Anda di halaman 1dari 13

LANGKAH-LANGKAH ASUHAN KEBIDANAN

KOMUNITAS

MAKALAH

Disusun oleh:

1. Betty Kristianti P20624419004


2. Dini Juliantini P20624419007

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN CIREBON
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan karuniaNya, sehingga Penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Langkah-langkah Asuhan Kebidanan
Komunitas” untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas
pada program studi Sarjana Terapan Kebidanan Cirebon Politeknik Kesehatan
Tasikmalaya Wilayah Cirebon.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, membimbing, dan mendukung baik secara langsung
maupun tidak langsung hingga selesainya penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dari segi isi maupun penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Cirebon, Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………... ii


Daftar Isi …………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………. 2
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN………..……………………………………………. 3
A. Pengkajian……………………….………………………………… 3
B. Analisa Data ……………………………………………………… 5
C. Perencanaan ……………………………………………………… 5
D. Implementasi ……………………………………………………... 7
E. Evaluasi …………………………………………………………… 8
BAB III PENUTUP ……………………………………………………….….. 9
Kesimpulan ……………………………………………………………………. 9
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Komunitas internasional dihadapkan pada gelombang konflik-konflik
baru. Secara bersama-sama konflik-konflik baru ini tidak lebih kecil
dibandingkan dengan kejadian-kejadian penting lainnya dalam sejarah :
sebuah masa dimana para sejarah masa depan dapat
mendriskripsikannyasebagi masa-masa ketika kemanusiaan menangkap atu
gagal untuk menangkap peluang unrtuk menggantikan mekanisme yang
sudah usang guna menyelesaikan konflik manusia (Michael Renner).
Pelayanan kesehatan di masyarakat dilakukan melalui kegiatan
pengawasan, pengendalian, dan penilaian yang meliputi pencatatan,
pelaporan, monitoring, dan evaluasi. Pencatatan dan pelaporan adalah
indicator keberhasilan suatu kegiatan.Tanpa adanya pencatatan dan
pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan
terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah
data dan informasi yang berharga serta bernilai bila menggunakan metode
yang tepat dan benar.Seperti sebuah ungkapan “catat apa yang dikerjakan dan
kerjakan apa yang dicatat” jadi data dan informasi ini merupakan sebuah
unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan informasilah yang
berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang
berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan
oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud
untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya
keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera.
Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan “untuk mewujudkan
keluarga yang sehat sejahtera sehingga tercipta derajat kesehatan yang
optimal”. Hal ini sesuai dengan visi Indonesia Sehat 2010. Kesehatan

1
keluarga merupakan salah satu kegiatan dari upaya kesehatan dimasyarakat
yang ditujukan kepada keluarga. Penyelenggaraan kesehatan keluarga
bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil, sehat,bahagia dan sejahtera. Di
dalam kesehatan keluarga, kesehatan ibu mencakup kesehatan masa pra
kehamilan, kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa diluar
kehamilan (masa interval).
Kesehatan untuk semua menurut WHO adalah semua orang
memperoleh derajat kesehatan tertinggi yang memungkinkan dan secara
minimum semua orang memperoleh derajat kesehatan sehingga mereka
mampu bekerja produktif dan berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan
social dimasyarakat dimana mereka tinggal.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana memahami pengkajian asuhan kebidanan komunitas?
2. Bagaimana memahami analisa data asuhan kebidanan komunitas?
3. Bagaimana memahami perencanaan asuhan kebidanan komunitas?
4. Bagaimana memahami implementasi kebidanan komunitas?
5. Bagaimana memahami evaluasi asuhan kebidan komunitas?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini,
yaitu:
1. Untuk memahami pengkajian asuhan kebidanan komunitas.
2. Untuk memahami analisa asuhan kebidanan komunitas.
3. Untuk memahami perencanaan asuhan kebidanan komunitas.
4. Untuk memahami implementasi asuhan kebidanan komunitas.
5. Untuk memahami evaluasi asuhan kebidanan komunitas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang


ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi,
dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan (Spradly, 1985; Logan dan
Dawkin, 1987 dalam Syafrudin dan Hamidah, 2009 : 1).
Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas didasarkan pada empat
konsep utama dalam pelayanan kebidanan yaitu : manusia, masyarakat/
lingkungan, kesehatan dan pelayanan kebidanan yang mengacu pada konsep
paradigma kebidanan dan paradigma sehat sehingga diharapkan tercapainya taraf 
kesejahteraan hidup masyarakat (Meilani, Niken dkk, 2009 : 8).
Dalam hal ini ada beberapa macam untuk mengidentifikasi konsep dasar
asuhan kebidanan komunitas, diantaranya:

A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap
dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga
masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga
atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis,
social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan.
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif.
Data subyektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang
dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang
diungkapkan secara langsung melalui lisan sedangkan data objektif adalah
data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.

3
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau
perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas. Data sekunder
adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit,
2005).
Pengkajian dilakukan dengan tahapan berikut :
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan
tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang
menyangkut aspek fisik, psikologis, social ekonomi dan spiritual serta
factor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut
harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk pemecahan masalah. Cara
pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau
anamnase, pengamatan dan pemeriksaan fisik.
2. Pengolahan Data
Di dalam pengolahan data baik secara manual maupun dengan
komputerisasi terdiri dari tiga tahapan dasar yaitu input, proses,
output. Tetapi secara ilmiah pengolahan data dapat dibagi menjadi:
a. Editting
Sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit lebih dahulu.
Dengan perkataan lain, data atau keterangan yang telah dikumpulkan
dalam buku catatan (record book), daftar pertanyaan ataupun pada
interview guide (pedoman wawancara) perlu dibaca sekali lagi dan
diperbaiki, jika di sana sini masih terdapat hal-hal yang salah atau
yang masih meragukan. Kerja memperbaiki kualitas data serta
menghilangkan keragu-raguan data dinamakan mengedit data.

4
b. Pengkodean (Coding)
Pengkodean (coding) memberi tanda terhadap jawaban responden
di dalam kuesioner yang telah disediakan dalam kotak pengisian
jawaban dan dari jawaban tersebut dibuat tanda atau kode. Misal kode
1 apabila jawaban benar dan 0 apabila salah. Pemberian kode tersebut
dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengolahannya.
c. Tabulasi (tabulating)
Tabulasi (Tabulating) adalah kegiatan untuk mengolah data
yang diperoleh dalam tabel yang telah disediakan. Proses tabulasi
meliputi mempersiapkan tabel dengan kolom dan garisnya disusun
sesuai dengan kebutuhan, menghitung banyaknya distribusi frekuensi
untuk tiap kategori jawaban. Penyusunan distribusi frekuensi dengan
tujuan agar data yang ada dapat tersusun rapi, mudah dibaca dan
dianalisa.

B. ANALISA DATA
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga
dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh
masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan.
Tujuan analisa data adalah :
1. Menetapkan kebutuhan komunitas
2. Menetapkan kekuatan
3. Mengidentifikasi pola respon komunitas
4. Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan

C. PERENCANAAN
Perencanaan kebidanan adalah rencana tindakan kebidanan yang akan
dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa kebidanan
yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Rencana

5
kebidanan harus mencakup : Perumusan tujuan, Rencana tindakan kebidanan
yang akan dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan.
1. Perumusan tujuan
Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Berfokus pada masyarakat
b. Jelas dan singkat
c. Dapat diukur dan diobservasi
d. Realistik
e. Ada target waktu
f. Melibatkan peran serta masyarakat
g. Dibuat berdasarkan goal : sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan
h. Perilaku yang diharapkan berubah
i. Specific
j. Measurable atau dapat diukur
k. Attainable atau dapat dicapai
l. Relevant/realistic atau sesuai
m. Time-Bound atau waktu tertentu
n. Sustainable atau berkelanjutan
2. Rencana tindakan yang akan dilaksanakan
Langkah-langkah dalam perencanaan kesehatan melalui kegiatan :
a. Identifikasi alternatif tindakan kebidanan
b. Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan
c. Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan
melalui kegiatan : musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini
d. Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia
e. Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan
yang sangat dirasakan masyarakat
f. Mengarah pada tujuan yang akan dicapai
g. Tindakan harus bersifat realistic
h. Disusun secara berurutan

6
3. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
Penentuan kriteria dalam perencanaan kebidanan komunitas adalah
sebagai berikut:
a. Menggunakan kata kerja yang tepat
b. Dapat dimodifikasi
c. Bersifat spesifik :
1) Siapa yang melakukan?
2) Apa yang dilakukan?
3) Dimana dilakukan?
4) Kapan dilakukan?
5) Bagaimana melakukan?
6) Frekuensi melakukan?

D. IMPLEMENTASI
Implementasi adalah melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara
komprehensif. Efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada
klien/pasien dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
Kriteria dalam implementasi adalah :
1. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial –
spiritual – kultural
2. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien atau
keluarganya
3. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
4. Melibatkan klien dalam setiap tindakan
5. Menjaga privacy klien
6. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
7. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
8. Menggunakan sumberdaya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
9. Melakukan tindakan sesuai standar
10. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan

7
E. EVALUASI
Evaluasi dilakukan secara sistimatis dan berkesinambungan untuk
melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan sesuai dengan
perubahan perkembangan kondisi klien.
Kriteria evaluasi adalah :
1. Penilaian dilakukan segera setelh selesai melaksanakan asuhan sesuai
kondisi klien
2. Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan pada klien
3. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
4. Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien.

8
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kebidanan komunitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional
yang bertujuan pada komunitas dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi,
dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan menjamin keterjangkaunya pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dengan melibatkan komunitas sebagai mitra perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan.
Proses kebidanan komunitas adalah metode asuhan kebidanan yang bersifat
ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau masyarakat
yang langkah – langkahnya dimulai dari a) pengkajian : pengumpulan data dan
pengolahan data, b) analisa, c) perencanaan, d) implementasi, e) evaluasi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Elizabeth T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas


Teori dan  Praktik, edisi 3. Jakarta: EGC

Mubarak, Wahit, Iqbal, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori. Jakarta:
Sagung Seto.

Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta:


Gosyen Publishing.

Meilani, Niken, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.

Syafrudin dan Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.

10

Anda mungkin juga menyukai