Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KEPERAWATAN HIV

TUGAS TUTOR KASUS 1

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. Adventia R Hehanussa
NIM : 183145105051
2. OverlindaLimbong
NIM : 183145105049
3. Gricella M. Latuhihin
NIM : 183145105024
4. Selvian C Pelmelay
NIM : 183145105050
5. Rikmes L. Mozes
NIM 183145105030
6. Hayani
NIM : 183145105055
7. Ananda R. Yulianti
NIM : 183145105004
8. AndiIrwanPatta
NIM : 183145105048
MATAKULIAH KEPERAWATAN HIV
KELAS KEPARAWATAN A/2018
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPARAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGA REZKY
MAKASSAR
2020
BAB I
PEMBAHASAN
FLU DAN DIARE BERKEPANJANGAN
Kasus :

Seorangpria (20 tahun), datangkerumahsakitkarena flu dandiare yang


berkepanjangan. Salah satu mahasiswa keperawatan diminta untuk melakukan
pengkajian keperawatan dan diawasi oleh perawat senior. Dia menemukan
banyak bekas luka jarum suntik di kedua lengan atas pasien, dan cara
komunikasi yang tidak koheren. Ketika ditanya, “apakah pasien menggunakan
narkoba?”,pasien menjawab bahwa dia telah menggunakan narkoba selama
lima tahun dengan jarum yang digunakan bersama teman-temannya. Dia juga
mengatakan bahwa dia melakukan seks bebas sejak tiga tahun lalu. Berdasarkan
penilaian, perawat menyarankan pasien untuk mengunjungi klinik VCT.
1. Mengklarifikasi istilah atau konsep
 Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang hidung,
tenggorokan dan paru – paru
 Diare merupakan sala satu masalah kesehatan yang membua
penderitanya menjadi sering buang air besar, dengan kondisi
tinja yang encer
 Bekas luka adalah hasil dari proses biologis dari perbaikan luka
pada kulit dan jaringan tubuh
 Jarum suntik adalah pompa piston sederhana untuk
menyuntikan atau menghisap cairan/gas
 Narkoba adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah,
sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek
penurunan kesadaran, halusinasi serta daya rangsang.
 Seks bebas merupakan kebiasaan melakukan seksual secara
bebas dilakukan oleh mereka yang menentang atau merasa
enggan jika diri mereka terikat dalam suatu pernikahan yang suci
 VCT adalah voluntary counselling and testing atau bisa di
artikan sebagai konseling dan tes HIV sukarela (KTS). Layanan
ini bertujuan untuk membantu pencegahan, perawatan serta
pengobatan bag ipenderita HIV/AIDS
 Koheren merupakan sesuatu yang berhungan atau sesuatu yang
berkaitan.
2. Mendefinisikan masalah dan membuat pertanyaan
 Masalahnya disini tentang FLU
Pertanyaan :
 Apa yang menyebabkan pasien tersebut mengalami flu ?
 Masalahnya disini tentang DIARE
 Mengapa sampai pasien tersebut mengalami diare yang
berkepanjangan ?
 Masalahnya disini tentang SEKS BEBAS
 Apa pengaruh atau dampak yang timbul dari kebiasan
pasien yang telah melakukan seks bebas selama kurang
lebih selama 3 tahun ?
 Masalahnya disini tentang PENGGUNAAN JARUM SUNTIK
 Apa yang menyebabkan sehingga terdapat banyak bekas
luka suntikan di kedua lengank lien ?
 Masalahnya disini tentang KLINIK VCT
 Kenapa sampai perawat menganjurkan pasien untuk
mengunjungi klinik VCT ?
 Masalahnya disini tentang NARKOBA LEWAT JARUM
SUNTIK
 Apa dampak yang ditimbulkan jika pasien menggunakan
narkoba lewat jarum suntik yang di pakai secara
bersama?
3. Brainstorming / jawaban singkat / hipotesis
 Karena klien tersebut menghirup udara yang kotor sehingga
mengalami infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan
hingga ia menjadi flu
 Karena klien tersebut memakai Narkoba dan mengkonsumsi
makanan yang kurang higienis hingga memic terjadinya diare
 Dampaknya klien dapat terjangkit penyakit menular seksual
sampai HIV/AIDS jika sering melakukan seks bebas.
 Karena klien menggunakan narkoba yang dimasukan kedalam
tubuh lewa suntikan hingga banyak terdapat bekas luka suntikan
pada lengannya.
 Agar pasien bisa memeriksakan diri, agar mendapat penanganan
serta pengobatan.
 Dampaknya yaitu pasien mudah terjangkit penyakit hepatitis
ataupun HIV/AIDS

4. Analisamasalah

HIV

Menyerang limfosit T,
sel saraf, makrofag,
monofosit, limfosit B

Respiratory Immunocompromise Gastrointensinal

Paru-paru terinfeksi Melekat dan merusak sel

Produksi mukus meningkat Mukosa saluran

Peningkatan suhu tubuh Iritasi mukosa


FLUE Merangsang gerakan peristaltik

DIARE

5. MenentukanTujuanPembelajaran
a. Mahasiswa dapat memahani Pengrtian HIV/AIDS
HIV atau ’Human Immunodeficiency Virus’,
HIV adalah virus yang menyerang dan merusak kekebalan tubuh pada
manusia, sehingga tubuh tidak bisa melawan infeksi-infeksi yang masuk
ketubuh.
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih
dikenal dengan dengan AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I = Immuno deficiency
(berkurangnya kekebalan), V = Virus.

Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan


merusak sel kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya
tahan dan mudah terserang berbagai penyakit antara lain TBC, diare, sakit
kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang
disebut AIDS, yaitu:

A = Acquired (didapat), I = Immune (kekebalan tubuh),D =


Deficiency (kekurangan), S = Syndrome (gejala). Maka, selama bertahun-
tahun orang dapa tterinfeksi HIV sebelum akhirnya mengidap AIDS. Jadi
AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan system
kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir dan disebabkan oleh HIV
atau Human Immunodeficiency Virus. AIDS bukan penyakit turunan, oleh
sebab itu dapat menulari siapa saja. Virusnya sendiri bernama Human
Immunodeficiency Virus (ataudisingkatHIV) yaitu virus yang memperlemah
kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi
rentan terhadap infeksi oportunistik atau pun mudah terkena tumor. Meski
pun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan
virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

b. Mahasiswa dapat mengetahui Penyebab Virus HIV/AIDS


Penyebab timbulnya penyakit AIDS belum dapat dijelaskan
sepenuhnya. tidak semua orang yang terinfeksi virus HIV ini terjangkit
penyakit AIDS menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang
berperan di sini. Penggunaan alkohol dan obat bius, kurang gizi, tingkat
stress yang tinggi dan adanya penyakit lain terutama penyakit yang
ditularkan lewat alat kelamin merupakan faktor-faktor yang mungkin
berperan di antaranya adalah waktu.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa HIV secara terus
menerus memperlemah sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang
dan menghancurkan kelompok-kelompok sel-sel darah putih tertentu
yaitu sel T-helper. Normalnya sel T-helper ini (juga disebut sel T4)
memainkan suatu peranan penting pada pencegahan infeksi. Ketika
terjadi infeksi, sel-sel ini akan berkembang dengan cepat, memberi
tanda pada bagian sistem kekebalan tubuh yang lain bahwa telah terjadi
infeksi. Hasilnya, tubuh memproduksi antibodi yang menyerang dan
menghancurkan bakteri-bakteri dan virus-virus yang berbahaya.
Selain mengerahkan sistem kekebalan tubuh untuk memerangi
infeksi, sel T-helper juga memberi tanda bagi sekelompok sel-sel darah
putih lainnya yang disebut sel T-suppressor atau T8, ketika tiba saatnya
bagi sistem kekebalan tubuh untuk menghentikan serangannya.
Biasanya kita memiliki lebih banyak sel-sel T-helper dalam darah
daripada sel-sel T-suppressor, dan ketika sistem kekebalan sedang
bekerja dengan baik, perbandingannya kira-kira dua banding satu. Jika
orang menderita penyakit AIDS, perbandingan ini kebalikannya, yaitu
sel-sel T-suppressor melebihi jumlah sel-sel T-helper. Akibatnya,
penderita AIDS tidak hanya mempunyai lebih sedikit sel-sel penolong
yaitu sel T-helper untuk mencegah infeksi, tetapi juga terdapat sel-sel
penyerang yang menyerbu sel-sel penolong yang sedang bekerja.
Selain mengetahui bahwa virus HIV membunuh sel-sel T-
helper, kita juga perlu tahu bahwa tidak seperti virus-virus yang lain,
virus HIV ini mengubah struktur sel yang diserangnya. Virus ini
menyerang dengan cara menggabungkan kode genetiknya dengan bahan
genetik sel yang menularinya. Hasilnya, sel yang ditulari berubah
menjadi pabrik pengasil virus HIV yang dilepaskan ke dalam aliran
darah dan dapat menulari sel-sel T-helper yang lain. Proses ini akan
terjadi berulang-ulang. Virus yang bekerja seperti ini disebut retrovirus.
HIV tidak hanya menyerang sistem kekebalan tubuh. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa virus ini juga merusask otak dan sistem
saraf pusat. Otopsi yang dilakukan pada otak pengidap AIDS yang telah
meniggal mengungkapkan bahwa virus ini juga menyebabkan hilangnya
banyak sekali jaringan otak. Pada waktu yang bersamaan, peneliti lain
telah berusaha untuk mengisolasi HIV dengan cairan cerebrospinal dari
orang yang tidak menunjukkan gejala-gejala terjangkit AIDS.
Penemuan ini benar-benar membuat risau. Sementara para peneliti
masih berpikir bahwa HIV hanya menyerang sistem kekebalan, semua
orang yang terinfeksi virus ini tetapi tidak menunjukkan gejala
terjangkit AIDS atau penyakit yang berhubungan dengan HIV dapat
dianggap bisa terbebas dari kerusakan jaringan otak. Saat ini hal yang
cukup mengerikan adalah bahwa mereka yang telah terinfeksi virus HIV
pada akhirnya mungkin menderita kerusakan otak dan sistem saraf
pusat. Penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sel-
sel Limfosit (sel T helper) yang berfungsi melindungi tubuh terhadap
terjadinya infeksi sehingga daya tahan tubuh penderita berkurang dan
mudah terinfeksi oleh berbagai penyakit

c. Mahasiswa dapat mengtahui Tanda dan Gejala HIV/AIDS


Gejala-gejala utama AIDS.Sebenarnya tidak ada tanda-tanda
khusus yang bisa menandai apakah seseorang telah tertular HIV,
karena keberadaan virus HIV sendiri membutuhkan waktu yang cukup
panjang (5 sampai 10 tahun hingga mencapai masa yang disebut
fullblown AIDS). Adanya HIV di dalam darah bisa terjadi tanpa
seseorang menunjukan gejala penyakit tertentu dan ini disebut masa
HIV positif. Bila seseorang terinfeksi HIV untuk pertama kali dan
kemudian memeriksakan diri dengan menjalani tes darah, maka dalam
tes pertama tersebut belum tentu dapat dideteksi adanya virus HIV di
dalam darah. Hal ini disebabkan kaena tubuh kita membutuhkan waktu
sekitar 3 - 6 bulan untuk membentuk antibodi yang nantinya akan
dideteksi oleh tes darah tersebut. Masa ini disebut window period
(periode jendela) . Dalam masa ini , bila orang tersebut ternyata sudah
mempunyai virus HIV di dalam tubuhnya (walau pun belum bisa di
deteksi melalui tes darah), ia sudah bisa menularkan HIV melalui
perilaku yang disebutkan di atas tadi
Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-
orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan
kondisi tersebut akibat infeksi oleh bakteri, virus, fungi dan parasit,
yang biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur sistem kekebalan tubuh
yang dirusak HIV. Infeksi oportunistik umum didapati pada penderita
AIDS HIV mempengaruhi hamper semua organ tubuh. Penderita
AIDS juga berisiko lebih besar menderita kanker seperti sarkoma
Kaposi, kanker leher rahim, dan kanker system kekebalan yang disebut
limfoma.
Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik;
seperti demam, berkeringat (terutama pada malam hari),
pembengkakan kelenjar, kedinginan, merasa lemah, serta penurunan
berat badan.

d. Mahasiwa dapat mengetahui Pencegahan HIV/AIDS

Bagi yang belum terinfeksi Sampai detik ini belum ada vaksin
yang sanggup mencegah atau mengobati HIV AIDS. Namun
bukanlah sesuatu yang mustahil untuk melakukan pencegahan HIV
terhadap diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, pemahaman
terhadap proses penularan merupakan kunci dari pencegahannya.

Tindakan-tindakan untuk mencegah penularan HIV AIDS


jika belum terinfeksi HIV AIDS. Yaitu :

 Pahami HIV AIDS dan ajarkan pada orang lain. Memahami HIV
AIDS dan bagaimana virus ini ditularkan merupakan dasar untuk
melakukan tindakan pencegahan
 Ketahui status HIV AIDS patner seks anda. Berhubungan seks
dengan sembarang orang menjadikan pelaku seks bebas ini sangat
riskan terinfeksi HIV, oleh karena itu mengetahui status HIV AIDS
patner seks sangatlah penting.
 Gunakan jarum suntik yang baru dan steril. Penyebaran paling cepat
HIV AIDS adalah melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian
dengan orang yang memiliki status HIV positif, penularan melalui
jarum suntik sering terjadi pada IDU ( injection drug user).
 Gunakan Kondom Berkualitas. Selain membuat ejakulasi lebih
lambat, penggunaan kondom saat berhubungan seks cukup efektif
mencegah penularan HIV AIDS melalui seks.
 Lakukan sirkumsisi / khitan. Banyak penelitian pada tahun 2006 oleh
National Institutes of Health (NIH) menunjukkan bahwa pria yang
melakukan khitan memiliki resiko 53 % lebih kecil daripada mereka
yang tidak melakukan sirkumsisi.
 Lakukan tes HIV secara berkala. Jika anda tergolong orang dengan
resiko tinggi, sebaiknya melakukan tes HIV secara teratur, minimal 1
tahun sekali

6. MengumpulkanInformasiTambahan
a. Apa Perbedaannya HIV dan AIDS?
 Fase HIV adalah fase dimana virus masuk ke dalam tubuh dan tubuh
mulai melakukan perlawanan dengan menciptakan antibodi. Pada fase
ini, sebagian besar orang tidak merasakan gejalanya sehingga disebut
fase tanpa gejala.
 Fase AIDS, adalah saat tubuh sudah tidak mampu melawan penyakit-
penyakit yang masuk dan menginfeksi tubuh. Biasanya dikatakan fase
AIDS setalah muncul 2 atau lebih gejala. Misal flu yang sulit sembuh
diiringi mencret dan menurunnya berat badan hingga >10%.Untuk
memudahkan penjelasannya.
 Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) dibagi dalam 4 Stadium
perkembangan, yaitu:
 a. Stadium awal infeksi HIV, menunjukkan gejala-gejala seperti :
demam, kelelahan, nyeri sendi, pembesaran kelenjar getah bening.
Gejala-gejala ini menyerupai influenza/monokleosis.
 b. Stadium tanpa gejala, yaitu stadium dimana ODHA nampak sehat,
namun dapat merupakan sumber penularan infeksi HIV. Masa ini bisa
mencapai 5 hingga 10 tahun, bergantung dengan kekebalan tubuh dan
kesehatan seseorang.
 c. Stadium ARC (AIDS Related Complex), memperlihatkan gejala-
gejala seperti demam lebih dari 38oC secara berkala/terus-menerus,
menurunnya berat badan lebih dari 10% dalam waktu 3 bulan,
pembesaran kelenjar getah bening, diare/mencret secara berkala/terus-
menerus dalam waktu yang lama tanpa sebab yang jelas, kelemahan
tubuh yang menurunkan aktifitas fisik, berkeringat pada waktu malam
hari.
 d. Stadium AIDS, akan menunjukkan gejala-gejala seperti terdapatnya
kanker kulit yang disebut sarkoma kaposi, kanker kelenjar getah bening,
infeksi penyakit penyerta misalnya : pneumonia yang disebabkan oleh
pneumocytis carinii, TBC, peradangan otak/selaput otak.

b. Pencegahandanpenularan HIV/AIDS

HIV/AIDS tidak menular kecuali :

-melakukan hubungan seks dengan seorang ODHA


-melakukan hubungan seks (homo/hetero seksual)
-melakukan hubungan seks berganti-ganti pasangan tanpa kondom
-menggunakan satu jarum suntik secara bergantian atau menggunakan
jarum bekas
- dari Wanita ODHA melalui kelahiran
- dari Wanita ODHA melalui Air Susu Ibu. (Virus HIV hidup dan
berkembang biak di dalam Darah, Cairan Sperma, Cairan Vagina dan ASI)
Siapa pun Bisa terkena AIDS, jika perilakunya beresiko. Penampilan luar
tidak menjamin bebas HIV. ODHA sering terlihat sehat dan merasa sehat
Jika belum belakukan tes HIV, ODHA tidak tau bahwa dirinya telah tertular
HIV dan dapat menularkan HIV kepada orang lain.Tes HIV adalah satu-
satunya cara mendapatkan kepastian tertular atau tidak.
Virus HIV Tidak Menular Melalui :

-Keringat, Air liur


-Makanan,Flu/influenza
-Berpelukan
-Makan dengan perabot yang sama
-Bersalaman
-Mandi bersama
-Digigit nyamuk
-Memakai toilet bersama
-Berhubungan Seks dengan menggunakan Kondom yang baik.
- Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya.

HIV dan Tubuh manusia


Belum ada obat membasmi HIV, HIV masuk
langsung ke aliran darah untuk dapat hidup dalam
tubuh manusia
* Di luar tubuh manusia HIV sangat cepat mati
* HIV mati oleh air panas, sabun, bahan pencuci
hama lain
* HIV tidak dpt menular lewat udara seperti
virus lainnya
* Ditubuh manusia HIV bersarang dalam sel
darah putih
tertentu yang disebut sel T4 (CD4 = Sel
Thelper)
* Sel T4 terdapat pd cairan tubuh maka HIV
ditemukan
terutama dalam: darah, air mani, cairan vagina
* HIV tidak terdapat dalam: urine, faeces, muntahan
* HIV tidak dapat menembus kulit utuh.

Anda mungkin juga menyukai