Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan
dalam proses manajemen karena sebagian besar tugas yang diselesaikan oleh
manajer(tingkat bawah,menengah dan atas) bukan hanya hasil usaha mereka
sendiri ,tetapi juga hasil usaha pegawai. Bagi manajer pendelegasian bukan
merupakan pilihan tetapi suatu keharusan. Ada banyak tugas yang sering kali
harus diselesaikan oleh satu orang.Dalam situasi ini,pendelegasian sering
terkait erat dengan produktivitas.
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian. Kadang
kala manajer harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat
menangani masalah yangl ebih kompleks atau yang membutuhkan keahlian
dengan tingkat yang lebih tinggi. Manajer dapat mendelegasikan tugas jika
seseorang telah dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki keahlian yang
tinggi atau lebih cakap tentang cara menyelesaikan masalah. Pendelgasian
juga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran atau “pemberian”
kesempatan kepada pegawai. Pegawai yang tidak didelegasikan tanggung
jawab yang sesuai dapat menjadi bosan,tidak produktif dan tidak efektif.
(Marquis,Bessie L,dkk.2010).

B. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Managemen Keperawatan, serta mahasiswa mampu memahami apa itu
Pendelegasian dalam Keperawatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan latihan
manajemen professional dan dikembangkan untuk dapat menerima
pendelegasian tanggung jawab secara struktural (Swanburg,2000).
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen
penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan
menerima prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif dalam
melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. (Handoko,1997).
Pendelegasian adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya /
bawahannya untuk melaksanakan bagian dari tugas manajer yang
bersangkutan dan pada waktu bersamaan memberikan kekuasaan kepeda
staf/bawahan tersebut, sehingga bawahan itu dapat melaksanakan tugas tugas
itu sebaik baiknya serta dapat mempertanggung jawabkan hal hal yang
didelegasikan kepadanya, ( Manulang,1988)
Pendelegasian merupakan proses penugasan, wewenang dan tanggung
jawab kepada bawahan. ( Sujak, 1990).
Pendelegasian/pelimpahan asuhan keperawatan kepada pasien oleh
perawat tidak mudah dilakukan karena menyangkut pemberian suatu perintah
kepada orang lain untuk menyelesaikan tugas yang diemban.Perawat
meyakini bahwa mereka dapat memberikan pendelegasian dengan baik
kepada staf dalam asuhan keperawatan ,tetapi sering tidak dilaksanakan
dengan baik. Hal ini menyebabkan kurangnya rasa percaya kepada orang
yang menerima pendelegasian.

B. Kondisi ketidakefektifan dalam pendelegasian.


Delegasi dalam praktek keperawatan professional sering mengalami
masalah, dimana proses delegasi tidak dilaksanakan secara efektif. Hal ini
dikarenakan tiga hal:

2
1. Under – delegasi (pendelegasian yang terlalu sedikit) yaitu staf diberi
wewenang yang sangat,terbatas dan sering tidak terlalu jelas,sehingga
tugas tidak dapat diselesaikan dengan baik.
2. Over – delegasi (pendelegasian yang berlebihan) yaitu penggunaan
waktu yang sia-sia,yang disebabkan keterbatasan manajer untuk
memonitori dsn menghabiskan waktu yang sia-sia,yang dosebabkan
keterbatasan manajer untuk memonitori dan menghabiskan waktu dalam
tugas organisasi.Staf akan merasa terbebani dan dapat terjadi
penyalahgunaan wewenang yang diberikan.
3. Improper delegasi (pendelegasian yang tidak tepat) yaitu kesalahan yang
ditemukan adalah pendelegasian menjadi tidak efektif jika diberikan
kepada prang yang tidak tepat dan alasan selegasi hanya karena faktor
senang /tidak senang.Pelimpahan ini tidak efektif karena kecenderungan
pimpinan menilai pekerjaannya berdasarkan unsur subyektif.
Delegasi yang baik tergantung pada keseimbangan antara komponen
tanggung jawab,kemampuan dan wewenang.Tanggung jawab (responsibility)
adalah suatu rasa tanggung jawab terhadap penerimaan suatu
tugas,kemampuan (accountibility_) adalah kemampuan seseorang dalam
melaksanakan tugas limpah.wewenang 9( authorirty) adalah pemberian hak
dan kekuasaan penerima tugas limpah untuk mengambil suatu keputusan
terhadap tugas yang dilimpah.

C. Alasan pendelegasian
Adapun beberapa alasan mengapa pendelegasian diperlukan, beberapa
diantaranya adalah :
1. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai hasil
yang lebih baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.
2. Agar organisasi berjalan lebih efisien.
3. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat memusatkan
perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting.

3
4. Dengan pendelegasian ,memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan
berkembang,bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk
belajar dari kesalahan atau keberhasilan.
Manajer perawat/bidan seharusnya lebih cermat dalam mendelegasikan
tugas dan wewenangnya ,mengingat kegiatan perawat dan bidan berhubungan
dengan keselamatan orang lain (pasien). Oleh karena itu sebelum
mendelegasikan tugas/wewenang hendaknya dipahami benar tingkat
kemampuan dari perawat.bidan yang akan diberikan delegasi.

D. Konsep pendelegasian
Delegasi yang baik tergantung pada kesimbangan antara komponen
tanggung jawab, kemampuan dan wewenang. Tanggung jawab
(responsibility) adalah suatu rasa tangung jawab terhadap penerimaan suatu
tugas,kemampuan (accountability) adalah kemampuan seseorang dalam
melaksanakan tugas limpah. Wewenang (authorirty) adalah pemberian hak
dan kekuasaan penerima tugas limpah untuk mengambil suatu keputusan
terhadap tugas yang di limpah.
a. Konsep dasar pendelegasian yang efektif
Lima konsep yang mendasari efektifitas dalam pendelegasian
.Lima konsep tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
1) Pendelegasian bukan suatu system untuk mengurangi tanggung
jawab, tetapi suatu cara untuk membuat tanggung jawab menjadi
bermakna. Manajer keperawatan sering mendelegasikan tanggung
jawabnya kepada staf dalam melaksanakan asuhan terhadap pasien.
2) Tanggung jawab dan otoritas harus didelegasikan secara seimbang.
3) Proses pelimpahan membuat seseorang melakukan tanggung
jawabnya, mengembangkan wewenang yang dilimpahkan dan
mengembangkan kemampuan dalam mencapai tujuan organisasi.
Keberhasilan pelimpahan ditentukan oleh:
 Intervensi keperawatan yang diperlukan
 Siapa yang siap dan sesuai melaksanakan tugas tersebut
 Bantuan apa yang diperlukan

4
 Hasil apa yng diharapkan
4) Konsep tentang dukungan perlu diberikan kepada anggota.
Dukungan yang penting adalah menciptakan suasana yang asertif.
Empowering meliputi pemberian wewenang seseorang untuk
melaksanakan tugas secrara kritis otonomi, menciptakan
kemudahan dalam melaksankan tugas, serta membangun rasa
kebersamaan dan hubungan yang serasi.
5) Seorang delegasi harus terlibat aktif.
b. Pedoman pelimpahan wewenang yang efektif
Proses pendelegasian harus didahului dengan informasi yang jelas.
Pendelegasian yang jelas harus mengandung informasi mengenai:
1) Tujuan spesifik
Tujuan yang spesifik dan jelas baik secara fisik maupun psikis
harus jelas sebagai parameter kepada siapa pendelegasian itu
dibuat.
2) Terget waktu
Seorang PP atau ners harus memberikan target waktu dalam
memberikan pendelegasian kepada PA. Pada perencanaan
keperawatan kepada pasien, PP harus menuliskan target waktu
yang jelas sebagai indikator keberhasilan asuhan keperawatan.
3) Pelaksanaan tindakan keperawatan
Pp harus mengidentifikasikan dan memberikan petunjuk intervensi
keperawatan yang sesuai terhadap kebutuhan pasien. Tahap
pengkajian dan pengambilan keputusan harus didiskusikan
sebelum tindakan dilaksanakan.

E. Prinsip delegasi

5
Dibawah ini adalah prinsip – prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar
untuk delegasi yang efektif :
1. Prinsip scalar.
Proses skalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang
menghasilkan pertambahan tingkat-tingkat pada struktur organisasi.
Proses skalar dicapai melalui pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab.
2. Prinsip kesatuan perintah.
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan
prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan
dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung
jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang
dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya
wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.
3. Tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas.

F. Waktu pelaksanaan pendelegasian


1. Tugas rutin: tugas yang dapat didelegasikan kepada staf
2. Tugas yang tidak mencukupi waktunya: staf didelegasikan untuk
menyelesaikan tugas manajer keperawatan.
3. Peningktan kemampuan: pendelegasian bertujuan meningkatkan
kemampuan staf dan tim melalui proses pembelajaran.
4. Delegasi sebaiknya tidak diberikan untuk tugas- tugas yang terlalu teknis
(membutuhkan keahlian tertentu) dan tugas yang berhubungan dengan
kepercayaan/ kerahasiaan institusi.

G. Kapan Tidak Dilakukannya Delegasi


Hindari mendelegasikan kekuasaan dan tetap mempertahankan moral
dalam pelaksanaannya. Kontrol dilakukan khusus pada pekerjaan yang
sangat teknis atau tugas tugas yang melibatkan kepercayaan. Hal ini
merupakan hal yang kompleks dalam manajemen keperawatan, sehingga
memerlukan pengetahuan dan kemampuan yang khusus. Manajer perawat

6
yang akan menangani hal tersebut seharusnya memiliki kemampuan ilmu
manajemen dan perilaku. Mendelegasikan tugas dan tanggung jawab dapat
menyebabkan perawat klinis berasumsi bahwa manajer tidak mampu untuk
menangani tanggung jawab kepemimpinannya terhadap manajemen
keperawatan

H. Cara melakukan delegasi


Cara manajer dalam melakukan delegasi antara lain :
1. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah.
2. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
3. Menyetujui standar kerja
4. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan
5. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas
dan wewenang baik secara tertulis maupun lisan.
6. Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dengan
mengukur pencapaian tujuan berdasarkan standar serta memberikan
umpan balik prestasi yang dicapai.
7. Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan - keluhannya.
8. Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya dengan memberikan ide
ide baru yang bermanfaat.
9. Memberikan ‘reward’ atas hasil yang dicapai.
10. Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan.

I. Teknik pendelegasian
Manajer perawat/bidan pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-
tugas yang dapat didelegasikan dari eksekutif perawat sampai eksekutif
departemen atau kepala unit, dan dari kepala unit sampai perawat/bidan
klinis. Delegasi mencakup kewenangan untuk persetujuan, rekomendasi atau
pelaksanaan. Tugas-tugas seharusnya dirangking dengan waktu yang
diperlukan untuk melaksanakannya dan sebaiknya satu kewajiban
didelegasikan pada satu waktu.
J. Jenis pendelegasian

7
Dalam bukunya yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People,
Stephen R. Covey menyatakan bahwa ada 2 jenis pendelegasian, yaitu :
1. Pendelegasian Suruhan (Gofer Delegation)
Pendelegasian suruhan berarti : "kejar ini, kejar itu, kerjakan ini,
kerjakan itu, dan beritahu saya ketika sudah selesai."
Pendelegasian suruhan berprinsip pada metode, yaitu semua didikte
secara rinci dan spesifik step by step cara melakukannya. Pendelegasian
dengan cara ini banyak digunakan oleh manager karena mereka berpikir
metode yang dilakukan pasti tidak akan keluar dari jalur, minim
kesalahan dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Tapi kelemahannya
adalah bahwa mereka tidak melatih creative thinking anak buah mereka
dan bila terjadi kesalahan si anak buah akan merasa tidak bertanggung
jawab kepada hasil yang didapat.
2. Pendelegasian pengurusan (Stewardship Delegation)
Pendelegasian pengurusan berfokus pada hasil dan bukan pada
metode, memberikan secara rinci hasil yang diinginkan, bukan
memberikan secara rinci apa yang harus dilakukan. Pendelegasian ini
memberi pilihan metode kepada anak buah dan membuat mereka
bertanggung jawab atas hasil. Pendelegasian metode pengurusan
memberi kepercayaan penuh kepada anak buah dan kepercayaan ini
adalah bentuk tertinggi dari motivasi manusia. Kepercayaan
menghasilkan yang terbaik dari diri manusia. Tetapi dibutuhkan waktu
dan kesabaran, dan tanpa mengesampingkan kebutuhan untuk melatih
dan mengembangkan orang sehingga kecakapan mereka dapat meningkat
ke tingkat kepercayaan itu. Bila pendelegasian pengurusan dilakukan
dengan benar, kedua pihak akan mendapatkan keuntungan dan akhirnya
jauh lebih banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam waktu yang
jauh lebih singkat. Prinsip yang terlibat dalam pendelegasian pengurusan
selalu benar dan dapat berlaku pada orang atau situasi jenis apapun.

K. Fungsi Manajer Dalam Pendelegasian Agar Lebih Efektif

8
Dalam pendelegasian untuk hasil yang lebih efektif, perawat manajer
harus mengetahui tentang :
1. pendidikan dan pengalaman setiap staf
2. peran dan fungsi perawat yang ditetapakan di RS sakit tersebut
3. mengetahui ruang lingkup tugas manajer keperawatan dan kedudukan
dalam organisasi
4. mengetahui batas wewenang dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya
5. mengetahui hal-hal yang dapat didelegasikan kepada staf dan tenaga non
keperawatan.

L. Keberhasilan Pendelegasian
Dalam pendelegasian agar dapat behasil perawat manajer harus
memeprhatikan sebagai berikut :
1. Komunikasi yang jelas dan lengkap
2. Ketersediaan sumber dan sarana
3. Perlunya suatu monitoring atau control
4. Adanya pelaporan mengenai perkembangan tugas yang dilimpahkan
5. Disiplin dalam pemberian wewenang
6. Bertanggung jawab dalam pembinaan moral staf
7. Menghindari kesalahan penyampaian dalam pendelegasian

M. Penyebab gagalnya delegasi


1. Atasan merasa lebih jika mereka tetap mempertahankan hak pembuatan
keputusan.
2. Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah ataupun
gagal dalam menjalankan wewenangnya.
3. Atasannya kurang atau tidak percaya kepada bawahannya.
4. Atasan takut apabila seorang bawahannya melakukan tugas dengan
sangat baik dan efektif, sehingga dapat mengancam posisinya sebagai
atasan.

9
5. Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah tanggung
jawab yang sudah diterima.
6. Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas – tugas dengan benar dan
dikatakan gagal.
7. Bawahan merasa tertekan apabila dilimpahkan tanggung jawab yang
lebih besar.

N. Hambatan pendelegasian
a. Hambatan hambatan pada delegator
1. Kemampuan yang diragukan oleh dirinya sendiri
2. Meyakini bahwa seseorang “mengetahui semua rincian”
3. “Saya dapat melakukannya lebih baik oleh diri saya sendiri” buah
pikiran yang keliru.
4. Kurangnya pengalaman dalam pekerjaan atau dalam mendelegasikan
5. Rasa tidak aman
6. Takut tidak disukai
7. Penolakan untuk mengakui kesalahan
8. Kurangnya kepercayaan pada bawahan
9. Kesempurnaan, menyebabkan kontrol yang berlebihan
10. Kurangnya ketrampilan organisasional dalam menyeimbangkan
beban kerja
11. Kegagalan untuk mendelegasikan kewenangan yang sepadan dengan
tanggung jawab.
12. Keseganan untuk mengembangkan bawahan
13. Kegagalan untuk menetapkan kontrol dan tindak lanjut yang efektif.

b. Hambatan- hambatan pada yang diberi delegasi


1. Kurangnya pengalaman
2. Kurangnya kompetensi
3. Menghindari tanggung jawab
4. Sangat tergantung dengan boss

10
5. Kekacauan [disorganization]
6. Kelebihan beban kerja
7. Terlalu memperhatikan hal hal yang kurang bermanfaat
c. Hambatan- hambatan dalam situasi
1. Kebijakan tertuju pada satu orang
2. Tidak ada toleransi kesalahan
3. Kekritisan keputusan dan kekurangan tenaga
4. Urgensi, tidak ada waktu untuk menjelaskan [krisis manajemen]
5. Kebingungan dalam tanggung jawab dan kewenangan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

11
Delegasi merupakan salah satu alat kepemimpinan, kita memerlukan
kecakapan untuk dapat mempergunakanya mengetahui kegunaan dan cara
kerjanya sehinga kita dapat mengambil keputusan dalam memberi delegasi
seseorang yang tepat pada orang yang sesuai dengan bidang atau skilnya.
Sementara kekuasaan di pandang sebagai kerangka interaksi antara manusia
yakni diantaranya, identifikasi situasi posting. Mengusulkan tugas yang
dipilih orang, mengidentifikasi apa tujuan yang ingin Anda capai,
Monitoring, atau memberitahu karyawan untuk ketika pekerjaan akan
diperiksa dan apa kriteria, Menilai, atau memberikan umpan balik, baik
positif ketika pekerjaan itu dilakukan dengan sukses. Jika secara rasional
dalam pendekatan persuasif bahwa Jika saya cukup bekerja, saya berarti saya
yang penting dan diperlukan untuk organisasi.

B. Saran

Dalam pembahasan ini sangat penting dalam berorganisasi. Ketika kita


sebagai seorang pemimpin mendelegasikan pekerjaan wewenang yang akan
dapat memperlancar pekerjaan yang tertumpuk. Dan sebagai seorang
pemimpin memegang kekuasaan kenapa tidak kita gunakan delegasi
kekuasan itu. Karena delegasi kekuasaan adalah pelimpahan tanggung jawab
yang dapat mengendalikan organisasa itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Brown, Montague. 1997. Manajemen Perawatan Kesehatan. Jakarta : EGC


Handoko, T.( 1997). Manajemen. Yogyakarta : BPFE

12
Hogdetts, R.M., (1986). Management : Theory, Process and Practice. Orlando :
Academic Press
http://nicelight1001.multiply.com/journal/item/3/BUKU_MANAJEMEN_KEPER
AWATAN
Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha
Medika
Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga
Swansburg, R., (2000) , Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan
untuk perawat klinis. Jakarta : EGC

13

Anda mungkin juga menyukai