Anda di halaman 1dari 17

Perencanaan Strategis

Makalah Disajikan dalam Forum Diskusi


pada Mata Kuliah

Manajemen Mutu Terpadu

Oleh:
Kelompok 5

Rabiatul Husna : 180101050503


Muhammad Nizar Zaid : 180101050804
Rindhea Auliana : 180101050897

Dosen Pengampu:
Drs. H. Hasbullah, M. Si

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya
kepada kita semua khususnya kepada kami sehingga bisa menyelesaikan
penulisan Makalah yang berjudul “Perencanaan Strategis” ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas
pembelajaran mata kuliah Manajemen Mutu Terpadu dengan mengharap
kerendahan hati agar sekiranya makalah ini dapat diterima.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah
membantu penyelesaian penulisan makalah ini yang telah memberikan masukan
agar pembuatan makalah ini dapat menghasilkan makalah yang bermanfaat dan
dapat digunakan sebagaimana mestinya, Disamping itu kami juga menyadari
bahwa masih banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu kami
mohon kritik dan saran yang membangun. Sehingga bisa melengkapi dan
menjadikan makalah ini bisa lebih baik lagi nantinya.
Akhir dari kami mohon maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahan
dalam penulisan makalah ini, mudah-mudahan makalah ini bisa bermanfaat dan
menjadi referensi bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Banjarmasin, 27 Januari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 5
A. Pengertian Perencanaan Strategis........................................... 5
B. Strategi dalam Perencanaan.................................................... 6
C. Menggunakan Analisis Strategi untuk Perencanaan Strategi. 10
D. Proses Berpikir Dalam Perencanaan Strategis........................ 12

BAB III PENUTUP..................................................................................... 16


A. Kesimpulan............................................................................. 16
B. Saran ...................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan dikatakan sebagai fungsi manajemen yang paling utama
karena menjadi dasar bagi semua fungsi manajemen lainnya yang dilakukan para
manajer. Setiap kegiatan perencanaan pendidikan memiliki strategi, yaitu
pertimbangan-pertimbangan, perbandingan dengan kegiatan lain, kebijakan yang
perlu dilakukan, dan pendekatan yang terbaik agar tujuan yang diinginkan tepat
dan bisa dicapai. Begitu halnya dengan kegiatan perencanaan pendidikan
membutuhkan strategi sebelum perencanaan itu dikembangkan lebih lanjut secara
operasional. Perencanaan adalah sesuatu yang penting sebelum melakukan sesuatu
yang lain. Perencanaan sangat penting karena sebagai penentu dan memberi arah
terhadap tujuan yang ingin dicapai artinya perencanaan memberi arah bagi
ketercapaian tujuan sebuah system.
Perkembangan studi manajemen tidak semata-mata tepusat pada
pencapaiantujuan organisasi saja, tetapi tlah berkembang meliputi mental, moral,
etika, yang berkaitan dengan pencapaian tujuan.Lembaga pendidikan, perusahaan,
organisasi politik, dan institansi yang bermacam-macam dalam pengelolaanya
sangat membutuhkan strategi. Strategi sangat diperlukan untuk menghadapi
persaingan dan untuk terus meningkatkan kualitas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan strategis?
2. Apa saja tipe-tipe didalam perencanaan strategis?
3. Bagaimana menggunakan Analisis Strategi untuk Perencanaan Strategi?
4. Bagaimana cara proses berpikir dalam perencanaan strategis?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui pengertian dan definisi dari perencanaan strategis.
2. Untuk mengetahui strategi didalam perencanaan.
3. Untuk mengetahui bagaimana menganalisis strategi untuk perencanaan
strategi?
4. Untuk mengetahui cara proses berpikir dalam perencanaan strategis.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis merupakan rencana jangka panjang yang bersifat
menyeluruh, memberikan rumusan arah organisasi atau perusahaan, dan prosedur
pengalokasian sumber daya untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu
dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Perencanaan strategis juga
merupakan proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategis,
kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan
tersebut.1
Perencanaan strategis juga diartikan sebagai sebuah alat manajemen dan
setiap alat manajemen alat itu hanya digunakan untuk satu maksud saja menolong
organisasi melakukan tugasnya dengan lebih baik perencanaan strategis dapat
membantu organisasi memfokuskan Visi dan prioritasnya sebagai jawaban
terhadap lingkungan yang berubah dan untuk memastikan agar anggota-anggota
organisasi itu bekerja ke arah tujuan yang sama dapat disimpulkan perencanaan
strategis adalah proses sistemik yang disepakati organisasi dan membangun
keterlibatan diantara stakeholder utama tentang prioritas yang hakiki bagi misinya
dan tanggap terhadap lingkungan operasi perencanaan strategis khususnya
digunakan untuk mempertajam fokus organisasi agar semua sumber organisasi
digunakan secara optimal untuk melayani misi organisasi itu beberapa konsep
utama dalam definisi ini menegaskan makna dan keberhasilan perencanaan
strategis prosesnya strategis sebab melibatkan bagaimana memilih Bagaimana
cara terbaik untuk menanggapi keadaan lingkungan yang dinamis dan terkadang
tidak bersahabat semua tanaman hidup tanggap terhadap lingkungan tetapi
mempunyai banyak pilihan dalam menghadapi kebutuhan klien atau pelanggan
ketersediaan dana persaingan dan faktor-faktor lain yang berubah-ubah sikap
strategis menuntut kesadaran akan pilihan ini dan melibatkan diri pada salah satu
rangkaian tanggapan.2

