Umumnya mata dilukiskan sebagai bola, tetapi sebenarnya bentuknya adalah lonjong dan
bukan bulat seperti bola. Bola mata memiliki garis mengenah kira-kira 2,5 cm dengan bagian
depan yang bening dan terdiri dari tiga lapisan utama yaitu :
1. Lapisan luar (tunika fiobrosa) yang merupakan lapisan penyangga
Pada tunika fibrosa terdapat kornea, limbus kornea dan sklera. Kornea merupakan bagian
depan yang transparan dan bersambung dengan sklera yang putih dan tidak tembus cahaya.
Kornea terdiri atas beberapa lapisan. Lapisan tepi adalah epithelium berlapis yang bersambung
dengan konjungtiva.2 Permukaan untuk pembiasan utama mata adalah kornea. Kornea
membentuk lapisan pelindung luar yang kuat bersama dengan sklera. Kornea terdiri atas empat
lapisan tersendiri, epitel, stroma yang mencakup membran Bowman, membran Descemet dan
endotel. Epitel memiliki ketebalan sekitar 5 sampai 6 lapis sel dan dibatasi oleh membran
Bowman. Apabila permukaan atas terkelupas maka akan diganti setiap harinya. Epitel akan
memperbaharui diri tanpa jaringan parut dalam beberapa hari karena tingkat metabolismenya
tinggi. Epitel memperoleh makanannya dari air mata, humor aqueous, kapiler limbus dan
oksigen yang berdifusi menembus lapisan air mata.3
Sembilan puluh persen dari lapisan mata terdiri atas stroma. Stroma dibatasi dibagian
depan oleh membrane Bowman, sangat resisten terhadap trauma dan disebelah inferior oleh
membran Descemet. Fibril-fibril kolagen di stroma tersusun dalam lapisan-lapisan atau lamella,
sehingga kita dapat melakukan keratoplastik ketebalan sebagian. Trauma pada membran
Bowman atau stroma menyebabkan pembentukan jaringan parut.3
Membran Descemet bersifat elastis dan ketebalannya meningkat seiring dengan usia.
Membran ini dapat ditembus oleh zat terlarut tetapi tidak oleh zat kimia.3
Lapisan paling dalam adalah lapisan endotel. Lapisan endotel merupakkan lapisan paling
dalam. Lapisan ini juga merupakan lapisan yang berkontak langsung dengan cairan mata.3
Sklera adalah pembungkus yang kuat dan fibrus. Sklera merupakan pembentuk putih
mata dan bersambung pada bagian depan dengan sebuah jendela membran bening yaitu kornea.
Sklera berfungsi untuk melindungi struktur mata yang sangat halus, serta membantu
membertahankan bentuk bola mata.2
Lapisan plexiform luar terdiri atas akson sel batang dan kerucut bersama dendrit, sel
bipolar dan sel horizontal. Lapisan ini menghubungkan neuron pertama dan kedua. Lapisan
granular/ inti luar tersusun atas sel battang san kerucut bersama badan selnya. Lapisan epitel
berpigmen tersusun atas sell-sel berpigmen. Lapisan ini melekat pada koroid dan menyerap
cahaya untuk mencegah pemantulan.4,5 Pada bilik anterior terdapat suatu ruang yang disebut
kamera okuli anterior yaitu yang terletak diantara kornea dan iris. Sedangkan pada bilik posterior
terdapat suatu ruang yang disebut kamera okuli posterior yaitu yang terletak diantara iris dan
lensa. Baik bilik anterior maupun posterior didalamnya diisi oleh suatu cairan yang disebut
dengan aqueus humor.2
Aqueus humor merupakan suatu cairan yang berasal dari badan siliaris yang diserap
kemudian kembali ke dalam aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui vena halus
yang dikenal sebagai saluran Schlemm.2
Selain aqueus humor juga terdapat cairan lain yang terdapat pada bola mata yaitu disebut
dengan vitreus humor. Vitrus humor terdapat pada daerah belakang bola mata yang dimulai dari
lensa ke belakang arah retina. Pada vitreus humor diisi oleh cairan penuh albumen yang
berwarna keputih-putihan seperti agar-agar yaitu humor vitreus. Humor vitreus berfungsi untuk
memberi bentuk dan kekokohan pada mata, serta mempertahankan hubungan antara retina
dengan selaput koroid dan sklerotik.2
Lensa adalah sebuah benda transparan biconvex (cembung pada bagian depan dan
belakang) yang terdiri dari beberapa lapisan. Lensa adalah organ fokus utama, yang membiaskan
berkas-berkas cahaya yang terpantul dari benda-benda yang dilihat agar menjadi bayangan yang
jelas pada retina. Lensa berada pada sebuah kapsul elastik. Lensa terletak persis di belakang iris.
Membran yang dikenal sebagai ligamentum suspensorium terdapat didepan dan juga dibelakang
lensa yang berfungsi untuk mengaitkan lensa itu pada siliaris. Bila ligamentum suspensorium
mengendor, maka lensa mengerut dan menebal, sebaliknya bila ligamentum sespensorium
menegang, lensa menjadi gepeng. Kemampuan lensa untuk berakomodasi disebut akomodasi
visual. Mengendor dan mengencangnya lensa dikendalikan oleh otot siliaris.2
Jaras Visual
Sebagian besar informasi visual menuju ke cortex cerebri, dan jaras lainnya menuju ke nuclei di
batang otak atau diencephalon. Jaras visual ke cortex cerebri dimulai pada retina lalu ke nervus
opticus. Setelah ke nervus opticus informasi berpindah ke fossa interpeduncularis lalu ke
chiasma opticus sampai ke geniculatum lateral. Jaras lain mengirimkan axon dari tractus opticus
ke batang otak, coliculus superior, nuclei pretectalis, dan nucleus suprachiasmatic.3
AKSESORIS MATA
1. Konjungtiva
Konjungtiva memiliki struktur permukaan anterior bola mata (kornea) yang ditutupi oleh
epitel berlapis gepeng yang melipat pada permukaan posterior kelopak mata. Epitel konjungtiva
dan kornea adalah kontiniu pada forniks konjungtiva. Sel-sel apikal pada konjungtiva adalah sel-
sel kerucut atau silindris tinggi, sel basalnya adalah sel kubus. Karena konjungtiva melewati tepi
kelopak mata, membrane mukosa konjungtiva menjadi epidermis. Konjungtiva memiliki fungsi
untuk membantu memebrsihkan permukaan kornea. Sekresi lendir juga melembabkan
konjungtiva dan kornea serta membantu mencegah penguapan air mata.3
2. Palpebra
Pada bagain sebelah dalam palpebra (kelopak mata) dilapisi oleh konjungtiva, sebelah
luar dilapisi oleh epitel epidermis yang tipis. Palpebra mengandung sejumlah rambut kasar (bulu
mata), modifikasi kelenjar sebase (kelenjar tarsalis atau kelenjar Meibom) dan kelenjar keringat
dengan saluran yang lurus (kelenjar Moll). Palpebra memiliki fungsi sebagai pelindung sekaligus
untuk membersihkan kornea. Sekresi palpebra seperti minyak dari kelenjar Meibom bercampur
dengan lendir dari kelenjar konjungtiva untuk membentuk film tipis pada air mata, yang
membantu mencegah penguapan air mata.3
3. Kelenjar Lakrimalis
Kelenjar lakrimalis terletak di bagian lateral atas orbita. Tiap kelenjar terdiri atas banyak
asini serosa yang mencurahkan isinya kedalam orbita melalui 10-20 saluran. Kelenjar ini
memiliki fingsi untuk menghasilkan air mata, yang membersihkan dan melumasi kornea3
Fungsi Refraksi
Refraksi adalah defleksi atau pembelokan berkas sinar saat melewati salah satu medium menuju
medium lain yang memiliki densitas optik berbeda. Kornea bertanggung jawab untuk sekitar
70% daya refraktif dan merupakan alat penyesuuaian kasar pada mata. Lensa mata berperan
dalam sebagian besar aktivitas refraksi dan merupakan alat penyesuaian halus pada mata. Ketika
suatu berkas cahaya masuk ke medium dengan densitas yang lebih tinggi, cahaya tersebut
melambat(begitu juga sebaliknya). Berkas cahaya mengubah arah perjalanannya jika mengenai
permukaan medium baru pada setiap sudut selain tegak lurus. Ada dua faktor yang berperan
dalam derajat refraksi, yaitu komparatif antara dua media(semakin besar perbedaan densitas,
semakin besar derajat pembelokan) dan sudut jatuhnya berkas cahaya di medium kedua(semakin
besar sudut, semakin besar pembiasan). Arah lensa bergantung pada sudut kelengkungan. Suatu
lensa dengan permukaan konveks menyebabkan konvergensi, yaitu persyaratan untuk membawa
suatu bayangan ke titik fokus. Dengan demikian, permukaan refraktif mata bersifat konveks.
Lensa dengan permukaan konkaf menyebabkan divergensi berkas-berkas cahaya. Suatu lensa
konkaf berguna untuk memperbaiki kesalahan refraktif mata tertentu, misalnya berpenglihhatan
dekat.
Permukaan kornea merupakan struktur pertama yang dilalui cahaya sewaktu masuk mata,
yang melengkung berperan paling besar dalam kemampuan refraktif total mata karena perbedaan
densitas pertemuan udara/kornea jauh lebih besar dari pada perbedaan densitas antara lensa dan
cairan yang mengelilinginya. Struktur-struktur refraksi pada mata harus membawa bayangan
cahaya terfokus di retina agar penglihatan jelas. Apabila suatu bayangan sudah terfokus sebelum
mencapai retina atau belum terfokus sewaktu mencapai retina, maka bayangan tersebut tampak
kabur. Berkas dari sumber cahaya yang terletak lebih dari 6 meter(20 kaki) dianggap sejajar saat
mencapai mata. Untuk kekuatan refraktif mata tertentu, sumber cahaya dekat memerlukan jarak
yang lebih besar di belakang lensa agar dapat memfokuskan daripada sumber cahaya jauh,
karena berkas dari sumber cahaya dekat masih berdivergensi sewaktu mencapai mata.5
D(Dioptri) = 1/f
Ukuran daya bias lensa dinyatakan dalam meter. Daya bias lensa sferis(+) sebesar +1 dioptri
terjadi bila lensa tersebut mampu memfokuskan/mengkonvergensikan sinar datang yang sejajar
pada titik fokus 1 meter di belakang lensa tersebut. Sedangkan, +2 Ddipotri terjadi bila fokus
setengah meter di belakang lensa.3
Sekali orang mengalami presbiopi, matanya akan terpaku permanen pada suatu jarak
yang hampir tidak berubah-ubah. Jarak pengelihatan ini bergantung pada keadaan fisik dari mata
orang tersebut. Mata orang itu tidak dapat lagi berakomodasi baik untuk pengelihatan dekat
maupun pengelihatan jauh.5
KOREKSI
Cahaya yang melalui lensa konkaf akan disebarkan. Karena itu bila permukaan refraksi
mata mempunyai daya bias terlalu besar seperti pada miopi, kelebihan daya bias ini dapat
dinetralkan dengan meletakan lensa sferis konkaf di depan mata. Sebaliknya pada penderita
hipermetropi yang mempunyai susunan lensa terlalu lemah, pengelihatannya dapat diperbaiki
dengan menambah daya bias dari lensa konveks di depan mata.5
Biasanya kekuatan lensa konkaf atau konveks yang diperlukan ditentukan dengan cara
trial and eror, yaitu dengan mula-mula meletakkan sebuah lensa kuat dan kemudian diganti
dengan lensa yang lebih kuat atau yang lebih lemah sampai diperoleh lensa yang memberikan
tajam pengelihatan terbaik.5
Pada mata yang mengalami astigmatis dapat dianggapkan sebagai mata yang memiliki
susunan lensa yang terdiri atas dua lensa silindris berkekuatan berbeda yang diletakkan saling
tegak lurus. Karena itu, cara untuk koreksi astigmatis biasanay adalah secara trial and eror
menentukan lensa sferis yang cocok untuk mengkoreksi pembiasan pada suatu bidang dan
setelah itu lensa silindris ditambah untuk mengoreksi kelainan pada bidang yang lain. Untuk hal
terakhir ini sumbu dan kekuatan lensa silindris harus ditetapkan.5
Sedangkan untuk penderita presbiopi, koreksi hanya dapat dilakukan dengan memberikan
lensa bantuan di depan mata yang berupa lensa bifokus. Dimana pada bagian atasnya merupakan
lensa untuk pengelihatan jauh, sedangkan lensa yang dibawahnya digunakan untuk pengelihatan
dalam jarak dekat.5
KESIMPULAN
Hipotesis diterima, penurunan kemampuan pengelihatan mata dipengaruhi oleh faktor
usia seseorang.
Mata adalah organ pengelihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang
paling sederhana adalah untuk mengetahui apakah lingkungan sekitarnya terang atau gelap. Mata
yang kompleks digunakan untuk memberikan pengertian visual.
Fungsi mata yang terutama adalah sebagai indera pengelihatan. Mata dibentuk untuk
menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina, lantas dengan perantara serabut-serabut
nervus optikus mengalihkan rangsang ini ke pusat pengelihatan otak untuk ditafsirkan.
Bola mata dibagi menjadi dua bagian oleh lensa, yaitu segmen anterior dan segmen
posterior. Segmen posterior dibagi lagi menjadi daerah vitreosa anterior dan daerah vitreosa
posterior oleh pars plana. Segmen anterior mata berisi kornea, kamera oculi anterior (cairan
mata) yang berisi humor aqueous (cairan mata), kamera okuli posterior, iris, lensa, korpus siliaris
dan zonula. Segmen posterior berisi korpus vitreous, retina, koroid, sclera, saraf optikus dan
arteri sentralis.
Umumnya mata dilukiskan sebagai bola, tetapi sebenarnya bentuknya adalah lonjong dan
bukan bulat seperti bola. Bola mata memiliki garis mengenah kira-kira 2,5 cm dengan bagian
depan yang bening dan terdiri dari tiga lapisan utama yaitu lapisan luar (tunika fibrosa), lapisan
tengah (tunikas vaskulosa / uvea), dan lapisan dalam (tunika nervosa / retina).
Pada bilik anterior terdapat suatu ruang yang disebut kamera okuli anterior yaitu yang
terletak diantara kornea dan iris. Sedangkan pada bilik posterior terdapat suatu ruang yang
disebut kamera okuli posterior yaitu yang terletak diantara iris dan lensa. Baik bilik anterior
maupun posterior didalamnya diisi oleh suatu cairan yang disebut dengan aqueus humor.
Aqueus humor merupakan suatu cairan yang berasal dari badan siliari yang diserap
kemudian kembali ke dalam aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui vena halus
yang dikenal sebagai saluran Schlemm. Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan
dikirimkan ke otak untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya.
Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iria yang harus
mengerut. Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa. Lensa
bertugas memfokuskan cahaya yang masuk mata pada lapisan retina di bagian belakang mata.
Karena otot-otot disekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak
berbeda dapat difokuskan ke retina. Gangguan pada mata yaitu miopi, hipermetropi,
astigmatisme dan presbiopi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mata. 31 Maret 2012. Diunduh dari : http://id.wikipedia.org/wiki/mata. 10 April 2012
2. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta : PT GRAMEDIA ; 2009.h.213-35
3. Gunaedi. Perioperatif medis. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2007.h.22-35
4. Utami HP. Mengenal cahaya dan optik. Jakarta : Ganeca Exact ; 2007.h.26-45
5. Guyton. Fisiologi kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2009.h.1-25
6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed 2. Jakarta. EGC ; 2001.h.213-5