Anda di halaman 1dari 9

TEKNIK MEANIKA TERAPAN

ALAT UKUR JANGKA SORONG

Disusun Oleh Kelompok 3:

Anggota : Arif Hardiyanto (4.21.19.1.08)


Bani Wibowo (4.21.19.1.09)
Desar M. Fatqa (4.21.19.1.10)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN


PERAWATAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019

A. Jangka Sorong ( Vernier caliper)


Jangka sorong kadang-kadang disebut juga mistar ingsut adalah salah satu alat ukur yang
banyak dipakai di bengkel-bengkel atau laboratorium, dan digunakan untuk mengukur bagian
dalam, luar, dan kedalaman. Dengan prinsip dengan mistar ukur yaitu dengan adanya skala
linier pada batangnya, tetapi cara mengukur obyek ukurnya berbeda. Pada jangka sorong
dibuat rahang pengukur tetap dan rahang pengukur yang bergerak, berfungsi untuk untuk
menjepit benda kerja sewaktu melakukan pengukuran. Permukaan kedua rahang ini dibuat
sejajar dan relatif kuat untuk menghindahari kesalahan ukur. Pembacaan skala linier (skala
utama) dilakukan melalui garis indeks yang terletak pada batang (yang bersatu dengan
dengan rahang ukur gerak) dan kecermatan pembacaannya dapat lebih baik dari mistar ukur
(lebih kecil dari 0,5 mm) karena dibantu dengan skala nonius. Guna meningkatkan
kecermatan pembacaan selain dengan skala nonius ada pula jangka sorong yang memakai
jam ukur ( dial indicator ).

B. Cara mencari kecermatan jangka sorong


1. Kecermatan 0,1 [mm]
Didalam skala nonius, 9 mm dibagi dalam 10 bagian yang sama. Jadi satu bagian (skala)
panjangnya:9 [mm] : 10 = 0,9 [mm]
Satu (bagian) skala utama = 1 mm. Sehingga selisih kedua skala :
1 [mm] – 0,9 [mm] = 0,1 [mm]
Jadi kecermatan jangka sorong ini adalah 0,1 [mm].

Didalam skala nonius, 19 mm dibagi dalam 10 bagian yang sama. Jadi satu bagian (skala)
panjangnya:19 [mm] : 20 = 0,95 [mm]
Dua (bagian) skala utama = 1 mm. Sehingga selisih kedua skala :
1 [mm] – 0,95 [mm] = 0,05 [mm]
Jadi kecermatan jangka sorong ini adalah 0,05 [mm], tetapi pembacaannya lebih jelas.
2. Kecermatan 0,05 [mm]
Didalam skala nonius, 19 mm dibagi dalam 20 bagian yang sama. Jadi satu bagian (skala)
panjangnya:
19 [mm] : 20 = 0,95 [mm]
Dua (bagian) skala utama = 1 mm. Sehingga selisi kedua skala :
1 [mm] – 0,95 [mm] = 0,05 [mm]
Jadi kecermatan jangka sorong ini adalah 0,05 [mm].

3. Kecermatan 0,02 [mm]


Didalam skala nonius, 49 mm dibagi dalam 50 bagian yang sama Jadi satu bagian (skala)
panjangnya:49 [mm] : 50 = 0,98 [mm]
Dua (bagian) skala utama = 1 mm. Sehingga selisi kedua skala :
1 [mm] – 0,98 [mm] = 0,02 [mm]
Jadi kecermatan jangka sorong ini adalah 0,02 [mm].
Cara Membaca Jangka Sorong

Perhatikan hasil pengukuran diatas. Cara membaca jangka sorong untuk melihat hasil
pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan:
1. Membaca skala utama: Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm (garis merah)
merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di sebelah
kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm.
2. Membaca skal vernier: Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu
garis skala utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar
diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier yang
terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran
diatas. Sehingga hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm.

C. Kegunaan Jangka Sorong


Jangka sorong memiliki beberapa kegunaan sebagai berikut:
1.  Untuk mengukur ketebalan suatu benda yang berukuran kecil atau tipis,
seperti seng, plat aluminium dan sebagainya.
2.  Untuk mengukur diameter luar suatu benda yang berbentuk bulat atau
lingkaran, seperti kelereng, uang koin dan sebagainya.
3.  Untuk mengukur diameter dalam suatu benda yang berbentuk lingkaran
berongga, seperti  cincin, gelang dan sebagainya.
4.  Untuk mengukur kedalaman suatu benda yang berbentuk tabung, seperti
botol, gelas dan sebaginya.
D. Macam – Macam Jangka Sorong
Ada beberapa jenis jangka sorong yang umum digunakan,yaitu sebagai berikut:
1.  Jenis  Jangka Sorong Berdasarkan Bentuk Skalanya
A.     Jangka Sorong  Manual (Vernier Caliper)

Gambar Jangka Sorong Manual

Jangka sorong ini memiliki 2 skala, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap
dan skala nonius atau vernier yang terdapat pada rahang geser. Tingkat ketelitian
jangka sorong ini adalah 0,1 mm.

