Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam


Pembelajaran Bahasa Arab

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Media
Pembelajaran Bahasa Arab
Dosen Pengampu :
Dr. R. A Barnabas, M. Pd
Ihwan Rahman Bahtiar, M. Pd

Disusun oleh :
1. Asti Oktaliana Aisyah : 1205617029
2. Alifah Aulia : 1205618040
3. Fajar Sidiq Sulistyo: 1205617091
4. Layali Hilwah: 1205617036
5. Nurdiah Oktavia : 1205617027

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2020
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah S.W.T. yang telah


memudahkan semua pekerjaan dan urusan kita semua. Sholawat dan
salam tak lupa kita junjungkan kepada baginda Nabi Muhammad S.A.W.,
kepada keluargaNya, para sahabatNya dan umat islam yang mengikutiNya
sampai akhir zaman. Sehingga makalah ini selesai disusun untuk
memenuhi tugas Media Pembelajaran Bahasa Arab (MPBA) Program
Studi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Negeri Jakarta.
Dengan bantuan, dukungan, bimbingan dan arahan dari berbagai
pihak, akhirnya penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik,
maka pada kesempatan ini, penyusun ingin menyampaikan ucapan
terimakasih sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Dr. R. A. Barnabas, M. Pd., selaku dosen pengampu I mata
kuliah Media Pembelajaran Bahasa Arab (MPBA), Program Studi
Pendidikan Bahasa Arab, Universitas Negeri Jakarta.
2. Bapak Ihwan Rahman Bahtiar, M. Pd,. selaku dosen pengampu II
mata kuliah Media Pembelajaran Bahasa Arab (EPBA), Program
Studi Pendidikan Bahasa Arab, Universitas Negeri Jakarta.
3. Semua pihak yang tidak mungkin tersebutkan namanya satu per
satu.
Penyusun berharap, makalah ini dapat berguna bagi pembaca,
khususnya bagi penyusun sendiri.
Penyusun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.
Jakarta, 30 Maret 2020

Penyusun
i
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1

I.1 Latar Belakang .......................................................................................................1


I.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................1
I.3 Tujuan ...................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................2

II.1 Hakikat Media Dalam Pembelajaran ................................................................2


II.2 Pengertian Media ..................................................................................................4
II.3 Manfaat dan Fungsi Media Dalam Pembelajaran ............................................6
II.4 Kriteria Pemilihan Media ..................................................................................8
II.4.1 Pengertian Media Grafis ............................................................................... 10
II.4.2 Macam-macam Media Grafis ....................................................................... 11
II.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Media Grafis ..................................................... 13

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 14

III.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 14


III.1 Saran ................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15

ii
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model
pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas juga mengalami perkembangan.
Seorang guru memang masih tetap merupakan salah satu sumber belajar tetapi
tidak lagi satu-satunya sumber belajar bagi para peserta didiknya. Guru
menggunakan sumber belajar lain yang disebut sebagai media untuk pembelajaran
peserta didiknya. Oleh karena itu sebelum guru menggunakan media dalam proses
belajar mengajar, maka guru dituntut untuk mengetahui bagaimana teknik
pemilihan media pembelajaran agar media yang digunakan dapat berfungsi sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang media pembelajaran,
dalam hal ini media pembelajaran bahasa arab.

I.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang diambil dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa Hakikat Media dalam Pembelajaran ?
2. Apa fungsi Media dalam Pembelajaran?
3. Bagaimana prosedur penyusunan Media dalam Pembelajaran ?

I.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apa Hakikat Media dalam Pembelajaran
2. Mengetahui apa fungsi Hakikat Media dalam Pembelajaran
3. Mengetahui prosedur penyusunan Media dalam Pembelajaran

1
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Hakikat Media Dalam Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam


upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan
memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua
pihak yaitu siswa sebagai pebelajar dan guru sebagai fasilitator, yang terpenting
dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning process).
Slameto membagi dalam kategori perubahan dalam belajar, antara lain:
1. Belajar sifatnya disadari dan disengaja.
Dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar dan menyadari
bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin
meningkat dibandingkan sebelum mengikuti proses pembelajaran .
2. Perubahan yang berkesinambungan
Hasil dari belajar diperoleh dengan adanya proses, kelanjutan dari
pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya. Begitu juga
pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam hal ini pengetahuan yang diperoleh,
akan menjadi dasar bagi pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan
berikutnya.
3. Perubahan yang bersifat positif
Perubahan yang terjadi bersifat normatif dan menunjukkan kearah
kemajuan. Misalnya, seorang mahasiswa sebelum belajar tentang psikologi
pendidikan menganggap bahwa dalam proses belajar mengajar tidak perlu
mempertimbangkan perbedaan-perbedaan individu atau prilaku perkembangan
peserta didiknya, namun setelah mengikuti pembelajaran psikologi pendidikan,
dia memahami dan berkeinginan untuk menerapkan prinsip perbedaan individu
dan prinsip-prinsip perkembangan individu jika kelak ia menjadi guru.
4. Perubahan yang bersifat aktif
Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif
berupaya melakukan perubahan dengan melakukan kegiatan aktif membaca, dan
mengkaji buku, mencari informasi tentang pengetahuan yang baru.
5. Perubahan yang fungsional
Setiap perubahan prilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa
sekarang maupun masa mendatang.
6. Perubahan yang bertujuan dan terarah
Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai,
baik tujuan jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Misalnya,

2
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

seorang mahasiswa belajar psikologi pendidikan, tujuan yang ingin dicapai dalam
jangka pendek mungkin dia ingin memperoleh pengetahuan, sikap, dan
keterampilan tentang psikologi pendidikan yang diwujudkan dalam bentuk
kelulusan dengan memperoleh nilai A. Sedangkan tujuan jangka panjangnya dia
ingin menjadi guru yang efektif dengan memiliki kompetensi yang memadai
tentang Psikologi Pendidikan. Sebagai aktivitas dilakukan dan diarahkan untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut.
7. Perubahan Perilaku Secara Keseluruhan
Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekadar memperoleh pengetahuan
semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan
keterampilannya. Misalnya, mahasiswa belajar tentang “Teori-teori Belajar”,
disamping memperoleh informasi atau pengetahuan tentang “Teori-teori Belajar”
dia juga memperoleh sikap tentang pentingnya seorang guru menguasai “ Teori-
teori Belajar”. Begitu juga, dia memperoleh keterampilan dalam menerapkan
“Teori-teori Belajar”.
8. Perubahan yang Bersifat Permanen
Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap
dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya. Misalnya, mahasiswa belajar
mengoperasikan komputer, maka penguasaan keterampilan mengoperasikan
komputer tersebut akan menetap dan melekat dalam diri mahasiswa tersebut.
Misalnya siswa tidak mengerti apa yang dijelaskan guru karena kondisi
perut sedang sakit, berarti gangguan ada pada komunikan. Siswa tidak menerima
materi dengan jelas, karena saat itu sedang ada pembangunan sehingga suasana
berisik mengganggu pendengaran, hal ini disalurannya yang terganggu. Guru
tidak antusias, tidak bergairah dalam mengajar sehingga siswa kurang mengerti
apa yang dijelaskankan gurunya karena guru tersebut sedang ada masalah
keluarga, hal ini gangguan pada komunikator.
Selain faktor-faktor tersebut, terdapat juga beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi efektivitas dari suatu komunikasi, baik faktor yang terjadi pada
pengiriman maupun pada penerima pesan. Ishak (1995:3) menjelaskan
diantaranya:
1. Kemampuan berkomunikasi penyampai pesan seperti kemampuan
berbahasa dan kemampuan menulis. Sedangkan faktor dari penerima pesan
diantaranya kemampuan untuk menerima dan menangkap pesan seperti
mendengar, melihat, dan menginterpretasikan pesan.
2. Sikap dan pandangan penyampai pesan kepada penerima pesan dan
sebaliknya. Misalnya, rasa benci, pandangan negatif, prasangka, merendahkan
satu diantara kedua belah pihak, sehingga akan menimbulkan kurangnya respon
terhadap pesan yang disampaikan.

