B. Latar Belakang
2
Penadi, Radix,1988, Bagelen dan Mataram Kuno. Lembaga Studi
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Tinjauan Pustaka
1
5
Jawa memiliki Nilai – nilai syarat dengan nilai etika dan estetika.
Salah satu bentuk nilai tersebut adalah Joglo yang memiliki
pengetahuan lokal budaya jawa. Struktur bangunan rumah
tradisional jawa mencerminkan komposisi ruang bangunan khas
seperti: pendhapa, pringgitan, dalem, dapur atau gadri gandhok.
Hubungan antara struktur ini sangat dipengaruhi oleh mitologi
proses manifestasi dan kosmologi Jawa. Ini berarti bahwa rumah
Jawa tradisional tidak hanya sebuah tempat untuk berlindung,
tetapi juga dipahami sebagai manifestasi dari cita – cita dan
pandangan hidup atau fungsi simbolis.3
4
Kartono, J.L., 2006, Konsep Ruang Tradisional Jawa dalam
136
6
5
7
G. Kerangka Teori
1. Daerah Bagelen
6
Laksono, P.M., 1985, Tradisi dalam Struktur Masyakarat Jawa:
7
Penadi, Radix,1988, Bagelen dan Mataram Kuno. Lembaga Studi
8
Penadi, Radix,1988, Bagelen dan Mataram Kuno. Lembaga Studi
9
Ching. D.K., 2012, Ilustrasi Desain Interior, Gramedia, Jakarta
11
10
Ching. D.K., 2012, Ilustrasi Desain Interior, Gramedia, Jakarta
12
a) Pendopo
b) Dalem Agung
c) Senthong
d) Pringgitan
e) Tratag
f) Gandok
g) Gadri
12
15
h) Pawon
13
Frick, Heinz.1997, Pola structural dan teknik bangunan di
a) Fungsi
15
Ronald, Dr. Ir. Arya, 2012, Pengembangan Arsitektur Rumah Jawa,
b) Estetika
16
Ronald, Dr. Ir. Arya, 2012, Pengembangan Arsitektur Rumah Jawa,
a) Ruang
Definisi ruang dijelaskan oleh Ching (1996;10)15,
ruang adalah bahan terpenting di mata seorang
perancang dan unsur utama dalam desain interior.
Melalui volume ruang, kita tidak hanya bergerak. Kita
melihat bentuk – bentuk, mendengar berbagai suara,
merasakan hembusan angin dan hangatnya sinar
matahari, mencium bunga – bunga yang nekar. Ruang
mewarisi karakteristik estetis dan sensual unsur –
unsur tersebut untuk bidangnya masing – masing.
Ruang adalah substansi materi, seperti batu dan
kayu. Walaupun demikian, ruang pada umumnya
tidak berbentuk dan terdispresi. Ruang universil tidak
mempunyai definisi. Pada saat suatu unsur diletakan
pada suatu bidang, barulah hubungan visualnya
17
Ismunandar, R., 2007, Joglo Arsitektur Rumah Tradisional Jawa,
H. Metode Penelitian
1. Metode
18
Ching. D.K., 2012, Ilustrasi Desain Interior, Gramedia, Jakarta
24
2. Tempat Penelitian
3. Instrumen Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
19
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data
Jakarta: UIP.
27
136
Jakarta: UIP.
Alfabeta,Bandung
Tradisional Jawa.