Didalam skala nonius, 19 mm dibagi dalam 10 bagian yang sama. Jadi satu bagian (skala)
panjangnya:19 [mm] : 20 = 0,95 [mm]
Dua (bagian) skala utama = 1 mm. Sehingga selisih kedua skala :
1 [mm] – 0,95 [mm] = 0,05 [mm]
Jadi kecermatan jangka sorong ini adalah 0,05 [mm], tetapi pembacaannya lebih jelas.
2. Kecermatan 0,05 [mm]
Didalam skala nonius, 19 mm dibagi dalam 20 bagian yang sama. Jadi satu bagian (skala)
panjangnya:
19 [mm] : 20 = 0,95 [mm]
Dua (bagian) skala utama = 1 mm. Sehingga selisi kedua skala :
1 [mm] – 0,95 [mm] = 0,05 [mm]
Jadi kecermatan jangka sorong ini adalah 0,05 [mm].
Perhatikan hasil pengukuran diatas. Cara membaca jangka sorong untuk melihat hasil
pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan:
1. Membaca skala utama: Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm (garis merah)
merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di sebelah
kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm.
2. Membaca skal vernier: Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu
garis skala utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar
diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier yang
terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran
diatas. Sehingga hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm.
Jangka sorong ini memiliki 2 skala, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap
dan skala nonius atau vernier yang terdapat pada rahang geser. Tingkat ketelitian
jangka sorong ini adalah 0,1 mm.
Jangka sorong ini umumnya sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk
skala nonius atau vernier berbentuk Analog atau jarum jam sehingga lebih mudah
dalam membaca skala nonius. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,05 mm.
Sama halnya dengan jangka sorong analog, jangka sorong digital ini memiliki bentuk
yang sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skla noniusnya berbentuk
layar digital dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada layar tersebut sehingga
penggunaanya jauh lebih mudah dari 2 jenis jangka sorong di atas. Tingkat ketelitian
jangka sorong ini mencapai 0,01 mm.
2. Jenis Jangka Sorong Berdasarkan Fungsinya
A. Jangka Sorong Alur Dalam (Inside Grove caliper)
Jangka sorong ini memiliki bentuk rahang yang lebih panjang dari rahang jangka
sorong manual. Fungsi dari jangka sorong ini adalah untuk mengukur diameter dalam
suatu tabung yang bentuknya berlekuk-lekuk, seperti toples dan botol.
Jangka Sorong ini digunakan untuk mengukur ketinggian suatu benda secara lebih
akurat dan detail
Jangka Sorong ini digunakan untuk mengukur jarak antara satu lubang dengan lubang
lainnya atau jarak antara lubang dengan tepi suatu permukaan benda
Digunakan untuk mengukur ketebalan gigi-gigi pada gear yang umumnya ditemukan
pada alat-alat kendaraan atau pada spare part mesin.
1. Rahang Dalam
Rahang dalam terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang
dalam berfungsi untuk mengukur diameter luar atau ketebalan suatu benda.
2. Rahang Luar
Rahang luar terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang luar
berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda
3. Depth probe atau pengukur kedalaman
Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda
4. Skala utama (dalam cm)
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil
pengukuran utama dalam bentuk centimeter (cm).
5. Skala utama (dalam inchi)
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil
pengukuran utama dalam bentuk inchi.
6. Skala nonius (dalam mm)
Skala nonius dalam bentuk satuan mm memiliki fungsi sebagai skala pengukuran
fraksi dalam bentuk milimeter (mm).
7. Skala nonius (dalam inchi)
Skala nonius dalam bentuk satuan inchi memiliki fungsi sebagai skala pengukuran
fraksi dalam bentuk inchi.
8. Pengunci
Mempunyai fungsi untuk menahan bagian-bagian yang bergerak saat berlangsungnya
proses pengukuran misal rahang dan Depth probe.
F. PRINSIP KERJA JANGKA SORONG
Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil
dalam milimeter (1mm = 0,1 cm) dan skala nonius.
Besarnya setiap skala dalam skala nonius juga menyatakan ketelitian jangka
sorong tersebut.yaitu:
b.Apabila panjang skala nonius 9 mm yang dibagi menjadi 20 bagian yang sama
maka mengakibatkan beda satu bagian skala nonius dengan skala utama
sebesar 1/20 bagian atau 0,05 mm,sehungga ketelitiannya sebesar 0,05 mm.
Pada gambar di bawah ini perhatikan jumlah garis pembaginya.
Apabila kunci pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat
digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak
diukur panjang atau diameternya maka dijepit diantara 2 penjepit (rahang) yang
ada pada jangka sorong. Panjang objek dapat ditentukan secara langsung
dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm(0,1cm) kemudian
menambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu
cm (0,001cm).