Anda di halaman 1dari 13

PROBABILITAS

“Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biostatistik"


Pengampu : Widya Hary Cahyanti, SKM., M.Kes

Disusun Oleh:
1. Sri Buana Tungga Dewi
2. Supriyati

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSUTAS NGUDI WALUYO
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan beberapa
pilihan yang harus kita tentukan memilih yang mana. Biasanya kita dihadapkan
dengan kemungkinan-kemungkinan suatu kejadian yang mungkin terjadi dan kita
harus pintar-pintar mengambil sikap jika menemukan keadaan seperti ini,
misalkan saja pada saat kita ingin bepergian, kita melihat langit terlihat mendung.
Dalam keadaaan ini kita dihadapkan antara 2 permasalahan, yaitu kemungkinan
terjadinya hujan serta kemungkinan langit hanya mendung saja dan tidak akan
turunnya hujan. Statistic yang membantu permasalahan dalam hal ini adalah
probabilitas.

Probabilitas didifinisikan sebagai peluang atau kemungkinan suatu


kejadian, suatu ukuran tentang kemungkinan atau derajat ketidakpastian suatu
peristiwa (event) yang akan terjadi di masa mendatang. Rentangan probabilitas
antara 0 sampai dengan 1. Jika kita mengatakan probabilitas sebuah peristiwa
adalah 0, maka peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi. Dan jika kita mengatakan
bahwa probabilitas sebuah peristiwa adalah 1 maka peristiwa tersebut pasti terjadi.
Serta jumlah antara peluang suatu kejadian yang mungkin terjadi dan peluang
suatu kejadian yang mungkin tidak terjadi adalah satu, jika kejadian tersebut
hanya memiliki 2 kemungkinan kejadian yang mungkin akan terjadi.

Probabilitas adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa.


Dalam kehidupan sehari-hari sulit untuk mengetahui dengan “pasti” apa yang
akan terjadi pada waktu yang akan datang, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Sebuah contoh sederhana adalah jika sebuah koin dilempar, maka
akan sulit untuk memastikan bahwa muka gambar atau muka angka yang berada
di atas. Jika terkait dengan suatu perusahaan, maka akan sulit untuk
memprediksikan apakah tahun depan akan mengalami keuntungan atau kerugian.

1
Jika terkait dengan suatu ujian, juga akan sulit untuk memastikan apakah lulus
atau gagal dan lain sebagainya. Semua peristiwa tersebut berada dalam
“ketidakpastian” atau Uncertainty. Dengan demikian, probabilitas atau peluang
merupakan “derajat kepastian” untuk terjadinya suatu peristiwa yang diukur
dengan angka pecahan antara nol sampai dengan satu, dimana peristiwa tersebut
terjadi secara acak atau random.

1.2 Perumusan Masalah


Dari uraian latar belakang maka perumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud probabilitas?

2. Manfaat apa saja yang didapat dari probabilitas?

3. Mengapa probabilitas sangat berhubungan dengan teori keputusan?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari uraian latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian
sebagai berikut:

1. Mengetahui apa itu probabilitas

2. Mengetahui manfaat dari probabilitas

3. Untuk mengetahui hubungan antara teori keputusan dengan probabilitas

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Probabilitas
Probabilitas adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa.
Dalam kehidupan sehari-hari sulit untuk mengetahui dengan “pasti” apa yang
akan terjadi pada waktu yang akan datang, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Sebuah contoh sederhana adalah jika sebuah koin dilempar, maka
akan sulit untuk memastikan bahwa muka gambar atau muka angka yang berada
di atas. Jika terkait dengan suatu perusahaan, maka akan sulit untuk
memprediksikan apakah tahun depan akan mengalami keuntungan atau kerugian.
Jika terkait dengan suatu ujian, juga akan sulit untuk memastikan apakah lulus
atau gagal dan lain sebagainya. Semua peristiwa tersebut berada dalam
“ketidakpastian” atau Uncertainty. Dengan demikian, probabilitas atau peluang
merupakan “derajat kepastian” untuk terjadinya suatu peristiwa yang diukur
dengan angka pecahan antara nol sampai dengan satu, dimana peristiwa tersebut
terjadi secara acak atau random. Dengan konsep probabilitas tersebut, maka akan
dapat diusahakan untuk menarik kesimpulan tentang karakteristik dari populasi
dengan menggunakan data sampel. Proses penarikan kesimpulan populasi atas
dasar data sampel sering disebut dengan “induktif”.
Dengan menggunakan konsep probalilitas, maka dapat diusahakan untuk
menjawab peristiwa-peristiwa yang belum dapat dipastikan. Misalnya terkait
dengan teori permintaan, jika harga suatu barang dinaikkan sebesar Rp. 500,-
maka permintaan terhadap barang tersebut dapat turun sebesar 20 unit, atau 25
unit, atau 30 unit dan lainnya. Jika sebuah dadu dilempar satu kali, maka muka
yang tampak dapat mata 1, mata 2, mata 3, mata 4, mata 5 atau mata 6. Untuk

