Alat :
Penjepit/pinset Oven
Gelas kimia
Pipet Tetes
Hot plate
NH4OH 12%
H2SO4 pekat
Alcohol
HCL pekat
Aquades
No Gambar Keterangan
1 HCL pekat
(sedikit berubah kewarna asal
benang wol)
2 H2SO4 pekat
(berwarna kemerahan)
3 NaOH 10%
(tidah ada perubahan warna)
4 NH4OH 12%
(berubah warna asli benang
awal semula)
VIII. Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap sampel minuman rasa melon ini dihasilkan
bahwa ketika sampel ditetesi dengan HCl pekat warnanya menjadi berubah warna sedikit
keasal warna benang wol, dan yang ditetesi dengan H2SO4 pekat warnanya menjadi
kemerahan, yang ditetesi dengan NaOH 10% warnanya menjadi tidak ada perubahan warna,
dan yang ditetesi dengan NH4OH 12% warnanya berubah menjadi awal semula.
IX. Kesimpulan :
Sampel yang diuji yaitu MINUMAN SD RASA MELON positif mengandung pewarna
sintetis rose Bengal karena menunjukkan hasil min.2 yang sejajar.
X. Daftar Pustaka
Anonim. 2007. Analisis Zat Warna Sintetik Terlarang Untuk Makanan yang Beredar Di
Pasaran. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. IV, No. 1.7 – 25.
Anonim. 2010. Bahan Aditif Makanan Dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Manusia. [ Online ]
tersedia pada http://www.wordpress.com . Diakses Pada tanggal 25 Mei 2014.
Azizahwati,. Maryati,. Heidi. 2007. Analisis Zat Warna Sintetik Terlarang Untuk Makanan
Yang Beredar Di Pasaran. [ Jurnal Ilmu Kefarmasian. Vol. IV, No. 1, 7 – 25 ] Departemen
Farmasi FMIPA. Universitas Indonesia. Depok.
Puspita Febrindari, Ayu. [Online]. Tersedia
di: http://www.scribd.com/doc/97894726/Eritrosin. Diakses pada tanggal 28 Mei 2014.
Sumarlin, La Ode. 2009. Identifikasi Pewarna Sintetis Pada Produk Pangan Yang Beredar di
Jakarta dan Ciputat. [ Jurnal ] Progam Studi Kimia. FST. Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah. Jakarta.
Suyatma, DEA, Dr. Ir. Nugraha E. 2009. Analisis Warna. [ Materi Kuliah ] Departemen ITP,
FATETA IPB. Bogor.