1
Rusniati, Ahsanul Haq, Perencanaan Strategis dalam Perspektif Organisasi, Jurnal
INTEKNA, No. 2, 2014, h. 2

2
2.2 Tipe-Tipe Perencanaan Strategi
Ada beberapa tipe perencanaan strategi dalam pendidikan. Pertama adalah
tipe perencanaan dari segi waktu dapat dibagi menjadi tiga yaitu perencanaan
jangka panjang, menengah, dan pendek. Kedua, tipe perencanaan di tinjau dari
segi ruang lingkupnya juga ada tiga yaitu perencanaan makro, meso dan mikro.
Den ketiga, perencanaan ditinjau dari segi sifatnya dapat dibagi menjadi tipe
perancanaan strategi dan operasi.
1. Tipe Perencanaan dari Segi Waktu
Ditinjau dari segi waktu ada tiga tipe perencanaan, yaitu perencanaan
jangka panjang, menengah dan pendek. Perencanaan jangka panjang minimum 10
tahun, jangka menengah di atas 1 tahun sampai 5 tahun, dan jangka pendek
maksimal untuk 1 tahun. Di Indonesia program seperti ini disamakan dengan
program pelita. Dan perencanaan jangka pendek adalah 1 tahun yaitu 1 tahun
anggaran.
Ketiga perencanaan ini berkaitan satu dengan yang lain. Perencanaan
jangka panjang menjadi induk dari kedua tipe yang lain. Perencanaan jangka
menengah menjadi sumber dari perencanaan jangka pendek. Dengan kata lain
perencanaan jangka pendek harus dijabarkan dari perencanaan jangka menengah
dan perencanaan jangka panjang. Ketiga perencanaan ini tidak boleh terpisah satu
sama lain berdiri sendiri. Karena itu perencanaan jangka panjang masih bersifat
umum, fleksibel sekali. Sebaliknya isi dari perencanaan jangka pendek sudah
sfesifik dan relatif eksak. Sementara itu perencanaan jangka menengah ada di
tengah-tengah. Bagi negara yang menganut paham pragmatisme lebih suka hanya
memakai perencanaan jangka pendek atau jangka menengah tergantung pada
jangkauan tujuan jangkauan sementara mereka. Mereka berusaha menghindari
jangkauan jangka panjang sebab mereka tidak punya tujuan yang tepat. Tujuan
mereka selalu mencari yang terbaik dalam kehidupan. Yang terbaik sekarang
belum tentu terbaik lagi satu tahun dan belum tentu juga terbaik lagi 5 tahun.
Itulah sebabnya tujuan-tujuan mereka dapat disebut tujuan sementara, dan mereka
lebih suka memakai perencanaan yang pendek-pendek.
2
Faisal Basri, Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Nirbala, (Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indnesia, 2004), h. 1-2

