Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Media
Pembelajaran Bahasa Arab
Dosen Pengampu :
Dr. R. A Barnabas, M. Pd
Ihwan Rahman Bahtiar, M. Pd
Disusun oleh :
1. Asti Oktaliana Aisyah : 1205617029
2. Alifah Aulia : 1205618040
3. Fajar Sidiq Sulistyo: 1205617091
4. Layali Hilwah: 1205617036
5. Nurdiah Oktavia : 1205617027
2020
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
ii
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model
pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas juga mengalami perkembangan.
Seorang guru memang masih tetap merupakan salah satu sumber belajar tetapi
tidak lagi satu-satunya sumber belajar bagi para peserta didiknya. Guru
menggunakan sumber belajar lain yang disebut sebagai media untuk pembelajaran
peserta didiknya. Oleh karena itu sebelum guru menggunakan media dalam proses
belajar mengajar, maka guru dituntut untuk mengetahui bagaimana teknik
pemilihan media pembelajaran agar media yang digunakan dapat berfungsi sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang media pembelajaran,
dalam hal ini media pembelajaran bahasa arab.
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apa Hakikat Media dalam Pembelajaran
2. Mengetahui apa fungsi Hakikat Media dalam Pembelajaran
3. Mengetahui prosedur penyusunan Media dalam Pembelajaran
1
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
BAB II
PEMBAHASAN
2
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
seorang mahasiswa belajar psikologi pendidikan, tujuan yang ingin dicapai dalam
jangka pendek mungkin dia ingin memperoleh pengetahuan, sikap, dan
keterampilan tentang psikologi pendidikan yang diwujudkan dalam bentuk
kelulusan dengan memperoleh nilai A. Sedangkan tujuan jangka panjangnya dia
ingin menjadi guru yang efektif dengan memiliki kompetensi yang memadai
tentang Psikologi Pendidikan. Sebagai aktivitas dilakukan dan diarahkan untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut.
7. Perubahan Perilaku Secara Keseluruhan
Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekadar memperoleh pengetahuan
semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan
keterampilannya. Misalnya, mahasiswa belajar tentang “Teori-teori Belajar”,
disamping memperoleh informasi atau pengetahuan tentang “Teori-teori Belajar”
dia juga memperoleh sikap tentang pentingnya seorang guru menguasai “ Teori-
teori Belajar”. Begitu juga, dia memperoleh keterampilan dalam menerapkan
“Teori-teori Belajar”.
8. Perubahan yang Bersifat Permanen
Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap
dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya. Misalnya, mahasiswa belajar
mengoperasikan komputer, maka penguasaan keterampilan mengoperasikan
komputer tersebut akan menetap dan melekat dalam diri mahasiswa tersebut.
Misalnya siswa tidak mengerti apa yang dijelaskan guru karena kondisi
perut sedang sakit, berarti gangguan ada pada komunikan. Siswa tidak menerima
materi dengan jelas, karena saat itu sedang ada pembangunan sehingga suasana
berisik mengganggu pendengaran, hal ini disalurannya yang terganggu. Guru
tidak antusias, tidak bergairah dalam mengajar sehingga siswa kurang mengerti
apa yang dijelaskankan gurunya karena guru tersebut sedang ada masalah
keluarga, hal ini gangguan pada komunikator.
Selain faktor-faktor tersebut, terdapat juga beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi efektivitas dari suatu komunikasi, baik faktor yang terjadi pada
pengiriman maupun pada penerima pesan. Ishak (1995:3) menjelaskan
diantaranya:
1. Kemampuan berkomunikasi penyampai pesan seperti kemampuan
berbahasa dan kemampuan menulis. Sedangkan faktor dari penerima pesan
diantaranya kemampuan untuk menerima dan menangkap pesan seperti
mendengar, melihat, dan menginterpretasikan pesan.
2. Sikap dan pandangan penyampai pesan kepada penerima pesan dan
sebaliknya. Misalnya, rasa benci, pandangan negatif, prasangka, merendahkan
satu diantara kedua belah pihak, sehingga akan menimbulkan kurangnya respon
terhadap pesan yang disampaikan.
3
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
Kata media berasal dari bahasa latin, dan merupakan bentuk jamak dari
kata ”medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Areif Sardiman, dkk. (1996)
mengemukakan arti media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang
memberikan batasan mengenai pengertian media.
Beberapa diantaranya mengemukakan bahwa media adalah sebagai
berikut:
1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaat untuk keperluan
pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schram, 1982).
4
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
5
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
Media merupakan salah satu alat bantu yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran yang efektif untuk menyampaikan materi ajar kepada siswa.
Adapun manfaat media dalam proses belajar mengajar dapat kita perhatikan
sebagai berikut:
1. Dapat membantu kemudahan belajar bagi siswa dan kemudahan mengajar bagi
guru. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran akan memberikan
banyak manfaat, disatu pihak akan memudahkan siswa dalam memahami
materi pelajaran yang sedang diajarkan karena siswa secara langsung dapat
berinteraksi dengan obyek yang menjadi bahan kajian. Sedangkan dipihak lain,
penggunaan media pengajaran dapat mewakili sesuatu yang tidak dapat
disampaikan guru melalui komunikasi verbal, sehingga kesulitan siswa
memahami konsep dan prinsip tertentu dapat teratasi. Bahkan dengan
kehadiran media diakui dapat melahirkan umpan balik yang baik dari siswa.
2. Melalui alat bantu konsep (tema) pengajaran yang abstrak dapat diwujudkan
dalam bentuk kongkrit. Penggunaan media pengajaran dalam pembelajaran
khususnya pada materi pelajaran yang bersifat abstrak yang sukar dicerna dan
dipahami oleh setiap siswa terutama materi pelajaran yang rumit dan kompleks
sangat perlu dilakukan. Hal ini terkait dengan materi pelajaran yang di
dalamnya terdapat sejumlah konsep-konsep yang masih bersifat abstrak,
misalnya untuk menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia, proses
terjadinya hujan, proses terjadinya gerhana matahari,dan lain-lain, kadang
untuk menjelaskan dan menggambarkannya melalui kata-kata sangat sulit,
sehingga siswa pun sulit untuk memahaminya. Untuk menjadikan materi
pelajaran yang sukar dimengerti menjadi jelas dan mudah, maka diperlukan
adanya media. Oleh karena itu media pengajaran merupakan sarana yang
dipergunakan agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, dan
memperlancar jalan ke arah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
3. Kegiatan belajar mengajar tidak membosankan dan tidak monoton salah satu
faktor penyebab rendahnya daya serap dan tingkat pemahaman siswa dalam
menerima pelajaran, khususnya pada materi pelajaran yang memiliki tingkat
kesukaran yang tinggi yang sukar untuk diproses oleh siswa, oleh karena
kurangnya pengetahuan guru tentang variasi dalam mengajar hanya
menggunakan satu jenis metode saja seperti metode ceramah di mana siswa
hanya menjadi pendengar saja. Belum lagi jika materi yang disampaikan itu
kurang diminati siswa, sehingga mereka akan cepat merasa bosan dan
kelelahan, dan hal tersebut tidak mereka hindari. Itu disebabkan karena
penjelasan guru yang sukar untuk dicerna dan dipahami. Seorang guru yang
6
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan kelelahan siswa adalah berpangkal
dari guru itu sendiri. Untuk itu, bagi seorang tenaga pengajar sangat dituntut
untuk membekali dirinya dengan pengetahuan dan keterampilan dalam
menentukan strategi dalam mengajar. Salah satunya dengan menggunakan
media pengajaran. Hal tersebut dapat membuat kegiatan pembelajaran lebih
menarik
4. Segala alat indera dapat menafsirkan dan turut berdialog sehingga kelemahan
dari salah satu indera dapat diimbangi oleh kekuatan indera lain. Kegiatan
belajar yang dibarengi dengan penggunaan media pengajaran akan
memudahkan siswa memahami penjelasan guru yang menggunakan alat
peraga. Karena dalam menerima pelajaran di samping menggunakan indera
penglihatan (mata) juga menggunakan indra pendengaran (telinga). Tiap-tiap
siswa mempunyai kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran
maupun penglihatan. Demikian juga kemampuan dalam berbicara. Ada siswa
yang lebih suka dan senang membaca, ada yang lebih suka mendengarkan
dulu baru membaca, dan begitu pun sebaliknya. Dengan kehadiran media
pengajaran, kelemahan indera yang dimiliki tiap siswa dapat diatasi. Misalnya,
guru dapat memulai pelajaran dengan metode ceramah kemudian dilanjutkan
dengan memperlihatkan dan memberikan contoh konkret. Dengan cara seperti
ini dapat memberikan stimulus terhadap indera siswa. Efektivitas proses belajar
mengajar (pembelajaran) sangat dipengaruhi oleh faktor metode dan media
pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling berkaitan, dimana pemilihan
metode tertentu akan berpengaruh terhadap jenis media yang akan digunakan.
Dalam arti bahwa harus ada kesesuaian diantara keduanya untuk mewujudkan
tujuan pembelajaran. Walaupun ada hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan
dalam pemilihan media, seperti: konteks pembelajaran, karakteristik
pembelajar, dan tugas atau respon yang diharapkan dari pembelajar.
Levi & Lentz (1982) dalam buku (Sanaky 2009:7) mengemukakan empat
fungsi media pengajaran, khususnya media visual, yaitu:
1. Fungsi atensi, media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2. Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambing visual
dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
3. Fungsi kognitif, media visual dapat terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
menggungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan menginggat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.
