Anda di halaman 1dari 25

Pengantar Antropologi

Sosial Budaya
S.M.Fournawati
Literatur yang digunakan:
1. Pengantar Ilmu Antropologi,
Koentjaraningrat
2. Beberapa Pokok Antropologi Sosial,
Koentjaraningrat
3. Masyarakat Terasing di Indonesia,
Koentjaraningrat Dkk
Latar belakang
 Kondisi Indonesia yang beraneka macam suku bangsa, agama,
kelompok sosial dan lainnya mempengaruhi beraneka macam pula
hal yang harus difikirkan untuk pembangunan masyarakat.
 Banyaknya pembangunan yang tidak diterima oleh masyarakat
selama ini (terutama pada era orde baru) karena tidak/kurang
sesuai dengan karakter sosial budaya, kebiasaan dan lokal
knowledge yang dimiliki oleh masyarakat.
 Setelah penerapan otonomi daerah diharapkan pembangunan
masyarakat dengan menggunakan pendekatan sosial budaya
masyarakat setempat.
Mengapa Antropologi
 Sebagai ilmu yang mempelajari manusia
sebagai anggota kelompok sosial/suku
bangsa secara utuh dari sisi kebudayaan,
sosial dan kondisi fisik dengan “kekhasan-
nya” yang mempengaruhi interaksi sosial
di dalam masyarakat
Tujuan
1. Mempelajari kelompok suku bangsa, latar belakang
kondisi sosial budaya yang terdapat di Indonesia.
2. Memahami keanekaragaman suku bangsa yang
terdapat di Indonesia dan mengembangkan dalam pola
pergaulan/interaksi sosial/komunikasi sehari-hari.
3. Mengenali metode/teknik penelitian yang digunakan
Antropologi untuk mengenali keanekaragaman
masyarakat
4. Merencanakan pembangunan masyarakat sesuai
dengan kondisi sosial budaya yang terdapat di
masyarakat.
Sejarah Perkembangan
Antropologi
 Fase I, diawali dengan catatan perjalanan yang dimiliki oleh para
penjelajah, pedagang, misionaris, aparat konolial yang mendatangi
wilayah Asia, Afrika, Australia, Amerika, Oceania/Melanesia.
 Fase II, catatan perjalanan mulai dipelajari untuk mengenali kondisi
dan karakter bangsa-bangsa di 5 wilayah tersebut.
 Fase III, hasil dari pembelajaran tentang kondisi masyarakat di 5
wilayah digunakan untuk strategi penjajahan bangsa Eropa pada
PD I dan PD II.
 Fase IV, setelah PD II masyarakat Eropa mulai memikirkan kondisi
wilayah jajahannya dan kajian tentang bangsa-bangsa dikembalikan
ke jalur yang sebenarnya, yaitu:
1. Teoritis/akademisi
2. Praktisi
Kajian penelitian Antropologi
 Paleoanthropologi
 Somatologi/antrop ragawi
 Prae-history
 Etnolinguistik
 Etnologi
Cabang Ilmu Antropolgi
Antrop

Anthrop. ragawi Antrop. budaya

Paleoantrop somatologii Antropometri Etnologi Etnopsikologi Antrop.Terapan

Hukum

Pedidikan

Kesehatan
Hubungan Antrop dengan ilmu lain
 Geologi
 Geografi
 Biologi
 Kedokteran
 Anatomi
 Ekonomi
 Administrasi
 Sejarah
 Bahasa
 Psikologi
 Dll
Metode Penelitian Antropologi
 Pengumpulan Fakta
Fakta: informasi yang sebenarnya yang
terjadi dan ditemukan di masyarakat
(bukan rekayasa/buatan)
 Analisis Data
kualitatif : membuat analisa berdasarkan
kondisi sebenarnya dengan cara
memaparkan dengan detail kondisi sosial,
ekonomi, budaya di masyarakat.
Pengumpulan fakta
1. Penelitian Lapangan (Field Study)
2. Penelitian Perpustakaan (library study)
3. Penelitian Laboratorium (Laboratory
study)
Beda Antropologi - Sosiologi
Antropologi Sosiologi
 Obyek: satu kesatuan  Fenomena yang
masyarakat terjadi di masyarakat
tradisional yang utuh  Kuantitatif,
 Metode: kualitatif jumlah/prosentase
 Teknik : Observasi  Angket
partisipatif  Responden
 Sumber data: Key
informan
Makhluk manusia
 Manusia merupakan salah satu makhluk
hidup yang berkembang dari jaman ke
jaman, ada yang hilang dan ada yang
berkembang menjadi baru
 Banyak ahli yang mencoba membuat
analisa terjadinya manusia berdasarkan
temuan/peninggalan yang terdapat di
muka bumi
 Manusia adalah makhluk yang bertanya.
Mempertanyakan apa saja, hingga yang
paling hakiki adalah mempertanyakan
eksistensinya. Itulah yang lalu menjadi
pertanyaan awal yang mendorong
percobaan para ilmuwan bioteknologi dan
para ahli medis demi memuaskan rasa
keingintahuan manusia.
Langkah temuan dan analisa
 Para ahli biologi mencoba membuat
klasifikasi berdasarkan morfologi dari
organisme. Dari hal tersebut maka
manusia masuk dalam klasifikasi mamalia
(menyusui), satu sub suku primat.
 Dari primat akhirnya berkembang menjadi
homo sapiens yang terbagi menjadi aneka
ras yang terdapat di muka bumi ini.
Gambaran percabangan makhuk hidup
primat

promisii antropoid

tarsii tupaioid lemuroid ceboid cercopithe hominoid

hominidae

Homo sapiens

Australoid

mongoloid

pithecantrop

ramapithe
Teori darwin
 Semua makhluk hidup yang
berada di muka bumi ini
merupakan hasil evolusi dari
satu sumber yang sama, yaitu
makhluk satu sel yang
kemudian berkembang
menjadi berkembang menjadi
tumbuhan, hewan dan
manusia
 Jadi bukan “manusia berasal
dari kera”
Dalam bukunya ”the Origin of Species by Means of Natural
Selection (Tentang Asal-usul Spesies Melalui Seleksi
Alam), Darwin menyimpulkan :
1) evolusi terjadi di alam
2) perubahan evolusioner terjadi secara perlahan-lahan
(gradual) dalam tempo ribuan sampai jutaan tahun;
3) mekanisme utama dalam terjadinya evolusi adalah satu
proses yang disebut seleksi alam;
4) jutaan spesies yang hidup dewasa ini berasal dari satu
bentuk kehidupan asli tunggal melalui proses
pencabangan dikenal dengan nama spesiasi
(speciation)
Evolusi ciri-ciri biologi
Perubahan makluk hidup berlangsung terus
menerus dalam waktu yang lama, terjadi juga
seumur hidup manusia (ontogenese).
Perubahan makhluk hidup dipengaruhi oleh
lingkungan juga faktor genetik, seperti:
1. proses mutasi
2. seleksi dan adaptasi
3. Random genetic drift
4. Gene flow
Sejarah perkembangan manusia
Karena evolusi yang terus menerus para ahli
mencoba membuat pembedaan karakteristik
makhluk hidup dan berbagai istilah, antara lain:
 Pithecanthropus erectus
 Meganthropus
 Homo sapiens
Indonesia banyak memberi sumbangan
pemikiran dalam mencari sejarah
perkembangan manusia karena banyak
ditemukan fosil manusia purba di berbagai
lokasi, antara lain: di Bengawan Solo, Tulung
Agung, Mojokerto, Kalimantan dll.
Klasifikasi Aneka Warna Manusia
Metode untuk klasifikasi warna manusia:
1. Dengan klasifikasi ciri fisik/morfologi pada tubuh
manusia di dunia
a. kualitatif
b. kuantitatif
2. Klasifikasi filogenetik, menggambarkan perbedaan dan
persamaan ras berdasarkan ciri-ciri genotipe yang tidak
mudah berubah.
 Klasifikasi aneka warna manusia masih berdasarkan
pada morfologi, sedangkan faktor genetik manusia
masih dalam tahap pembelajaran dan pengembangan
lebih lanjut
Rasisme
 Satu pemahaman yang salah tentang
anekawarna manusia, adanya anggapan
bahwa manusia kulit berwarna (kecuali
kulit putih/orang Eropa) merupakan
manusia yang tidak berkualitas, kalah
unggul dibandingkan dengan orang kulit
putih
 Dampak dari rasisme: perbudakan,
penjajahan(kolonialisme) dll
Penggolongan ras terpenting di dunia
(A.L. Kroeber)
1. Australoid
2. Mongoloid
3. Kaukasoid
4. Negroid
Dan beberapa ras lain yang tidak bisa digolongkan
ke dalam 4 ras besar (ras khusus), yaitu:
a. Bushmen
b. Veddoid
c. Polinesian
d. Ainu.
Pembagian Ras di Indonesia
(T. Yacob)

 Australomelanesoid, dengan ciri-ciri rambut


berombak sampai keriting, warna kulit sawo
matang, tinggi badan sedang, muka lebarnya
sedang, dan sedikit prognat, terdapat banyak
varian lokal. Penyebaran dari Sumbawa Timur
sampai Maluku selatan.
 Malayu Mongoloid, rambut lurus sampai
berombak, warna kulit sawo muda sampai
matang, lebih pendek dari Austromelanesoid,
muka lebar dan datar, hidung sedang sampai
lebar, penyebaran: Indonesia Barat, Malaka,
Kalimantan, Sulawesi.

Anda mungkin juga menyukai