Anda di halaman 1dari 5

ESAI

SAMPAH INDONESIA YANG MEMBUAT RISIH DI MATA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu pada mata kuliah Bahasa Indonesia yang
diampu oleh Dosen Pembimbing:

Suryadi Kusniawan, S.hum., M.hum.

Disusun oleh :

Tri Irma Rizqiah

1021710068

Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMEN INDONESIA

TAHUN AJARAN 2019/2020


Sampah Indonesia Yang Membuat Risih Di Mata

Indonesia, negara berkembang yang mempunyai sumber daya alam melimpah dan
juga mempunyai banyak penduduk mulai dari suku, ras, budaya, serta agama yang berbeda.
Indonesia mempunyai daya tarik sendiri akan keindahanan panoramanya, sehingga tidak
salah jika banyak wisatawan dari mancanegara ikut serta dalam menikmati keindahan
panorama dan kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Berbicara mengenai penduduk di
Indonesia, bahwasanya banyak penduduk Indonesia juga diiringi dengan banyaknya
kebutuhan yang diperlukan, seperti halnya kebutuhan yang dibungkus dengan kantong
plastik, jadi semakin banyak kebutuhan semakin banyak pula kantong plastik yang
digunakan. Bayangkan saja, berapa ratus juta jiwa penduduk yang ada di negara Indonesia
ini? Dan berapa milyaran, triliyunan, bahkan tak terhingga jumlahnya jika setiap hari
penduduk Indonesia menggunakan kantong plastik.

Masyarakat Indonesia rata-rata memilih mengemas kebutuhan yang mereka beli


dengan sebuah kantong plastik, meskipun sudah ada toko yang menerapkan dengan
membayar kantong plastik seharga Rp 200 sampai Rp 1.000 masyarakat masih saja memilih
mengeluarkan sepeser uangnya untuk sebuah kantong plastik dibandingkan dengan
membawa kantong yang berbahan kain atau juga disebut goodie bag dari rumah. Kebanyakan
aktivitas masyarakat Indonesia tidak mau luput dari kantong plastik, bagaimana tidak? Bahwa
kantong plastik dirasa memiliki kelebihan yaitu praktis, sekali pakai tanpa harus di bersihkan
terlebih dahulu ,mudah dibawa kemana-mana, tahan lama, dan tidak ada beban (ringan).
Sehingga dengan adanya kelebihan tersebut masyarakat Indonesia masih tetap menggunakan
kantong plastik daripada alternatif kantong yang berbahan lainnya.

Namun apakah masyarakat Indonesia tidak memikirkan kekurangan dari sampah


plastik? Disamping banyaknya kelebihan yang dimiliki kantong plastik, ada banyak pula
kekurangan dari kantong plastik yaitu sukar untuk diuraikan, kantong plastik membutuhkan
waktu bertahun-tahun lamanya untuk dapat terurai, sehingga dampak yang besar dapat
ditimbulkan dari sampah plastik yaitu pencemaran tanah, dengan adanya zat kimia yang
terkandung dalam kantong plastik dapat berdampak pada kesuburan dan tingkat manfaat
tanah sehingga dapat membunuh hewan-hewan pengurai tanah dan sulit terjadinya peresapan
tanah yang menyebabkan terganggunya aliran air. Selain itu sampah plastik juga berdampak
pada pencemaran air sehingga dapat merusak ekosistem yang ada di air dan dapat membunuh
biota yang ada di air.

Banyaknya masyarakat Indonesia yang kurang sadar akan pentingnya membuang


sampah pada tempatnya, membedakan sampah organik (sampah basah), anorganik (sampah
kering) dan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) padahal waktu kita berada di sekolah
dasar bahkan sampai menginjak sekolah mengah pertama masih tetap diajarkan untuk
membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sesuai jenisnya tetapi masih saja
banyak masyarakat yang melupakan akan hal itu dan memilih untuk membuang sampah
langsung di sungai, tanpa memikirkan apa yang terjadi setelah mereka membuang sampah di
sungai, menurut pemikiran masyarakat sampah yang akan di buang ke sungai lebih mudah
untuk mengalir dan terseret oleh arus sungai dengan sendirinya, memang benar sampah akan
terbawa oleh arus sungai, tetapi masyarakat tidak menyadari bahwa sungai mempunyai titik
pusat yaitu laut, sehingga sampah yang ada di sungai akan terbawa ke laut dan banyak
menimbulkan dampak negatif.

