Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di masa sekarang, seorang wanita yang memiliki keluhan pada organ-organ
reproduksinya dapat dengan mudah menemui ahli kandungan untuk berkonsultasi dan
pengobatan tanpa perlu merasa  malu atau pun canggun.
Adalah suatu ironi jika dengan kemajuan pesat dalam bidang ginekologi, sistem
reproduksi pria hampir-hampir dapat disebut terabaikan. Pria yang mengalami
masalah pada organ genital sering bingung untuk berkonsultasi kemana. Untung kini
tidak perlu lagi terjadi hal yang demikian, karena perkembangannya suatu bidang ilmu
yang disebut andrologi.
Andrologi dipelajari sejak akhir tahun 1960-an. Jurnal yang membahas andrologi
pertama kali adalah jurnal berbahasa Jerman Andrologie ( sekarang Andrologia).
Yang dipublikasikan pertama kali tahun 1969. Kemajuan ilmu kedokteran yang pesat
juga berimbas pada perkembangan ilmu yang mempelajari masalah kesehatan
reproduksi pria ini. Walaupun ilmu ini termasuk cabang dari ilmu kedokteran dan
menangani masalah kesehatan, akan tetapi ditunjang oleh bidang
keilmuan biologi, peternakan,farmasi dan lain-lain. seperti bidang ilmu kedokteran
lainnya.
Andrologi sangat penting untuk dipelajari  untuk menambah pengetahuan kita
mengenai masalah-masalah sistem reproduksi dan sistem urine pria.

1.2. Rumusan Masalah


1.Apa hubungan biologi dengan keperawatan?
2.Apa saja materi hereditas makhluk hidup?
3.bagaimana perkembangbiakan sel?

1.3. Tujuan
Mengetahui tentang biologi dari pengertian,mengapa perlu mempelajari biologi
dan hubungan biologi dengan keperawatan.kemudian ciri-ciri makhluk hidup,serta
konsep dasar ilmu biologi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Biologi 

berasal dari kata Yunani yaitu bios yang berarti kehidupan dan logos yang
berarti pengetahuan (ilmu). Ilmu bologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal
yang berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan. Ilmu biologi dirintis oleh
Aristoteles yang merupakan ilmuwan berkebangsaan Yunani yang kita sebut juga
sebagai perintis biologi. Objek kajian Biologi adalah mempelajari tentang kehidupan
pada berbagai tingkatan organisme. Tingkatan organisme kehidupan tersebut meliputi
sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem bahkan
juga tingkatan yang lebih tinggi yaitu Biosfer.

2.2. Perlunya Mempelajari Biologi

A. Mempelajari Biologi Membantu Kita Mengenal Diri Kita Sendiri

Mungkin kita pernah merasakan ada sesuatu yang berdenyut di dalam dada,
atau penasaran mengapa setiap pagi kita harus buang air di toilet. Pertanyaan ini
terjawab ketika kita mempelajari biologi, sehingga membuat kita mengerti tubuh kita
sendiri. Dengan mempelajari biologi, kita mengerti bahwa tubuh kita ini berisi organ-
organ penting seperti jantung, paru-paru, otak, dll., lalu organ tersebut membentuk
sistem organ seperti sistem pencernaan, sistem pernafasan, dll. Biologi juga
mengajarkan teori yang menjelaskan asal-usul makhluk hidup, dan bagaimana
manusia dan makhluk hidup lain berevolusi dari organisme yang lebih sederhana.

B. Mempelajari Biologi Membantu Kita Mengenal Makhluk Hidup di Sekitar Kita

Pada jaman dahulu, manusia menyembah pohon besar karena menganggap


pohon besar tersebut memiliki kekuatan supranatural. Dengan belajar biologi, kita
dapat mengenali spesies pohon tersebut, juga mengerti sifat dan karakteristik pohon
tersebut. Sama halnya dengan hewan yang aneh, misalnya kambing bertanduk tiga,
berkaki lima, dll., yang dahulu dianggap makhluk mistis. Menggunakan ilmu biologi
tentang genetika, sekarang kita dapat mengetahui bahwa hal hewan yang aneh ini
sebenarnya termasuk kasus kelainan genetika yang disebabkan oleh mutasi.
Tahukah kalian bahwa anjing adalah versi domestik dari serigala? Anjing dan
serigala adalah keluarga yang sangat dekat.

C. Mempelajari Biologi Membantu Kita Mengetahui Posisi Kita di


Lingkungan/Alam

Biologi mengajarkan bahwa manusia adalah omnivora yang termasuk dalam


konsumen pada rantai makanan, sehingga manusia sangat bergantung pada makhluk
hidup lain untuk bisa mendapatkan nutrisi untuk bertahan hidup. Mengetahui
kenyataan ini, seharusnya kita lebih peduli dan menjaga lingkungan alam.

Kita harus sadar apabila alam rusak, maka kita akan kesulitan mendapatkan
makanan, tidak peduli seberapa kaya dan berkuasanya kita. Saat ini bumi sedang
mengalami pemanasan global, ini akan berdampak pada cuaca ekstrim yang dapat
menyebabkan punahnya beberapa jenis makhluk hidup dan gagalnya panen.
Akibatnya, bencana kelaparan akan menanti masa depan manusia. Mengetahui hal ini
sudah seharusnya kita sadar akan posisi kita di lingkungan alam ini, dan
menghentikan aktivitas yang merusak alam.

D. Biologi Adalah Dasar Pengetahuan Untuk Berbagai Profesi

Biologi adalah pelajaran dasar untuk berbagai profesi, kebanyakan di bagian


kesehatan, obat-obatan, dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan makhluk hidup,
seperti:

1. Dokter, dokter gigi, dan perawat


2. Psikologi, psikoterapi, dan farmasi
3. Penelitian dan riset ilmiah
4. Ilmu pengetahuan lingkungan, genetika, botani, zoologi, oceanografi, dll.

2.3. hubungan Biologi dengan Keperawatan

Genetika makluk hidup sudah dikenal sejak 3000 tahun sebelum masehi. Hal ini
dibuktikan dengan ditemukannya pembahasan tentang genetika pada keturunan hewan dan
tumbuhan di dalam kitab dan lempeng tanah liat di Sirka pada masa tersebut. Pada tahun
1866 Mendel mempublikasikan makalah klasiknya berjudul Experiment in Plant
Hybridization yang berisi tentang hasil laporan percobaan persilangan-persilangan tanaman
yang dia lakukan. Tulisan Mendel ini tidak serta merta diterima di kalangan ahli biologi pada
waktu itu.

Hingga pada tahun 1990 Correns, DeVries dan Tschermak secara terpisah
mengemukakan kembali teori yang pernah disampaikan oleh Mendel tersebut dan barulah
mulai pada saat itu teori Mendel ini dapat diterima oleh para ahli biologi. Meskipun ilmu
genetika sudah mulai dipelajari secara intensif sejak tahun 1990-an, namun baru pada tahun
1950-an perkembangan ilmu genetika mencapai periode keemasan. Selama periode ini terjadi
beberapa peristiwa penting yang menjadi dasar penemuan-penemuan bidang genetika
lainnya. Peristiwa ini antara lain adalah ditemukannya jumlah kromosom yang benar pada
manusia, dilanjutkan dengan penemuan adanya hubungan antara aberasi kromosom dengan
kelainan-kelainan klinis yang terjadi pada manusia, peristiwa dimulainya pembahasan tentang
kelainan enzim pada kasus inborn error of metabolism, ditemukannya struktur DNA
(Deoxyribonucleic acid) dan pertama kali dikenal pengobatan defisiensi enzim dengan
pembatasan diet rendah phenylalanine pada kasus Phenylketonuria (PKU).

Aplikasi pengetahuan dasar ilmu genetika berkembanga secara cepat. Dimulai dari
ditemukannya teknik hibrididasi gen, sekuensing, cloning dan sintesis, DNA rekombinan,
determinasi dasar molekuler suatu penyakit, informasi ekspresi gen, variasi pada manusia dan
perkembangan teknik-teknik sitogenetika terbaru yang lebih sensitive untuk diaplikasikan
secara klinik, termasuk di dalamnya tes diagnostic, skrining, konseling, bayi tabung, dan
trasplantasi organ. Melihat perkembangan ilmu genetika yang pesat ini, maka sudah
seharusnya pendidikan profesi kesehatan mulai memasukkan genetika dalam kurikulumnya.
Tidak terkecuali di dalamnya adalah profesi perawat yang merupakan salah satu bagian dari
profesi kesehatan.

Bukti perkembangan ilmu genetika dalam keperawatan adalah terbentuknya sebuah


organisasi yang dikenal dengan nama The International Society of Nurses in Genetics
(ISONG), dimana ISONG ini telah menyusun standar-standar keperawatan genetika yang di
dalamnya mengatur keterlibatan perawat dalam genetika dan kepemimpinan dalam
keperawatan berkaitan dengan issu-issu dan informasi genetika.Kelainan dan variasi genetika
pada manusia merupakan hal yang penting di dalam seluruh fase lingkaran kehidupannya.
Berbagai divisi yang dapat terlibat dalam kelainan dan variasi genetika ini meliputi
pendidikan, rumah sakit, klinik, fasilitas kesehatan mental dan agen-agen kesehatan di
komunitas.
Melihat demikian dekatnya profesi perawat dengan pelayanan kesehatan yang di
dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya banyak bersinggungan dengan klien atau keluarga
dengan kelainan genetika, maka perawat perlu membekali diri dengan pengetahuan yang
cukup tentang genetika agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi klien dan
keluarganya. Sekaranglah saatnya mengintegrasikan genetika dalam pembelajaran dan
praktik keperawatan untuk menciptakan individu-individu perawat yang “berfikir genetika”.
Holtzman, Murphy, Watson dan Barr (1997) di dalam tulisannya The Task Force on Genetic
Testing merekomendasikan kepada penyelenggara pendidkan keperawatan, kedokteran dan
pendidikan profesi yang lain untuk mengembangkan pelatihan dalam genetika. The National
Human Genome Research Institute mempunyai National Coalition for Health Professional
Education in Genetics (NCH-PEG) dengan misi utamanya adalah implementasi pendidikan
profesi kesehatan dalam genetika. Sebagaimana ke depannya keperawatan dan genetika,
terdapat asumsi dasar yang melibatkan penggunaan genetika dalam seluruh pelayanan
kesehatan, dan perawat harus mulai bersiap untuk menghadapinya. Oleh karenanya
pengetahuan inti sangat dibutuhkan dan jalan untuk mengintegrasikan informasi ke dalam
program pendidikan menjadi sangat penting.

