Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA

PENYULUHAN (SAP)

HIPOTENSI

Di Susun Oleh

1. Ilham Bayu Setya Pratama (151711913035)

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT
HIPOTENSI

Pokok Bahasan : Penyakit Hipotensi


Sub Pokok Bahasan : Pentingnya Pengetahuan Tentang Hipotensi
Sasaran : Lansia
Hari/ Tanggal : Kamis, 23 Oktober 2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Ds Sumberaji Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan
Pemateri : Mahasiswa D3 Keperawatan Unair

A. Latar Belakang
Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah suatu keadaan dimana
tekanan darah lebih rendah dari nilai 90/ 60 mmHg atau tekanan darah
cukup rendah, sehingga menyebabkan gejala – gejala seperti pusing dan
pingsan (A.J. Ramadhan, 2010).
Hipotensi atau tekanan darh rendah,terjadi jika terdapat
ketidakseimbangan antara kapasitas vaskuler darah dan volume darah atau
jika jantung terlalu lemah untuk menghasilkan tekanan darah yang dapat
mendorong darah (Sherwood,2002).
Hipotensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah rendah
dari 90/60 mmhg sehingga menyebabkan keluhan.Namun jika tidak terjadi
keluhan dapat dikategorikan kondisi yang normal.Sedangkan Tekanan
darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.Tekanan
puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan
sistolik.Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat
ventricle beristirahat dan mengisi ruangannya.Tekanan darah biasanya
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan
diastolik(Oxford,2003).

Hipotensi adalah tekanan darah rendah sehingga tidak mencukupi


untuk perfusi dan oksigenasi jaringan adekuat.Hipotensi dapat primer atau
sekunder(misal:penurunan curah jantung,syok hipovolemik,penyakit
addison)atau postural(ortostatik).Kelenjara drenal(insufisiensiadrenal),
Syok (Chris Brooker,2005). Pada tekanan darah yang terlampau rendah
akan menyebabkan masalah yang dapat mengancam jiwa karena akan
terjadi penurunan aliran darah yang mengangkut nutrisi dan oksigen pada
organ vital seperti jantung daan otak (Lintang,2000).

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan selama ± 30 menit diharapkan
warga masyarakat dapat memahami tentang penyakit Hipotensi dan cara
pencegahannya.
C. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 1x30 menit, diharapkan


sasaran penyuluhan dapat mengetahui tentang:

1. Pengertian penyakit Hipotensi


2. Apa penyebab penyakit Hipotensi
3. Bagiamana mengenali tanda dan gejala penyakit Hipotensi
4. Mengetahui dampak & komplikasi yang terjadi pada Hipotensi
5. Mengetahui cara pencegahan timbulnya penyakit Hipotensi

D. Materi Penyuluhan
 Pengertian Hipotensi
 Penyebab Hipotensi
 Tanda dan gejala Hipotensi
 Dampak & komplikasi yang terjadi pada Hipotensi
 Pencegahan dan penanganan Hipotensi
E. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan


Penyakit Hipotensi 1. Pengertian Hipotensi
2. Penyebab Hipotensi
3. Tanda dan Gejala Hipotensi
4. Dampak & Komplikasi yang
terjadi pada Hipotensi
5. Pencegahan dan Penanganan
Hipotensi

F. Metode Penyuluhan
 Ceramah
 Diskusi
 Tanya jawab
G. Media
 Leaflet

H. Kegiatan

NO TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PESERTA WAKTU


1 Tahap Pre Interaksi
Membuat kontrak dengan Peserta menyepakati
peserta penyuluhan dengan tema
Menyiapkan tempat alat an waktu dan tempat yang 5 menit
materi ditentukan

2 Tahap Orientasi
a) Mengucapkan a) Menjawab salam

salam b) Menyatujui tujuan

b) Menyampaikan penyuluhan 5 menit


tujuan penyuluhan c) Mengikuti

c) Melakukan apresiasi
apersepsi
3 Tahap Kerja
1. Menjelaskan tentang :
 Pengertian Hipotensi 1. Mendengarkan
 Penyebab Hipotensi dan 20 menit
 Tanda dan Gejala memperhatikan
Hipotensi penjelasan
 Dampak & Penyuluh
Komplikasi yang
terjadi pada
Hipotensi
 Pencegahan dan
Penanganan Hipotensi
2. Memberikan
2. Aktif bertanya
kesempatan untuk
bertanya
3. Mendengarkan
3. Menjawab pertanyaan
peserta
4 Tahap Terminasi
a) Menyimpulkan a) Mendengarkan
materi yang dan
disampaikan oleh Memperhatikan
penyuluh
b) Mengevaluasi 10 menit

peserta atas b) Menjawab


penjelasan yang pertanyaan yang
disampaikan dan diberikan
penyuluh
menanyakan
kembali mengenai
materi penyuluhan

c) Salam Penutup
c) Menjawab salam
I. Materi
(Terlampir)

J. Setting Tempat

K. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

Tahap persiapan-awal pelaksanaan :

 Media sudah dipesiapkan, yaitu leaflet mengenai Hipotensi

 Pemateri sudah siap dalam melakukan penyuluhan

 Kewajiban pengorganisasian

2. Evaluasi proses

 Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peseta


penuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan

 Peserta penyuluhan memperlihatkan materi yang diberikan


 Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh
dengan sasaran

 Kehadiran peserta proses penyuluhan diharapkan 80% dan tidak


ada peserta yang meninggalakan tempat penyuluhan selama
kegiatan berlangsung

3. Evaluasi dilakukan secara lisan dengan memberikan pertanyaan


mengenai :

1. Pengertian Hipotensi
2. Penyebab Hipotensi
3. Tanda dan Gejala Hipotensi
4. Dampak & Komplikasi yang terjadi pada Hipotensi
5. Pencegahan dan Penanganan Hipotensi

MATERI
HIPOTENSI
1. Pengertian Hipotensi
Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah suatu keadaan dimana
tekanan darah lebih rendah dari nilai 90/ 60 mmHg atau tekanan darah
cukup rendah, sehingga menyebabkan gejala – gejala seperti pusing dan
pingsan (A.J. Ramadhan, 2010).
Hipotensi atau tekanan darh rendah,terjadi jika terdapat
ketidakseimbangan antara kapasitas vaskuler darah dan volume darah atau
jika jantung terlalu lemah untuk menghasilkan tekanan darah yang dapat
mendorong darah (Sherwood,2002).
Hipotensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah rendah
dari 90/60 mmhg sehingga menyebabkan keluhan.Namun jika tidak terjadi
keluhan dapat dikategorikan kondisi yang normal.Sedangkan Tekanan
darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.Tekanan
puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan
sistolik.Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat
ventricle beristirahat dan mengisi ruangannya.Tekanan darah biasanya
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan
diastolik(Oxford,2003).

Hipotensi adalah tekanan darah rendah sehingga tidak mencukupi


untuk perfusi dan oksigenasi jaringan adekuat.Hipotensi dapat primer atau
sekunder(misal:penurunan curah jantung,syok hipovolemik,penyakit
addison)atau postural(ortostatik).Kelenjara drenal(insufisiensiadrenal),
Syok (Chris Brooker,2005). Pada tekanan darah yang terlampau rendah
akan menyebabkan masalah yang dapat mengancam jiwa karena akan
terjadi penurunan aliran darah yang mengangkut nutrisi dan oksigen pada
organ vital seperti jantung daan otak (Lintang,2000)

.Klasifikasi tekanan darah menurut WHO (1999)


Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Hipotensi < 90 < 60
Normal < 90-119 < 60-79
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi Tingkat 1 140-159 90-99
Hipertensi Tingkat 2 160-179 100-109

Hipertensi Tingkat 3 >180 110

2. Penyebab Hipotensi
Kelompok risiko yang rawan terhadap hipertensi :
a. Konsumsi Obat-obatan tertentu
b. Perokok
c. Infeksi
d. Dehidrasi
e. Kekurangan Nutrisi
f. Pendarahan
g. Kurang olahraga
h. Penyakit Jantung

3. Tanda dan Gejala Hipotensi :


a. Sakit kepala, pusing
b. Lemas
c. Sesak napas
d. Kelelahan
e. Mata berkunang-kunang
f. Mual dan muntah
g. Pandangan buram

h. Konsentrasi berkurang

i. Tubuh terasa tidak stabil

j. Pingsan
4. Komplikasi :
a. Pingsang
b. Stroke
c. Anemia
d. Gangguan Ginjal
e. Serangan jantung
f. Shock

5. Pencegahan dan Penanganan


- Pengobatan dengan obat-obatan penurun darah tinggi dan obat – obatan
tradisional.
- Merubah pola hidup :
a. Minum kopi. Dosis kafein dipagi dapat memberikan efek karena
kafein dapat memacu jantung untuk bekerja lebih cepat
b. Pemberian posisi trendelenburg. Pada kasus hipotensi rendah
dimana pasien masih merespon dengan meletakkan posisi kaki
lebih tinggi dari pada punggung ( posisi trendelenburg.) posisi itu
akan meningkatkan aliran balik vena, sehingga membuat banyak
darah memenuhi organ-organ yang membutuhkan seperti bagian
dada dan kepala.
c. Klien yang sedang mengalami hipotensi, diharuskan banyak
istirahat, dan membatasi aktifitas fisiknya selama keadaan ini.
d. Klien dengan hipotensi harus membiasakan diri untuk mempunyai
pola makan yang teratur dan mempunyai makanan pelengkap ,
seperti susu untuk meningkatkan stamina. Karena pada umumnya
penderita hipotensi cukup lemah dan mudah lelah.
e. Jika diperlukan misalnya pada klien dengan anemia maka klien
harus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi ataupun
suplemen zat besi untuk meningkatkan sel-sel darah merah darah
yang menambah volume darah sehingga dapat meningkatkan
tekanan darah penderita.
f. Penderita hipotensi dianjurkan untuk rajin berolahraga ringan,
misal jogging,
g. untuk melatih kerja jantung secara teratur, dan melancarkan aliran
darah keseluruh tubuh.Istirahat yang cukup : siang ± 2 jam dan
malam ± 7 jam.
h. Perbanyak asupan cairan terutama air minum.
i. Tambahkan lebih banyak garam pada makanan, kecuali sudah
konsisi lain yang tidak memperbolehkannya.
j. Terarur berolahraga untuk membuat kondisi jantung dan pembulu
darah menjadi lebih sehat .
k. Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain ( Dr.Indra
k.Muhtadi,2013)

Obat Tradisional Pencegah Hipotensi


a) Daun Bayam
Ambil tiga genggam daun bayam yang masih segar, cuci sampai
bersih, kemudian tumbuk sampai halus, kemudian tambahkan dengan satu
gelas air putih (matang), aduk aduk sampai rata dan air berubah warna
agak kehijau-hijauan, selanjutnya saring ambil airnya, selanjutnya beri
sedikit gula pasir, kemudian minum air ramuan tersebut pagi dan sore
selama tiga hari.

b) Kaldu Ayam
Ambil kaldu ayam yang baru mendidih sebanyak satu gelas dan
sebutih kuning telur ayam kampung, dan sedikit garam dapur untuk
menghilangkan rasa amis, campur kesemua bahan-bahan tersebut dan
aduk-aduk sampai bersatu dan kuning telur pecah, kemudian minum air
ramuan tersebut satu kali sehari selama satu minggu

c) Madu
Madu merupakan salah satu bahan alami terbaik untuk mengatasi
tekanan darah rendah atau hipotensi. Bila mengalami pusing akibat darah
rendah, coba minum air madu. Kita bisa mencampur 2 sdm madu dengan
segelas air hangat. Bisa juga ditambah dengan sejumput garam untuk
mendapatkan rasa yan lebih kuat

d) Kopi Hitam
Bila tak punya masalah dengan lambung, kita bisa minum kopi
hitam untuk mengatasi pusing akibat tekanan darah rendah. Kafein yang
ada di dalam kopi hitam membantu meningkatkan tekanan darah secara
langsung

e) Air Putih
Pertolongan pertama pada tekanan darah rendah adalah minum air
puth. Terkadang, tekanan darah rendah disebabkan oleh dehidrasi. Jika
tubuh kita kekurangan banyak cairan karena cuaca panas misalnya,
cobalah untuk minum banyak air putih. Selain minum air putih, kita juga
bisa mengonsumsi buah-buahan yang mengandung air seperti buah
semangka dan buah jeruk.

f) Air Garam
Siapkan segelas air, tambahkan 1/2 sdt garam, aduk. Bila sering
mengalami pusing karena darah rendah, kita bisa meminum air garam ini
dua kali sehari. Selain itu, kita juga bisa menambah asupan garam dalam
makanan yang kita konsumsi sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA

Pearce,C Evelyn.2010.ANATOMI DAN FISIOLOGI


UNTUKPARAMEDIS.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, volume 3.
Jakarta : EGC

Carpenito LD.1995.Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik.


Jakarta : EGC
Doengoes, M.E.,2000. Penerapan Proses Kperawatan dan Diagnosa
Keperawatan, Jakarta : EGC.
Donna, D.Et Al.1991. Medical Surgical Nursing : A. Nursing Prosess Approch.
St. Louis : The
C.V. Mosby Co.
NANDA, 2007. Nursing Diagnoses : Definition and Clssification 2007 – 2008,
NANDA
International, Philadephia.
Mansjoer, Arif. Dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarata : Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran UI
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai