Askep Komunitas Fix Bangettt
Askep Komunitas Fix Bangettt
KELOMPOK 3 GELOMBANG 1 :
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
setiap orang untuk dapat berperilaku hidup yang sehat untuk mencapai derajat
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
1
2
memberikan nilai positif bagi pembangunan kesehatan itu sendiri. Untuk itu
dan informatif
lain:
Publik
Terintegrasi
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri, baik yang bersifat fleksibel,
dalam sistem ini adalah anggota tim kesehatan yang mempunyai wewenang
pada ilmu dan kiat keperawatan yang membentuk sikap dan kemampuan
5
Kabupaten Banyumas
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
keperawatan komunitas
C. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk Mahasiswa
masyarakat
interpersonal
2. Untuk Masyarakat
pencegahan penyakit
masyarakat
3. Untuk Pendidikan
4. Untuk Profesi
Banyumas
D. SISTEMATIKA
komunitas.
Bab III : Penerapan Asuhan Keperawatan Komunitas yang terdiri dari tahap
evaluasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PARADIGMA SEHAT
yang dipengaruhi oleh banyak factor yang bersifat lintas sector dan upaya
merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.Oleh karena itu, kesehatan
a. Lingkungan
b. Perilaku
8
9
c. Pelayanan kesehatan
d. Keturunan.
a. Keadaan pemukiman
b. Tempat kerja
c. Sekolah
d. Tempat umum
e. Air
terlaksananya
Kegiatan
pemberdayaan
masyarakat
(Posyandu,
Poskesdes, Posbindu,
Desa Siaga dll)
b. Kesehatan merupakan salah satu dari tiga faktor utama yang sangat
pembangunan oleh berbagai negara. Pada tahun 2000, para pemimpin dunia
dengan isu-isu yang sangat mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan
kebebasan.
terutama pada saat Indonesia masih berada pada masa transisi memulihkan
Hal inilah yang akan di kaji dalam tulisan ini, bagaimana strategi yang
millennium.
pada empat program prioritas yaitu penurunan angka kematian ibu dan bayi,
penurunan prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta
karenanya Info data yang disusun dalam rangka Hari Anak anak Balita
tanggal 8 April ini mengangkat data yang terkait dengan upaya penurunan
Gizi Anak, pengertian pendek dan sangat pendek adalah status gizi yang
didasarkan pada indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi
(pendek) dan severely stunted (sangat pendek). Balita pendek (stunting) dapat
diketahui bila seorang balita sudah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu
pendek adalah balita dengan status gizi yang berdasarkan panjang atau tinggi
dipengaruhi dari kondisi ibu/calon ibu, masa janin, dan masa bayi/balita,
termasuk penyakit yang diderita selama masa balita. Seperti masalah gizi
Association (2004) yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori
yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana
dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yangn erat antar para
(Wahyudi, 2010).
PHN (Public Health Nursing) namun pada akhir-akhir ini lebih tepat
(Depkes, 2006).
komunitas.
tersebut.
secara sosial.
2) Kerjasama (Partnership)
cepat.
2006).
kompeten.
bermutu yang mewakili sesuatu yang nyata atau gambaran yang mendekati
kenyataan dari konsep. Model praktik keperawatan didasarkan pada isi dari
sebuah teori dan konsep praktik (Riehl & Roy, 1980 dalam Sumijatun, 2006).
keperawatan yang terdiri dari yang terdiri dari klien, lingkungan, kesehatan
1. Manusia
harmoni dan merupakan suatu kesatuan dari variabel yang utuh, yaitu:
2. Lingkungan
3. Sehat
cultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan klien, yaitu garis
a. Normally well
b. Pessimistic
c. Socially ill
d. Hypochondriacal
e. Medically ill
f. Martyr
g. Optimistic
sakit medisnya
h. Seriously ill
26
atau asuhan langsung yang berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang
berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat,
keperawatan.
defense, normal line of defense, dan resistance defense (lihat gambar 1).
28
Gambar 2.1 fleksible lineof defense, normal line of defense, dan resistance
defense
orang yang memiliki satu atau lebih karakteristik (Stanhope & Lancaster,
Spradley, 2005).
Keperawatan
pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan delapan
a. Manusia
b. Lingkungan
c. Sehat
klien yang menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari
individu dari Neuman (1972 dalam Anderson, 2006) untuk melihat masalah
sebagai berikut:
1. Tingkat individu
penderita resiko tinggi seperti penderita penyakit demam darah dan diare.
2. Tingkat keluarga
kesehatan anggotanya.
3. Tingkat komunitas
dalam lingkup kecil sampai dengan lingkup yang luas didalam suatu
dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
1. Pengkajian
2. Pengumpulan Data
a. Data inti
2) Data demografi
3) Vital statistic
1) Pemukiman
2) Sanitasi
3) Fasilitas
4) Batas-batas wilayah
5) Kondisi geografis
1) Pelayanan kesehatan
35
d. Ekonomi
1) Jenis pekerjaan
4) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga, dan lanjut usia
1) Keamanan
2) Transportasi
1) System pengorganisasian
2) Struktur organisasi
g. System komunikasi
h. Pendidikan
4) Rekreasi
36
5) Kebiasaan rekreasi
3. Jenis Data
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
pengukuran.
4. Sumber Data
a. Data primer
pengkajian.
b. Data sekunder
6. Pengolahan Data
7. Analisis Data
b. Menetapkan kekuatan
a. Prioritas masalah
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
6) Aspek politis
terdiri atas tiga bagian, yaitu : gambaran masalah yang merupakan respon
Farlane, 2000 ).
yang meliputi tujuan yang ingin dicapai dan rencana tindakan untuk
10. Implementasi
bersifatpreventif.
a. Pencegahan primer
perlawanan terhadapnya.
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
11. Evaluasi
merupakan
41
BAB III
PAPARAN
A. PENGKAJIAN
1. Data Inti
Desa Petir memiliki jumlah penduduk 3551 Jiwa terdiri dari 1791
b. Data Demografi
presentase 100%.
3) Jenis kelamin
Tipe Keluarga
Jumlah Persentase
Inti 98 24,4
Besar 30 7,5
Total 128 31,9
Berdasarkan Tabel 3.4 tersebut di atas diketahui bahwa
keluarga extended.
frekuensi 5,7%.
(81,3%) balita.
4 (12,5%) balita.
47
Tabel 3.7.
posyandu.
a. Pemukiman
Tabel 3.9.
(7 %).
h
Bak sampah 31 7,7
Lubang sampah 73 18,2
Halaman 24 6,0
Lain-lain 2 5
Total 130 32,4
Sebagian besar 130 KK penduduk di RW 04 Desa Petir
lain-lain.
KK (2,2 %).
% ).
a. Pelayanan Kesehatan
Kesehatan
4. Ekonomi
a. Jenis pekerjaan
Tani 55 jiwa (13,7%), dagang 21 jiwa (5,2 %), PNS 6 jiwa (1,5%),
a. Keamanan
km.
b. Transportasi
a. Sistem pengorganisasian
yang ada di Desa, dari unit terkecil RT, RW, Karang Taruna,
b. Struktur organisasi
7. Sistem Komunikasi
surat yang bersifat tertulis dari tingkat RW, RT, sampai ke individu,
8. Pendidikan
sebagian besar atau 159 jiwa (39,7%) tamat SD, 86 jiwa (21,4%)
Negeri 2 Petir).
9. Rekreasi
a. Kebiasaan rekreasi
2.
61
Diagnosa Keperawatan
Jumlah Urutan
No Masalah Kesehatan A B C D E F G H I J K
Score Prioritas
Gaya hidup kurang gerak
1. 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 30 4
(00168)
Defisien Kesehatan Komunitas 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 32 3
2.
