Anda di halaman 1dari 5

Bagian 1

Saat senja hari ini terasa begitu dingin, dengan hujan rintik rintik dan awan yang
mendung, seorang wanita paruh baya, berumur sekitar 50-an duduk di dekat jendela dengan
ditemani segelas teh panas dan beberapa potong kue. Sambil menyuruput tehnya, wanita itu
menatap dan mengelus kucing disampingnya dengan sayang, dan kucing itupun menggeliat
malas disamping tuannya itu, rumah yang mereka tempati sudah bisa dibilang cukup tua,
dengan bau kayu tuanya yang khas wanita itu menikmati sorenya dengan tenang.

Tak lama kemudian, terdengar bunyi pintu yang terbuka, bunyi langkah kaki tidak dapat
disembunyikan dan dipertegas dengan denyitan kayu tua yang memperjelas bunyi langkah
tersebut. “Kau sudah pulang Tom”Wanita itu berkata tepat saat seorang anak lelaki yang
berumur sekitar lima belas tahun berada dibelakangnya. “Ya bibi Ann, kukira aku dapat
mengejutkanmu hari ini”ucap Tom kepada bibinya yang paling dia sayangi setelah orang tuanya
meninggal, disaat dia masih berumur sepuluh tahun. “Kau tahu Tom kau takkan membuatku
terkejut dengan cara yang seperti itu, tapi sekarang ini aku lebih penasaran dengan apa yang
kamu pegang dibelakang punggungmu itu” dia melirik tangan Tom yang sedari tadi
disembunyikan terus dibelakangnya. “Coba kau tebak bi, aku baru saja menangkap ikan untuk
makan malam kita hari ini”, “ Ya aku dapat melihatnya, kau kotor sekali, sekarang lebih baik
kamu mandi dan bibimu akan menggoreng ikan lezat ini, oke”. Tom pun pergi ke atas, ke
kamarnya, melepaskan pakaian dan pergi ke kamar mandi.

Selesai mandi dia pergi ke ruang makan untuk bergabung dengan bibinya dan
menyantap makanannya, “Oya Tom kau bilang kemarin malam kau ingin beberapa buku
bacaan dan ingin membelinya, minggu ini” kata sang bibi sambil tetap memakan makanannya,
“Oya, aku tidak pernah ingat menginginkannya, hmm, tapi mungkin aku lupa karena aku
memang sering begitu” setelah mendengar jawaban itu, bibi terdiam sesaat, seperti sedang
memikirkan sesuatu, “ Yah yasudah kalau begitu,tapi kalau kau memang memerlukan uang
minta saja padaku Tom”.

“ya”

“meong” kucing itu menyusuri ruang ruang mengikuti Tom, berlanjut ke ruang tidur,
kucing tersebut sudah lebih dahulu terbaring di atas kasur Tom, kemudian Tom pun menyusul
tidur disamping kucing tersebut, “ selamat tidur stink”. Dan malam itupun mereka tidur pulas
bersama, tanpa mereka sadari ada sesuatu yang sedang membayangi mereka.
Tepat ditengah malam, rumah itu bagaikan mempunyai nyawanya tersendiri, dimalam
yang semakin dingin, pintu belakang rumah terbuka, dan bagaikan angin, terdengar langkah
kaki yang dengan tenangnya menyeret sesuatu yang meneteskan darah merah segar dari
tubuhnya, sentakan kakinya dan seretannya akan sesuatu itu bagaikan angin yang tak disadari
keberadaannya, diam-diam menyusuri ruang demi ruang dan hilang ditelan fajar yang semakin
meninggi, yang kemudian diikuti dengan keramaian pagi.

keesokan paginya cukup cerah dibandingkan hari kemarin, Tom baru saja siap
berpakaian, setelah itu dia turun dengan cepatnya keruang makan, dan memakan makanan
yang sudah disiapkan terlebih dahulu oleh bibinya, bisa diakui bahwa masakan bibinya itu tak
terlalu enak pagi ini terutama telur orak arik buatannya yang sangat sangat keasinan, tapi dia
tidak bisa berkomentar karena ini dapat dimaklumi, karena bibinya itu memang tak mempunyai
kemampuan memasak sama sekali, sehingga untuk memastikan bahwa makanan yang
dibuatnya tidak gosong dan dapat ditelan sudah sangat membuatnya tenang. Setelah makan
dia berangkat ke sekolah seperti biasanya, di halaman dia mendapati bibinya sedang mengurus
tanamannya. “Aku berangkat dulu ya”

“Oke, hati hati ya”

Di perjalanan ke sekolahnya, terlihat sekelibat bayangan manusia yang berada tidak


jauh dari semak di setapak jalan tersebut, Tom Sudah menyadari bahwa seseorang yang ada
disana itu pasti Bill, kawan seperjalanannya ke sekolah. Hari ini Bill juga terlihat seperti
biasanya, dengan kacamata tebalnya yang tidak dapat menutupi kantung matanya dan kaosnya
yang bertuliskan UFO, yang mungkin sudah dia pakai empat kali dalam seminggu ini,
menandakan bahwa mungkin saja, dia tidak tidur semalaman untuk memerhatikan langit untuk
melihat apa malam ini akan ada piring terbang yang akan menghampiri bumi. Tom tidak
membencinya, tapi terkadang dia risih dengan bau sobatnya itu, yang kadang sampai lupa
mandi sampai 2 hari, “Hai, Tom” ucap Bill, saat bertemu dengan Tom, “Hai, kau tampak kacau
pagi ini”, “Memang iya, kau tahu apa yang kutemukan malam ini, sekelibat cahaya datang dan
hilang tiba-tiba”,”ya ya ini sudah belasan kali kau bilang seperti itu kepadaku, tapi setelah kau
memperhatikannya, rupanya itu adalah cahaya pesawat di malam hari, ayolah Bill, mana ada
hal mustahil seperti itu”. “Oke, oke, aku memang salah tentang cahaya itu, tapi kau tak kan bisa
menyuruhku untuk tidak percaya dengan UFO, karena memang ada buktinya”, “Yah, terserah
kau saja, aku tidak ingin ikut campur”.
Bagian 2

Sesampainya disekolah, mereka belajar seperti biasanya, seperti di sekolah lain di desa
kecil lainnya, sekolah ini juga berbau usang, dan lantainya berdennyit, dengan meja dan kursi
yang sudah tua sekolah yang tua itu tampak hampir roboh, tapi ada sesuatu yang menarik dari
sekolah ini yaitu kebun di belakang sekolah, yang di dalamnya terdapat kandang hewan, seperti
kelinci dan ayam, sore itu setelah jam sekolah selesai, Tom mendapat giliran membersihkan
bersama kawannya, likhy, bersama dengannya, mereka membersihkan sisa-sisa kotoran para
hewan, kemudian memberi makan hewan hewan tersebut. Setelah itu mereka mengambil tas
mereka dan bersiap pulang bersama karena rumah mereka yang tidak berjauhan.”Kau tahu
menga jumlah kelinci-kelinci kita berkurang akhir-akhir ini” ucap likhy membuka pembicaraan,
“Aku juga tidak tahu pasti tapi ada yang gossip kalau kelinci-kelinci itu, dicuri pada malam
hari”,”Yah mugkin saja, To kita sudah dipersimpangan jalan, lebih baik kita berpisah disini,
sampai ketemu besok”kata Likhy sambil melambaikan tangannya, setelah Tom membalas
lambaian tangannya Tom kembali berjalan pulang menuju rumahnya, sambil memikirkan
kejadian tersebut, didalam dirinya, dia merasa bahwa ada gejolak aneh yang timbul setelah
mendengar kasus tersebut, seperti ada yang masuk kedalam dirinya, danmerasukinya.

Sesampainya Tom dirumah, dia sudah dapat mencium aroma sup, dari arah ruang
keluarga seperti biasanya bibi Ann sedang duduk sambil merajut sebuah baju hangat berwarna
biru, dan stink yang sedang memainkan gulungan benang.”Aku pulang”,”Akhirnya kau pulang
juga, bibi sudah menyiapkan sup untuk makan malam kita, kau pulang terlalu lama, bibi sudah
lapar menuggumu”ucap wanita itu sambil memutar badannya dan menatap Tom dengan
tatapan hangat,”Maaf bi, tapi hari ini aku bertugas membersihkan kandang”, “Oke, lebih baik
kau mandi, kau lihat stink, dia sudah ribut sejak tadi karena sudah kelaparan.Tom pun mandi,
setelah mandi, dia bersiap turun kebawah,stink yang sudah dari tadi kelaparan diberi
semangkuk ikan kesukaannya, dan diapun tanpa ragu langsung melahapnya. Bibi Ann sudah
menyiapkan piring di meja, Tom pun duduk dan mengambil sup yang berada di meja itu, dia
mengambilnya semangkuk, kemudian menyuapkan supnya kedalam mulutnya, “bagaimana
rasanya?” “lumayan” Tom merasa kali ini sop buatan bibinya, cukup enak, paling tidak kali ini
tidak tawar maupun keasinan, “Kau tahu itu adalah sop kelinci gemuk, yang sangat bagus untuk
pertumbuhanmu”, “tapi darimana bibi mendapatkan daging ini, bukankah, di pasar dekat sini
tidak menjual daging kelinci”, wanita itu terdiam sesaat kemudian menjawab dengan, sedikit
sorotan aneh dimatanya “Aku membelinya di pasar tengah kota, pagi ini, makanlah, kemudian
kerjakan pr-mu”.
Setelah makan dan membersihkan sisa-sisa makan mereka, Tom bergegas ke
kamarnya dan membaringkan tubuh, dan tanpa sadar, dia sudah terlelap, dalam tidur yang
sangat tenang dan dalam. Malam itu seperti biasanya, Bill meneropong jauh, ke angkasa raya,
berharap sesuatu melintas di sana, malam itu, seperti malam malam biasanya, gelap dan
tenang di temani suara hewan hewan kecil , dia meneropong tanpa bosannya, yang beda pada
malam itu hanyalah, malam terasa lebih mencengkram seperti ada sepasang mata yang
mengawasinya dari dekat, apalagi kebun belakang rumahnya itu cukup luas, dan dia berada
jauh dari rumah, dengan berada di tengah semak dikebunnya, itu, menambah rasa, kelam
malam itu, tanpa dia sadari, ada sesosok bayangan yang mengawasi dari dekat, dengan
senyum penuh arti, sosok itu, tenggelam dalam kegelapan seperti bayangan yang tetutupi
malam, sosok itu perlahan mendekatinya, dengan benda ditangannya, yang kemudian tanpa
ragu ditusukkannya benda itu tepat pada dada Bill, yang malang itu, sesaat kemudian sosok itu
bersenandung dengan matanya, yang tenang, bagaikan bayi tak bersalah, Bill yang saat itu
melihat sosok itu, merasa, terkejut dengan apa yang dilihat dan dirasakannya, tapi itu tak
berlangsung lama, karena sesaat kemudian, dia sudah tidur untuk selamanya.

Bagian 3

Pagi itu, tidak secerah seperti biasanya, seperti menyadari ada yang terjadi tadi malam.
Tom saat itu masih mau berangkat kesekolahnya, setelah pamit dengan bibi dan kucingnya.
Pagi itu dia tidak melihat sosok yang biasanya menuggunya di semak di ujung jalan, tapi dia
tidak mau memikirkannya dulu, karena mungkin saja merek akan bertemu di sekolah nanti.
Sesampainya di sekolah, diapun belum bertemu dengan kawannya itu, Tom berpikir apa dia
sebetulnya kesal, saat Tom berkata, bahwa UFO itu tidak ada, tap tidak munngkin, karena dia
bukan orang yang mudah marah karena hal yangseperti itu. Saat istirahan dia bertemu dengan
Likhy, kawan perempuannya, yang memang sedikit maskulin itu, siang itu dia terlihat sangat
menyeddihkan, dengan matanya yang bengkak dia mendekati Tom dan memberitahukan
bahwa, Bill ditemukan tewas dibelakang rumahnya, karena ada yang menusuknya dari
belakang malam itu. Tom dengan tangannya yang gemetaran mencoba meraih sebuah bangku
dan mencoba duduk dengan, tenang, seolah tak bisa membendungkan lagi air matanya, dia
meneteskan air matanya yang kemudian cepat cepat dia hapus, “ kenapa, kenapa bisa, dia
Cuma remaja 15 tahun seperti kita”, “itu yang sekarang masih, dicari tahu oleh polisi siapa
penyebab dan apa motifnya untuk melkukan hal sejahat ini”. Sore saat mereka pulang hari
terasa lebih cepat gelap dari biasanya, dijalan merka masih terus diam, sampai akhirnya, Likhy
memulai pembicaraan “Dia teman kita, aku tak bisa berdiam diri, aku ingin mencari tahu, siapa
yang tega membunuh Bill”, “Itu terlalu berbahaya, karena ini urusan orang dewasa”, “ Apa
peduliku, mau dewasa atau tidak Bill tetap teman kita”, Tom pun berpikir sesaat, “ baiklah,
kurasa berdua lebih baik daripada sendiri dalam melakukan penyelidikan”,”Terima kasih Tom”.

Wanita itu sudah menyiapkan baju sulamannya yang berwarna biru, “kau pulang Tom”
ucap wanita itu saat mendengar denyitan kaki di koridor rumah. “Ya aku pulang bi”,”Kenapa,
wajahmu begitu sedih? Ada yang terjadi di sekolahmu?”,”ya temanku ditemukan tewas pagi ini
dibelakang rumahnya”,”saying sekali, pasti kau merasa sangat sedih, sudah lebih baik, kamu
mengambil keranjang yang ada disana, ada kejutan untukmu disana”, “aku sedang tidak ingin
kejutan”,”jangan begitu, bibi sudah berusaha menyiapkan hadiah itu tiga hari belakangan ini”,
“Baiklah, aku akan mengambilnya”, diambilnya keranjang itu kemudian ditemukannya baju
hangat berwarna biru, “tapi ini masih musim gugsur, aku tak merasa betul-betul kedinginan, tapi
terima kasih bi aku akan selalu memakainya pada musim dingin nanti”. “baiklah, tapi kau pasti
akan membutuhkannya pada malam hari, karena malam sudah mulai terasa dingin”. Ucap
bibinya sambil tersenyum dengan wajah yang tidak biasanya, yaitu memandang Tom dengan
tatapan kosong,

Tom namapk ke bill

Bill sakit

Anda mungkin juga menyukai