Anda di halaman 1dari 4

Modul 414

Skenario Diskusi 1A

Seorang laki-laki, usia 47 tahun, datang ke klinik gigi dengan keluhan gusi pada gigi
belakang bawah kiri sakit sejak tiga hari yang lalu serta mulut terasa panas. Pada
pemeriksaan klinis terlihat gigi 36 menggunakan mahkota porselen goyang derajat 2, sakit
pada saat palpasi, kontak prematur dengan antagonis, gingiva udematus, mengkilap dan
mudah berdarah. Geligi anterior rahang bawah goyang derajat 2, dan kalkulus pada lingual
anterior rahang bawah, karies pada gigi 16,17,18,46,47. Pasien tiga bulan yang lalu pernah
berobat di Puskesmas karena kadar gulanya tinggi dan tidak pernah kontrol lagi. Pada
pemeriksaan radiografis terlihat kerusakan tulang horizontal hingga 1/3 tengah akar gigi pada
regio anterior rahang bawah. PBI: 2,5 ; HYG: 11%

Hal-hal yang perlu didiskusikan :


1. Etiologi

2. Manifestasi oral dan gambaran klinis pada pasien Diabetes Melitus

a . manifestasi oral:

1. Xerostomia (Mulut Kering)


Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan aliran saliva, sehingga
mulut terasa kering. Saliva memiliki efek self-cleansing, di mana alirannya dapat berfungsi
sebagai pembilas sisa-sisa makanan dan kotoran dari dalam mulut. Jadi bila aliran saliva
menurun maka akan menyebabkan timbulnya rasa tak nyaman, lebih rentan untuk terjadinya
ulserasi (luka), lubang gigi, dan bisa menjadi ladang subur bagi bakteri untuk tumbuh dan
berkembang. Berdasarkan literatur yang saya dapatkan bahwa pada penderita diabetes
salah satu tandanya adalah Poliuria,dimana penderita banyak buang air kecil sehingga
cairan di dalam tubuh berkurang, yang juga dapat mengakibatkan jumlah saliva berkurang
dan mulut terasa kering.

2. Gingivitis dan Periodontitis


Periodontitis ialah radang pada jaringan pendukung gigi (gusi dan tulang). Selain merusak sel
darah putih, komplikasi lain dari diabetes adalah menebalnya pembuluh darah sehingga
memperlambat aliran nutrisi dan produk sisa dari tubuh. Lambatnya aliran darah ini
menurunkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi, Sedangkan periodontitis adalah
penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Dan hal ini menjadi lebih berat
dikarenakan infeksi bakteri pada penderita Diabetes lebih berat. Ada banyak faktor yang
menjadi pencetus atau yang memperberat periodontitis, diantaranya akumulasi plak, kalkulus
(karang gigi), dan faktor sistemik atau kondisi tubuh secara umum.
Dari seluruh komplikasi Diabetes Melitus, Periodontitis merupakan komplikasi
nomor 6 terbesar di antara berbagai macam penyakit dan hampir sekitar 80% pasien DM
gusinya bermasalah.

3. Stomatitis Apthosa (Sariawan)


Meski sariawan biasa dialami oleh banyak orang, namun penyakit ini bisa
menyebabkan komplikasi parah jika dialami oleh penderita diabetes. Penderita
Diabetes sangat rentan terkena infeksi jamur dalam mulut dan lidah yang kemudian
menimbulkan penyakit sejenis sariawan. Sariawan ini disebabkan oleh jamur yang
berkembang seiring naiknya tingkat gula dalam darah dan air liur penderita diabetes

4. Oral thrush
Penderita diabetes yang sering mengkonsumsi antibiotik untuk memerangi infeksi
sangat rentan mengalami infeksi jamur pada mulut dan lidah. Apalagi penderita
diabetes yang merokok,risiko terjadinya infeksi jamur jauh lebih besar.Oral
thrush atau oral candida adalah infeksi di dalam mulut yang disebabkan oleh jamur,
sejumlah kecil jamur candida ada di dalam mulut. Pada penderita Diabetes Melites
kronis dimana tubuh rentan terhadap infeksi sehingga sering menggunakan antibiotik
dapat mengganggu keseimbangan kuman di dalam mulut yang mengakibatkan jamur
candida berkembang tidak terkontrol sehingga menyebabkant thrush. Dari hasil
pengamatan saya selama berpraktik sebagai dokter gigi yang ditandai dengan
adanya lapisan putih kekuningan pada lidah, tonsil maupun kerongkongan.

5. Dental Caries (Karies Gigi)


Diabetes Mellitus bisa merupakan faktor predisposisi bagi kenaikan terjadinya dan
jumlah dari karies. Keadaan tersebut diperkirakan karena pada diabetes aliran cairan
darah mengandung banyak glukosa yang berperan sebagai substrat
kariogenik.Karies gigi dapat terjadi karena interaksi dari 4 faktor yaitu gigi, substrat ,
kuman dan waktu. Pada penderita Diabetes Melitus telah diketahui bahwa jumlah air
liur berkurang sehingga makanan melekat pada permukaan gigi, dan bila yang
melekat adalah makanan dari golongan karbohidrat bercampur dengan kuman yang
ada pada permukaan gigi dan tidak langsung dibersihkan dapat mengakibatkan
keasaman didalam mulut menurun, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya lubang
atau caries gigi.

Gambaran Klinis Diabetes Melitus


Menurut Corwin (1996 : 546 – 547), terdapat 5 buah gambaran klinis dari DM, yaitu :
a. Polifagia (peningkatan rasa lapar) akibat keadaan pascaabsorptif yang kronik,katabolik
protein dan lemak, dan kelaparan relatif sel-sel. Sering terjadi penurunanberat badan.
b. Polidipsia (peningkatan rasa haus) akibat volume urin yang sangat besar dankeluarnya air
yang menyebabkan dehidrasi ekstrasel. Dehidrasi intrasel mengikutidehidrasi ekstrasel.
Dehidrasi intrasel merangsang pengeluaran ADH danmenimbulkan rasa haus.
c. Poliuria (peningkatan pengeluaran urin), pada orang nondiabetes, semua glukosayang
difiltrasi ke dalam urin akan diserap secara aktif kembali ke dalam darah.Pengangkut-
pengangkut glukosa di ginjal yang membawa glukosa keluar urin untuk masuk kembali ke
darah akan mengalami kejenuhan dan tidak dapat mengangkutglukosa lebih banyak. Karena
glukosa di dalam urin memiliki aktivitas osmotik, makaair akan tertahan di dalam filtrat dan
diekskresikan bersama glukosa dalam urinsehingga terjadi poliuria.
d. Rasa lelah dan kelemahan otot akibat katabolisme protein di dalam otot
danketidakmampuan sebagian besar sel untuk menggunakan glukosa sebagai energi.
e. Peningkatan angka infeksi akibat peningkatan konsentrasi glukosa di sekresimukus,
gangguan fungsi imun, dan penurunan aliran darah pada penderita diabeteskronik.

3. Diagnosis

4. Klasifikasi
Klasifikasi Penyakit Periodontal menurut AAP 1999 (Old)
PENYAKIT GINGIVA
1. Penyakit gingiva yang diinduksi plak
• Gingivitis yang berhubungan hanya dengan dental plak
• Penyakit gingiva yang dimodifikasi oleh keadaan sistemik
• Penyakit gingiva yang dimodifikasi oleh medikasi
• Penyakit gingiva yang dimodifikasi oleh malnutrisi
2. Penyakit gingiva yang diinduksi non-plak
• Penyakit gingiva disebabkan oleh spesifik bakteri
• Penyakit gingiva disebabkan oleh virus
• Penyakit gingiva disebabkan oleh jamur
• Manifestasi pada gingiva oleh keadaan sistemik
• Traumatik lesi
• Reaksi tubuh terhadap benda asing
• Selain itu tidak terspesifikasi (idiopatik)
PENYAKIT PERIODONTAL
1. Periodontisis kronis
• Localized
• Generalized
2. Periodontitis Agresif
• Localized
• Generalized
3. Periodontitis sebagai manifestasi penyakit sistemik
4. Necrotizing periodontal
• Necrotizing ulserative gingivitis (NUG)
• Necrotizing ulserative periodontitis (NUP)
5. Abses periodonsium
• Abses gingiva
• Abses periodontal
• Abses perikoronal
6. Periodontitis yang berasosiasi dengan lesi endodontic
• Lesi endodontic-periodontik
• Lesi Periodontik endodontic
• Lesi kombinasi
7. Deformitas dapatan atau deformitas perkembangan
• Kondisi lokal gigi yang berhubungan dengan factor predisposisi penyakit gingiva
atau periodontal yang diinduksi plak.
• Deformitas mukogingiva dan kondisi sekitar gigi
• Deformitas mukogingiva dan kondisi dari linggir edentulous
• Trauma oklusal

Berdasarkan skenario diatas pasien mengalami periodontitis kronis lokal karena


Kronis : pasien sudah berumur 47 tahun (tua) dan kalkulus banyak yang berlangsung lama
Lokal : terdapat <30% gigi yang terlibat.

5. Hubungan PBI dan HYG

Anda mungkin juga menyukai