Selayaknya perawat menguasai bahasa genetika dan mampu menggunakannya


dengan benar untuk berkomunikasi dengan pihak lain. Kemampuan berkomunikasi ini
digunakan saat melakukan pengkajian untuk mendapatkan data tentang riwayat kesehatan
klien yang akurat pada tiga generasi sebelumnya, mengenali kemungkinan kelainan genetika
pada individu atau keluarga, serta melakukan rujukan bagi klien agar klien mendapatkan
evaluasi genetika dan konseling yang sesuai. Perawat juga perlu menyiapkan penjelasan dan
interpretasi tentang hasil tes genetika serta implikasi dari kelainan genetika yang diderita oleh
klien. Bukan hal yang mustahil bila suatu ketika perawat mendapatkan klien dengan kelainan
genetic yang gejalanya baru muncul pada saat usianya telah dewasa, seperti kasus
hemochromatosis dan beberapa tipe dari penyakit gaucher. Klien yang demikian sudah
barang tentu ingin mendapatkan penjelasan dari apa yang mereka alami, dan hal ini hanya
mungkin dilakukan oleh perawat apabila perawat tersebut memiliki bekal pengetahuan yang
cukup tentang genetika. Keluarga dengan anggotanya yang mengalami kelainan genetika dan
kelainan itu didapat secara turun temurun tentu ingin agar kelainan ini tidak terus berlanjut
pada generasi-generasi berikutnya.
Di sinilah perawat berkewajiban mengawal keluarga ini untuk mendapatkan informasi
dan kemudian mampu membuat keputusan yang tepat agar kelainan dalam keluarga tersebut
tidak terus berlanjut pada generasi berikutnya.

Dan untuk bisa melakukan tugas ini dengan baik maka penguasaan ilmu genetika
mutlakdiperlukan.

Kelainan atau penyakit genetika dapat ditemukan pada berbagai tingkat usia. Dari
sejak janin di dalam kandungan sampai ketika seseorang mencapai usia dewasa. Bahkan
intervensi keperawatan yang berkaitan dengan kelainan genetika bisa dilakukan sejak
seseorang memutuskan untuk menikah yaitu dalam bentuk konseling genetika pranikah.
Perawat memiliki berbagai peran dalam menghadapi klien dengan kelainan genetika, dimana
peran tersebut sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh klien. Salah satu
peran perawat berkaitan dengan kelainan genetika yang diderita oleh klien adalah
memberikan konseling secara langsung.

Perawat juga melakukan pengkajian yang komprehensif dan relevan tentang riwayat
kesehatan keluarga, menggambar dan menginterpretasikan pohon keluarga, menemukan
kemungkinan pola penurunan penyakit dalam keluarga serta menghitung besarnya
kemungkinan penyakit itu akan diturunkan pada generasi berikutnya. Peran yang lain adalah
membuat perencanaan, implementasi serta evaluasi dari program skrining atau tes yang
dilakukan klien. Pada klien yang membutuhan penanganan secara multidisipliner, perawat
perlu menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain yang terkait. Peran perawat dalam
menangani klien dengan kelainan genetika tidak hanya dilakukan di rumah sakit saja tetapi
juga di komunitas. Di dalam setting kesehatan komunitas, perawat berpartisipasi dalam
pendidikan kesehatan public tentang genetika.

Di Indonesia saat ini tampaknya ilmu genetika belum menyentuh dunia pendidikan
keperawatan maupun praktik perawatan di pelayanan kesehatan. Kurikulum yang digagas
para ahli pendidikan keperawatan belum memasukkan ilmu genetika ini dalam kompetensi
yang harus dikuasai oleh mahasiswa, baik di tingkat pendidikan diploma maupun sarjana.
Dengan berjalannya waktu dan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi genetika, sudah
saatnya ilmu genetika dikenalkan kepada calon-calon perawat dan para perawat professional
agar dapat memberikan pelayanan perawatan yang komprehensif bagi klien baik dalam
tindakan mandiri maupun kolaboratif. Di dalam pendidikan khususnya pendidikan
keperawatan, pengenalan ilmu genetika kepada peserta didiknya dapat dimulai dengan
memasukkan kompetensi genetika ini terintegrasi dengan ilmu-ilmu lain yang sudah ada.
Sebagai contohnya adalah dengan mengintegrasikan ilmu genetika ini ke dalam ilmu
keperawatan anak dan maternitas, keperawatan dewasa, keperawatan jiwa maupun
keperawatan komunitas. Dengan demikian maka peserta didik akan mulai mengenal apa itu
genetika dan apa pentingnya dalam praktik keperawatan. Bagi perawat professional yang
sudah ada di tataran layanan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuannya tentang genetika
melalui kegiatan-kegiatan seminar maupun pelatihan-pelatihan yang mulai banyak
diselenggarakan. Pada akhirnya, dengan peningkatan pengetahuan perawat akan ilmu
genetika berdampak pada meningkatkan kualitas pelayanan perawat terhadap masyarakat.

1.4. Pengertian Makhluk Hidup

Mendefinisikan makhluk hidup adalah bagian yang sulit, seperti dengmendefinisikan


"apa itu kehidupan" - dengan kepemilikan yang dimiliki oleh makhluk
hidup.Namun,makhluk hidup memiliki sifat tertentu yang membantu mendefinisikan apa
makhluk hidup itu?Makhluk hidup adalah sistem atau organisme yang cenderung untuk
merespon perubahan pada lingkungan mereka dan dalam diri mereka sendiri, sedemikian
rupa untuk meningkatkan kelanjutan mereka sendiri dan berumur panjang.

Makhluk hidup adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk menghirup udara atau
bernafas, bisa memindahkan atau menavigasi dan akibatnya memiliki kemampuan untuk
berkembang biak. Mahluk-mahluk hidup termasuk manusia, tanaman, serangga, hewan
antara lain. Berikut 7 Ciri-ciri Makhluk hidup.

