DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. Adventia R Hehanussa
NIM : 183145105051
2. OverlindaLimbong
NIM : 183145105049
3. Gricella M. Latuhihin
NIM : 183145105024
4. Selvian C Pelmelay
NIM : 183145105050
5. Rikmes L. Mozes
NIM 183145105030
6. Hayani
NIM : 183145105055
7. Ananda R. Yulianti
NIM : 183145105004
8. AndiIrwanPatta
NIM : 183145105048
MATAKULIAH KEPERAWATAN HIV
KELAS KEPARAWATAN A/2018
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPARAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGA REZKY
MAKASSAR
2020
BAB I
PEMBAHASAN
FLU DAN DIARE BERKEPANJANGAN
Kasus :
4. Analisamasalah
HIV
Menyerang limfosit T,
sel saraf, makrofag,
monofosit, limfosit B
DIARE
5. MenentukanTujuanPembelajaran
a. Mahasiswa dapat memahani Pengrtian HIV/AIDS
HIV atau ’Human Immunodeficiency Virus’,
HIV adalah virus yang menyerang dan merusak kekebalan tubuh pada
manusia, sehingga tubuh tidak bisa melawan infeksi-infeksi yang masuk
ketubuh.
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih
dikenal dengan dengan AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I = Immuno deficiency
(berkurangnya kekebalan), V = Virus.
Bagi yang belum terinfeksi Sampai detik ini belum ada vaksin
yang sanggup mencegah atau mengobati HIV AIDS. Namun
bukanlah sesuatu yang mustahil untuk melakukan pencegahan HIV
terhadap diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, pemahaman
terhadap proses penularan merupakan kunci dari pencegahannya.
Pahami HIV AIDS dan ajarkan pada orang lain. Memahami HIV
AIDS dan bagaimana virus ini ditularkan merupakan dasar untuk
melakukan tindakan pencegahan
Ketahui status HIV AIDS patner seks anda. Berhubungan seks
dengan sembarang orang menjadikan pelaku seks bebas ini sangat
riskan terinfeksi HIV, oleh karena itu mengetahui status HIV AIDS
patner seks sangatlah penting.
Gunakan jarum suntik yang baru dan steril. Penyebaran paling cepat
HIV AIDS adalah melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian
dengan orang yang memiliki status HIV positif, penularan melalui
jarum suntik sering terjadi pada IDU ( injection drug user).
Gunakan Kondom Berkualitas. Selain membuat ejakulasi lebih
lambat, penggunaan kondom saat berhubungan seks cukup efektif
mencegah penularan HIV AIDS melalui seks.
Lakukan sirkumsisi / khitan. Banyak penelitian pada tahun 2006 oleh
National Institutes of Health (NIH) menunjukkan bahwa pria yang
melakukan khitan memiliki resiko 53 % lebih kecil daripada mereka
yang tidak melakukan sirkumsisi.
Lakukan tes HIV secara berkala. Jika anda tergolong orang dengan
resiko tinggi, sebaiknya melakukan tes HIV secara teratur, minimal 1
tahun sekali
6. MengumpulkanInformasiTambahan
a. Apa Perbedaannya HIV dan AIDS?
Fase HIV adalah fase dimana virus masuk ke dalam tubuh dan tubuh
mulai melakukan perlawanan dengan menciptakan antibodi. Pada fase
ini, sebagian besar orang tidak merasakan gejalanya sehingga disebut
fase tanpa gejala.
Fase AIDS, adalah saat tubuh sudah tidak mampu melawan penyakit-
penyakit yang masuk dan menginfeksi tubuh. Biasanya dikatakan fase
AIDS setalah muncul 2 atau lebih gejala. Misal flu yang sulit sembuh
diiringi mencret dan menurunnya berat badan hingga >10%.Untuk
memudahkan penjelasannya.
Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) dibagi dalam 4 Stadium
perkembangan, yaitu:
a. Stadium awal infeksi HIV, menunjukkan gejala-gejala seperti :
demam, kelelahan, nyeri sendi, pembesaran kelenjar getah bening.
Gejala-gejala ini menyerupai influenza/monokleosis.
b. Stadium tanpa gejala, yaitu stadium dimana ODHA nampak sehat,
namun dapat merupakan sumber penularan infeksi HIV. Masa ini bisa
mencapai 5 hingga 10 tahun, bergantung dengan kekebalan tubuh dan
kesehatan seseorang.
c. Stadium ARC (AIDS Related Complex), memperlihatkan gejala-
gejala seperti demam lebih dari 38oC secara berkala/terus-menerus,
menurunnya berat badan lebih dari 10% dalam waktu 3 bulan,
pembesaran kelenjar getah bening, diare/mencret secara berkala/terus-
menerus dalam waktu yang lama tanpa sebab yang jelas, kelemahan
tubuh yang menurunkan aktifitas fisik, berkeringat pada waktu malam
hari.
d. Stadium AIDS, akan menunjukkan gejala-gejala seperti terdapatnya
kanker kulit yang disebut sarkoma kaposi, kanker kelenjar getah bening,
infeksi penyakit penyerta misalnya : pneumonia yang disebabkan oleh
pneumocytis carinii, TBC, peradangan otak/selaput otak.
b. Pencegahandanpenularan HIV/AIDS