Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN KELUARGA

“Peran Perawat Keluarga Dan Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga”

OLEH
NI MADE AYU FERA ANDINI
(17.321.2745)
A11-B

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peran Perawat Dalam Keluarga
Peran perawat keluarga adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pendidik
Perawat bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga ,
terutama untuk memandirikan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
memiliki masalah kesehatan .
2. Sebagai koordinator pelaksana pelayanan keperawatan
Perawat bertanggung jawab memberikan pelayanan keperawatan yang
komprehensif. Pelayanan keperawatan yang berkesinambungan diberikan untuk
menghindari kesenjangan antara keluarga dan unit pelayanan kesehatan(Pukesmas dan
Rumah Sakit)
3. Sebagai pelaksana pelayanan perawatan
Pelayanan keperawatan dapat diberikan kepada keluarga melalui kontrak pertama
dengan anggota keluarga yang sakit yang memiliki masalah kesehatan .
4. Sebagai supervisor pelayanan keperawatan
Perawat mealkukan supervisi ataupun pembinaan terhadap keluarga melalui
kunjungan rumahsecara teratur, baik terhadap keluarga beresiko tinggi maupun yang
tidak .
5. Sebagai pembela (advokat )
Perawat berperan sebagai advokat keluarga untuk melindungi hak-hak keluarga
sebagai klien.
6. Sebagai fasilitator
Perawat dapat menjadi tempat bertanya individu, keluarga dan masyarakat untuk
memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi.
7. Sebagai peneliti
Perawat keluarga melatih keluarga untuk dapat memahami masalah-masalah
kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga (Sudiharto, 2007) .

1
Menurut Harmoko (2012) , kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
kesehatan akan mempengaruhi tingkat kesehatan keluarga dan individu. Tingkat
pengetahuan keluarga terkait konsep sehat sakit akan mempengaruhi perilaku keluarga.
Misalnya sering ditemukan keluarga yang menganggap diare sebagai tanda perkembangan,
imunisasi penyakit (anak jadi demam), mengkonsumsi ikan menyebabkan cacingan .
Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan.
Karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti. Orang tua perlu
mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami oleh anggota
keluarganya. Perubahan sekecil apa pun yang dialami anggota keluarga, secara
tidak langsung akan menjadi perhatian keluarga atau orang tua. Apabila menyadari
adanya perubahan, keluarga perlu mencatat kapan terjadinya, perubahan apa yang
terjadi, dan seberapa besar perubahanya.
2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Tugas ini merupakan upaya utama keluarga untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan di antara
anggota keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan sebuah tindakan.
Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah
kesehatan yang sedang terjadi dapat dikurangi atau teratasi. Jika keluarga
mempunyai keterbatasan dalam mengambil keputusan, maka keluarga dapat
meminta bantuan kepada orang lain di lingkungan tempat tinggalnya.
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Sering kali keluarga mengambil tindakan yang tepat, tetapi jika keluarga
masih merasa mengalami keterbatasan, maka anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar
masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi
pelayanan kesehatan atau di rumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan
melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.

2
4. Mempertahankan suasana rumah yang sehat
Rumah merupakan tempat berteduh, berlindung, dan bersosialisasi bagi
anggota keluarga. Sehingga anggota keluarga akan memiliki waktu yang lebih
banyak berhubungan dengan lingkungan tempat tinggal. Oleh karena itu, kondisi
rumah harus dapat menunjang derajat kesehatan bagi anggota keluarga.
5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
Apabila mengalami gangguan atau masalah yang berkaitan dengan
kesehatan keluarga atau anggota keluarga harus dapat memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada disekitarnya. Keluarga dapat berkonsultasi atau meminta
bantuan tenaga keperawatan untuk memecahkan masalah yang dialami anggota
keluarganya, sehingga keluarga dapat bebas dari segala macam penyakit
Menurut Harmoko (2012) perawat yang melakukan pelayanan keperawatan di
rumah mempunyai tangguang jawab sebagai berikut :
1. Memberikab pelayanan secara langsunng
Pelayanan keperawatan meliputi : pengkajian fisik atau psikososial,
menunjukkan pemberian tindakan secara terampil, dan memberikan intervensi.
Adanya kerja sama dari klien, keluarga dan perawat sebagai pemberi perawatan
utama di keluarga pada tahap perencanaan sangat penting. Hal ini bermanfaat
untuk menjaga kesinambungan perawatan selama perawat tidak berada di rumah.
Perawat hanya memberikan perawatan dalam waktu yang terbatas. Perawatan
yang dilakukan di rumah merupakan tanggung jawab dari keluarga. Oleh karena
itu, pendidikan kesehatan menjadi intervensi yang utama dalam perawatan di
rumah.
2. Dokumentasi
Pendokumentasian yang dilakukan selama perawatan di rumah sangat
penting untuk melihat kemajuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan
yang di alaminya.
3. Koordinasi antara pelayanan dan manajemen kasus
Perawat bertanggung jawab untuk mengkoordinasi para profesional lain
dalam memberikan pelayanan kepada keluarga. Fokus peran perawat yang
menjadi manaje kasus adalah kemmampuan untuk mengkaji kebutuhan,

3
menentukan prioritas kebutuhan, mengidentifikasi cara memenuhi kebutuhan, dan
mengimplementasikan rencana yang telah disusun.
4. Menentukan frekuensi dan lama perawatan
Frekuensi kunjungan adalah kekerapan kunjungan yang dilakukan selama
periode waktu tertentu, sedangkan lama perawatan adalah lamanya perawatan
yang dilakukan di rumah.
5. Advokasi
Peran perawat sebagai penasihat berhubungan dengan masalah pembayaran yang
terkait dengan layanan yang diberikan.

2.2 Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga


Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga
Pelayanan keperawatan keluarga mencakup Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diberikan kepada klien sepanjang rentang kehidupan
dan sesuai tahap perkembangan keluarga. Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi:
1. Upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif)
2. Pencegahan (preventif)
3. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif)
4. Pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan
5. Mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah
upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan
resosialitatif.

1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat dengan jalan memberikan:
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat
2) Peningkatan gizi
3) Pemeliharaan kesehatan perseorangan
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
5) Olahraga secara teratur

4
6) Rekreasi
7) Pendidikan seks.
2. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
1) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun kunjungan
rumah
3) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah.
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,
kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:
1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas
4) Perawatan payudara
5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
4. Upaya Rahabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita
yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita
penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui
kegiatan:
1) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang
maupun kelainan bawaan
2) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya TBC,
latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh
perawat.
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok
khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang
diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau
kelompokkelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan
lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima

5
kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara
benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan
dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

6
DAFTAR PUSTAKA

Effendy. N .1998. Dasar- dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi 2. Jakarta; EGC
Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek.(Family nursing teori and
practice). Edisi 3. Alih bahasa Ina debora R. L. Jakarta: EGC
Friedman, M.M, Bowden, V.R. & Jones, E. G. 2010. Family Nursing : Research, Theory &
Practice. Jersey : EGC
Sudiharto. 2005. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan Keperawatan
Transkultural. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai