Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS

KOMPLIKASI RETINOPATI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Askep III DM

Disusun oleh :

Eko Apriyanto

PO.62.20.1.16.134

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

REGULER III

2019
LOGBOOK 8.7

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS KOMPLIKASI


RETINOPATI

Tujuan :
Pertemuan hari I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
retinopati secara mandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes dengan komplikasi
retinopati secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi retinopati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepahaman kelompok
4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi retinopati
5. Mampu mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe dengan
komplikasi retinopati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepakatan kelompok
6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe dengan
komplikasi retinopati secara mandiri

Kasus 1

Tn. Jano, 45 tahun seorang tukang servis elektronik dirawat di ruang penyakit dalam RS
“Sehat Sejahtera” sejak 1 hari yang lalu akibat kadar gula darah yang tinggi (560
mg/dl). Klien mengeluh mata kanan dan kiri kabur sehingga klien mengalami kesulitan
melihat. Penurunan penglihatan dirasakan sejak tiga bulan yang lalu. Saat dilakukan
pemeriksaan fisik didapatkan data ketajamam penglihatan VOD : 1/60 dan VOS :
1/300. Pada pengukuran tekanan bola mata dengan tonometer didapatkan hasil : 12
mmHg pada mata kanan dan 15 mmHg pada mata kiri. Pada pemeriksaan funduskopi
didapatkan data adanya mikroaneurisme pada pembuluh darah retina. Klien mengalami
DM sejak 10 tahun yang lalu. Klien juga mempunyai riwayat hipertensi sejak 5 tahun
yang lalu dan hiperglikemia. Klien merasa sedih dengan kondisi matanya sekarang.
Klien tidak bisa bekerja lagi sebagai tukang servis. Menurut istrinya, klien tidak pernah
kontrol dan minum obat secara teratur, hanya berobat bila badan terasa lemas.

Aktifitas 1
Review modul patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi retinopati

Aktifitas 2
Identifikasi kata kunci dan data tambahan yang diperlukan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi retinopati secara mandiri
Kata kunci :

- Kadar gula darah tinggi 560 mg/dl


- Mata kanan dan kiri kabur
- Data ketajaman pengelihatan VOD 1/60 dan VOS 1/300
- Tekanan bola mata 12 mmHg pada mata kanan dan 15 mmHg pada mata kiri
- Terdapat mikroaneurisme pada pembuluh darah retina
- Riwayat menderita DM sepuluh tahun
- Riwayat menderita hipertensi lima tahun
- Klien tidak pernah kontrol rutin dan minum obat teratur

Data tambahan:

- Tekanan darah
- Riwayat terapi
- Dukungan keluarga
- Pola aktivitas
- Riwayat nutrisi/pola makan
- Riwayat DM pada keluarga
- Kebiasaan mengonsumsi alkohol atau makanan minuman lain
- Kebiasaan merokok
- Pola istirahat
- Faktor pencetus stress
- TB dan BB
- Tingkat pemahaman klien mengenai penyakitnya dan cara penanganannya

Aktifitas 3
Diskusikan kata kunci dan data tambahan untuk rumusan masalah bersama kelompok

Kata kunci :

- Kadar gula darah tinggi 560 mg/dl


- Mata kanan dan kiri kabur
- Data ketajaman pengelihatan VOD 1/60 dan VOS 1/300
- Tekanan bola mata 12 mmHg pada mata kanan dan 15 mmHg pada mata kiri
- Terdapat mikroaneurisme pada pembuluh darah retina
- Riwayat menderita DM sepuluh tahun
- Riwayat menderita hipertensi lima tahun
- Klien tidak pernah kontrol rutin dan minum obat teratur

Data tambahan:

- Tekanan darah
- Riwayat terapi
- Dukungan keluarga
- Pola aktivitas
- Riwayat nutrisi/pola makan
- Riwayat DM pada keluarga
- Kebiasaan mengonsumsi alkohol atau makanan minuman lain
- Kebiasaan merokok
- Pola istirahat
- Faktor pencetus stress
- TB dan BB
- Tingkat pemahaman klien mengenai penyakitnya dan cara penanganannya
Aktiftas 4
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati secara
mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
1. Diagnosa: Ketidakstabilan kadar gula darah
DS:
- Klien mengeluh pengelihatannya kabur
- Klien merasa lemas
DO:
- Kadar gula darah klien 560 mg/dl

2. Dx : Gangguan persepsi sensori


DS :

Klien mengeluh mata kanan dan kiri kabur sehingga klien mengalami kesulitan melihat.

Klien mengatakan penurunan penglihatan dirasakan sejak tiga bulan yang lalu.

DO :

VOD : 1/60 dan VOS : 1/300.

Tekanan bola mata kanan : 12 mmHg dan pada mata kiri 15 mmHg

Pemeriksaan funduskopi : adanya mikroaneurisme pada pembuluh darah retina

3. Diagnosa: Risiko cidera


DS: -
DO:
- Penglihatan klien berkurang
- Data ketajaman pengelihatan VOD 1/60 dan VOS 1/300
- Tekanan bola mata 12 mmHg pada mata kanan dan 15 mmHg pada mata kiri
- Terdapat mikroaneurisme pada pembuluh darah retina

4. Diagnosa: Manajemen kesehatan tidak efektif


DS:
- Klien merasa sedih
- Klien tidak bisa bekerja lagi sekarang
DO:
- Klien tidak pernah kontrol dan minum obat secara teratur, hanya berobat bila badan
terasa lemas.
Aktifitas 5
Diskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati yang
sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
1. Diagnosa: Ketidakstabilan kadar gula darah
DS:
- Klien mengeluh pengelihatannya kabur
- Klien merasa lemas
DO:
- Kadar gula darah klien 560 mg/dl

2. Dx : Gangguan persepsi sensori


DS :

Klien mengeluh mata kanan dan kiri kabur sehingga klien mengalami kesulitan melihat.

Klien mengatakan penurunan penglihatan dirasakan sejak tiga bulan yang lalu.

DO :

VOD : 1/60 dan VOS : 1/300.

Tekanan bola mata kanan : 12 mmHg dan pada mata kiri 15 mmHg

Pemeriksaan funduskopi : adanya mikroaneurisme pada pembuluh darah retina

3. Diagnosa: Risiko cidera


DS: -
DO:
- Penglihatan klien berkurang
- Data ketajaman pengelihatan VOD 1/60 dan VOS 1/300
- Tekanan bola mata 12 mmHg pada mata kanan dan 15 mmHg pada mata kiri
- Terdapat mikroaneurisme pada pembuluh darah retina

4. Diagnosa: Manajemen kesehatan tidak efektif


DS:
- Klien merasa sedih
- Klien tidak bisa bekerja lagi sekarang
DO:
- Klien tidak pernah kontrol dan minum obat secara teratur, hanya berobat bila badan
terasa lemas.

Aktifitas 4
identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan retinopati
- Kadar kolesterol tinggi
- Tekanan darah tinggi
- Ketidakstabilan kadar gula darah
- Sedang hamil
- Merokok
Aktifitas 5
Identifikasi faktor penyebab masalah dan faktor resiko pada diabetes melitus dengan komplikasi
retinopati secara mandiri dengan menggunakan pohon masalah
- Kadar kolesterol tinggi
- Tekanan darah tinggi
- Ketidakstabilan kadar gula darah
- Sedang hamil
- Merokok

Aktifitas 6
Diskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati yang
sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok dengan
menggunakan pohon masalah
Aktifitas 7
Identifikasi hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
secara mandiri
- Pemeriksaan secara rutin dan terapi obat-obatan
- Penanganan neuropati
- Pencegahan neuropati
- Tanda dan gejala neuropati

Pertemuan hari II
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
retinopati secara mandiri
2. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan retinopati
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman kelompok
3. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati
secara mandiri

Aktifitas 1
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati secara
mandiri
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d gangguan toleransi glukosa darah d.d glukosa
darah klien 560 mg/ dl
2. Gangguan presepsi sensori b.d gangguan penglihatan d.d Klien mengeluh mata kanan dan
kiri kabur sehingga klien mengalami kesulitan melihat
3. Risiko cedera dibuktikan dengan perubahan sensasi
4. Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan kompleksitas program
perawatan/pengobatan

Aktifitas 2
Diskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati yang
sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
1. Risiko cedera dibuktikan dengan perubahan sensasi
2. Gangguan presepsi sensori b.d gangguan penglihatan d.d Klien mengeluh mata kanan dan
kiri kabur sehingga klien mengalami kesulitan melihat
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh (proses penyakit)
4. Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan kompleksitas program
perawatan/pengobatan

Aktifitas 3
Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati secara mandiri
- Pemeriksaan secara rutin dan terapi obat-obatan
- Penanganan neuropati
- Pencegahan neuropati
- Tanda dan gejala neuropati
Pertemuan hari III

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :


1. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
retinopati secara mandiri, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis yang telah
dimunculkan.
b. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga terhadap
masalah tersebut
d. Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
2. Mampu berdiskusi kelompok tentang rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi retinopati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
3. Mampu mendemonstrasikan tindakan pengukuran gula darah (rujuk modul nomor...)
4. Mampu mendemonstrasikan penyuntikan insulin
5. Mampu menyusun catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
retinopati secara mandiri
6. Mampu mendiskusikan tentang catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi retinopati yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepahaman kelompok
7. Mampu membuat dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan retinopati
secara mandiri

Aktifitas 1
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati secara
mandiri
1. Dx : Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan hiperglikemia
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapakan ketidakstabilan kadar
glukosa darah dapat teratasi

KH :
a. Glukosa darah dalam rentang normal
b. Glukosa urin dalam batas normal
c. Urin keton

Intervensi :
a. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
b. Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
c. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
d. Ajarkan pengelolaan diabetes
e. Kolaborasi pemberian insulin

2. Dx : Risiko cedera dibuktikan dengan perubahan sensasi


Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapakan risiko cedera dapat
terkontrol
KH :
a. Klien terbebas dari cedera
b. Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk mencegah injuri/cedera
c. Klien mampu menjelaskan faktor risiko dari lingkungan/perilaku personal
d. Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah injuri

Intervensi :
a. Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera
b. Sediakan pencahayaan yang memadai
c. Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahaya dan risiko
d. Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik yang diperlukan
e. Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai
f. Sediakan alat bantu keamanan lingkungan

3. Gangguan persepsi sensori b.d gangguan pengelihatan d.d klien mengeluh mata kanan dan kiri
kabur sehingga klien mengalami kesulitan melihat, VOD : 1/60 dan VOS : 1/300, tekanan bola
mata kanan : 12 mmHg dan pada mata kiri 15 mmHg dan Pemeriksaan funduskopi : adanya
mikroaneurisme pada pembuluh darah retina.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan masalah
gangguan persepso sensori dapat teratasi dengan baik dengan kriteria hasil:

a. Klien dan keluarga dapat mengungkapkan perasaan tentang kondisi yang sedang dialami
b. Klien dan keluarga mampu memanfaatkan sumber daya yang ada dalam pemenuhan
kebutuhan klien
Intervensi :

Observasi

- Identifikasi risiko keselamatan diri sendiri atau orang lain


- Identifikasi farkor resiko derilium (mis.usia >75 tahun, disfungsi kognitif, gangguan
penglihatan/pendengaran, stres)
- Diskusikan aatingkat toleransi terhadap beban sensori (mis. Bising, terlalu terang)
- Identifikasi sumber daya untuk aktifitas yang diinginkan
Terapeutik

- Berikan pencahayaan yang baik


- Sediakan informasi tentang apa yang terjadi dan apa yang dapat terjadi selanjutnya
- Fasilitasi fokus kemampuan, bukan defisit yang dialami
- Libatkan keluarga dalam aktivitas
Edukasi

- Anjurkan penggunaan alat bantu sensorik (mis.kacamata)


- Ajarakan teknik menurunkan stres
- Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas

4. Dx : Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan kompleksitas program


perawatan/pengobatan
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapakan manajemen kesehatan
tidak efektif dapat teratasi

KH :
a. Menunjukkan perilaku kepatuhan
b. Melakukan program pengobatan yang diprogramkan
c. Meningkatnya kesadaran dan motivasi untuk berperilaku hidup sehat
Intervensi :
a. Identifikasi persepsi mengenai masalah dan informasi yang memicu konflik
b. Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang membantu membuat pilihan
c. Diskusikan melihat situasi secara realistik
d. Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan yang diharapkan
e. Fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif
f. Fasilitasi hubungan antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya
g. Informasikan alternatif solusi secara jelas
h. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam menfasilitasi pengambilan
keputusan
Aktifitas 2
Diskusikan rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati yang
sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
1. Dx : Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan hiperglikemia
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapakan ketidakstabilan kadar
glukosa darah dapat teratasi