3
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

3. Tingkat pengetahuan baik penerima maupun penyampai pesan. Sumber


pesan yang kurang dipahami, informasi yang ingin dicapai akan mempengaruhi
gaya dan sikap dalam proses penyampaian pesan. Sebaliknya penerima pesan
yang kurang mempunyai pengetahuan dan pengalaman terhadap informasi yang
disampaikan tidak akan mampu menerima informasi itu dengan baik.
4. Latar belakang sosial budaya dan ekonomi penyampai pesan serta
penerima pesan. Ketanggapan penerima pesan dalam merespon informasi
tergantung dari siapa dan oleh siapa pesan itu disampaikan.

Berdasarkan uraian di atas, jelas tergambar bahwa media merupakan


bagian dari proses komunikasi. Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh
penggunaan saluran dalam komunikasi tersebut. Saluran (channel) yang dimaksud
di atas adalah media. Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses
komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran
atau media tertentu kepenerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran atau media
dan penerima pesan adalah merupakan komponen-komponen proses komunikasi.
Pesan yang akan dikomunikasikan adalah materi pembelajaran yang sudah ada
dalam kurikulum. Sumber pesan bisa guru, TV, buku, koran, majalah dan siswa.
Dalam sistem pembelajaran modern saat ini, siswa tidak hanya berperan sebagai
komunikan atau penerima pesan, bisa saja siswa bertindak sebagai komunikator
atau penyampai pesan. Dalam kondisi seperti itu, maka terjadi komunikasi dua
arah (two way traffic communication) atau komunikasi banyak area (multi way
traffic communication). Dalam bentuk komunikasi pembelajaran manapun sangat
dibutuhkan peran media untuk lebih meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian
tujuan dan kompetensi pembelajaran.

II.2 Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin, dan merupakan bentuk jamak dari
kata ”medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Areif Sardiman, dkk. (1996)
mengemukakan arti media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang
memberikan batasan mengenai pengertian media.
Beberapa diantaranya mengemukakan bahwa media adalah sebagai
berikut:
1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaat untuk keperluan
pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schram, 1982).

4
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

2. National Education Asociation (NEA) memberikan batasan bahwa media


merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual,termasuk
teknologi perangkat kerasnya.
3. Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan
perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar.
4. Asociantion of Education Comunication Tecnology (AECT) memberikan
batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan
untuk proses penyaluran pesan
5. Gagne berpendapat bahwa berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsang siswa untuk belajar
6. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa untuk belajar
(Miarso, 1989).
7. Menurut Heinich, (1993) media merupakan alat saluran komunikasi.Heinich
mencontohkan media seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed
material), komputer, dan instruktur.
Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran
jika membawa pesan-pesan (massages) dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Heinich juga mengkaitkan hubungan antara media dengan pesan
dan metode (Methods).
Pada dasarnya semua pendapat tersebut memposisikan media sebagai
suatu alat atau sejenisnya, yang dapat dipergunakan sebagai pembawa pesan
dalam kegiatan pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi pelajaran,
dimana keberadaan agar pesan dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh
siswa. Bila media adalah sumber belajar , maka secara luas media dapat diartikan
dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik
memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Media pendidikan atau media pembelajaran tumbuh dan berkembang
sejalan dengan perkembangan teknologi pembelajaran. Substansi dari media
pembelajaran adalah:
1. Bentuk saluran yang digunakan menyalurkan pesan atau pembelajar
2. Berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang
pembelajar untuk belajar
3. Bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk
belajar
4. Bentuk-bentuk komunikasi yang dapat merangsang pembelajaran untuk belajar,
baik cetak maupun audio, visual dan audio visual (Bovee 1997)