1.4.1. Organisasi yang kompleks

Makhluk hidup memiliki tingkat kompleksitas dan organisasi yang tidak


ditemukan pada benda-benda tak bernyawa. Pada tingkat yang paling mendasar,
makhluk hidup terdiri dari satu atau lebih sel. Unit-unit ini, umumnya terlalu kecil
untuk dilihat dengan mata telanjang, terorganisasi menjadi jaringan. Jaringan adalah
serangkaian sel untuk mencapai fungsi bersama. Jaringan, pada gilirannya, membentuk
organ, seperti lambung dan ginjal. Sejumlah organ bekerja sama menyusun sistem
organ. Organisme adalah serangkaian kompleks dari berbagai sistem organ.
1.4.2. Metabolisme

Makhluk hidup menunjukkan perputaran cepat dari bahan kimia, yang disebut
sebagai metabolisme. Metabolisme melibatkan pertukaran materi kimia dengan
lingkungan eksternal dan transformasi yang luas bahan organik dalam sel-sel dari
organisme hidup. Metabolisme umumnya melibatkan pelepasan atau penggunaan
energi kimia. Hal yang tak hidup tidak menampilkan metabolisme.

1.4.3. Responsivitas

Semua makhluk hidup mampu menanggapi rangsangan dalam lingkungan


eksternal. Misalnya, makhluk hidup menanggapi perubahan cahaya, panas, suara, dan
kimia dan kontak mekanik. Untuk mendeteksi rangsangan, organisme memiliki sarana
untuk menerima informasi, seperti mata, telinga, dan selera.

Untuk merespons secara efektif terhadap perubahan lingkungan, organisme


harus berkoordinasi meresponnya. Sebuah sistem saraf dan sejumlah regulator kimia
yang disebut hormon mengkoordinasikan kegiatan dalam suatu organisme. Organisme
merespon rangsangan melalui sejumlah efektor, seperti otot dan kelenjar. Energi
umumnya digunakan dalam proses.

Organisme mengubah perilaku mereka dalam menanggapi perubahan pada


lingkungan sekitarnya. Sebagai contoh, organisme dapat bergerak sebagai respon
terhadap lingkungannya. Tanggapan seperti ini terjadi dalam pola tertentu dan
membentuk perilaku organisme. Perilaku tidak aktif, tidak pasif, binatang menanggapi
rangsangan yang berbeda tidak seperti batu menggelinding menuruni bukit. Makhluk
hidup menampilkan sensitivitas; Hal yang tak hidup tidak.

1.4.4. Pertumbuhan

Pertumbuhan diperlukan suatu organisme untuk mengambil bahan dari


lingkungan dan mengatur materi menjadi struktur sendiri. Untuk mencapai
pertumbuhan, organisme mengeluarkan lebih banyak sebagian energi yang ia peroleh
selama metabolisme. Organisme memiliki pola untuk mencapai pembangunan
struktur pertumbuhan.

Selama pertumbuhan, organisme hidup mengubah materi yang tidak seperti


dirinya menjadi bahan yang seperti itu. Seseorang, misalnya, mencerna makanan
daging dan sayuran dan mengubah bahan kimia menjadi lebih berarti untuk dirinya
sendiri. Organisme tak hidup tidak menampilkan Ciri-ciri ini.

1.4.5. Reproduksi

Suatu makhluk hidup memiliki kemampuan untuk menghasilkan salinan dari


dirinya sendiri dengan proses yang dikenal sebagai reproduksi. Salinan ini dibuat saat
organisme masih hidup. Di antara tanaman dan hewan sederhana, reproduksi sering
merupakan perpanjangan dari proses pertumbuhan. Sebagai contoh, bakteri tumbuh
dan cepat mencapai kematangan, setelah itu mereka dibagi menjadi dua organisme
dengan proses reproduksi vegetatif. Reproduksi vegetatif melibatkan hanya satu
orangtua, dan sel-sel yang dihasilkan umumnya identik dengan sel induk.

Organisme yang lebih kompleks terlibat dalam jenis reproduksi yang disebut
reproduksi generatif, di mana dua orang tua berkontribusi pada pembentukan individu
baru. Selama proses ini, kombinasi baru sifat dapat diproduksi. Proses ini umumnya
lebih kompleks daripada reproduksi vegetatif, mengharuskan orang tua bertemu satu
sama lain, kemudian (biasanya) merawat anak-anak mereka sebelum dapat hidup
mandiri. Hal yang tak hidup tidak memiliki kemampuan atau persyaratan tersebut.

1.4.6. Perkembangan

Populasi organisme hidup memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan


lingkungan mereka melalui proses evolusi. Selama perkembangan, perubahan terjadi
pada populasi, dan organisme dalam populasi menjadi lebih mampu memetabolisme,
merespon, dan bereproduksi. Mereka mengembangkan kemampuan untuk mengatasi
lingkungan mereka yang nenek moyang mereka tidak punya.Evolusi juga
menghasilkan lebih banyak variasi organisme daripada ada di era sebelumnya. Ini
proliferasi populasi organisme adalah unik untuk makhluk hidup.

1.4.7. Ekologi

Lingkungan mempengaruhi makhluk hidup yang sekitarnya. Ekologi adalah


ilmu yang mempelajari hubungan antara organisme dan hubungan mereka dengan
lingkungan mereka. Makhluk hidup dapat mengubah lingkungan mereka, tetapi hal-
hal tak hidup tidak bisa. Makhluk hidup, misalnya, dapat bermigrasi atau hibernate
jika lingkungan menjadi sulit untuk hidup di dalamnya.
2.5. DNA merupakan materi hereditas makhluk hidup

Hereditas adalah proses penurunan sifat setiap setiap mahkluk hidup dari orang tua
pada keturunannya.

A.     Kromosom, Gen dan DNA

1.      Kromosom

Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana


informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang
berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu
sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan
kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang).

2.     Gen

-         Merupakan substansi hereditas

-         Satu seri triplet basa nitrogen yang terdapat pada pita DNA

-         Terdiri atas materi genetika yang berisi pesan-pesan kimia

-         Bertanggung jawab dalam pewarisan sifat dari generasi ke generasi

-         Terletak di dalam lokus kromosom

3. DNA

DNA merupakan materi genetika yang disebut juga asam deoksiribonukleat yang
berfungsi membawa informasi yang diperlukan untuk proses sintesis protein dan
replikasi. Penemu model struktur DNA adalah Watson & Crick.