KH :
a. Glukosa darah dalam rentang normal
b. Glukosa urin dalam batas normal
c. Urin keton

Intervensi :
a. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
b. Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
c. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
d. Ajarkan pengelolaan diabetes
e. Kolaborasi pemberian insulin

2. Dx : Risiko cedera dibuktikan dengan perubahan sensasi


Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapakan risiko cedera dapat
terkontrol
KH :
a. Klien terbebas dari cedera
b. Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk mencegah injuri/cedera
c. Klien mampu menjelaskan faktor risiko dari lingkungan/perilaku personal
d. Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah injuri

Intervensi :
a. Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera
b. Sediakan pencahayaan yang memadai
c. Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahaya dan risiko
d. Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik yang diperlukan
e. Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai
f. Sediakan alat bantu keamanan lingkungan

3. Gangguan persepsi sensori b.d gangguan pengelihatan d.d klien mengeluh mata kanan dan kiri
kabur sehingga klien mengalami kesulitan melihat, VOD : 1/60 dan VOS : 1/300, tekanan bola
mata kanan : 12 mmHg dan pada mata kiri 15 mmHg dan Pemeriksaan funduskopi : adanya
mikroaneurisme pada pembuluh darah retina.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan masalah
gangguan persepso sensori dapat teratasi dengan baik dengan kriteria hasil:

a. Klien dan keluarga dapat mengungkapkan perasaan tentang kondisi yang sedang dialami
b. Klien dan keluarga mampu memanfaatkan sumber daya yang ada dalam pemenuhan kebutuhan
klien
Intervensi :

Observasi

- Identifikasi risiko keselamatan diri sendiri atau orang lain


- Identifikasi farkor resiko derilium (mis.usia >75 tahun, disfungsi kognitif, gangguan
penglihatan/pendengaran, stres)
- Diskusikan aatingkat toleransi terhadap beban sensori (mis. Bising, terlalu terang)
- Identifikasi sumber daya untuk aktifitas yang diinginkan
Terapeutik

- Berikan pencahayaan yang baik


- Sediakan informasi tentang apa yang terjadi dan apa yang dapat terjadi selanjutnya
- Fasilitasi fokus kemampuan, bukan defisit yang dialami
- Libatkan keluarga dalam aktivitas
Edukasi

- Anjurkan penggunaan alat bantu sensorik (mis.kacamata)


- Ajarakan teknik menurunkan stres
- Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas

4. Dx : Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan kompleksitas program


perawatan/pengobatan
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapakan manajemen kesehatan
tidak efektif dapat teratasi

KH :
a. Menunjukkan perilaku kepatuhan
b. Melakukan program pengobatan yang diprogramkan
c. Meningkatnya kesadaran dan motivasi untuk berperilaku hidup sehat

Intervensi :
a. Identifikasi persepsi mengenai masalah dan informasi yang memicu konflik
b. Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang membantu membuat pilihan
c. Diskusikan melihat situasi secara realistik
d. Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan yang diharapkan
e. Fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif
f. Fasilitasi hubungan antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya
g. Informasikan alternatif solusi secara jelas
h. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam menfasilitasi pengambilan
keputusan
Aktifitas 3
Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati secara
mandiri
1. Dx : Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan hiperglikemia
Evaluasi
S:
- Mengungkapkan mematuhi terapi pengobatan/perawatan
- Mengatakan tidak merasa lemas
O:
- Glukosa darah dalam rentang normal
- Glukosa urin dalam batas normal
- Urin keton
A : Masalah ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi
P : Intervensi dihentikan

2. Dx : Risiko cedera dibuktikan dengan perubahan sensasi


Evaluasi
S:-
O:
- Klien terbebas dari cedera
- Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk mencegah injuri/cedera
- Klien mampu menjelaskan faktor risiko dari lingkungan/perilaku personal
A : Masalah risiko cedera teratasi
P : Intervensi dihentikan

3. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan penglihatan


Evaluasi
S:
- Klien mengatakan tidak mengeluh mata kanan dan kiri kabur.
- Klien mengatakan penurunan penglihatan dirasakan sejak tiga bulan yang lalu.
O:
- VOD : 1/60 dan VOS : 1/300.
- Tekanan bola mata kanan : 12 mmHg dan pada mata kiri 15 mmHg
- Pemeriksaan funduskopi : adanya mikroaneurisme pada pembuluh darah retina.
A : Masalah gangguan persepsi sensori teratasi
P : Intervensi dihentikan

4. Dx : Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan kompleksitas program


perawatan/pengobatan
Evaluasi
S:
- Mengungkapkan menjalani program perawatan/pengobatan
- Mengungkapkan berperilaku pola hidup sehat
O:
- Menunjukkan perilaku kepatuhan
- Melakukan program pengobatan yang diprogramkan
A : Masalah manajemen kesehatan tidak efektif teratasi
P : Intervensi dihentikan

Aktifitas 4
Diskusikan catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati yang
sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
1. Dx : Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan hiperglikemia
Evaluasi
S:
- Mengungkapkan mematuhi terapi pengobatan/perawatan
- Mengatakan tidak merasa lemas
O:
- Glukosa darah dalam rentang normal
- Glukosa urin dalam batas normal
- Urin keton
A : Masalah ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi
P : Intervensi dihentikan

2. Dx : Risiko cedera dibuktikan dengan perubahan sensasi


Evaluasi
S:-
O:
- Klien terbebas dari cedera
- Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk mencegah injuri/cedera
- Klien mampu menjelaskan faktor risiko dari lingkungan/perilaku personal
A : Masalah risiko cedera teratasi
P : Intervensi dihentikan

3. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan penglihatan


Evaluasi
S:
- Klien mengatakan tidak mengeluh mata kanan dan kiri kabur.
- Klien mengatakan penurunan penglihatan dirasakan sejak tiga bulan yang lalu.
O:
- VOD : 1/60 dan VOS : 1/300.
- Tekanan bola mata kanan : 12 mmHg dan pada mata kiri 15 mmHg
- Pemeriksaan funduskopi : adanya mikroaneurisme pada pembuluh darah retina.
A : Masalah gangguan persepsi sensori teratasi
P : Intervensi dihentikan

4. Dx : Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan kompleksitas program


perawatan/pengobatan
Evaluasi
S:
- Mengungkapkan menjalani program perawatan/pengobatan
- Mengungkapkan berperilaku pola hidup sehat
O:
- Menunjukkan perilaku kepatuhan
- Melakukan program pengobatan yang diprogramkan
A : Masalah manajemen kesehatan tidak efektif teratasi
P : Intervensi dihentikan

Aktifitas 5
Buatlah dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi retinopati secara
mandiri
1. Dx : Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan hiperglikemia
Evaluasi
S:
- Mengungkapkan mematuhi terapi pengobatan/perawatan
- Mengatakan tidak merasa lemas
O:
- Glukosa darah dalam rentang normal
- Glukosa urin dalam batas normal
- Urin keton
A : Masalah ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi
P : Intervensi dihentikan

2. Dx : Risiko cedera dibuktikan dengan perubahan sensasi


Evaluasi
S:-
O:
- Klien terbebas dari cedera
- Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk mencegah injuri/cedera
- Klien mampu menjelaskan faktor risiko dari lingkungan/perilaku personal
A : Masalah risiko cedera teratasi
P : Intervensi dihentikan

3. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan penglihatan


Evaluasi
S:
- Klien mengatakan tidak mengeluh mata kanan dan kiri kabur.
- Klien mengatakan penurunan penglihatan dirasakan sejak tiga bulan yang lalu.
O:
- VOD : 1/60 dan VOS : 1/300.
- Tekanan bola mata kanan : 12 mmHg dan pada mata kiri 15 mmHg
- Pemeriksaan funduskopi : adanya mikroaneurisme pada pembuluh darah retina.
A : Masalah gangguan persepsi sensori teratasi
P : Intervensi dihentikan

4. Dx : Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan kompleksitas program


perawatan/pengobatan
Evaluasi
S:
- Mengungkapkan menjalani program perawatan/pengobatan
- Mengungkapkan berperilaku pola hidup sehat
O:
- Menunjukkan perilaku kepatuhan
- Melakukan program pengobatan yang diprogramkan
A : Masalah manajemen kesehatan tidak efektif teratasi
P : Intervensi dihentikan
Aktifitas 6
Buatlah resume jurnal reading minimal dari 1 buah artikel terkait kasus diabetes melitus dengan
komplikasi retinopati dan rencana pendidikan kesehatan lengkap dengan medianya.

Anda mungkin juga menyukai