B.     Jangka Sorong Analog (dial Caliper)

Gambar Jangka Sorong Analog

Jangka sorong ini umumnya sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk
skala nonius atau vernier berbentuk Analog atau jarum jam sehingga lebih mudah
dalam membaca skala nonius.  Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,05 mm.

C.        Jangka Sorong Digital (digital caliper)

gambar Jangka Sorong Digital

Sama halnya dengan jangka sorong analog, jangka sorong digital ini memiliki bentuk
yang sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skla noniusnya berbentuk
layar digital dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada layar tersebut sehingga
penggunaanya jauh lebih mudah dari 2 jenis jangka sorong di atas. Tingkat ketelitian
jangka sorong ini mencapai 0,01 mm.
2.  Jenis Jangka Sorong Berdasarkan Fungsinya
A.     Jangka Sorong Alur Dalam (Inside Grove caliper)

Jangka Sorong Alur Dalam

Jangka sorong ini memiliki bentuk rahang yang lebih panjang dari rahang jangka
sorong manual. Fungsi dari jangka sorong ini adalah untuk mengukur diameter dalam
suatu tabung yang bentuknya berlekuk-lekuk, seperti toples dan botol.

B.     Jangka Sorong Ketinggian (Height Vernier Caliper)

Jangka Sorong Ketinggian

Jangka Sorong ini digunakan untuk mengukur ketinggian suatu benda secara lebih
akurat dan detail

C.        Jangka Sorong Pipa (Tube Thickness Calipper)

gambar Jangka Sorong Pipa


Jangka sorong ini biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan pipa atau tabung
yang berdiameter kecil.

D.     Jangka Sorong Jarak Pusat (Centerline Caliper)

Jangka Sorong Jarak Pusat

Jangka Sorong ini digunakan untuk mengukur jarak antara satu lubang dengan lubang
lainnya atau jarak antara lubang dengan tepi suatu permukaan benda

E.       Jangka Sorong Gigi Gear (Gear Tooth Vernier Calipers)

Jangka Sorong Gigi Gear

Digunakan untuk mengukur ketebalan gigi-gigi pada gear yang umumnya ditemukan
pada alat-alat kendaraan atau pada spare part mesin.

F.       Jangka Sorong Cakram (Disc brake vernier calipers)

Digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan cakram logam.


E. Bagian – Bagian Jangka Sorong dan Fungsinya
Berikut ini adalah gambar bagia-bagian jangka sorong

Gambar Bagian-Bagian Jangka Sorong

 Fungsi bagian-bagian jangka sorong

1.  Rahang Dalam
Rahang dalam terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang
dalam berfungsi untuk mengukur diameter luar atau ketebalan suatu benda.
2.  Rahang Luar
Rahang luar terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang luar
berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda
3.  Depth probe atau pengukur kedalaman
Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda
4.  Skala utama (dalam cm)
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil
pengukuran utama dalam bentuk centimeter (cm).
5.  Skala utama (dalam inchi)
Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil
pengukuran utama dalam bentuk inchi.
6.  Skala nonius (dalam mm)
Skala nonius dalam bentuk satuan mm memiliki fungsi sebagai skala pengukuran
fraksi dalam bentuk milimeter (mm).
7.  Skala nonius (dalam inchi)
Skala nonius dalam bentuk satuan inchi  memiliki fungsi sebagai skala pengukuran
fraksi dalam bentuk inchi.
8.  Pengunci
Mempunyai fungsi untuk menahan bagian-bagian yang bergerak saat berlangsungnya
proses pengukuran misal rahang dan Depth probe.
F. PRINSIP KERJA JANGKA SORONG

Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil
dalam milimeter (1mm = 0,1 cm) dan skala nonius.

Besarnya setiap skala dalam skala nonius juga menyatakan ketelitian jangka
sorong tersebut.yaitu:

a. Apabila panjang skala nonius 9 mm yang dibagi menjadi 10 Bagian yang


sama maka mengakibatkan beda satu bagian skala nonius dengan satu bagian
skala utama sebesar 1/10 bagian atau 0,1 mm, sehingga ketelitian jangka sorong
ini sebesar 0,1 mm atau 0,01cm.

b.Apabila panjang skala nonius 9 mm yang dibagi menjadi 20 bagian yang sama
maka mengakibatkan beda satu bagian skala nonius dengan skala utama 
sebesar 1/20 bagian atau 0,05 mm,sehungga ketelitiannya sebesar 0,05 mm.
Pada gambar di bawah ini perhatikan jumlah garis pembaginya. 

c. Apabila panjang skala nonius sebesar 9 mm yang dibagi menjadi 50 bagian


yang sama mengakibatkan beda skala nonius dengan satu bagian skala utama
1/50 bagian atau 0,02mm,dengan demikian ketelitian jangka sorong menjadi
0,02mm.

Apabila kunci pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat
digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak
diukur panjang atau diameternya maka dijepit diantara 2 penjepit (rahang) yang
ada pada jangka sorong. Panjang objek dapat ditentukan secara langsung
dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm(0,1cm) kemudian
menambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu
cm (0,001cm).

Demikianlah penjelasan tentang definisi, kegunaan, macam-macam, bagian dan


fungsi serta cara kerja jangka sorong dari kelompok kami. Kami ucapkan terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai