Anda di halaman 1dari 24

Assalamualaikum wr.

wb

CH1 Square 2X2

ADE AULIA UTAMI


DEWI RATNA SARI
NUKE SEPTIA ANATA
RAHMAN FERDIANSYAH
PENGERTIAN

Chi-Square disebut juga dengan Kai


Kuadrat. Chi Square adalah salah satu jenis
uji komparatif non parametris yang dilakukan
pada dua variabel, di mana skala data kedua
variabel adalah nominal. (Apabila dari 2
variabel, ada 1 variabel dengan skala
nominal maka dilakukan uji chi square
dengan merujuk bahwa harus digunakan uji
pada derajat yang terendah).
KEGUNAAN

Chi-Square digunakan untuk menguji dua kelompok data baik variabel independen
muapun dependennya berbentuk katagorik atau dapat juga dikatakan sebagai uji proporsi
untuk dua peristiwa atau lebih, sehingga datanya bersifat diskrit. Misalnya ingin
mengetahui hubungan anatara status gizi (baik atau buruk) dengan kejadian BBLR(ya atau
tidak)

Dasar uji Chi square adalah membandingkan perbedaan frekuensi hasil observasi (O)
dengan frekuensi yang diharapkan (E). Perbedaan tersebut meyakinkan jika harga dari kai
kuadrat sama atau lebih besar dari suatu harga yang di tetapkan pada taraf signifikan (ɑ)
tertentu (dari tabel X2)
LANJUT

1. Untuk menguji ada tidaknya hubungan antara dua variabel (independent test)

2. Untuk menguji homogeneity test

3. Untuk uji kebaikan model (goodness of it test)


SYARAT UNTUK MELAKUKAN UJI SQUARE

1.Sampel dipilih secara acak


2.Semua pengamatan dilakukan  dengan
independen
3.Setiap sel paling sedikit berisi frekuensi
harapan sebesar 1 (satu). Sel-sel dengdan
frekuensi harapan kurang dari 5 tidak
melebihi 20% dari total sel
4.Besar sampel sebaiknya > 40
RUMUS
2
(O  E )
χ =
2  E dengan df = (b-1)(k-1)

fo= nilai observasi (pengamatan)


fe = nilai ekspektasi (harapan)
b = jumlah baris
k = jumlah kolom
KASUS

Suatu survei ingin mengetahui apakah ada hubungan Asupan Lauk dengan kejadian
Anemia mahasiswa DIII TK2. Kemudian di ambil sampel sebanyak 30 orang yang
terdiri dari 12 orang asupan lauknya baik dan dan 18 orang asupan lauknya kurang.
Setelah dilakukan pengukuran kadar HB ternyata dari 12 orang yang asupan lauknya
baik , ada 5 orang yang di nyatakan anemia.sedangkan dari 18 orang lauknya
kurang , ada 8 orang yang anemia. Ujilah adalakah ada perbedaan proporsi anemia
pada keduan kelompok tersebut
PEMBAHASASAN

X1=X2 (Tidak ada perbedaan proporsi anemia pada


kedua kelompok tersebut)
X1 ≠X2(Ada perbedaan proporsi anemia pada
kedua kelompok tersebut)
Untuk Membantu Perhitungannya Kita Membuat Tabel Silangnya

Anemia
Asupan Lauk JUMLAH
YA TIDAK

Kurang 8 10 18

Baik 5 7 12

Jumlah 13 17 30
Kemudian tentukan nilai observasi (o) dan nilai ekspektasi (E)

O1=8 , E1=

O2=1O , E2

O3=5 , E3

O4=7 , E4
Masukan Rumus

X2
Keputsan statistik

Bila nilai hitung lebih kecil dari


nilai tabel, maka HO gagal di
tolak, sebaiknya bila nilai hitung
lebih besar atau sama dengan
nilai tabel, maka Ho di tolak.
0,23<3,841
kesimpulan

Dengan tingkat signiifikan 5%, dapat disimpulkan


bahwa tidak ada perbedaan yang bermakana
proporsi antar kedua kelompok tersebut atau
dengan kata lain tidak ada hubungan antara
asupan lauk dengan kejadian anemia
Cara

1.Buat tabel terlebih dahulu.


Asupan_Lauk Anemia Jumalah
YA TIDAK
Kurang 8 10 18
Baik 5 7 12
Jumlah 13 17 30
2. Buka aplikasi SPSS dibagian Variabel View diisi seperti dibawah ini.
3. Pindah ke data View isi seperti contoh
3. Lalu ke sub Bar menu data bagian spss pilih weight cases lalu tekan
OKE
4. Terus ke sub bar analyze pilih descriptive statistics lalu pilih ke
crosstab
5. Pindah ke variabel lalu fungsi cell, lalu ceklish expected, terus
countinue
6. Lalu pilih statistik dan ceklish CH1 SQUARE terus countinue dan
klik OK
7. Proses output SPSS
7. Proses output SPSS

Anda mungkin juga menyukai