Anda di halaman 1dari 4

Nama : Karina Putri Juaningsih

NIM : AKX18013
Kelas SGD : Kelas A T.2
Prodi : DIII Keperawatan Umum
Dosen : Dede Nurazim Muslim S.kep.,Ners,.M.Kep

KONSEP TEORI ASUHAN KEPERAWATAN


ENSEPTHALITIS

A. Definisi Encephalitis
Encephalitis adalah peradanganakutotak yang disebabkan oleh infeksi
virus. (Hassan, 1997). Encephalitis juga merupakan radang jaringan otak
yang dapat disebabkan oleh bakteri, cacing, protozoa, jamur, ricketsiaatau
virus (ArifMansur : 2000).
B. Etiologi Encephalitis
Encephalitis disebabkanoleh :
1. Bakteri
2. Virus
3. Parasit
4. Fungus
5. Riketsia
C. Tanda dan Gejala Encephalitis
a. Panas badan meningkat.
b. Sakit kepala.
c. Muntah-muntah lethargi.
d. Kaku kuduk apabila infeksi mengenai meningen.
e. Gelisah kadang disertai perubahan tingkah laku.
f. Gangguan penglihatan, pendengaran, bicara dan kejang.
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Biakan
2. Pemeriksaan Serologis
3. Pemeriksaan Darah
4. EEG
5. CT-Scan
E. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi b.d reaksi inflamasi
2. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuler, penurunan
kekuatan/ketahanan.
3. Resiko cidera berhubungan dengan aktivitas kejang umum.
F. Intervensi
1. Hipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi.
Tujuan/NOC NIC
Thermo regulation  Monitor tekanan darah, nadi, RR
Kriteria Hasil: dan suhu sesering mungkin tiap
 Suhu tubuh dalam rentang normal dua jam
 Nadi dan RR dalam rentang  Monitor penurunan tingkat
normal kesadaran
 Tidak ada perubahan warna kulit.  Berikan antipiretik
 Berikan pengobatan untuk
mengatasi penyebab demam
 Selimuti pasien
 Kolaborasi pemberian cairan
intravena
 Beritahukan kepada keluarga
tentang indikasi terjadinya
keletihan dan penangan
emergency yang diperlukan
 Tingkatkan sirkulasi udara
 Berikan pengobatan untuk
mencegah terjadinya menggigil
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
neuromuskuler, penurunan kekuatan/ketahanan.
Tujuan/NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan  Kaji kemampuan pasien dalam
keperawatan selama 3x24 jam pasien mobilisasi
dapat melakukan gerakan bersama  Monitoring vital sign sebelum dan
dengan indikator : sesudah latihan dan lihat respon
Klien dapat menggerakan jari kaki, pasien saat latihan
tangan, leher, bahu, lutut, penggang,  Ajarkan pasien atau tenaga
siku, pergelangan tangan. kesehatan lain tentang teknik
ambulasi
 Ajarkan pada ibu bagaimana
merubah posisi bayinya dan
berikan bantuan jika diperlukan
 Kolaborasi dengan fisioterapis
tentang rencana untuk
memperkuat fungsi tubuh selama
perawatan dan melindungi dari
sakit atau cedera sesuai dengan
kebutuhan

3. Resiko cidera berhubungan dengan aktivitas kejang umum.


Tujuan/NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan  Sediakan lingkungan yang aman
keperawatan selama 8x24 jam resiko dan nyaman bagi pasien serta
cidera pasien dapat terkontrol dengan kontrol lingkungan dari kebisingan
indikator :  Identifiksi kebutuhan keamanan
 Pengetahuan ibu tentang resiko pasien, sesuai dengan kondisi fisik
meningkat  Pasang siderail tempat tidur
 Memonitor faktor resiko dari  Batasi pengunjung
lingkungan  Anjurkan keluarga menemani
 Menghindari paparan yang bisa pasien
mengancam kesehatan  Berikan penjelasan keluarga atau
 Memonitor perubahan status pengunjung adanya perubahan
kesehatan status kesehatan dan penyebab
penyakit

DAFTAR PUSTAKA

Kusuma, A. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 1. Jogjakarta: Mediaction
Publishing.

Mandal, Wilkins, Dunbar, & Mayor-White. (2006). Penyakit Infeksi. Jakarta:


Erlangga.

Fransisca B. Batticaca, 2008. AsuhanKeperawatanPadaKlienDengan


GangguanSistemPersyarafan. Jakarta: Salembamedika.

Anda mungkin juga menyukai