3
2. Tipe Perencanaan dari Segi Ruang Lingkup
Perencaan dari segi ruang lingkup dapat dibagi menjadi 3 tipe, yaotu
perencanaan makro, meso, dan mikro. Perencanaan makro adalah perencanaan
yang mencakup pendidikan seluruh bangsa, sedangkan perencanaan meso
mencakup wilayah tertentu, dan perencanaan mikro hanya mencakup satu
lembaga pendidikan atau sekelompok kecil lembaga yang hampir sama dan
berdekatan tempatnya.
Perencanaan tentang model penerimaan siswa/mahasiswa baru adalah
merupakan perencanaan makro sebab berlaku di seluruh tanah air. Begitu pula
tentang perencanaan kurikulum inti untuk SMA misalnya adalah perencanaan
makro. Perencanaan makro pada umumnya ditangani oleh pemerintah pusat, atau
dapat juga oleh kelompok tertentu tetapi mereka ditangani oleh pemerintah pusat
dan mempertanggungjawabkan tugasnya kepada pemerintah pusat pula.
Badan pendidikan negara yang bertugas menangani secara makro
(diantaranya adalah mengadakan perencanaan) mempunyai peran sebagai berikut.
a. Memilih staf dan pemimpin yang berkompeten terhadap program
dan perkembangan pendidikan negara serta membantu memperbaiki
pendidikan tersebut atau sesuai dengan kebutuhan, dalam bentuk-
bentuk perencanaan pendidikan.
b. Menentukan kriteria dan representasi komite/panitia untuk
membantu mengembangkan kebijakan dan program pendidikan.
a. Bekerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga
pendidikan lainnya mengembangkan media pendidikan.
c. Bekerja sama dengan kelompok-kelompok yang tepat
mengembangkan proses belajar-mengajar.
d. Membantu personalia pendidikan dalam usaha memanfaatkan
sumber-sumber pendidikan berinovasi dalam pengajaran agar lebih
bermakna bagi para siswa.
Struktur perencanaan tingkat nasional adalah sebagai berikut (1) unit
perencanaan, (2) komisi, (3) panitia stu atau task force, dan (4) konsultan atau
ekspert. Task force adalah bertugas mengidentifikasi masalah di lapangan dan

4
mengumpulkan informasi yang relevan dengan masalah yang akan dipecahkan
dalam perencanaan. Mereka ini terdiri dari beberapa kelompok dengan minatnya
masing-masing.
Sementara tugas konsultan (ekspert) adalah memberikan pelayanan kepada
panitia studi dan unit perencanaan yang membutuhkan. Layanan tersebut antara
lain dalam teknik mengumpulkan data atau informasi, macam-macam data yang
diperlukan, menilai data, membuat konklusi, rekomendasi, dan membuat
alternatif-alternatif. sedangkan yang melakukan pekerjaan merencana adalah unit
perencana. Mereka itu terdiri dari para ahli dan asistennya masing-masing seperti
ahli analisa sistem, informasi sistem, ekonomi dan sosiologi. Sesudah data masuk,
mereka mulai bekerja dengan mantap sebab bahan-bahan sudah lengkap ada pada
mereka.
Keputusan terakhir apakah hasil pekerjaan unit perencana bisa diterima
atau tidak ditentukan oleh komisi. Di samping itu komisi juga mennetukan
kebijakan dalam pekerjaan mengadakan perancanaan secara umum dan kebijakan-
kebijakan yang diambil oelh perencana dalam rencananya memecahlan masalah
dilapangan tersebut. Komisi ini terdiri dari pegawai-pegawai negara yang tepat
dengan tugas-tugas itu atau kelompok profesional atau gabungan dari padanya
sebagai wakil masyarakat.
3. Tipe Perancanaan dari Segi Sifat
Dari segi sifat, perencanaan dapat dibagi menjadi dua yaitu perencanaan
strategi dan operasional. Perencanaan strategi berkaitan dengan kebijakan yang
diambil. Pendekatan yang dipakai, kebutuhan, misi, dan tujuan yang ingin dicapai.
Sedangkan perencanaan operasional berkaitan dengan usaha yang dipakai untuk
merealisasikan perencanaan strategi atau tujuan perencanaan tersebut. Jadi satu
perencanaan pendidikan memiliki dua sifat yaitu sifat strategi dan sifat
operasional terutama untuk perencanaan janga panjang hanya memiliki sifat
strategi saja.
Ada juga membagi perencanaan menjadi tipe-tipe menurut sifatnya yaitu
perencanaan strategi, memprogram atau mewujudkan tujuan perantara (interim
objective), dan perencanaan operasional. Yang lain menyebutkannya perencanaan

5
pemecahan masalah (problem sovling). Yang dimaksud dengan perencanaan
strategi oleh kedua pendapat ini sama dengan uraian di atas, begitu pula halnya
dengan perencanaan operasional. Sedangkan perencanaan memprogram/ interm
adalah kegiatan pengembangan misi atau tujuan yang dikembangkan oleh
perencana strategi. Misi/tujuan ini dianalisa dalam perencanaan interim.
Sementara itu yang dimaksud dengan perencana pemecahan masalah ialah
perencanaan yang lebih pendek daripada perencanaan jangka pendek, yaitu
dengan maksud mengembalikan performan ke dalam kegiatannya yang rutin.
Masalah yang muncul dalam kegiatan sehari-hari dapat diperbaiki lewat
perencanaan sehingga kegiatan menjadi normal dan stabil.
Perencanaan interim pada hakikatnya adalah bagian dari kegiatan
perencanaan operasional, sebab ia hanya menganalisa tujuan perencanaan menjadi
tujua-tujuan ideal sebelum mencapai program-program yang spesifik. Dalam hal
ini interim kurang tepat disebutkan sebagai satu bagian perencanaan, sebab
mengurai kan misi atau tujuan perencanaan tidak cukup hanya dua tingkat saja
yaitu tujuan dibagi menjadi program-program media kemudian masing-masing
dibagi lagi menjadi program-program spesifik. Melainkan lebih dari dua tingkat,
sesuai dengan sifat misi itu sebagai sistem, analisa suatu sistem menjadi
komponen-komponen membutuhkan beberapa tingkat.
Perencanaan pemecahan masalah (problem solving) belum cukup
dikatakan sebagai perencanaan, karena ia hanya sekedar mengembalikan perilaku
sehari-hari yang menyimpang agar menjadi normal seperti biasanya. Kalau ini
dikatakan sebagai perencanaan, maka akan muncul banyak jenis perencanaan
sebab tindakan manusia pada umum nya didahului oleh pemikiran sebagaimana
perencana agar ia tidak keliru. Jarang sekali tindakan manusia bersifat spontan.
Kepala sekolah misalnya sering menghadapi masalah pada siswanya seperti
masalah para siswa, guru-guru, keuangan, pengaturan jadwal, kebersihan dan
sebagainya dan dia tidak biasa disebut melakukan perencanaan untuk
memecahkan masalah-masalah seperti itu.
Suatu kegiatan dikatakan perencanaan kalau kegiata itu cukup berbobot
sebagai satu unit kegiatan, yang membutuhkan pemikiran yang mendalam

6
(biasanya oleh sekolompok orang) dan berbagai macam perlengkapan untuk
memecahkan masalah yang cukup besar.3

2.3 Menggunakan Analisis Strategi untuk Perencanaan Strategi


Perencanaan Strategi biasanya berjangka panjang, mencangkup keputusan
pokok mengenai arah suatu lembaga, perusahaan, organisasi dan sebagainya yang
akan diambil serta strategi yang digunakan. Perencanaan strategi adalah proses
menentukan tujuan orgganisasi dan memutuskan program tindakan menyeluruh
untuk mencapai tujuan tersebut. Keputusan perencanaan strategik mencangkup
komitmen utama terhadap sumber daya, menghasilkan lompatan besar dalam
perjalanannya, atau perubahan mendasar dalam arahnya tersebut. Karena
anggapan dibuat berdasarkan berdasarkan masa depan yang sulit diramalkan,
maka perencanaan strategik mengandung sejumlah resiko. Akbatnya perencanaan
strategik jauh lebih komplek, lebih konseptual, dan kurang akurat dibandingkan
dengan perencanaan operasional jangka pendek. Lebih jauh lag, perencanaan ini
mencangkup pertimbangan tidak hanya pada satu, tetapi banyak skenario
lingkungan pekerjaan di masa depan (Sunarto, S.E, 2001).
Perencanaan meliputi serangkaian langkah, yaitu melakukan pengumpulan
data yng banyak, analisis, dan evaluasi yang berulang-ulang oleh manajemen.
Fungsi perencanaan antara lain menentukan tujuan atau kerangka tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Penepatan tujuan ini dengan mengacu
kepada visi dan misi yang telah ditentuka sebelumnya. Disamping itu juga dengan
mengkaji kekuatan dan kelemahan organisasi, menentukan kesempatan dan
kelemahan, menentukan keinginan dan kebutuhan organisasi, memperhatikan
kebutuhan para pengguna, memperhatikan isu-isu yang strategis, dan menentukan
strategi, kebijakan, taktik, dan program. Semua ini dilakukan berdasarkan proses
pengambilan keputusan secara ilmiah.
Sedangkan Dr. E. Mulyasa, M.Pd menjelaskan tentang tahap perencanaan
dimulai dengan menetapkan visi misi. Visi merupakan gambaran tentang keadaan
yang diinginkan dimasa depan. Sedangkan misi ditetapkan dengan
3
Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisipatori Dengan Pendekatan Sistem,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2005),, h. 64-76

7
mempertimbangkan rumusan penugasan yang berkaitan dengan visi masa depan
dan situasi yang dihadapi saat ini. Strategi pengembangan dirumuskan
berdasarkan misi yang diemban dalam dalam rangka menghadapi isu utama(isu
strategi). Setelah itu orang-orang yang ada kaitannya dengan sekolah juga perlu
dipertimbangkan, selanjutnya analisis SWOT atau kekuatan, kelemahan, peluang
dan tantangan yang dimiliki oleh organisasi harus diketahui terlebih dahulu. 4
Hasil analisis kemudian digunakan sebagai acuan untuk menentukan
langkah-langkah selanjutnya dalam upaya memaksimalkan kekuatan dan
memanfaatkan peluang, serta secara bersama berusaha untuk meminimalkan
kelemahan dan mengatasi ancaman.5 Pada tahap ini program, alokasi, waktu,
baiya, penanggung jawab alternatif belum begitu jelas, selanjutnya pada tahap
berikutnya perlu adanya rencana strategi yang meipu koordinasi, monitoring,
actuating, dan evaluasi. Pada tahap ini program-programnya sudah jelas.
Seorang manajer harus dapat menyusun program serta menempatkan
bawahan sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki, disamping itu seorang
manajer seharusnya dapat memberi peringatan pada bawahannya mengenai
pekerjaannya yang belum memenuhi standar strategi, sebagaimana sedemikian
rupa tersebut. Apakah dapat berjalan lancar atau tidak sehinggan beberapa hal
tersebut dijadikan patokan untuk menilai keberhasilan strategi yang telah
direncanakan.6

2.4 Proses Berpikir dalam Perencanaan Strategi


Beberapa pendektan proses berfikir dapat digunakan didalam melakukan
strategi tertentu. Terlepas dari teknik apapun yang dipakai, proses berfikir itu
harus mencangkup analisa intuisi yang kritis dan pertimbangan-pertimbangan
semua faktor untuk sampai kepada program/strategi yang paling tepat. Pernyataan
ini mencangkup kepada dua hal pentin yaitu, berfikir tentang strategi tidak cukup
hanya memakai berpikir ilmiah saja melainkan perlu pula melibatkan berpikir
4
H. Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan Berbasis Madrasah, (Semarang: Pustaka
Rizki Putra, 2011), h. 131-133
5
Didin Kurniadin, Imam Machali, Manajemen Pendidikan (Konsep & Pengelola
Pendidikan), (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2012), h. 160
6
Ibid, h. 134

8
intuitif dan segala pertimbangan yang diperlukan, dan melibatkan faktor
lingkungan .
Ada empat pendekatan yang dapat dipakai dalam proses berpikir yang
bersifat strategis. Perencanaan partisipatori dapat menggunakan salah satu atau
gabungan dari beberapa pendekatan tersebut. Pendekatan anatara lain, kerangka
bimbingan, planajemen, swot, investigasi.
1. Pendekatan Kerangka bimbingan
Pendekatan ini berdasarkan kepada instrumen yang dikontruksi secara
hati-hai untuk menganalisa keadaan agar sampai kepada penyelesaian yang paling
cocok. Misalnya masalah keenggangan belajar yang bertambah meluas dikalangan
para siswa apa yang diambil untuk mengatasi hal itu, atau program apa yang
direncanakan agar keenggangan belajar itu dapat ditanggulangi.
Bila perumpamaan diatas dipecahkan melalui pendekatan kerangka
bimbingan, maka langkah-langkah yang ditempu adalah:
a. Tentukan tujuan jangka panjang pemecahan masalah itu.
b. Identifikasi faktor-faktor lingkungan yang dapat dan mungkin memberi
pengaruh terhadap timbulknya masalah.
c. Perhatikan apakah program itu dapat dikaitkan dengan program
pembaruan yang sudah ada, atau dengan memperbaiki pembaharuan itu,
atau mengadakan inovasi yang baru sama sekali.
d. Analisa semua kemungkinan program upaya menyelesaikan masalah
yang dihada[i.
e. Deskripsikan secara jelas dan komplit program strategi yang paling
baik.
f. Bandingkan program strategi yang terbaik ini dengan perencanaan
jangka panjang diatas bila kurang pas, salah satu dapat dimodifikasi.
g. Program studi diimplementasikan.
2. Pendekatan Planajemen
Planajemen adalah suatu proses yang mengintegrasikan seni dan ilmu
untuk memindahkan konsep ke dalam realitas melalui metode yang praktis.
Menentukan program strategi dengan pendekatan ini adalah dengan cara

9
mengumpulkan informasi/data yang relevan dengan masalah yang diatasi beserta
situasinya. Kemudian menganalisa data itu untuk membuat pertimbangan-
pertimbangan tentang tentang tindakan apa sebaiknya yang diambil untuk
mengatasi masalah tersebut.
Pendekatan planajemen ini memakai empat langkah dalam upayanya
mencapai sassaran. Langkah-langkah itu ialah:
a. Mengumpulkan semua informasi, fakta, dan data yang tepat tentang
masalah yang dihadapi.
b. Dianalisa secara ilmiah, dilengkapi dengan intuitif, serta pertimbangan-
pertimbangan yang matang untuk melahirkan asumsi-asumsi yang
mendasari perencanaan.
c. Ambil keputusan bagaimana usaha menyelesaikan masalah itu untuk
jangka panjang.
d. Kembangkan program strategi.
3. Pendekatan Swot
Pendekatan swot merupakan proses mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan suatu kondisi atau masalah dan kesempatan baik yang ada pada
kondisi itu untuk mewujudkan program dalam upaya mencapai tujuan jangka
panjang. Program ini mengambil dan memaksimalkan segi-segi kekuatannya dan
menghindari kelemahanya serta mengarahkan masalah-masalah yang ada ke
dalam kesempatan-kesempatan yang baik, serta menghadapi tantangan-tantangan.
Misalnya suatu lembaga pendidikan di suatu desa yang maju bersama-
sama dengan para tokoh masyarakat ingin membuat perencanaan partisipatori
yaitu usaha mengintegrasikan pendidikan formal, informal, dan nonformal.
Maksud mereka adalah memajukan ketiga jenis pendidikan itu dibawah satu
badan yang anggotanya terdiri dari para guru dan tokoh-tokoh masyarakat.
Program ini dipikirkan melalui pendekatan swot.
Kekuatan-kekuatan yang ada dimasyarakat dan disekolah ialah semangat
yang besar, dukungan dana oleh tokoh-tokoh masyarakat, balai desa terbuka untuk
diskusi dan kegiatan usaha kerajinan di desa siap membantu, dan ada rasa
persatuan yang kuat. Faktor-faktor ini dipegang sebagai modal utama

10
mewujudkan cita-cita. Kelemahannya adalah tingkat ekonomi masyarakat tidak
homogen, masih banyak yang hidup miskin, belum semua orang tua menyadari
bahwa bersekolah pada masa muda lebih penting daripada mencari nafkah, dan
belum semua masuk program KB.
Peluang yang ada adalah gerakan utnuk memperbaiki pendidikan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masalah yang ada ialah banyak
anak putus sekolah yang tidak bekerja, beberapa anggota masyarakat tidak
mempunyai pekerjaan yang jelas, banyak orang tua terutama yang miskin lebih
suka anaknya bekerja dari pada bersekolah dan beberapa diantara mereka masih
merasa takut mengikuti KB. Ini semua merupakan tantangan.
Masalah-masalah kelemahan itu diatasi dengan cara membuat dan
melaksanakan program di desa itu atas dukungan kekuatan-kekuatan yang telah
dimiliki oleh masyarakat dan sekolah. Data ini dibahas oleh para perencana untuk
mewujudkan program baru, suatu program yang dapat memajukan pendidikan
formal, informal, dan non formal secara serentak, dan dapat berjalan cukup lama
atau selama-lamanya.
4. Pendekatan Investigasi
Pendekatan berrfikir untuk menghasilkan program strategi ini
memanfaatkan jasa penelitian untuk mendapatkan data tentang kegiatan, proses
dan hasil-hasil pendidikan suatu lembaga pendidikan serta data lain dari luar
lembaga yang mempunyai pengaruh terhadapnya.
Langkah-langkah yang ditempuh bila memakai pendekatan ini dalam
upaya mewujudkan program strategi ialah:
a. Meneliti hasil pendidikan yang lampau, termasuk kegiatan, dan
prosesnya dan juga faktor lain diluar pendekatan yang mempengaruhi
pendidikan.
b. Memiliki sumber-sumber pendidikan yang tersedia seperti personalia
termasuk guru/dosen, dana, material, media pendidikan, fasilitas, dan
prasarana.
c. Mermuskan kembali strategi yang terbaik. Strategi ini dibuat atas dasar
informasi yang diperoleh tentang apa yang membuat organisasi

11
pendidikan menjadi sukses, yang mencangkup segala upaya seperti
manajemen, kepemimpinan, proses belajar mengajar, penilaian,
hubungan dengan masyarakat dan sebagainya. Sampai akhirnya
program strategi untuk mengatasi masalah dapat diwujudkan dan dapat
dilaksanakan cukup lama dan selamanya.7

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan strategis merupakan perencanaan jangka panjang.


Keberadaan perencanaan strategis tentu dapat dijadikan sebagai sesuatu yang
dapat dijadikan sebagai sesuatu yang dapat menjelaskan langkah-langkah tindakan
organisasi untuk jangka waktu yang panjang tersebut. Perencanaan strategis
7
Ibid, h. 79-84

12
dirancang dalam rangka mengahsilkan rencana jangka panjang yang tersusun
dengan baik dan digunakan untuk menentukan tujuan organisasi serta mencapai
tujuan organisasi tersebut.

Suatu kegiatan dikatakan perencanaan kalau kegiata itu cukup berbobot


sebagai satu unit kegiatan, yang membutuhkan pemikiran yang mendalam
(biasanya oleh sekolompok orang) dan berbagai macam perlengkapan untuk
memecahkan masalah yang cukup besar.
Tahap perencanaan strategi dimulai dengan menetapkan visi misi dan
selanjutnya analisis SWOT atau kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
yang dimiliki oleh organisasi harus diketahui terlebih dahulu. Berfikir tentang
strategi tidak cukup hanya memakai berpikir ilmiah saja melainkan perlu pula
melibatkan berpikir intuitif dan segala pertimbangan yang diperlukan, dan
melibatkan faktor lingkungan .

3.2 Saran

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh


penulis. Penulis menyarankan kepada pembaca agar menambah wawasannya
mengenai pembahasan di dalam makalah ini dengan membaca lebih lanjut buku
rujukan yang dipakai oleh penulis. Sehingga pembaca lebih mengerti dan paham.
Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, penulis memohon maaf
dan mengucapkan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Pidarta,Made. 2005. Perencanaan Pendidikan Partisipatori Dengan


Pendekatan Sistem. Jakarta: Rineka Cipta.
H. Fatah Syukur. 2011. Manajemen Pendidikan Berbasis Madrasah.
Semarang: Pustaka Rizki Putra.
Didin Kurniadin, Imam Machali. 2012. Manajemen Pendidikan (Konsep
& Pengelola Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

13
Faisal Basri. 2004. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Nirbala,
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indnesia.
Rusniati, Ahsanul Haq. 2014. Perencanaan Strategis dalam Perspektif
Organisasi, Jurnal INTEKNA, No. 2.

14

Anda mungkin juga menyukai