5
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

II.3 Manfaat dan Fungsi Media Dalam Pembelajaran

Media merupakan salah satu alat bantu yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran yang efektif untuk menyampaikan materi ajar kepada siswa.
Adapun manfaat media dalam proses belajar mengajar dapat kita perhatikan
sebagai berikut:
1. Dapat membantu kemudahan belajar bagi siswa dan kemudahan mengajar bagi
guru. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran akan memberikan
banyak manfaat, disatu pihak akan memudahkan siswa dalam memahami
materi pelajaran yang sedang diajarkan karena siswa secara langsung dapat
berinteraksi dengan obyek yang menjadi bahan kajian. Sedangkan dipihak lain,
penggunaan media pengajaran dapat mewakili sesuatu yang tidak dapat
disampaikan guru melalui komunikasi verbal, sehingga kesulitan siswa
memahami konsep dan prinsip tertentu dapat teratasi. Bahkan dengan
kehadiran media diakui dapat melahirkan umpan balik yang baik dari siswa.
2. Melalui alat bantu konsep (tema) pengajaran yang abstrak dapat diwujudkan
dalam bentuk kongkrit. Penggunaan media pengajaran dalam pembelajaran
khususnya pada materi pelajaran yang bersifat abstrak yang sukar dicerna dan
dipahami oleh setiap siswa terutama materi pelajaran yang rumit dan kompleks
sangat perlu dilakukan. Hal ini terkait dengan materi pelajaran yang di
dalamnya terdapat sejumlah konsep-konsep yang masih bersifat abstrak,
misalnya untuk menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia, proses
terjadinya hujan, proses terjadinya gerhana matahari,dan lain-lain, kadang
untuk menjelaskan dan menggambarkannya melalui kata-kata sangat sulit,
sehingga siswa pun sulit untuk memahaminya. Untuk menjadikan materi
pelajaran yang sukar dimengerti menjadi jelas dan mudah, maka diperlukan
adanya media. Oleh karena itu media pengajaran merupakan sarana yang
dipergunakan agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, dan
memperlancar jalan ke arah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
3. Kegiatan belajar mengajar tidak membosankan dan tidak monoton salah satu
faktor penyebab rendahnya daya serap dan tingkat pemahaman siswa dalam
menerima pelajaran, khususnya pada materi pelajaran yang memiliki tingkat
kesukaran yang tinggi yang sukar untuk diproses oleh siswa, oleh karena
kurangnya pengetahuan guru tentang variasi dalam mengajar hanya
menggunakan satu jenis metode saja seperti metode ceramah di mana siswa
hanya menjadi pendengar saja. Belum lagi jika materi yang disampaikan itu
kurang diminati siswa, sehingga mereka akan cepat merasa bosan dan
kelelahan, dan hal tersebut tidak mereka hindari. Itu disebabkan karena
penjelasan guru yang sukar untuk dicerna dan dipahami. Seorang guru yang

