Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

"PEMBUATAN GELAS DARI RUMPUT LAUT”

Untuk memenuhi tugas : Kewirausahaan


Dosen pembimbing :

Disusun Oleh :
Kelas 4A-LA

1. Izzata Aulia Khoirunnisa’ (151711913039)


2. Kartika Damayanti (151711913042)
3. Nadhiatun Nabila (151711913

PRODI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS VOKASI


UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KEWIRAUSAHAAN

1. Judul : Gelas Rumput Laut


2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Anggota : -Angga Tri Setyawan 151711913009
-Helmi Dwi Adhi 151711913031
-Ilham Bayu Setya Pratama 151711913035
b. Jurusan : D3 Keperawatan
c. Universitas : Airlangga
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Lailatul Fadliyah,SST.,M.Kes
b. NIDN : 3419017301
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp.97.000,-
b. Sumber Lain : Rp.0,-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 Minggu

Lamongan, 10 juni 2019

Menyetujui,

Wakil Dekan 1 Ketua Pelaksana


Fakultas Vokasi

(Prof. Dr. Retna Apsari,M.Si) (Kartika Damayanti)


NIP. 196806261993032003 NIM : 151711913041

Direktur Kemahasiswaan Dosen Pembimbing


Universitas Airlangga

(Dr. M. Hadi Shubhan,S.H.,M.H.,CN) (Lailatul Fadliyah, SST.,M.Kes)


NIP. 197304022003121002 NIDN. 3419017301
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas Rahmat dan RidhaNya,kami bisa
membuat suatu proposal usaha yang Insya Allah akan bermanfaat bagi kami sebagai pemilik usaha,
konsumen dan Bapak/Ibu Instruktur Magistra Utama.
Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, memberi saran, dan
masukan–masukannya untuk kelancaran pembuatan proposal ini. Khususnya kepada para Bapak dan Ibu
Dosen yang saya hormati , yang sangat berperan dalam pengarahan pembuatan proposal usaha ini.

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kewirausahaan adalah semangat, prilaku dan kemampuan memberikan respon positif kepada
peluang untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri dan pelayanan yang lebih baik kepada
pelanggan/masyarakat, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dengan
menerapkan cara kerja yang lebih efesien dan efektif, melalui keberanian mengambil resiko, kreatifitas,
inovasi dan kemampuan manajemen. (salim siagian)

Usaha adalah suatu bentuk yang dapat menghasilkan uang dan dapat meningkatkan taraf hidup
seseorang untuk menjadi lebih baik. Suatu usaha yang kita jalani dapat menghasilkan laba semaksimal
mungkin jika kita tekun dalam menjalani usaha tersebut. Banyak cara yang dilakukan oleh seseorang
dalam memulai atau menjalani usaha seperti membuat sendiri produk yang akan dijual. Kegiatan usaha
dengan cara ini akan lebih banyak kelebihannya dibandingkan sistem atau cara kegiatan usaha lain.
Karena dengan cara ini kita lebih mudah dalam menafsirkan atau menargetkan laba dengan total produk
yang akan dijual ke konsumen. Dari penjelasan latar belakang tersebut , maka kami tertarik untuk
melakukan usaha dengan menggunakan cara membuat sendiri produk yang akan kami jual. Dalam hal ini
produk yang kami tawarkan berupa makanan kecil yaitu “SHANNAS (Shampoo Nanas)”

B. Tujuan usaha

Tujuan dari didirikankanya kegiatan usaha produksi ini adalah:


A) sebagai tugas kewirausahaan.
B) melatih diri siswa untuk trampil dalam berwirausaha.
C) siswa mampu terjun ke dunia usaha
D) siswa mampu membuka usaha sendiri

C. Jenis usaha yang dikelola

Kami bergerak di bidang kewirausahaan yaitu shampoo yang terbuat dari nanas yang terdapat
kandungan Vitamin B6 dan B1 didalam nanas yang berguna mengusir ketombe dan dapat menebalkan
helai rambut, mencegah rambut rontok, dll. kami memilih kegiatan usaha di bidang kewirausahaan karena
faktor pendukung yang memadai untuk mengembangkan kegiatan usaha ini. 
BAB II

KEGIATAN PEMASARAN

A. Analisis SWOT
 Strength (Kekuatan)
        Harga produk ekonomis
        Kebersihan produk terjamin
        Produk yang kami jual tidak menggunakan bahan pengawet atau zat-zat berbahaya lainnya
 Weakness (Kelemahan)
        Produk yang kami jual tidak tahan lama karena tanpa bahan pengawet
        Banyak penjual produk yang sama
 Oppurtunity (Peluang)
        Banyak penjual – penjual lain yang menjual produk yang sama menggunakan bahan
pengawet, sedangkan produk kami tidak menggunakan bahan pengawet atau zat-zat berbahaya
lainnya.
 Threat (hambatan)
        Produk yang di perdagangkan berupa makanan kecil yang semakin tersingkir akibat
maraknya produk-produk buatan pabrik.

B. Lingkungan Usaha
Kegiatan usaha ini kami laksanakan di lingkungan rumah, bidang usaha di bidang kewirausahaan
ini memiliki peluang yang menjanjikan, karena shampoo nanas ini mengandung vitamin B6 dan B1
didalam nanas yang bermanfaat bagi kulit rambut

C. Kondisi Pasar
Jika melihat kompetitor-kompetitor yang bergerak dibidang usaha yang sama, memang sudah
cukup banyak. Tetapi, kami menyiasatinya dengan inovasi berbeda dari produk-produk yang sudah ada.
Yaitu, dengan inovasi yang lebih menarik, harga yang ekonomis, tampilan yang lebih kreatif dan yang
paling penting sehat dan higienis. Dengan ini, kami yakin produk yang kami miliki mampu
bersaing dengan peserta lainnya.

D. Rencana Pemasaran
Segmen pasar yang kami bidik untuk kegiatan usaha ini adalah melalui Sosial Media, dan Media
Massa. Kami memilih Media sebagai perantara tersebut karena kami berharap produk kami mampu
bersaing dengan produk lain, menggunakan media massa karena kami berharap produk kami mampu
bersaing dengan produk lain secara cermat.
BAB III

ASPEK PRODUKSI

A. Alat & Bahan yang di perlukan


Bahan yang diperlukan :
 100 cc Air perasan jeruk purut
 200 cc Air nanas
 100 cc Santan kelapa
 50 cc Air Panas
B. Alat yang dibutuhkan :
 Pisau
 Blender
 Penyaring Teh
 Kain Penyaring
 Sendok
 Wadah
 Panci
 Tutup Panci
 Alat pemotong kelapa
 Alat Pemeras Air
 Alat pemeras jeruk nipis
 Gelas Ukur
 Pemarut Kelapa
 Botol Shampo Yang Tak Terpakai
 Kompor
 Pengukur suhu air

C. Proses pembuatan

1. Langkah pertama bersihkan kulit nanas yang sudah dianggap tidak berguna dari kotoran yang
menempel pada sekitarnya, seperti tanah, pasir, rumput, dan kotoran lainnya yang berasal dari
pasar maupun sekitarnya. Ini dilakukan agar didapati sari pati kulit nanas yang bersih atau tidak
terkontaminasi dengan unsur lainnya.
2. Kemudian kulit nanas yang sudah bersih dipotong tidak beraturan untuk mempermudah proses
selanjutnya yaitu proses penghalusan. Setelah itu potongan kulit nanas dimasukkan kedalam
blender, tidak menggunakan cobek atau semacamnya agar hasil yang didapat lebih maksimal
(banyak), karena tidak adanya tumpahan maupun cairan yang terserap oleh blender.
3. Langkah ketiga gunakan penyaring teh untuk mendapatkan bubur dari kulit nanas yang lebih halus
dan lembut. Setelah itu gunakan kain penyaring untuk mendapatkan sari pati dari bubur nanas
yang halus. Terus ditekan dengan sendok maupun bendayang bersih hingga ampasnya yang kering
tertinggal didalam kain. Sehingga dari proses ini diperoleh sari pati kulit nanas sebanyak 200 cc.
4. Jangan lupa untuk memanaskan air sebelumnya sebanyak 50 cc hingga panasnya mencapai 85◦ C
agar tidak ada air yang menguap. Setelah itu masukkan air panas kedalam wadah yang telah
disiapkan sebelumnya. Kemudian masukkan sari pati kulit nanas perlahan dan aduk secara pelan
dan beraturan dengan bersamaan.
5. Langkah kelima ambil beberapa buah jeruk nipis yang sudah dicuci dan dibersihkan sebelumnya,
potong menjadi dua setiap buahnya dengan pisau, kemudian diambil setiap biji-biji yang terdapat
diantara daging dari buah jeruk nipis agar tidak mengganggu pada proses penyerapan dan
kandungan yang dimiliki oleh daging jeruk nipis.
6. Setelah itu peraslah jeruk nipis dengan menggunakan alat pemeras jeruk. Setelah itu saringlah air
perasan jeruk nipis dengan kain penyaring agar didapatkan air jeruk nipis yang bersih atau tidak
memiliki pulp lagi, sehingga akan lebih mudah nantinya saat rambut dibersihkan atau dibilas
dengan air saat setelah memakai shampoo, sehingga pada akhir proses ini didapatkan 100 cc air
perasan jeruk nipis yang bersih.
7. Kemudian masukkan air perasan jeruk nipis diaduk secara perlahan dan beraturan kedalam wadah
yang sebelumya telah diisi dengan larutan dari air panas dan sari pati kulit nanas.
8. Untuk mendapatkan santan kelapa yang sesuai dengan kandungannya yang masih lengkap
gunakan kelapa yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Langkah selanjutya bersihkan kelapa
dari serabut kelapa yang menempel pada batok kelapa, agar tidak mengotori daging kelapa yang
akan diambil.
9. Kemudian belahlah batok kelapa menjadi dua. Ambil daging kelapa menggunakan sendok atau
semacamnya. Setelah didapatkan daging kelapa sesuai dengan yang diinginkan, parutlah daging
kelapa menggunakan pemarut kelapasehingga daging kelapa menjadi seperti bubuk daging kelapa.
Setelah itu masukkan hasil dari parutan daging kelapa kedalam kain penyaring.
10. Langkah kesepuluh masukkanlah kain penyaring yang berisi hasil parutan kelapa tersebut kedalam
sebuah wadah. Masukkan 100 cc air bersih kedalam wadah tersebut, terus pijat kain yang berisi
parutan daging kelapa hingga mengeluarkan santannya. Setelah santan sudah didapatkan angkatlah
ampas dari daging kelapa yang sudah diambil santannya, kemudian saringlah santan kelapa sekali
lagi menggunakan kain penyaring yang masih bersih agar didapatkan santan kelapa yang tidak ada
ampas didalamnya.
11. Setelah itu masukkan santan kelapa kedalam wadah yang berisi larutan dari air, sari pati nanas, dan
perasan air jeruk, tuangkan dan aduk secara perlahan dan teratur.
12. Langkah terakhir untuk pengemasan, agar mudah untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari
gunakan botol shampo bekas yang sudah dicuci, dibersihkan dan dikeringkan sebelumya.
Kemudian masukkanlah larutan yang telah kita buat sebelumya dan tutup secepatnya. Gunakan
shampoo tersebut 3 sampai 4 kali seminggu.

 
BAB IV

ASPEK KEUANGAN

A.    Rencana produksi


 Jenis Produk : Shampoo Nanas
Harga : Rp.35.000/ botol

B.   Rincian Bahan Baku


 Jeruk Purut
 Santan Kelapa
 Buah Nanas

Total semua pengeluaran :


Rp.
Total produksi :
5 x 30.000 = Rp. 150.000
Laba = Harga jual – Harga Pokok
= Rp. 150.000 – Rp. 97.000 = Rp. 53.000

Anda mungkin juga menyukai