(00215)
Perilaku Kesehatan Cenderung
3. 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 35 1
Beresiko (00188)
Perilaku Kesehatan Cenderung
4. 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 29 6
Beresiko (00188)
Ketidaefektifan Manajemen
5. 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 30 5
Kesehatan (00078)
Kesiapan meningkatkan literasi
6. 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 28 7
kesehatan (00262)
Perilaku Kesehatan Cenderung
7. 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 28 8
Beresiko (00188)
Kesiapan meningkatkan
8. 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 33 2
manajemen kesehatan
65
6. Prioritas Masalah
7. Perencanaan
Penyedian
produk untuk
mengurangi 2 4
penyebaran
penyakit
(280206)
Pendidikan
publik sesuai
dengan
budaya
2 4
tentang
penularan
menular
(280217)
Informasi 3 5
yang
disediakan
(150404)
Dukungan 3 5
emosi yang
disediakan
(150405)
Keterangan:
1 = tidak adekuat
2 = sedikit adekuat
3 = cukup
4 = sebagian besar
5 = sebagian
dari aktifitas
fisik(163202)
1: tidak ada pengetahuan
2: pengetahuan terbatas
3: pengetahuan sedang
4: pengetahuan banyak
5: pengetahuan sangat banyak
5. Domain 1 : Promosi TUM Level 1 Level 1
Kesehatan Setelah dilakukan tindakan Domain IV Domain I
keperawatan selama 6 minggu Pengetahuan tentang kesehatan Fisiologis : dasar
Kelas 2 : Manajemen diharapkan dapat meningkatkan dan perilaku
Kesehatan manajemen kesehatan kepada Level 2
anak balita Level 2 Kelas D: dukungan nutrisi
Diagnosa : Kelas GG : Pengetahuan kondisi
Ketidakefektifan TUK kesehatan Level 3
Manajemen Kesehatan Ibu yang memiliki anak Manajemen nutrisi (1100)
(00078) balita dapat mengerti tentang Level 3 1. Melakukan penyuluhan
pentingnya gizi dan nutrisi Pengetahuan : proses penyakit tentang gizi yang baik
untuk balita (1803) pada anak
75
2. Melakukan mengukuran
Indikator Awal Tujuan tinggi badan dan
Faktor 2 5 penimbangan berat badan
penyebab
Efek
fisiologis 2 5
penyakit
Tanda dan
gejala 2 5
penyakit
Kelompok
dukungan 3 5
yang tersedia
Sumber
informasi
penyakit 2 5
yang
terpercaya
2: pengetahuan terbatas
3: pengetahuan sedang
4: pengetahuan banyak
5: pengetahuan sangat banyak
dukungan
yang tersedia
untuk
mencapai
luaran yang
di inginkan
Kelompok
dukungan 3 5
yang tersedia
1. tidak pernah menunjukan
2. jarang menunjukan
3. kadang-kadang menunjukan
4. sering menunjukan
5. secara konsistensi menunjukan
n alat dengan
benar
Keterangan:
1= tidak pernah menunjukan
2= jarang menunjukan
3= kadang-kadang menunjukan
4= sering menunjukan
5= secara konsistem menunjukan
-
82
8. Implementasi
DIAGNOSA
KEGIATAN EVALUASI FORMATIF/PROSES
No KEPERAWAT ANALISA
DAN STRATEGI (JANGKA PENDEK)
AN
1. Domain 1 : Pengelolaan 1. Pengelolaan Sampah 1. Pengelolaan Sampah (Ecobriks)
Promosi Sampah a. Evaluasi Struktur a. Kekuatan
Kesehatan (Ecobricks) Pada hari Selasa, 24 Audience sangat antusias dalam mengikuti kegiatan
Desember 2019 kami Ada feedback dari audience
Kelas 2 : sudah mengunjungi Respon positif yang ditunjukan
Manajemen rumah Ibu RT 06 RW Proses pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan p
Kesehatan 04 untuk meminta izin dan tugas masing-masing mahasiswa
diadakannya kegiatan Kerjasama antar mahasiswa terjalin dengan baik.
Diagnosa : penyuluhan tentang Segala kebutuhan alat dan bahan sudah dipersiapka
Perilaku efektifitas pengelolaan sebelumnya
Kesehatan sampah dan demonstrasi b. Kelemahan
Cenderung pengelolaan sampah Kelemahan dalam kegiatan penyuluhan tentang
beresiko dengan di daur ulang efektifitas pengelolaan sampah dan demonstrasi
(001880 menjadi kerajinan yaitu pengelolaan sampah dengan di daur ulang menjadi
ecobriks. kerajinan yaitu masih ada beberapa alat dan bahan
83
c. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir
dalam kegiatan 85%
dari yang diundang.