6
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan kelelahan siswa adalah berpangkal
dari guru itu sendiri. Untuk itu, bagi seorang tenaga pengajar sangat dituntut
untuk membekali dirinya dengan pengetahuan dan keterampilan dalam
menentukan strategi dalam mengajar. Salah satunya dengan menggunakan
media pengajaran. Hal tersebut dapat membuat kegiatan pembelajaran lebih
menarik
4. Segala alat indera dapat menafsirkan dan turut berdialog sehingga kelemahan
dari salah satu indera dapat diimbangi oleh kekuatan indera lain. Kegiatan
belajar yang dibarengi dengan penggunaan media pengajaran akan
memudahkan siswa memahami penjelasan guru yang menggunakan alat
peraga. Karena dalam menerima pelajaran di samping menggunakan indera
penglihatan (mata) juga menggunakan indra pendengaran (telinga). Tiap-tiap
siswa mempunyai kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran
maupun penglihatan. Demikian juga kemampuan dalam berbicara. Ada siswa
yang lebih suka dan senang membaca, ada yang lebih suka mendengarkan
dulu baru membaca, dan begitu pun sebaliknya. Dengan kehadiran media
pengajaran, kelemahan indera yang dimiliki tiap siswa dapat diatasi. Misalnya,
guru dapat memulai pelajaran dengan metode ceramah kemudian dilanjutkan
dengan memperlihatkan dan memberikan contoh konkret. Dengan cara seperti
ini dapat memberikan stimulus terhadap indera siswa. Efektivitas proses belajar
mengajar (pembelajaran) sangat dipengaruhi oleh faktor metode dan media
pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling berkaitan, dimana pemilihan
metode tertentu akan berpengaruh terhadap jenis media yang akan digunakan.
Dalam arti bahwa harus ada kesesuaian diantara keduanya untuk mewujudkan
tujuan pembelajaran. Walaupun ada hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan
dalam pemilihan media, seperti: konteks pembelajaran, karakteristik
pembelajar, dan tugas atau respon yang diharapkan dari pembelajar.
Levi & Lentz (1982) dalam buku (Sanaky 2009:7) mengemukakan empat
fungsi media pengajaran, khususnya media visual, yaitu:
1. Fungsi atensi, media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2. Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambing visual
dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
3. Fungsi kognitif, media visual dapat terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
menggungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan menginggat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.

7
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

4. Fungsi kompensatoris, media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa


media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa
yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks
dan mengingatnya kembali.
Selain itu, Fungsi media pembelajaran bagi pengajar yaitu:
1. Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan.
2. Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik.
3. Memberikan kerangka sistematis mengajar dengan baik.
4. Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran
5. Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi pelajaran
6. Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar
7. Meningkatkan kualitas pelajaran
Adapun fungsi media pembelajaran bagi siswa adalah untuk :
1. Meningkatkan motivasi belajar pembelajar.
2. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar.
3. Memberikan struktur materi pelajaran dan memudahkan pembelajar untuk
belajar
4. Memberikan inti informasi, pokok-pokok secara sistematis sehingga
memudahkan pembelajar untuk belajar
5. Merangsang pembelajar untuk berfokus dan beranalisis.
6. Menciptakan kondisi dan setuasi belajar tanpa tekanan
7. Pembelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan
pengajar lewat media pembelajaran (Sanaky, 2009 :5).

II.4 Kriteria Pemilihan Media


Media pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan dalam satu kata
ACTION yaitu akronim dari access, cost, tecnology,interactivity, dan novelty
1. Access
Kemudahan aksesmenjadi pertimbangan pertama dalam memilih media.
Apakah media yang kitakan perlukan itu tersedia, mudah, dan dapat
dimanfaatkan oleh murid
2. Cost
Biaya juga harus dipertimbangkan. Banyak jenis media yang dapat menjadi
pilihan kita, pada umumnya media canggih biasanya cenderung mahal. Namun,
mahalnya biaya itu harus kita hitung dengan aspek manfaatnya. Semakin
banyak yang menggunakan, maka unit cost dari sebuah media akan semakin
menurun. Media yang efektif tidak selalu mahal, jika guru kreatif dan

8
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

menguasai betul materi pelajaran maka akan memanfaatkan objek-objek untuk


dijadikan sebagai media dengan biaya yang murah namun efektif.
3. Technology
Mungkin saja kita tertarik kepada satu media tertentu. Tapi kita perlu
perhatikan apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya?
Katakanlah kita ingin menggunakan media audio visual di kelas. Perlu kita
pertimbangkan, apakah ada listrik, voltase listrik cukup dan sesuai.
4. Interactivity
Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau
interaktivitas. Setiap kegiatan pembelajaran yang anda kembangkan tentu saja
memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
5. Organization
Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi. Misalnya, apakah
pimpinan sekolah atau yayasan mendukung? Bagaimana pengorganisasiannya?
Apakah di sekolah ini tersedia satu unit yang disebut pusat sumber belajar. Jadi
dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu
dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak.
Mc. Connel (Sadiman,Arif S, 2003:82) .mengatakan bila media itu sesuai
pakailah,”If The Medium Fits, Use It!”.