Struktur DNA:
Susunan DNA seperti tangga berpilin yang disebut double helix yang terdiri atas dua buah
pita yang dihubungkan oleh nukleotida.

Nukleotida tersusun atas:

1.      Gula pentosa deoksiribosa


2.      Gugus fosfat
3.      Basa nitrogen
  Purin  adenine (A); guanine (G)
   Pirimidin  timin (T); sitosin (S)
3.     RNA
RNA merupakan materi genetika yang terdapat pada virus (virus RNA), sel dan molekul
tertentu yang mengarah pada sintesis protein.
Tabel . Perbedaan DNA dan RNA

DNA (Deoxyribo Nukleat Acid) RNA (Ribo Nukleat Acid)

-    Letak Dalam inti sel, mitokondria, Dalam inti sel, sitoplasma dan
kloroplas, senriol. ribosom.

-    Bentuk Polinukleotida ganda yang terpilin Polinukleotida tunggal dan


panjang pendekl

-    Gula Deoxyribosa Ribosa

-    Basanya Golongan purin : adenine dan Golongan purin : adenine dan
guanine guanine

Golongan pirimidin : cytosine dan Golongan pirimidin : cytosine


timin dan urasil

-    Fungsi - mengontrol sifat yang menurun - sintesis protein

- sintesis protein

- sintesis RNA

-    Kadarnya Tidak dipengaruhi sintesis protein. Dipengaruhi sintesis protein.

Letak basa nitrogen dari kedua pita Macam ARN :


ADN saling berhadapan dengan ARN duta
pasangan yang tetap yaitu Adenin ARN ribosom
selalu berpasangan dengan Timin, ARN transfer
Cytosin dengan Guanin. Kedua pita
itu diikatkan oleh ikatan hidrogen.

2.6. Benda Hidup dan Energi


2.6.1. Benda Hidup

Tumbuhan dan hewan adalah benda hidup. Benda hidup memerlukan makanan dan
minuman.Tanpa makanan dan minuman benda hidup akan mati. Benda hidup bernafas,
bergerak dan membiak. Benda hidup juga melalui proses tumbesaran.

Benda bukan hidup adalah benda yang tidak pernah mengalami proses hidup.Benda
bukan hidup tidak memerlukan makanan dan minuman. Benda bukan hidup tidak
bernafas,tidak bergerak dan tidak membiak. Benda bukan hidup juga tidak melalui
proses tumbesaran
Contoh :

2.6.2. Energi
Dalam fisika, energi adalah properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui
interaksi fundamental, yang dapat diubah bentuknya namun tak dapat diciptakan
maupun dimusnahkan.

2.7. Sel dan Energi Kimia

2.7.1. Sel

Cella atau sel berarti ruangan kecil. Pengertian sel secara umum adalah unit dasar
fungsional dan biologis dari semua organisme hidup.

Pengertian sel dapat juga berarti unit terkecil dari kehidupan yang mampu
memperbanyak diri secara independen dan seringkali sel disebut sebagai “building
blocks of life”. Ilmu yang mempelajari sel adalah biologi sel.

Pengertian sel yang lain adalah ruangan kecil yang dapat menampung peralatan
hidup/biologis yang dibutuhkan untuk membuat organisme tetap hidup dan lestari.
Organisme tersebut dapat berupa satu sel dan dapat juga berupa multiselular contohnya
adalah hewan mamalia.

Teori Sel Menurut Para Ahli  Sel sebagai unit dasar kehidupan dikenal dengan
teori sel. Ide teori sel  sebagai unit kehidupan pertama kali di utarakan oleh H.J. Dut
Rochet tahun 1824, dia adalah seorang ilmuwan prancis. Akan tetapi teori sel yang
dimilikinya tidak terlalu diperhatikan. M.J Schleiden dan T. Schwann dari Jerman lah
yang mengemukakan tentang teori sel yang menjadi populer hingga sekarang.

Teori sel nya diumumkan tahun 1847 setelah merangkai ulang teori sel yang lama
menjadi teori sel yang utuh. Menurut T.Schwann, bahwa jaringan tersusun atas sel sel
dalam cara yang bervariasi dan sel yang bervariasi.

Schleiden mengemukakan dalam teori sel bahwa setiap sel memiliki dua fungsi,
pertama yaitu mempertahankan perkembangannya, dan yang lainnya sebagai penyusun,
sehingga berintegrasi menjadi bagian dari organisme hidup.

2.7.2. Energi Kimia

Pengertian dari energi kimia yang lain adalah energi yang tersimpan dalam
senyawa senyawa kimia. Mari kita perhatikan sejenak mengapa lampu senter bisa
bersinar. Lampu senter bisa memiliki cahaya karena mendapatkan energi dari batu
battery yang dipasang. Di dalam batu battery ada semacam bubuk energi yang
digunakan untuk merubah bubuk menjadi energi cahaya. Contoh yang satu ini
termasuk dalam energi kimia. Contoh yang lain yang bisa kita temukan adalah bahan
bakar minyak. Bahan bakar minyak yang bersifat cair apabila diberi sedikit api,
maka cairan ini dapat menyala sepenuhnya. Hal ini juga bisa menjadi contoh singkat
mengenai energi kimia.

Pengertian lain mengenai energi kimia adalah proses suatu zat atau benda
yang berubah menjadi zat baru menjadi sifat yang baru. Seperti minyak tanah yang
cair menjadi nyala api apabila diberi dengan sedikit percikan api. Contoh lain adalah
tabung gas propane untuk memasak. Ketika gas propane dibakar di atas panggangan,
energi kimia yang tersimpan di dalam molekul propane akan rusak dan akan
melepaskan panas. Contoh lain adalah api unggun. Dalam api unggun ini ada proses
reaksi kimia yang tersimpan di dalam molekul kayu dan akan melepaskan panas dan
juga cahaya. Nama reaksi dari api unggun ini bersifat radiasi yang memancarkan
panas.

Energi kimia sendiri akan disimpan dan dilepas dengan cara membuat suatu
fasilitas untuk pemecahan ikatan antara atom. Biasanya hal ini akan dilepaskan ketika
sebuah ikatan terbentuk dan diperlukan untuk menghancurkannya. Umumnya ada
banyak sekali contoh dari energi kimia dalam kehidupan sehari-hari. Sudah
dijelaskan, beberapa contohnya diantaranya adalah baterai, api unggun serta tabung
gas propane. Namun tahukah Anda tak hanya itu saja contoh dari energi kimia,
fotosintesis, pembakaran, respirasi serta bahan peledak juga merupakan contoh dari
jenis energi yang satu ini. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini :

a. Fotosintesis

Tahukah Anda bahwa salah satu contoh terbaik dari penyimpanan energi kmia
adalah proses fotosintesis dari tumbuhan hijau. Dalam proses yang satu ini sinar
matahri sangat dibutuhkan untuk menggabungkan karbon dioksida dari atmosfer
dengan air untuk menghasilkan glukosa. Glukosa atau gula sendiri digunakan
tanaman sebagai bahan makanan. Proses ini akan menghasilkan oksigen yang berguna
bagi manusia.

b. Pembakaran
Pembakaran sendiri merupakan salah satu contoh yang paling akrab dengan
energi kimia. Pembakaran sendiri merupakan reaksi di mana karbon dan hidrogen
dalam senyawa organik, seperti minyak ataupun kayu yang kemudian akan bergabung
dengan oksigen di udara untuk menghasilkan karbon dioksida, cahaya, aie dan juga
panas. Bahan bakar yang biasa digunakan untuk proses pembakaran juga dapat
dianggap sebagai penyimpan energi kimia.

2.8. Biologi Sel

Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa Yunani kytos, "wadah") adalah ilmu
yang mempelajari sel, salah satu dari cabang-cabang biologi. Hal yang dipelajari dalam
biologi sel mencakup sifat-sifat fisiologis sel seperti struktur dan organel yang terdapat di
dalam sel, lingkungan dan antaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel
(fisiologi), hingga kematian sel. Hal-hal tersebut dipelajari baik pada skala mikroskopik
maupun skala molekular, dan sel biologi meneliti baik organisme bersel tunggal seperti
bakteri maupun sel-sel terspesialisasi di dalam organisme multisel seperti manusia.

2.9. Jenis-jenis Sel

1. Struktur Sel Prokariotik.Berikut akan struktur  sel E.coli yang meliputi:

a. Dinding Sel " Dinding sel bakteri tersusun atas polisakarida, lemak, dan
protein. Dinding sel berfmgsi sebagai perlindungan dan pemberi bentuk
yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar
masuknya molekul."
b. Membran Plasma " Membran sel atau membran plasma tersusunatas 
molekul lemak dan protein. Fungsinya sebagai pelindung molekuler sel
terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas
molekul dan ion-ion dari dan ke dala sel. struktur lengkapnya akan di bahas
kemudian."
c. Sitoplasma " sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan
enzim-enzim. Enzim-enzim digunakan untuk mencerna makanan secara
ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel."
d. Mesosom " Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi"
e. Ribosom " Ribosom merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis
protein."
f. DNA " Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA)
merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan
basa-basa nitrogen."
g. RNA " Asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA merupakan
persenyawaan hasil transkripsi (hasil cetakan, hasil kopian) DNA."

2. Struktur Sel Eukariotik. " Perbedaan ppokok antara sel prokariotik dan eukariotik
adalah sel eukariotik memilii membran inti, sedangkan sel rokariotik tidak memiliki
membran inti."

a.
b.
c.
d.
e.
f.
a. Membran Plasma
Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul-molekul lemak dan
protein. Molekul lemak tersusun atas dua lapis, terdapat dibagian tengah membran.
di sebelah luarnya terdapat lapisan protein porifer (protein tepi), yang menyusun
tepi luar dan dalam membran. Protein yang masuk ke lapisan lemak disebut protein
integral. Tebal membran plasma antara 5-10 nm." Berikut model membran mosaik
cair.

Fungsi membran plasma

1. Melindungi isi sel


Membran sel berfungsi mempertahan kan isi sel.

2. Mengatur keluar masuknya molekul-molkul.


Membran plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel), artinya
ada zat-zat tertentu yang dapat melewati membran dan ada pula yang tidak.

3. Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar.


Rangsangan itu berupa zat-zat kimia, misalnya hormon, racun,
rangsangan listrik; dan rangsangan mekanik, misalnya tusukan dan tekanan.

b. Sitoplasma
Sitoplasma artinya plasma sel, yakni cairan yang berada di dalam sel selain
nukleoplasma (plasma inti). Sitoplasma tersusun atas cairan dan padatan. Cairan
sitoplasma disebut sitosol. Padatan sitoplasma adalah organel-organel. Sitosol
tersusun atas air, protein, asam amino,vitamin, nukleotida, asam lemak, gula, dan
ion-ion. Sitosol disebut pula matriks sitoplasma.