7
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
8
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
Dalam proses belajar mengajar, hal utama yang harus diperhatikan oleh
seorang guru dalam penggunaan media adalah berkaitan dengan analisis manfaat
dari penggunaan media tersebut.
Ada beberapa alasan yang harus diperhatikan dalam penggunaan media
pembelajaran berkaitan dengan analisis manfaat yang akan diperoleh,
sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (2002:2) yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui pertukaran kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk
setiap jam pelajaran.
3. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh para peserta didik dan memungkinkan peserta didik menguasai tujuan
pembelajaran lebih baik.
4. Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
9
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
Prinsip Penggunaan Media, selain kriteria, ada beberapa prinsip yang perlu
dipertimbangkan oleh pengajar dalam memilih dan menggunakan media
pembelajaran, yaitu:
A. Tidak ada satu media yang paling unggul untuk semua tujuan. Satu media
hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok
untuk yang lain.
B.Media adalah bagian intregal dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa
media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar pengajar saja, tetapi
merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran.
Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen yang lain dalam
perancangan instruksional. Tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran
tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media pembelajaran itu tidak akan terjadi.
C.Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk
memudahkan belajar siswa. Kemudahan belajar siswa haruslah dijadikan acuan
utama pemilihan dan penggunaan suatu media.
D.Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya
sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan
yang menyatu dengan pembelajaran yang sedang berlangsung.
E.Pemilihan media hendaknya obyektif (didasarkan pada tujuan pembelajaran),
tidak didasarkan pada kesenangan pribadi.
F.Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan siswa.
10
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
media visual, istilah grafik adalah material yang mempunyai arti yang
luas, bukan halnya sekedar menggambar. Dalam bahasa Yunani,
Graphikos mengandung pengertian lukiskan atau menggambarkan
garis-garis. Sebagai kata sifat, graphics diartikan sebagai penjelasan
yang hidup, uraian yang kuat, atau penyajian yang efektif. Media grafis
termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media
grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima
pesan. Saluran yang dipakai menyangkut media penglihatan.Pesan yang
akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi
visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses
penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum
tersebut secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian,
menjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan apabila tidak
digarafiskan.
11
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
2. Komik
Komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun
yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam
urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk
memberikan hiburan kepada pembaca. Apabila kartun sangat
bergantung kepada dampak penglihatan tunggal, maka komik terdiri
atas berbagai situasi cerita bersambung. Perbedaan lain menyatakan
bahwa komik sifatnya humor, sedangkan sambungan yang paling
unik dan berarti dari kartun pada bidang masalah-masalah politik dan
sosial.
Beberapa perwatakan lain dari komik harus dikenal agar
kekuatan medium ini bisa dihayati. Komik memusatkan perhatian di
sekitar rakyat. Cerita-ceritanya mengenai diri pribadi sehingga
pembaca dapat segera mengidentifikasikan dirinya melalui perasaan
serta tindakan dari perwatakan perwatakan tokoh utamanya. Cerita-
ceritanya ringkas dan menarik perhatian, dilengkapi dengan aksi,
bahkan dalam lembaran surat kabar dan buku-buku,komik dibuat
lebih hidup serta diolah dengan pemakaian warna-warna utama
secara bebas. Komik merupakan media yang mempunyai sifat
sederhana, jelas, mudah dipahami. Oleh sebab itu media komik dapat
berfungsi sebagai media yang informatif dan edukatif. Sungguhpun
demikian penggunaan komik sebagai media pengajaran, guru harus
hati-hati sebab sering kali lebih bersifat komersial tanpa
mempertimbangkan akibat yang ditimbulkannya.
Komik berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas
sajian ide, mengilustrasian fakta yang mungkin akan cepat dilupakan
atau diabaikan bila tidak di grafiskan. Guru harus hati-hati sebab
sering kali komik lebih bersifat komersial tanpa mempertimbangkan
akibat yang ditimbulkannya.
12
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
13
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat harus
selaras dengan pemanfaatannya. Kita sebagai calon pendidik dituntut
untuk dapat merancang pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai
teknologi atau media serta sumber belajar yang sesuai agar proses
pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien.
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing,
maka dari itulah kita diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan
kebutuhan atau tujuan pembelajaran.
III.2 Saran
Dengan mengetahui bagaimana teknik pemilihan media
pembelajaran hendaknya, kita sebagai calon pendidik dapat memahami
dan mengetahui media-media apa yang cocok untuk digunakan dalam
proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran, sehingga penggunaan media akan mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pemebelajaran. Semoga kita dapat
mengambil manfaat dari apa yang telah tertulis di makalah ini
14
Konsep dan Prosedur Penyusunan Media Pembelajaran Visual dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
DAFTAR PUSTAKA
15