Dalam proses belajar mengajar, hal utama yang harus diperhatikan oleh
seorang guru dalam penggunaan media adalah berkaitan dengan analisis manfaat
dari penggunaan media tersebut.
Ada beberapa alasan yang harus diperhatikan dalam penggunaan media
pembelajaran berkaitan dengan analisis manfaat yang akan diperoleh,
sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (2002:2) yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui pertukaran kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk
setiap jam pelajaran.
3. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh para peserta didik dan memungkinkan peserta didik menguasai tujuan
pembelajaran lebih baik.
4. Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

9
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

Prinsip Penggunaan Media, selain kriteria, ada beberapa prinsip yang perlu
dipertimbangkan oleh pengajar dalam memilih dan menggunakan media
pembelajaran, yaitu:
A. Tidak ada satu media yang paling unggul untuk semua tujuan. Satu media
hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok
untuk yang lain.
B.Media adalah bagian intregal dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa
media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar pengajar saja, tetapi
merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran.
Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen yang lain dalam
perancangan instruksional. Tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran
tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media pembelajaran itu tidak akan terjadi.
C.Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk
memudahkan belajar siswa. Kemudahan belajar siswa haruslah dijadikan acuan
utama pemilihan dan penggunaan suatu media.
D.Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya
sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan
yang menyatu dengan pembelajaran yang sedang berlangsung.
E.Pemilihan media hendaknya obyektif (didasarkan pada tujuan pembelajaran),
tidak didasarkan pada kesenangan pribadi.
F.Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan siswa.

II.4.1 Pengertian Media Grafis


Media grafis termasuk media visual yang berfungsi menyalurkan
pesan dari sumber pesan kepenerima pesan. Saluran yang digunakan
adalah mengutamakan indera penglihatan (visual). Agar proses
penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien, pesan yang di sampaikan
dituangkan ke dalam, symbol komunikasi yang digunakan adalah
simbol visual. Simbol-simbol pesan yang dituangkan perlu dipahami
terlebih dahulu.Secara khusus, dapat dikatakan bahwa media grafis
berfungsi untuk:
a. Menarik perhatian,
b. Memperjelaskan sajian ide,
c. Mengilustrasikan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau
diabaikan bila tidak divisualkan,
d. Media grafis, sederhana dan mudah pembuatannya, dan
e. Termasuk media yang relative murah ditinjua dari segi biayanya.

Webseter mendefinisikan grafis sebagai seni atau ilmu


menggambar, terutama penggambaran mekanik. Dalam pengertian

10
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

media visual, istilah grafik adalah material yang mempunyai arti yang
luas, bukan halnya sekedar menggambar. Dalam bahasa Yunani,
Graphikos mengandung pengertian lukiskan atau menggambarkan
garis-garis. Sebagai kata sifat, graphics diartikan sebagai penjelasan
yang hidup, uraian yang kuat, atau penyajian yang efektif. Media grafis
termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media
grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima
pesan. Saluran yang dipakai menyangkut media penglihatan.Pesan yang
akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi
visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses
penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum
tersebut secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian,
menjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan apabila tidak
digarafiskan.

II.4.2 Macam-macam Media Grafis


Jenis media grafis meliputi kartun; bagan, diagram, grafik, poster,
dan komik. Yang termasuk media grafis antara lain:
1. Kartun
Media lain yang cukup unik untuk mengkomunikasikan
gagasan-gagasan adalah kartun. Kartun adalah penggambaran dalam
bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi
yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Walaupun
terdapat sejumlah kartun yang berfungsi untuk membuat orang
tersenyum, sepertihalnya kartun-kartun yang dimuat di dalam surak
kabar. Kartun sebagai alat bantu mempunyai manfaat penting dalam
pengajaran, terutama dalam menjelaskan rangkaian isi bahan dalam
suatu urutan logis atau mengandung makna.
Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, adalah
suatu gambar interperatif yang menggunakan simbol-simbol untuk
menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu
sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian kejadian tertentu.
Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian,
mampengaruhi sikap atau tingkah laku. Kartun biasanya hanya
menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan
menuangkannya kedalam gambar sederhana, tanpa detail dengan
menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan
dimengerti dengan cepat.

11
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

2. Komik
Komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun
yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam
urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk
memberikan hiburan kepada pembaca. Apabila kartun sangat
bergantung kepada dampak penglihatan tunggal, maka komik terdiri
atas berbagai situasi cerita bersambung. Perbedaan lain menyatakan
bahwa komik sifatnya humor, sedangkan sambungan yang paling
unik dan berarti dari kartun pada bidang masalah-masalah politik dan
sosial.
Beberapa perwatakan lain dari komik harus dikenal agar
kekuatan medium ini bisa dihayati. Komik memusatkan perhatian di
sekitar rakyat. Cerita-ceritanya mengenai diri pribadi sehingga
pembaca dapat segera mengidentifikasikan dirinya melalui perasaan
serta tindakan dari perwatakan perwatakan tokoh utamanya. Cerita-
ceritanya ringkas dan menarik perhatian, dilengkapi dengan aksi,
bahkan dalam lembaran surat kabar dan buku-buku,komik dibuat
lebih hidup serta diolah dengan pemakaian warna-warna utama
secara bebas. Komik merupakan media yang mempunyai sifat
sederhana, jelas, mudah dipahami. Oleh sebab itu media komik dapat
berfungsi sebagai media yang informatif dan edukatif. Sungguhpun
demikian penggunaan komik sebagai media pengajaran, guru harus
hati-hati sebab sering kali lebih bersifat komersial tanpa
mempertimbangkan akibat yang ditimbulkannya.
Komik berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas
sajian ide, mengilustrasian fakta yang mungkin akan cepat dilupakan
atau diabaikan bila tidak di grafiskan. Guru harus hati-hati sebab
sering kali komik lebih bersifat komersial tanpa mempertimbangkan
akibat yang ditimbulkannya.

12
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

II.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Media Grafis


 Kelebihan media grafis:
1. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa
terhadap pesan yang di sampaikan,
2. Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik,
3. Pembuatannya mudah dan harganya murah,
4. Memperbesar perhatian siswa,
5. Membantu mengatasi keterbatasan siswa.
 Kelemahan media grafis :
1. Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya,
terutama untuk grafis yang lebih kompleks,
2. Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

13
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat harus
selaras dengan pemanfaatannya. Kita sebagai calon pendidik dituntut
untuk dapat merancang pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai
teknologi atau media serta sumber belajar yang sesuai agar proses
pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien.
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing,
maka dari itulah kita diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan
kebutuhan atau tujuan pembelajaran.

III.2 Saran
Dengan mengetahui bagaimana teknik pemilihan media
pembelajaran hendaknya, kita sebagai calon pendidik dapat memahami
dan mengetahui media-media apa yang cocok untuk digunakan dalam
proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran, sehingga penggunaan media akan mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pemebelajaran. Semoga kita dapat
mengambil manfaat dari apa yang telah tertulis di makalah ini

14
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab

DAFTAR PUSTAKA

Rohani. 2019. MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL. FAKULTAS ILMU


TARBIYAH UIN SUMATERA UTARA.

15

Anda mungkin juga menyukai