Anda di halaman 1dari 10

IDENTITAS MAHASISWA

Nama : Aulia Nindy Fadila Gastama

NIM : 190721637625

Offering :A

1. Bentangalam Karst adalah Bentangalam yang terbentuk pada daerah dengan litologi berupa
batuan yang mudah larut, menunjukan relief yang khas, aliran sungainya tiba-tiba masuk ke
dalam tanah dan meninggalkan lembah kering yang kemudian keluar di tempat lain sebagai
mata air yang besar. (Bloom, 1979). Identifikasi ciri khusus yang terdapat pada kawasan karst
Malang Selatan berikut.

Jawaban: Topografi pada kawasan karst Malang Selaran memiliki ketinggian 0 – 400 meter
dari permukaan air laut. Karst yang disusun oleh batugamping ini mempunyai sifat mudah
larut. Dengan sifat yang mudah larut tersebut membentuk kenampakan positif berupa bukit-
bukit kerucut (conical hills), bukit-bukit memanjang dan kenampakan negatif yaitu berupa
cekungan (dolina). Bentuk karst ini termsuk kedalam kerucut karst. Kerucut karst sendiri
merupakan bentuklahan karst tropik yang dicirikan oleh sejumlah bukit-bukit berbentuk
kerucut yang biasnya berada di antara cockpit yang saling berkesinambungan pada suatu
garis yang mengikuti pola kekar.
2. Karstifikasi merupakan proses pembentukan bentuklahan karst yang dipengaruhi oleh
faktor pendorong dan faktor pengontrolnya. Jelaskan perbedaan karstifikasi pada batuan
penyusun bentuklahan karst berikut.

Jawaban: Proses karstifikasi merupakan proses pembentukkan bentuklahan karst yang


dipengaruhi oleh faktor pendorong dan pengontrol. Faktor pendorong bentuklahan karst yaitu
temperatur dan penutupan lahan di atasnya. Sedangkan faktor pengontrol bentuklahan karst
yaitu terdiri dari: (1) batuan mudah larut, kompak, tebal, dan mempunyai rekahan yang relatif
banyak; (2) curah hujan cukup (>250 mm/tahun); dan (3) batuan yang terekspos di ketinggian
sehingga dapat terjadi perkembangan sirkulasi air atau drainase secara vertikal (Haryono,
2013). Batuan yang mengandung CaCO3 tinggi akan mudah larut. Semakin tinggi kandungan
CaCO3, semakin berkembang bentuklahan karst. Berdasarkan gambar 1 yang merupakan
batu gamping. Batu gamping merupakan salah satu jenis batuan sedimen yang tersusun oleh
kalsium karbonat dalam bentuk mineral kalsit. Di Indonesia sendiri, batu gamping juga sering
disebut sebagai batu kapur atau limestone. Sebagian besar batu gamping terbentuk dari
akumulasi karang, cangkang, alga dan juga pecahan sisa organisme. Namun tidak menutup
kemungkinan batu gamping terbentuk karena pengendapan kalsium karbonat dari air laut
maupun air danau.

Setidaknya batu gamping memiliki kalsium karbonat sebesar 50% dalam bentuk
mineral kalsit. Sisanya, batu gamping mengandung beberapa macam mineral seperti feldspar,
kuarsa, pirit, mineral lempung, siderite dan berbagai mineral lainnya. Tidak menutup
kemungkinan batu gamping mengandung nodul siderite, nodul pirit dan nodul besar rijang.
Karena mengandung kalsium karbonat, untuk mengidentifikasi batu gamping tinggal
meneteskan 5% asam klorida, apabila bereaksi positif maka batu tersebut adalah batu
gamping.
Sedang untuk gambar 2 adalah batu dolomit. Dolomit merupakan variasi batu
gamping yang mengandung > 50% karbonat istilah dolomit pertama kali digunakan untuk
batuan karbonat tertentu yang terdapat di daerah Tyeolean Alpina (Pettijohn.F.J. 1956).

3. Stadia perkembangan bentuklahan karst yang terdiri dari stadia muda, dewasa, dan tua.
Berdasarkan stadia perkembangannya, identifikasi stadia pada kawasan karst Malang Selatan
dengan memperhatikan kenampakan topografi 3 dimensi berikut.

Jawaban: Stadia pada kawasan karst Malang Selatan termasuk kedalam stadia dewasa. Pada
stadium dewasa ini terbentuk beberapa ledokan yang kemudian runtuh membentuk graben,
dan pada setiap ledokan dapat dijumpai konsentrasi aliran air yang membentuk pola polje.
Polje sendiri merupakan bentuklahan karst yang memiliki elemen: cekungan yang lebar,
dasar yang rata, dan drainae karstik. (Gams, 1978). Satuan bentuklahan karst di Malang
Selatan ditemukan bentuk mayor karst, yang dapat dibedakan menjadi eksokarst dan
endokarst. Pada kawasan karst Malang Selatan, bentukan negatif terdiri atas: doline dan
uvala. Doline merupakan lembah karst yang memiliki kedalaman 100-200 meter yang
memliki bentuk cenderung tertutup dan membulat. Uvala adalah doline majemuk yang
merupakan gabungan dari doline-doline yang terbentuk pada lahan karst.

4. Kawasan karst Malang Selatan umumnya juga memiliki karakteristik yang sama dengan
kawasan karst yang berkembang di daerah tropis. Karakteristik bentuklahan karst yaitu
ditandai dengan beberapa faktor yang meliputi.

a. Ketebalan Batuganmping
Jawaban: Ketebalan batu gamping yang baik untuk perkembangan karst adalah batu
gamping yang tebal, dapat masif atau yang terdiri dari beberapa lapisan dan
membentuk unit batuan yang tebal. Sehingga mampu menampilkan topografi karst
sebelum habis terlarutkan.
b. Struktur Geologi
Jawaban: Daerah karst terbentuk oleh pelarutan batuan terjadi di litologi lain,
terutama batuan karbonat misalnya dolomit, dalam evaporit sepertihalnya gips dan
halite, dalam silika seperti halnya batu pasir dan kuarsa, dan di basalt dan granit
dimana ada bagian yang kondisinya cenderung berbentuk goa (favourable). Daerah ini
disebut karst asli.
c. Sifat Fisik Batugamping
Jawaban: Ciri-Ciri batu gamping yang paling khas adalah bersifat poros atau sarang,
warna bervariasi yakni putih susu, abu-abu muda hingga tua, coklat, merah sampai
kehitaman yang dipengaruhi oleh pengotor di dalam batuan. Sifat fisik, mineralogi,
dan kenampakan batu kapur dapat berubah apabila mengalami diagenesa hingga
pemalihan yang disebabkan oleh perubahan tekanan dan temperatur, sehingga terjadi
penghabluran kembali material penyusun batugamping, contohnya seperti yang
dijumpai pada batu pualam atau batu marmer. Batugamping bersifat reaktif, terutama
terhadap air hujan yang mengandung CO3 dari udara maupun dari hasil pembusukan
zat-zat organik di permukaan tanah.

Berdasarkan gambar di atas, identifikasi karakteristik dari ciri-ciri lahan karst secara lebih
spesifik yang meliputi:
a. Solum Tanah
Jawaban: Solum tanah merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
kedalaman tanah. Ketebalan solum tanah pada bentuklahan karst bervariasi yang
ditentukan oleh jenis sub-landformnya. Proses erosi menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan perbedaan ketebalan solum di perbukitan dan pelembahan karst.
b. Diaklas Batuan
Jawaban: Diaklas merupakan bidang-bidang retakan pada batuan, umumnya saling
berpotongan membentuk pola segi empat yang terjadi karena adanya gaya endogen.
Semakin rapat diaklas yang ada, maka semakin intensif proses pelarutan yang terjadi.
Diaklas batuan banyak ditemukan didaerah batu gamping atau karst. Jalan masuknya
air membentuk drainase vertikal dan berkembangnya sungai bawah tanah serta
pelarutan yang terkonsentrasi adalah melalui retakan. Batuan karbonat yang memiliki
banyak diaklas akan memudahkan air ntuk melarutkan CaCO3. Sebab itu, batuan
karbonat yang memiiki sedikit diaklas atau tidak memiliki diaklas sama sekalipun
terdapat pada daerah curah hujan tinggi, tidak akan membentuk topografi karst.
c. Warna Batuan
Jawaban: Warna batuan pada lahan karst umumnya berwarna terang karena banyak
terdapat batuan karbonat dan batuan gamping. Dan banyak mineral karbonat serta
aragonit (CaCO3). Terdapat endapan sedimen lumpur berwarna merah (terrarosa)
yang merupakan endapan resedual akibat pelapukan batu gamping. Sejenis tanah yang
dapat dikategorikan sebagai bentuk sisa, yaitu “terrarosa”, berupa tanah liat berwara
merah dipermukaan atau cekungan. Terrarosa merupakan hasil dari proses pelarutan
dan tidak terangkut ke celah-celah batuan. Warna batuan yang terdapat pada gambar
diatas yaitu sebagian ada yang putih dan sebagian ada yang coklat keputihan.

7. Identifikasi klasifikasi dari bentuk mayor pada bentuklahan karst berdasarkan Peta
Topografi berikut.
Jawaban: Bentuk mayor merupakan bentangalam yang yang dapat diamati melalui peta
topografi atau foto udara. Pada umumnya bentuk-bentuk topografi karst mayor, antara lain
Doline, Uvala, Polje, jendela karst, lembah karst, gua, serta terowongan. Berdasarkan peta
topografi diatas, bentuk mayor pada kawasan karst Malang Selatan dapat dibedakan menjadi
eksokarst dan endokarst. Eksokarst umumnya terbentu di permukaan lahan negatif dan
positif. Di Malang Selatan bentukan eksokarst negatif terdiri dari doline dan uvala, sedangkan
bentukan positifnya terdiri dari Conical Hill dan Dataran Karst. Lalu endokarst di Kawasan
Malang Selatan terdiri dari Sungai Sistim Karst, Stalaktit, Tirai, Teras, dan Flowstone.

9. Farmasi geologi pada Malang Selatan umumnya masih memiliki kemiripan dengan zona
fisiografi Jawa yaitu termasuk Zona Pegunungan Selatan. Jelaskan pembentukan kawasan
karst Malang Selatan yang dipengaruhi oleh tektonik lempeng hingga klasifikasi batuannya
berdasarkan Peta Geologi berikut.

Jawaban: Zona Pegunungan Selatan dimulai dari daerah Kabupaten Pacitan berupa dataran
struktural yang masih berada satu kompleks dengan kawasan Geopark Gunung Sewu di Jawa
Tengah dan Yogyakarta. Proses pengangkatan yang kuat pada daerah ini akibat tenaga
tektonik membentuk satuan bentuk lahan berupa patahan dan lipatan yang banyak tersebar di
daerah barat Zona ini. Salah satu contoh penampakan perbukitan struktural di Zona
Pegunungan Selatan bagian Barat adalah Gunung Lanang di Kabupaten Pacitan. Gunung
Lanang sendiri memiliki tebing tinggi munjulang dan curam, seperti yang dapat dilihat dari
penampakan citra satelit. Gunung Lanang memiliki ketinggian yang curam dapat dicirikan
dengan muncul nya rona gelap disekitar obyek Gunung Lanang. Rona gelap dari obyek dalam
citra menandakan bayangan dari obyek yang di interpretasikan tersebut. Kawasan Gunung
Sewu Pacitan umumnya berbentuk plato gamping yang terungkit ke arah Selatan
(Verstappen, 2014).
Kenampakan perbukitan dan pegunungan stuktural seperti yang terdapat di daerah
Kabupaten Pacitan berlanjut hingga Kabupaten Ponorogo dan Pacitan. Sepanjang jalur ini
ditandai oleh topografi yang relatif kasar sejauh kurang 70 Kilometer sampai wilayah
Kabupaten Tulungagung sebelah barat (Kecamatan Bandung dan Tanggung Gunung) untuk
kemudian dilanjukan berlanjut ke arah barat dengan topografi yang lebih landai. Daerah
pegunungan Selatan kemudian berlanjut hingga Kabupaten Tulungagung, membentang
kearah timur melewati Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri dan berhenti di Kabupaten
Malang ( jika dilihat dari Kabupaten Tulungagung ) sementara wilayah Kabupaten Kediri dan
Kabupaten Blitar merupakan wilayah bagian selatan dari Kabupaten Malang atau wilayah
Malang Selatan.
Sepanjang jalur tersebut zona pegunungan selatan didominasi oleh satuan bentuk
lahan solusional karst dengan sedikit bentukan pegunungan struktural di Kecamatan Dampit -
Kabupaten Malang. Jalur ini memiliki topografi yang lebih landai daripada daerah sebelah
barat dan dicirikan dengan banyak terbentuknya batuan khas daerah karst seperti batu kapur
dan batu gamping. Di beberapa daerah seperti Kabupaten Tulungagung, proses tekanan dan
suhu mengakibatkan batuan kapur maupun gamping pada daerah ini mengalami proses
metemorfosisis membentuk batuan malihan batu onyk maupun marmer yang memiliki nilai
jual yang lebih tinggi.
Pada Peta Geologi lembar Blitar dan lembar Turen, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi (1992) stratigrafi di Karst Malang Selatan merupakan batuan
sedimen dari Formasi Wonosari, Formasi Campurdarat dan Formasi Nampol. Formasi
Wonosari yang tersusun oleh batugamping koral, batugamping lempungan, batugamping
tufan, batugamping pasiran, napal, batu lempung hitam bergambut dan kalsirudit. Formasi
Campurdarat tersusun oleh batugamping hablur dan batulempung. Formasi Nampol terdiri
dari batupasir tufaan, batulempung, napal pasiran, batupasir gampingan, dan batulempung
hitam. Umur satuan batuan Formasi Wonosari ini disimpulkan Miosen Akhir, satuan batuan
Formasi Nampol berumur Miosen Tengah, sedangkan satuan batuan Formasi Campurdarat
berumur Miosen Awal.
Sebaran satuan batuan Batugamping dari Formasi Wonosari membentang bagian
selatan Malang, dari arah barat (Kabupaten Blitar) ke timur Kecamatan Donomulyo,
Kecamatan Pagak, Kecamatan Bantur, Kecamatan Gedangan sampai Kecamatan
Sumbermanjing Wetan di Pulau Sempu dan blok-blok yang kecil di bagian timur. Sebaran
satuan batuan Batugamping dari Formasi Campurdarat di sebelah utara dari Formasi
Wonosari, mulai dari bagian barat (Kabupaten Blitar) ke timur di Kecamatan Donomulyo,
sebarannya ditutupi oleh Formasi Wonosari. Sebaran satuan Formasi Nampol berada di
sebelah timur Formasi Campurdarat di Kecamatan Donomulyo, Kecamatan Pagak,
Kecamatan Bantur dan di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

10. Pada perkembangan kawasan karst di atas permukaan atau eksokarst yaitu dapat
dibedakan menjadi bentukan negatif dan bentukan positif. Bentukan negatif diantaranya
Doline, Uvala, Polje dan bentukan positif yang terdiri dari kerucut karst, menara karst,
dataran aluvial karst. Tentukan bentuklahan eksokarst Malang Selatan berdasarkan
kenampakan 3 dimensi wilayah berikut ini serta perbandingannya.

Jawaban:

A : Kerucut Karst : Merupakan bentuklahan karst tropic yang dicirikan oleh sejumlah bukit-
bukit berbentuk kerucut. Conical hills berada antara cockpit yang saling
berkesinambungan pada suatu garis mengikuti pola kekar.

B : Polje : Merupakan gabungan dari beberapa uvala.

C: Doline : Merupakan lembah karst dengan kedalaman 100-200m dengan bentuk yang
relative tertutup
D : Keurucut Karst : Merupakan bentuklahan karst tropic yang dicirikan oleh sejumlah
bukit-bukit berbentuk kerucut. Conical hills berada antara cockpit yang saling
berkesinambungan pada suatu garis mengikuti pola kekar.

E : Dataran Karst : Dicirikan dengan kondisi relatif datar dan sempit. Pada permukaan
terdapat sedimen aluvium yang dibawa oleh aliran sungai dan dimanfaatkan untuk sawah
tadah hujan.

F : Uvala : Merupakan gabungan dari doline yang terbentuk pada tingkat perkembangan
lanjut. Beberapa doline akan membentuk lekuk yang besar dengan lebar 500-1000 m
dengan kedalaman 200m. Uvala dan polje dapat ditemukan pada satu asosiasi yang
umumnya bersebelahan dengan doline.

11. Pada pembentukan kawasan endokarst, stalakmit merupakan bagian dari ornamen gua.
Jelaskan mengapa di Kawasan Malang Selatan stalakmit tidak begitu berkembang seperti
gua-gua Zona Pegunungan Selatan Jawa.

Jawaban: Stalakmit merupakan bagian dari ornamen sebuah gua di wilayah karst yang
tebentuk karena endapan kalsit dan material lain yang terbawa dari tetesan air saat air hujan
tersebut masuk melalui diaklas-diaklas pada permukaan. Stalakmit pada kawasan karst
Malang Selatan tidak begitu berkembang karena intensitas hujan (ditunjukan dengan
besarnya curah hujan) tidak sebesar pada kawasan karst Zona Pegunungan Selatan Jawa lain
(terutama kawasan karst Gunungsewu). Semakin ke kiri maka tingkat curah hujan akan
semakin berkurang karena sedikitnya uap air yang didapat dari evaporasi (karena dangkalnya
wilayah perairan) dan angin Muson Barat lebih banyak melewati wilayah yang lebih condong
mendekati bagian barat. Malang dan Jawa Timur terletak semakin ke kiri di Pulau Jawa.
Iklim Koppen pada wilayah ini adalah Aw atau hutan musim di wilayah tropis. Sedangkan
pada wilayah Gunungsewu dan sekitarnya (semakin ke barat) merupakan wilayah yang
memiliki iklim Af atau hutan hujan tropis. Iklim dalam perkembangan morfologi karst
berperan sebagai pengontrol cepat atau lambatnya proses karsifikasi. Semakin lama dan
tinggi intensitas hujan (artinya semakin tinggi pula tingkat curah hujan) maka karstifikasi
akan semakin lama, batugamping akan semakin cepat larut dan terbawa ke dasar gua lalu
mengendap karena seringnya air hujan masuk ke diaklas-diaklas permukaan karst.
Perkembangan stalakmit juga dapat ditinjau dengan melihat warna karena warna berasal dari
sejumlah bahan organik yang ikut terbawa saat hujan (saat proses pelarutan batugamping)
dan mengendap di lantai gua.

Anda mungkin juga menyukai