikan-perbaikan yang ada, ia mampu memberikan kontribusinya dalam
kepemimpinan yang dipegangnya.
B. Saran
Saran peneliti yaitu : 1.) Dalam memberikan motivasi guru,
diharapkan kepala sekolah memberikan penghargaan kepada guru yang
berhasil menyelesaikan tugas tepat waktu, penghargaan tersebut akan
menimbulkan keyakinan dan percaya diri guru. 2.) Disiplin kerja guru
hendaknya dapat lebih ditingkatkan lagi, agar para personil pendidikan
mampu memberikan kinerjanya yang optimal.. 3.) Kepala sekolah dalam
menghadapi guru yang tidak disiplin, hendaknya lebih bersikap tegas dalam
pemberian punishment sebagai hukuman atau sanksi, memberi penilaian
prestasi untuk mengukur kinerja dan loyalitasnya terhadap sekolah. 4.)
Upaya kepala sekolah mengatasi kendala dalam meningkatkan disiplin
kerja guru di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan yang beralamat di Jalan Besar
Tembung ,Percut Sei Tuan,Hutan,Deli Serdang,Sumatera Utara hendaknya
berupaya menumbuhkan kepercayaan diri guru, serta memberikan perintah
sesuai kemampuan atau kesanggupan dan disesuaikan dengan
keterampilannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.k12.wa.us/schoolimprovement/Leadership.aspx (2009).

MARK VAN VAUGHT & ANJANA HUJA,2015,NATURAL LEADER,KEPUSTAKAAN


POPULER GRAMEDIA

17
JOCELYN DAVIS,2016,THE GREATS ON LEADERSHIP,ALES MEDIA KOMPUTINDO

18
LAMPIRAN

19
20
21

Anda mungkin juga menyukai