Karena sampah plastik yang berada di air sama sekali tidak dapat diuraikan sehingga
pemandangan bawah laut terganggu dengan adanya segerombolan plastik dan sampah plastik
dapat menjerat ikan-ikan di laut sehingga ikan yang ada dilaut tidak dapat membedakan mana
makanan dan yang bukan makananannya, akhirnya ikan-ikan memakan sampah plastik
tersebut, seperti berita yang ada di (kompas.com) dijelaskan bahwa terdapat paus di perairan
Wakatobi, Sulawesi Tenggara yang terdampar dengan ditemukannya sampah plastik sekitar
5,9kg di dalam perut paus tersebut yang kemungkinan sampah plastik tidak dapat diuraikan
di dalam perut paus sehingga mengakibatkan gangguan pencernaan yang menjadikan paus
sampai mati. Dengan adanya kejadian tersebut, masyarakat masih saja ogah memperdulikan
akan hal itu.
Meskipun di Indonesia memiliki lebih dari 400 Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
tetapi masih 10 persen dari 400 TPA yang dapat beroperasi dalam pengolahan sampah secara
maksimal, sehingga masih banyaknya pegunungan sampah di sudut kota yang ada, sampah-
sampah yang dihasilkan oleh masyarakat akan terus meningkat jika tidak adanya pengolahan
yang cukup serius. Padahal jika sampah diolah dengan serius masyarakat akan mendapatkan
keuntungan yang lebih besar, oleh karena itu perlunya diadakan sosialisasi atau penyuluhan
yang berfungsi untuk memberi pandangan kepada masyarakat Indonesia bahwa pentingnya
mendaur ulang sampah plastik adalah kegiatan yang positif bagi kita terhadap kepedulian
lingkungan , bahwasanya jika kita memikirkan hal tersebut, sampah adalah bentuk seni
kreatif yang dapat dihasilkan oleh tangan kita seperti mengubah bungkus plastik mie atau
jajan menjadi tas, dompet, baju, dan mengubah sedotan plastik menjadi bunga hias,kerajinan
tangan dan lain sebagainya

Dari permasalahan sampah plastik ini, bukan permasalahan baru, permasalahan ini
adalah permasalahan dari dulu yang belum bisa di atasi, masyarakat dan pemerintah harus
bekerja sama untuk mengatasi permasalahan ini, sebaiknya pemerintah melarang penggunaan
produk dengan kemasan plastik, agar bisa mengurangi jumlah sampah yang ada, mari kita
mengurangi penggunaan sampah plastik di negara kita, dan mari kita saling mengingatkan
kepada masyarakat sekitar mengenai membuang sampah pada tempatnya. Sebaiknya
penggunaan sampah plastik di masyarakat harus di kurangi dengan cara berhenti
menggunakan bahan yang terbuat dari plastik, mencoba mengganti produk yang dari plastik
menjadi bahan yang mampu di gunakan berulang kali, contohnya penggunaan sedotan plastik
di ganti menjadi sedotan dari bambu atau sedotan besi, agar mampu mengurangi jumlah
plastik yang beredar, karena dapat diperkirakan bahwa sekitar 3,2 juta ton komposisi sampah
plastik adalah sedotan plastik, dan mengurangi penggunaan botol plastik dengan cara
membawa tempat air minum sendiri dari rumah atau disebut botol tumblr. Dengan
menerapkan hal tersebut setiap hari lama-lama masyarakat Indonesia akan menjadi terbiasa
untuk mengurangi penggunaan sampah plastik, dan akan sadar seberapa bahaya jika sampah
plastik selalu digunakan setiap harinya.
Daftar Pustaka

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/properti/read/2016/01/27/121624921/Indon
esia.Darurat.Sampah.

https://m.liputan6.com/lifestyle/read/3902025/cerita-akhir-pekan-setumpuk-masalah-tempat-
pembuangan-akhir-sampah-di-indonesia

https://www.aa.com.tr/id/headline-hari/indonesia-hasilkan-67-juta-ton-sampah-pada-
2019/1373712

Anda mungkin juga menyukai