PENDAHULUAN
1
Pengawasan dan Pengendalian merupakan proses akhir dari proses manajemen, dimana
dalam pelaksanaannya proses pengawasan dan pengendalian saling keterkaitan dengan proses-
proses yang lain terutama dalam perencanaan. Dalam proses manajemen ditetapkan suatu standar
yang menjadi acuan, diantaranya yaitu : visi-misi, standar asuhan, penampilan kinerja, keuangan,
dan lain sebagainya. Dengan demikian dalam pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan
apakah setiap tahapan proses manajemen telah sesuai dengan standar atau tidak dan jika
ditemukan adanya penyimpangan maka perlu dilakukan pengendalian sehingga kembali sesuai
standar yang berlaku.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pendelegasian adalah penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain. Dapat juga diartikan
sebagai suatu pemberian suatu tugas kepada seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan
tujuan organisasi.
Pendelegasian atau pelimpahan asuhan keperawatan kepada pasien oleh perawat tidak
mudah dilakukan karena menyangkut pemberian suatu perintah kepada orang lain untuk
menyelesaikan tugas yang diemban. Para perawat meyakini bahwa mereka dapat memberikan
pendelegasian dengan baik kepada staf dalam asuhan keperawatan, tetapi sering tidak
dilaksanakan dengan baik. Hal ini menyebabkan kurangnya rasa percaya kepada orang yang
menerima pendelegasian.
3
3. Tugas
Tugas adalah aktivitas yang didelegasikan. Aktivitas yang didelegasikan umumnya
harus sebuah tugas rutin. Tugas-tugas rutin memiliki hasil yang diprediksi, dan ada
metode langkah demi langkah untuk menyelesaikan tugas. Pengambilan keputusan pada
bagian dari delegatee untuk didelegasikan tugas itu terbatas bagaimana untuk mengatur
waktu dan menyelesaikan tugas dengan berbagai pasien atau variasi dalam peralatan.
4. Klien atau Situasi
Identifikasi klien tertentu atau situasi agar pendelegasikan perawatan dilakukan untuk
memastikan bahwa tujuan untuk perawatan pasien dapat dipenuhi oleh delegatee. Situasi
baru memerlukan orientasi.
1. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat mencapai hasil yang lebih baik dari pada
semua kegiatan ditangani sendiri.
2. Agar organisasi berjalan lebih efisien.
3. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat memusatkan perhatian
terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting.
4. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang, bahkan
dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahan atau keberhasilan
4
2.2 Tujuan Delegasi Keperawatan
1. Memberi tugas, wewenang dan tanggung jawab kepada staf atau bawahan secara profesional
2. Memberi kesempatan kepada staf atau bawahan untuk mengembangkan diri
3. Meningkatkan mekanisme kerja organisasi
4. Mendorong staf untuk berorientasi pada target dan sekaligus kualitas
5
4. Menciptakan Suasana Penuh Motivasi.
Motivasi hanyalah membantu orang lain untuk meraih apa yang dapat mereka
capai. Kaena pelaksanaan delegasi memerlukan pengetahuan tentang tujuan, kemampuan,
dan keinginan pribadi karyawan, maka akan lebih baik jika manajer dapat memberikan
peluang kepada para individu untuk menonjol dalam bidang yang sesuai dengan
kemampuan mereka khususnya.
Delegasi dilaksanakan di MPKP dalam bentuk pendelegasian tugas oleh kepala ruangan
kepada ketua tim, ketua tim kepada perawat pelaksana. Pendelegasian dilakukan melalui
mekanisme pelimpahan tugas dan wewenang. Pendelegasian tugas ini dilakukan secara
berjenjang. Penerapannya dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Pendelegasian Terencana
Pendelegasian terencana merupakan pendelegasian yang secara otomatis terjadi sebagai
konsekuensi sistem penugasan yang diterapkan di ruang MPKP. Bentuknya dapat berupa :
a. Pendelegasian tugas kepala ruangan kepada ketua tim untuk menggantikan tugas
sementara karena alasan tertentu
b. Pendelegasian tugas kepala ruangan kepada penanggung jawab shift
c. Pendelegasian ketua tim kepada perawat pelaksana dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan
2. Pendelegasian Insidentil
Terjadi apabila salah satu personil ruang MPKP berhalangan hadir maka pendelegasian
tugas harus dilakukan. Dalam hal ini yang mengatur pendelegasian adalah Kepala seksi
perawatan, kepala ruangan, ketua tim atau penanggung jawab shift, tergantung pada personil
yang berhalangan.
6
2.4.1 Cara Pendelegasian
1. Seleksi dan Susun Tugas
Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun daftar tugas-tugas yang harus
dilimpahkan secara rasional dan dapat dilaksanakan oleh staf. Tahap berikutnya yang
harus dikerjakan secara otomatis adalah menyiapkan laporan yang kontinu, menjawab
setiap pertanyaan, menyiapkan jadwal berurutan, memesan alat-alat, presentasi pada
komisi yang bertanggung jawab, dan melaksanakan asuhan keperawatan dan tugas teknis
lainnya.
Hal yang terpenting dalam pendelegasian tugas adalah menentukan suatu tugas
pendelegasian dan wewenag secara bertahap, hal ini akan menghindari terjadinya suatu
penyalah gunaan wewenang.
2. Seleksi Orang yang Tepat
Pilih orang yang sesuai untuk melaksanakan tugas tersebut berdasarkan kemampuan
dan persyaratan lainnya. Tepat tidaknya menajer memilih staf bergantung dari
kemampuan menajer mengenal kinerja staf, kelebihan, kelemahan, dan perilakunya.
Hati-hati terhadap pendelegasian yang berlebihan atau yang terlalu sedikit. Jika kita
memberikan pendelegasian terlalu berlebih maka staf tidak akan siap untuk menerima
keadan tersebut dan akan berdampak terhadap kegagalan staf dalam melaksanakan
tanggung jawab ntuk tugas yang pertama kali diterimanya. Sebaliknya, pendelegasian
yang terlalu sedikit akan menjadi hal yang sangat buruk efeknya terhadap staf maupun
institisi. Pendelegasian jenis ini akan menghabiskan waktu dan sering berakibat terhadap
beban bagi staf.
3. Berikan Arahan dan Motivasi Kepada Staf
Salah satu kesalahan dalam pendelegasian adalah ketiadaan arahan yang jelas. Lebih
baik pendelegasian dilakukan secara tertulis, dan ajarkan pula bagaimana melaksanakan
tugas tersebut. Jika sudah siap untuk memberikan pendelegasian, maka anda harus mampu
menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
a. Apakah saya sudah menjelaskan alasan pendelegasian dan mengpa tugas ini penting
dilakuakan?
b. Apakah semua tugas sudah jelas dalam ingatan kita? Haruskah saya menuliskan
secara rinci?
7
c. Jika kawabanya ya, dapatkah saya memberikan instruksi dan prosedur secara rinci
terhadap tingkatan pemehaman staf?
d. Apakah tugas yang dilimpahkan dapat memberikan staf kesempatan untuk
berkembang dan memotivasi staf secara tepat?
e. Apakah staf anda sudah mendapatkan latihan, pengalaman, dan keterampilan yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut?
1. Tugas Rutin
Tugas rutin seperti wawancara lamaran pekerjaan, tanggung jawab terhadap masalah-
masalah yang kecil, dan menyeleksi surat merupakan tugas biasa dan dapat didelegasikan
kepad staf.
2. Tugas yang Tidak Mencukupi Waktunya
Pendelegasian dapat dilaksanakan pada tugas-tugas tertentu karena maneger tidak
mempunyai cukup waktu untuk mengerjakannya. Tugas-tugas tersebut akan dilaksanakan
oleh maneger jika mempunyai waktu untuk menyelesaikannya.
3. Penyelesaian Masalah
Pendelegasian diberikan dengan tujuan memberikan pengalaman atau tantangan kepada
staf untuk menyelesaikannya. Staf akan termotivasi apabila mereka menerimanya sebagai
8
suatu tantangan. Oleh karena itu perlu perhatian dan bimbingan khusus dalam membantu
staf untuk menyelesaikan tugas yng dilimpahkan kepadanya.
4. Peningkatan Kemampuan
Pendelagasian ini bertujuan untuk meningktkan kemampuan staf pada tim. Dengan
pengelolaan yang sesuai, pendelegsian akan menjadikan suatu latihan bagi staf untuk
belajar.
5. Kapan Pendelegasian Tidak Diperlukan
Tidak semua jenis tugas dapat dijelaskan. Seorang maneger harus berhati-hati dalam
mendelegasikan jenis tugas tertentu, yaitu :
Tugas yang terlalu teknis, misalnya jadwal staf dan anggaran yang merupakan
tugas rutin maneger, tetapi terlau teknis dan perlu keterampilan khusus untuk
dilaksanakan staf.
Tugas berhubungan dengan kepercayaan dan kerahasiaan, misalnya kerahasiaan
suatu informasi dari institusi berhubungan dengan terjadinya perselingkuhan staf.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Delegasi merupakan salah satu alat kepemimpinan, kita memerlukan kecakapan untuk dapat
mempergunakanya mengetahui kegunaan dan cara kerjanya sehinga kita dapat mengambil
keputusan dalam memberi delegasi seseorang yang tepat pada orang yang sesuai dengan bidang
atau skilnya. Sementara kekuasaan di pandang sebagai kerangka interaksi antara manusia yakni
diantaranya, identifikasi situasi posting. Mengusulkan tugas yang dipilih orang, mengidentifikasi
apa tujuan yang ingin dicapai, Monitoring, atau memberitahu karyawan untuk ketika pekerjaan
akan diperiksa dan apa kriteria, Menilai, atau memberikan umpan balik, baik positif ketika
pekerjaan itu dilakukan dengan sukses. Jika secara rasional dalam pendekatan persuasif bahwa
jika cukup bekerja, berarti yang penting dan diperlukan untuk organisasi.
3.2 Saran
Sebagai seorang calon perawat yang nantinya akan bekerja di suatu institusi Rumah Sakit
tentunya kita akan dihadapkan kepada berbagai persoalan, termasuk terjadinya pelimpahan
wewenang dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien antara seorang perawat primer
kepada perawat sekunder, maka agar hal tersebut dapat berjalan dengan lancar maka diperlukan
pemahaman kita semua mengenai pendelegasian keperawatan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika
11