3
menjawab peristiwa tersebut hanya dapat dilakukan dengan derajat kepastian,
yaitu mulai sebesar nol sampai dengan satu (0 <= probabilitas <= 1).
Probabilitas adalah suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan

terjadinya suatu kejadian yang tidak pasti. (Johannes Supranto,2005). PA 0,99
artinya probabilitas bahwa kejadian akan terjadi sebesar 99%, probabilitas A

tidak akan terjadi100 99% 1% .

Secara umum probabilitas merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi.


Secara lengkap probabilitas didefinisikan sebagai berikut :
“Probabilitas” ialah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat
terjadinya suatu kejadian acak.”
Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus diketahui:
1.      Eksperimen,
2.      Hasil (outcome)
3.      Kejadian atau peristiwa (event)
Contoh :
Dari eksperimen pelemparan sebuah koin. Hasil (outcome) dari pelemparan
sebuah koin tersebut adalah “MUKA” atau “BELAKANG”. Kumpulan dari
beberapa hasil tersebut dikenal sebagai kejadian (event). Probabilitas biasanya
dinyatakan dengan bilangan desimal (seperti 0,50 ; 0,25 atau 0,70) atau bilangan
pecahan (seperti ).
Nilai dari probabilitas berkisar antara 0 dan 1. Semakin dekat nilai
probabilitas ke nilai 0, semakin kecil kemungkinan suatu kejadian akan terjadi.
Sebaliknya semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 1 semakin besar peluang
suatu kejadian akan terjadi.

B. Jenis- Jenis Pendekatan probabilitas


Pengertian mengenai probabilitas dapat dilihat dari tiga macam
pendekatan. Pendekatan Klasik; diartikan sebagai hasil bagi banyaknya peristiwa
yang dimaksud dengan seluruh peristiwa yang mungkin. Rumus : P (A) = x / n.

4
Misalnya sebuah dadu dilempar sekali kemudian ditentukan probabilitas
munculnya angka lima. Pendekatan Frekuensi Relatif; probabilitas adalah
proporsi waktu terjadinya suatu peristiwa dalam jangka panjang jika kondisi stabil
atau frekuensi relatif dari seluruh peristiwa dalam sejumlah besar percobaan.
Misalnya dari 100 mahasiswa yang mengambil mata kuliah tertentu terdapat
sebaran beberapa kemungkinan nilai, lalu diminta menentukan probabilitas
seseorang untuk mendapat nilai tertentu. Pendekatan Subjektif; tingkat
kepercayaan individu atau kelompok yang didasarkan pada fakta-fakta / peristiwa
masa lalu yang ada atau berupa terkaan saja. Misalnya perasaan atau feeling
seorang direktur dalam memilih 3 calon sekretarisnya.
Contoh manfaat teori peluang dalam perkara yang cukup sederhana. Misalnya
peluang seorang pelamar kerja lolos dari 100 calon lain dengan asumsi semuanya
dapat mengerjakan soal ujian dengan cukup baik rata-rata dan hanya sekali tes;
maka peluangnya adalah 1/100 = 0.01. Ya, memang cukup kecil untuk lolos ujian
karena yang diambil dari 100 orang calon tersebut hanya satu orang. Berbeda
kasusnya jika seseorang tersebut merasa tidak bisa cukup baik dapat mengerjakan
soal ujian, feeling bisa mengerjakan semua soal hanya 60 % atau 0.6. Maka
peluang lolos ujian kerja menjadi 0.6 x 0.01 = 0.006. Ya, bertambah kecil untuk
lolos. Itu dengan catatan sesuai dengan jangkauan akal manusia. Oleh karena itu
perlu ditambah dengan doa.

C. Beberapa Aturan Dasar Probabilitas


Aturan Penjumlahan :

Untuk menerapkan aturan penjumlahan ini, harus dilihat jenis kejadiannya apakah
bersifat saling meniadakan atau tidak saling meniadakan.

1. Kejadian Saling Meniadakan :

Dua peristiwa atau lebih disebut saling meniadakan jika kedua atau lebih peristiwa
itu tidak dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Jika peristiwa A dan B saling
meniadakan, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah

5
P(A atau B) = P(A) + P(B) atau

P(A  B) = P(A) + P(B)

Contoh :

Sebuah dadu dilemparkan ke atas, peritiwanya adalah

A = peristiwa mata dadu 4 muncul.

B = peristiwa mata dadu lebih kecil dari 3 muncul.

Tentukan probabilitas dari kejadian berikut !

- Mata dadu 4 atau lebih kecil dari 3 muncul!

Penyelesaian :

P(A) = 1/6

P(B) = 2/6

P(A atau B) = P(A) + P(B)

= 1/6 + 2/6
= 0,5
2. Kejadian Tidak Saling Meniadakan :

Dua peristiwa atau lebih disebut peristiwa tidak saling meniadakan apabila kedua
peristiwa atau lebih tersebut dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Jika dua
peristiwa A dan B tidak saling meniadakan, probabilitas terjadinya peristiwa
tersebut adalah

P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(A dan B)

P(A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B)

6
Jika 3 peristiwa A, B, dan C tidak saling meniadakan, probabilitas terjadinya
peristiwa tersebut adalah

P(A  B  C) = P(A) + P(B) + P(C) – P(A  B) – P(A  C) – P(B  C) + P(A


 B  C)

Aturan Perkalian :

Dalam konsep probabilitas, aturan perkalian diterapkan secara berbeda menurut


jenis kejadiannya. Ada dua jenis kejadian dalam hal ini, yaitu kejadian tak bebas
dan kejadian bebas.

1. Kejadian Tak Bebas :

Dua peristiwa atau lebih disebut kejadian tidak bebas apabila peristiwa yang satu
dipengaruhi atau tergantung pada peritiwa lainnya. Probabilitas peristiwa tidak
saling bebas dapat pula dibedakan atas tiga macam, yaitu yaitu probabilitas
bersyarat, gabungan, dan marjinal.

a. Probabilitas Bersyarat :

Probabilitas bersyarat peristiwa tidak saling bebas adalah probabilitas


terjadinya suatu peristiwa dengan syarat peristiwa lain harus terjadi dan
peristiwa-peristiwa tersebut saling mempengaruhi. Jika peristiwa B bersyarat
terhadap A, probabilitas terjadinya periwtiwa tersebut adalah P(B/A) dibaca
probabilitas terjadinya B dengan syarat peristiwa A terjadi.

b. Probabilitas Gabungan :

Probabilitas gabungan peritiwa tidak saling bebas adalah probabilitas


terjadinya dua atau lebih peristiwa secara berurutan (bersamaan) dan
peristiwa-peristiwa itu saling mempengaruhi.

Jika dua peristiwa A dan B gubungan, probabilitas terjadinya peristiwa


tersebut adalah

7
P(A dan B) = P(A  B) = P(A) x P(B/A)

Jika tiga buah peristiwa A, B, dan C gabungan, probabilitas terjadinya


peristiwa tersebut adalah P(A  B  C) = P(A) x P(B/A) x P(C/A  B)

c. Probabilitas Marjinal :

Probabilitas marjinal peristiwa tidak saling bebas adalah probabilitas


terjadinya suatu peristiwa yang tidak memiliki hubungan dengan terjadinya
peristiwa lain dan peristiwa tersebut saling mempengaruhi. Jika dua peristiwa
A adalah marjinal, probabilitas terjadinya peristiwa A tersebut adalah

P(A) = P(B  A)
= P(Ai) x P(B/Ai), i = 1, 2, 3, …..
2. Kejadian Bebas :

Dua kejadian atau lebih dikatakan merupakan kejadian bebas apabila terjadinya
kejadian tersebut tidak saling mempengaruhi. Dua kejadian A dan B dikatakan
bebas, kalau kejadian A tidak mempengaruhi B atau sebaliknya. Jika A dan B
merupakan kejadian bebas, maka P(A/B) = P(A) dan P(B/A) = P(B)

P(A  B) = P(A) P(B) = P(B) P(A)

D. Manfaat Probabilitas Dalam Penelitian


Manfaat probabilitas dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu kita
dalam mengambil suatu keputusan, serta meramalkan kejadian yang mungkin
terjadi. Jika kita tinjau pada saat kita melakukan penelitian, probabilitas memiliki
beberapa fungsi antara lain;
1. Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Pengambilan keputusan yang lebih tepat dimagsudkan tidak ada keputusan
yang sudah pasti karena kehidupan mendatang tidak ada yang pasti kita ketahui
dari sekarang, karena informasi yang didapat tidaklah sempurna.
2. Dengan teori probabilitas kita dapat menarik kesimpulan secara tepat atas
hipotesis yang terkait tentang karakteristik populasi. Menarik kesimpulan

8
secara tepat atas hipotesis (perkiraan sementara yang belum teruji
kebenarannya) yang terkait tentang karakteristik populasi pada situssi ini kita
hanya mengambil atau menarik kesimpulan dari hipotesis bukan berarti
kejadian yang akan dating kita sudah ketehaui apa yang akan tertjadi.
3. Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari
suatu populasi.

Contoh:
Ketika diadakannya sensus penduduk 2000, pemerintah mendapatkan data
perbandingan antara jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki berbanding
jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan adalah memiliki perbandingan
5:6, sedangkan hasil sensus pada tahun 2010 menunjukan hasil perbandingan
jumlah penduduk berjenis kelamin pria berbanding jumlah penduduk berjenis
kelamin wanita adalah 5:7. Maka pemerintah dapat mengambil keputusan
bahwa setiap tahunnya dari tahun 2000 hingga 2010 jumlah wanita
berkembang lebih pesat daripada jumlah penduduk pria.

E. Menghitung Probabilitas atau Peluang Suatu Kejadian


Jika tadi kita hanya memperhatikan peluang suatu kejadian secara kualitatip,
hanya memperhatikan apakkah kejadian tersebut memiliki peluang besar akan
terjadi atau tidak. Disini kita akan membahas nilai dari probabilitas suatu kejadian
secara kuantitatip. Kita bias melihat apakah suatu kejadian berpotensi terjadi
ataukah tidak.
Misalkan kita memiliki sebuah dadu yang memiliki muka gambar dan
angka,jika koin tersebut kita lemparkan keatas secara sembarang, maka kita
memiliki 2 pilihan yang sama besar dan kuat yaitu peluang munculnya angka dan
peluang munculnya gambar. Jika kita perhatikan secara seksaama, pada satu koin
hanya terddiri dari satu muka gambar dan satu muka angka, maka peluang
munculnya angka dan gambar adalah sama kuat yaitu ½. 1 menyatakan hanya satu
dari muka pada koin yang mungkin muncul, entah itu gambar maupun angka

9
sedangkan 2 menyatakan banyaknya kejadian yang mungkin terjadi pada
pelemparan koin, yaitu munculnya gambar + munculnya angka.
Jika kita berbicara tidak lagi 2 kejadian yaitu menyangkut banyak kejadian
yang mungkin terjadi, mengingat dan dari hasil pengumpulan dan penelitian data
diperoleh suatu rumus sebagai berikut. Jika terdapat N peristiwa, dan nA dari N
peristiwa tersebut membentuk kejadian A, maka probabilitas A adalah :
P(A) = nA/N

Dimana : nA= banyaknya kejadian


N= kejadian seluruhnya/peristiwa yang mungkin terjadi
Contoh.1
Suatu mata uang logam yang masing-masing sisinya berisi gambar dan angka
dilemparkan secara bebas sebanyak 1 kali.
Berapakah probabilitas munculnya gambar atau angka?
Jawab :
n=1, N=2
P (gambar atau angka)=
P (gambar atau angka)=1/2 atau 50%
Dapat disimpulkan peluang munculnya gambar atau angka adalah sama besar.

Contoh 2.
Berapa peluang munculnya dadu mata satu pada satu kali pelemparan?
Jika kita tinjau pada sebuah dadu hanya memiliki 1 buah mata dadu bermata 1,
sedangkan pada dadu terdapat 6 mata yaitu mata 1 sampai mata 6.
Maka
P(A) = nA/N
= 1/6
Berikut merupakan aturan dalam probabilitas
         Jika n = 0 makka peluang terjadinya suatu kejadian pada keadaan ini adalah
sebesar P(A) = 0 atau tidak mungkin terjadi.

10
         Jika n merupakan semua anggota N maka probabilitasnya adalah satu, atau
kejadian tersebut pasti akan terjadi
         Probabilitas suatu kejadian memiliki rentangan nilai
         Jika E menyatakan bukan peristiwa E maka berlaku

11
DAFTAR PUSTAKA

1. http://brigitalahutung.wordpress.com/2012/10/16/model-pengambilan-
keputusan/
2. http://deciwan.blogspot.com/2011/01/nilai-kemungkinan-dan-probabilitas-
dss.html
3. http://nurrahmanarif.wordpress.com/2010/10/30/pengantar-teori-peluang/
4. http://ssantoso.blogspot.com/2009/03/materi-ii-teori-probabilitas-1.html
5. http://nurrahmanarif.wordpress.com/2010/10/30/pengantar-teori-peluang/

12

Anda mungkin juga menyukai