Anda di halaman 1dari 1

Pengaturan Keseimbaangan Asam-Basa Oleh Ginjal

Ginjal mengatur keseimbangan Asam-Basa dengan mengeksresikan urine yang asam atau basa.
Pengeluaran urine asam akan mengurangi jumlah asan dalam cairan ekstraselular, sedangkan
pengeluaran urine basa berarti menghilangkan basa dari cairan ekstraselular.

Keseluruhan mekanisme ekskresiurine asam atau basa oleh ginjal adalah sebagai berikut. Sejumlah
besar HCO3- difiltrasi secara terus menerus kedalam tubulus, dan bila HCO3- ini dieksresikan
kedalam urine, keadaan ini menghilangkan basa dan darah. Sejumlah besar H- juga dieksresikan
kedalam lumen tubulus oleh sel epitel tubulus, sehingga menghilangkan asam dan darah. Bila lebih
banyak H+ yang dieksresikan pada HCO3- yang difiltrasi, akan terjadi kehilangan neto asam dan
cairan ekstraselular. Sebaliknya, bila lebih banyak HCO3- yang difiltrasi pada H+ yang dieksresikan,
akan terjadi kehilangan basa.

Seperti telah dibahas sebelumnya, setiaphari tubuh menghasilkan sekitar 80 mEq asam non-volatil
(tak menguap), terutama dari metabolisme protein. Asam-asam ini disebut non-volatil karena asam
tersebut bukan H4CO8 dan, oleh karena itu, tidak dapat dieksresikan oleh paru. Mekanisme primer
untuk mengeluarkan asam ini dan tubuh adalah melalui eksresi ginjal.Ginjal juga harus mencegah
kehilangan bikarbonat dalam urine, suatu fungsi kuantitatif lebih oenting daripada eksresi asam non-
volatil. Setiap hari ginjal memfiltrasi sekitar 4.320 mEq bikarbonat (180 L/hari × 24 mEq/L ), dan
dalam kondisi normal, hampir semua direabsorpsi dari Tubulus, sehingga mempertahankan sistem
dapar utama cairan ekstraselular.

Seperti yang akan dibahas kemudian, reabsorpsi bikarbonat dan eksresi H+, dicapai melalui proses
sekresi H+ oleh tubulus. Oleh karena HCO3- harus bereaksi dengan satu H+ yang disekresikan unruk
membentuk H2C03 sebelun dapat direabsorpsi, 4.320 mEq H+ harus disekresikan setiap hari hanya
untuk mereabsorpsi bikarbonat yang difiltrasi. Kemudian ada tambahan 80 mEq H+ harus
diasekresikan untuk menghilangkan asam non-volatil yang direproduksi oleh tubuh setiap hari,
sehingga total 4.400 mEq H+ disekresikan kedalam cairan tubulus setiap harinya.

Bila terdapat pengurangan konsentrasi H+ cairan ekstraselular (alkalosis), ginjal gagal mereabsorpsi
semua HCO3- yang difiltrasi, sehingga meningkatkan eksresi HCO3-. Oleh karena HCO3- normalnya
mendapat H+ dalam cairan ekstraselular, kehilangan HCO3- ini sama dengan penambahan satu H+
kedalam cairan ekstraselular. Oleh karena itu pada alkalosis, pengeluaran HCO3- akan meningkatkan
konsentrasi H+ cairan ekstraselular kembali menuju normal.

Pada asidosis ginjal tidak mengeksresikan HCO3- kedalam urine tetapi mereabsorpsi semua HCO3-
yang difiltrasi dan menghasilkan HCO3-baru yang ditambahkan kembali ke cairan ekstraselular
kembali menuju normal.

Jadi ginjal mengatur konsentrasi H+ cairan ekatraselular melalui 3 mekanisme dasar; (1) sekresi H+
(2) reabsorpsi HCO3- yang difiltrasi dan (3) produksi HCO3- baru. Semua proses ini dicapai melalui
mekanisme dasar yang sama.

Anda mungkin juga menyukai