Fungsi Sitoplasma
Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang
penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak, dan
protein.
c. Sifat-sifat sitosol.
Sifat fisik sitosol dapat berubah-ubah karena mengandung protein. Pada
kondisi tertentu, sitosol berada pada fase sol(cair) dan pada saat yang lain berada
dala, fase gel (gelatin, padat). Sitosol uang berada di dekat membran sel
(ektoplasma) biasanya bersifat gel. Sedangkan sitosol yang berada pada bagian
dalam sel (endoplasama) bersifat sol. Contohnya adalah putih telur.

d. Nukleus
Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel.
Nukleus berdiameter sekitar 10um (mikrometer). Nukleus biasanya terletak di
tengah sel dan berbentuk oval atau bulat.

i. Membran nukleus.
Membran rangkap nukleus terdiri atas membran luar dan membran
dalam. Membran luar berhubungan langsung dengan retikulum endoplasma dan
akhirnya ke membran sel.

ii. Nukleoplasma.
Matriks nukleus disebut nukleoplasma. Nukeoplasma tersusun atas air,
protein, ion,enzim, dan asam inti. Nukleoplasma bersifat gel. Di dalamnya
terdapat benang-benang kromatin (benang penyerapwarna). Pada proses mitosis,
benang kromatin itu tampak memendek dan disebut kromosom. Benang
kromatin tersusun atas protein dan DNA. Di dalam benang DNA inilah
tersimpan informasi kehidupan.

iii. Nukleolus.

Nukleolus (anak inti) terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi


(sintesis RNA) di dalam nukleus.

Fungsi Nukleus

Nukleus memiliki arti penting bagi sel.Fungsi nukleus antara lain adalah

1. Pengendai seluruh kegiatan sel., misalnya dengan memasukkan RNA dan


unit ribosom ke dalam RNA.
2. Pengaturan pembelahan sel.
3. Pembawa informasi genetik.
e. Sentriol
Sentriol merupakan organel uang dapa dilihat ketika sel mengadakan
pembelahan. Pada fase tertentu dalamdaur hidupnya sentriol memiliki silia atau
flagela. Sentriolhanya di jumpai pada selhewan, sedangkan pada sel tumbuhan tidak.
Sentriol teretak saling tegak lurus antar sesamanya di dekat nukleus. Pada pembelahan
mitosis, sentriol terbagi menjadi dua , tiap-tiap bagian menuju ke kutub sel. Maka
terbentuklah benang-benang spindel yang menghubungkan kedua kutub tersebut.
Benang spindel berfungsi "menarik" kromosom menuju ke kutub masing-masing.

f.  Retikulum Endoplasma
Retikulum berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang/jala.Karena
letaknya memusat pada bagian retikulum endoplasma (disingkat RE). RE banyak
hanya dijumpai di dalam sel eukariotik, baik selhewanmaupun sel tumbuhan. RE
memiliki banyak bentuk (polimorfik).

Macam-macam Retikulum Endoplasma

a. RE kasar
Membran RE yang berhadapan dengan sitoplasma ada yang ditempati
ribosom, sehingga tampak berbintil-bintil. RE demikian disebut RE kasar/RE
berbintil. RE kasarmerupakan penampung protein yang dihasikan ribosom. Protein
yang dihasilkan masuk ke dalam rongga RE.

b. RE halus
RE halus adalah RE yang tidak ditempati ribosom.

. Fungsi Retikulum Endoplasma

a. Menampung pertein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke


kompleks Golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel (RE kasar).
b. mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasardan RE halus).
c. menetralkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada di dalam sel-sel
hati.
d. transportasi molekul-molekul dari bagian sel yang satu bagian sel yang
lain(RE kasar dan RE halus).
g. Ribosom
Ribosom tersusun atas RNA-ribosom (RNA-r) dan protein. Ribosom tidak
memiliki membran. Menurut bentuknya, ribosom terdiri dari unit besar dan unit kecil
yang masing-masing berbentuk bulat. Ribosom ada yang menempel pada membran RE,
ada pula yang melayang-layang di dalam sitoplasma. Fungsinya sam, yaitu untuk
mensintesis protein. Hanya saja, umumnya ribosom yang menempel paddaRE-lah yang
berfungsi mensintesis protein untuk di bawa ke luar sel melalui RE dan kompleks Golgi.
Sedangkan ribosom yang melayang mensintesis protein untuk keperluan di dalam sel.

h.  Kompleks Golgi
Kompleks Golgi sering disebut Golgi saja. Pada sel tumbuhan, kompleks Golgi
disebut diktiosom. Organel ini terletak di antara RE dan membran plasma. Selain
berfungsi menambahkan glioksilat pada protein, Golgi juga berfungsi untuk mensintesis
glikolipida, membentuk dinding sel tumbuhan, dan membentuk lisosom.
i. Badan mikro
Disebut badan mikro karena ukurannya kecil, hanya bergaris tengah 0,3-
1,5um.

j. Peroksisom
Peroksisom mengandung enzim katalase. Enzim katalase berfungsi menguraikan
hidrogen peroksida (H2O2) menjadi oksigen dan air. Hidroperoksida merupakan
senyawa hasil sampingan dari proses pernapasan (oksida) sel yang bersifat meracuni sel.
Peroksisom terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan. Sel yang banyak mengandung
peroksisom adalah sel yang banyak melakukan oksidasi, misalnya sel hati, ginjal, dan sel
otot. Di samping itu, enzim katalase juga berperan dalam metabolisme lemak dan
fotorespirasi.

k. Glioksisom
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, terutama pada jaringan yang
mengandung lemak, seperti biji-bijian berlemak. Glioksisom menghasilkan enzim
katalase dan oksidase yang keduanya berperan dalam proses metabolisme lemak, yaitu
mengubah lemak menjadi gula. Proses metabolisme lemak menghasilkan energi yang
diperlukan untuk perkembangan biji.
l. Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasil energi (ATP)karena berfungdi untuk respirasi.
Benruk mitokondria beraneka ragam . Namun, secara umum bentuk mitokondria adalah
butiran atau benang. Ukurannya seperti bakteri dengan diameter 0,5-1 um dan 3-10um.
Mitokondria baru terbentuk dari pertumbuhan serta pembelahan mitokondria yang telah
ada sebelumnya (seperti pembelahan pada bakteri). Mitokondria memilik dua membran,
yaitu membran luar dan membran dalam. Struktur membran luar seperti membran
plasma. Pada membran dalam pelekukan ke arah dalam membentuk krista. Matriks
adalah cairan yang berada di dalam mitokondria dan bersifat dsebagai gel.

m. Mikrotubulus dan Mikrofilamen


MIkrotubulus merupakan organel berbentuk tabung atau pipa, yang panjangnya
mencapai 2,5 um dengan diameter 25 nm. Tabubung-tabung itu tersusun atas protein
yang dikenal sebagai. Mikrotubulus terdapat pada gelendong sel, yaitu berupa benang-
benang spindel yang menghubungkan dua kutub sel pada waktu sel membelah.

n. Lisosom
Lisosom (lyso = pencrnaan, soma= tubuh) merupakan membran berbentuk
kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Enzim ini berfungsi
dalam pencernaan intrasel, yaitu mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.

Pembentukan lisosom

Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan
kemudian masuk ke RE. Dari RE enzim dimasukkan kedalam membran,
kemudiandikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selainn itu ada juga enzim yang
dimasukkan terlebih dahulu ke Golgi, oleh Golgi enzim dibungkus membran,
kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma. Jadi, proses pembentukan lisosom ada dua
macam: pertama di bentuk secara lansung oleh RE dan kedua oleh Golgi.

Proses pencernaan oleh lisosom

Proses pencernaan oleh lisosom dapat di uraikan sebagai berikut. Misalnya sel
menelan benda asing berupa bakteri secara fagositosis, maka bakteri itu dimasukkan
ke dalam vakuola. Vakuola berisi bakteri itu segera didatangi lisosom. Membran
lisosom dan membran vakuola bersinggungan,kemudian membran tersebut bersatu.
Enzim dari lisosom masuk ke dalam vakuola, kemudian segera mencerna bakteri.
Enzim lisosom tidak aktif mencerna membran pecah, maka enzim lisosom akan
keluar dari membran dan mencerna sel itu sendiri.

Penyakit akibat kegagalan lisosom

1. Silikosis

Pada orang yang bekerja di daerah berdebu, debu-debu itu terhisap ke paru-
paru. Di dalam sel alveoli paru-paru debu-debu dalam vakuola dicerna oleh enzim
lisosom. Namun bila debu mengandung silikon yang keras, debu tidak tercerna dan
sebaliknya justru membran vakuola menjadi bocor. Akibatnya enzim lisozim
keluar mencerna sel paru-paru. Orang yang menderita penyakit demikian disebut
menderita silikosis.

2. Rematik

Orang yang sering mengkonsumsi makanan dari organ dalam (usus, hati),
belinjo, dan rebung, darahnya akan mengandung asm urat (berupa kristal). Asam
urat itu masuk ke dalam lisosom dan tidak dapat dicerna. Kemudian, enzim
lisosom keluar, mencerna sel-sel pada persendian dan akibatnya orang tersebut
menderita rematik. Penderita rematik mengalami bengkak dan radang di
persendian yang menyebabkan rasa sakit luar biasa.

Transpor Lewat Membran


Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam, yaitu transpor pasif
dan transpor aktif.

1. Tranpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan sel.
2. Transpor adalah perpindahan molekulatu ion dengan menggunakan energi dari
sel itu, dan perpindahan tersebut dapatnterjadi meskipun menentang
konsentrasi.
3. Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi (kerapatan) tinggi
konsentrasi rendah, tanpa menggunakan energi.
4. Osmosis adalah perpindahan ion / molekul dari kerapatan tinggi ke kerapatan
rendah dengan melewati suatu membran.

2.10. Reproduksi Sel

Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa
melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel
yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.

Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap
yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap
profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinamakan Interfase (tahap ini tidak
termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-
bahan inti.

a. Profase

pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal


menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid.

b. Metafase

pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan


(bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati dan
dipelajari.

c. Anafase
pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutub-
kutub pembelahan sel.

d. Telofase

pada tahap ini terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti menjadi


dua bagian) dan SITOKINESIS (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).

e. Meiosis

Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap


pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan
(reduksi) jumlah kromosom.

Meiosis terbagi menjadi dua tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II Baik
meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari uraian materi diatas kita dapat mengetahui tentang pengertian
biologi,ciri-ciri makhluk hidup dan segala tentang sel.melalui materi yang telah dibuat
kita dapat mempelajari serta memahami pelajaran ini.
3.2. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah
pengetahuan tentang falsafah dan paradikma keperawatan.Semoga makalah kami ini,
dapat dijadikan referensi bagi penulis selanjutnya.Diharapkan para pembaca bisa
memberikan kami kritik dan saran untuk dapat menjadikan kami lebih baik lagi dalam
penulisan makalah-makalah kami selanjutnya.
Daftar pustaka
http://www.zonasiswa.com/2014/05/pengertian-biologi-lengkap.html
http://belajarbiologisehat.blogspot.co.id/2015/07/biologi-mengapa-kita-perlu-
belajar.html
http://ikhwanul-khair.blogspot.co.id/2010/11/peran-biologi-dalam-
keperawatan.html
Buku Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat dan Paramedis
Buku Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis (EVELYN C.PEARCE)
Prinsip-Prinsip Sains Untuk Keperawatan (JOYCE JAMES,COLIN
BAKER,HELEN SWAIN) PENERBIT ERLANGGA

Anda mungkin juga menyukai