Peserta yang hadir
menjelaskan pengertian
efektifitas pengelolaan
sampah.
Peserta yang hadir
mengetahui jenis
sampah dan sumber
sampah.
Peserta yang hadir
86
menyebutkan
pembagian sampah
organik ataupun non-
organik.
Peserta yang hadir
menyebutkan dampak
sampah terhadap
manusia dan lingkungan
sekitar.
Peserta yang hadir
menyebutkan dampak
negatif dan positif dari
pembuangan sampah.
Peserta yang hadir
mengetahui cara
pengelolaan sampah
dengan 3 R (Reduce,
Reuse and Recycle)
2. Domain 1: Penyuluhan DBD 1. Penyuluhan DBD dengan 1. Penyuluhan tentang DBD dengan membuat ovitrap
87
3 Domain 1: Pemeriksaan tensi 3.Pemeriksaan TD dan GDS 3.Pemeriksaan Tensi dan GDS
90
bertanya tentang
pengelolaan sampah
rumah tangga
Pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan.
Peserta mengikuti acara
atau kegiatan
pemeriksaan TD dan
GDS sampai selesai.
Peserta berperan aktif
selama kegiatan
berjalan.
Demontrasi berjalan
dengan yang diharapkan
f. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir
dalam kegiatan 85%
93
direncanakan.
Pembagian tugas
berjalan sesuai dengan
posisi pada saat
pelaksanaan kegiatan
berjalan.
Tempat dan alat tersedia
sesuai dengan
perencanaan.
Pre planning telah di
setujui.
Media dan alat
pengajaran pada saat
kegiatan telah tersedia.
h. Evaluasi proses
Jumlah peserta yang
hadir pada kegiatan
tersebut di halaman SD
Negeri 2 Petir adalah 40
95
i. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir
dalam kegiatan 85%
96
direncanakan. materi.
Pembagian tugas
berjalan sesuai dengan
posisi pada saat
pelaksanaan kegiatan
berjalan.
Tempat dan alat tersedia
sesuai dengan
perencanaan.
Pre planning telah di
setujui.
Media dan alat
pengajaran pada saat
kegiatan telah tersedia.
k. Evaluasi proses
Jumlah peserta yang
hadir pada kegiatan
tersebut di rumah Ibu K
ader RW 04 adalah 25
98
orang.
Peserta aktif
mendengarkan dan
bertanya
Pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan.
Peserta mengikuti acara
atau kegiatan senam
sampai selesai
Peserta berperan aktif
selama kegiatan
berjalan.
Demontrasi berjalan
dengan yang diharapkan
l. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir
dalam kegiatan 80%
99
c.Evaluasi Hasil
Untuk mengetahui definisi
PHBS
Untuk mengetahui manfaat
PHBS
Untuk mengetahui langkah-
langkah cuci tangan dan sikat
gigi
7 Domain 1: Pemberdayaan m. Evaluasi Struktur a. Kekuatan
Promosi Kader Pada hari Rabu, 25 Penerimaan yang baik dari semua peserta
Kesehatan (mengajarkan tensi Desember 2019 kami Tersedianya tempat, sasaran, dan prasarana untuk
Kelas 2: dan senam sudah mengunjungi pelaksanaan penyuluhan yang memperlancar
101
selama kegiatan
berjalan.
Demontrasi berjalan
dengan yang diharapkan
o. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir
dalam kegiatan 80%
dari yang diundang.
Perilaku penyuluh dan peserta Kegiatan berlangsung saat hujan sehingga suara kurang
kesehatan berada pada posisi dan
cenderung tempat yang sudah
beresiko direncanakan.
Pembagian tugas
berjalan sesuai dengan
posisi pada saat
pelaksanaan kegiatan
berjalan.
Tempat dan alat tersedia
sesuai dengan
perencanaan.
Pre planning telah di
setujui.
Media dan alat
pengajaran pada saat
kegiatan telah tersedia.
q. Evaluasi proses
105
r. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir
dalam kegiatan 85%
dari yang diundang.
107
BAB IV
PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
kesehatan dan keperawatan klien. Area yang termasuk respon klien antara
sampel sebanyak 130 KK. Dari pengumpulan data didapatkan bahwa warga
tingkat pendidikan sekolah dasar, hal ini cukup berpengaruh dalam hal
dalam rangka pengumpulan data selama proses pengkajian, serta kerja sama
108
yang baik antar anggota kelompok yang saling mendukung satu dengan
lainya. Sedangkan kelemahan dalam pengkajian ini adalah warga desa petirad
dikarenakan mereka bekerja sampai sore serta pada saat wawancara sumber
informasi sebagian besar hanya berasal dari satu atau dua anggota dalam
terhadap kekuatan data yang didapat dan tidak dilakukan survey secara resmi
1. Lingkungan
organik dan sampah anorganik saat membuang sampah. Dalam hal ini
sekitar.
berkala.
2. KIA
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang
adalah prevensi primer yaitu pendidikan kesehatan tentang Gizi dan Nutr
isi dan gizi ibu hamil serta gizi balita untuk mencegah anak stunting yang
kesehatan. Masalah seperti cuci tangan dan sikat gigi di SDN 02 Petirdi
didesa, hal ini ditunjang dengan data yang di hasilkan berdasarkan data
gosok gigi dan cuci tangan di SDN 02 Petir diDesa Petir, prevensi
sekunder yaitu dimana seluruh anak usia sekolah aktif dan mengikuti
4. Lansia
mayoritas mempunyai tekanan darah yang tinggi dan Gula Darah tinggi.
kesehatan.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
diagnosa keperawatan.
ada bimbingan serta dukungan dari dosen dan pembimbing lapangan secara
rutin. Tenggang waktu yang sempit dalam membuat diagnose dan prioritas
C. PERENCANAAN
balai desa Petir yang dilaksanakan tanggal 17 Desember 2019, dari kelima
Keperawatan Komunitas.
program untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada. POA yang disusun
bentuk penyuluhan. Hal ini sesuai dengan teori yang ada, yang menyebutkan
D. PELAKSANAAN
keperawatan harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lain dalam hal
2005).
hal ini perilaku hidup sehat dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan,
kebutuhan komunitas.
masing Pokja, masyarakat, Puskesmas dan Kader Kesehatan. Hal ini mengacu
jawab kegiatan dari mahasiswa yang ditunjuk. Secara umum kegiatan yang
1. Pokja Lingkungan
a. Pengelolaan Sampah
daur ulang menjadi kerajinan yaitu masih ada beberapa alat dan bahan
jenis kerajinan.
116
c. Penyuluhan DBD
2. Pokja KIA
b. Penyuluhan PHBS
demonstrasi cuci tangan dan sikat gigi masih banyak yang belum
SDN 02 Petir masih banyak yang kurang sadar akan pentingnya cuci
tangan.
117
3. Pokja K3
Desa Petir, Kec. Kalibagor. Peserta yang hadir 23 orang dan kegaiatannya
berjalan lancar.
4. Pokja Lansia
dilakukan sekali.
E. EVALUASI
dalam mengikuti kegiatan, ada feedback dari audience, respon positif yang
ditunjukan, proses pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan peran dan tugas
kebersihan lingkungan.
dilakukannya senam hipertensi masih ada lansia yang kurang semangat dalam
119
penerimaan yang baik dari semua peserta, tersedianya tempat, sarana dan
respon positif yang ditunjukan dengan adanya tanggapan dan tanya jawab
sertai dengan bayi yang mengangis karena tidak betah. Sehingga penyuluhan
materi.
bakar dan demonstrasi penanganan luka bakar dan penyuluhan tentang low
Kelema.
penyuluhan terdapat beberapa anak yang kurang fokus dan mainan sendiri,
dan juga suara bising yang terdengar dari luar kelas dikarenakan banyak
anak-anak kelas lainnya yang bermain dan ingin melihat dari luar kelashan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
ja
122
anak, remaja, dewasa, pasangan usia subur dan lansia. Selain sumber daya,
dekat seperti Bidan Desa, Puskesmas, serta adanya posyandu balita dan
lansia.
B. Saran
pola hidup sehat, dukungan petugas kesehatan setempat, dan tersedianya sub
1. Bagi masyarakat
mungkin.
LAMPIRAN
126
1. Lingkungan
2. KIA
b. PHBS
3. Lansia
a. Pemberdayaan kader