PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan perusahaan semakin ketat,
tidak hanya di dalam negeri namun saat ini sudah merambah ke luar negeri.
SDM saat ini bukan merupakan sebuah pilihan apabila perusahaan ingin bertahan
di persaingan saat ini dan kedepannya. Sumber Daya Manusia merupakan hal yang
sangat penting dalam suatu organisasi, karena keefektifan dan keberhasilan suatu
organisasi sangat tergantung pada kualitas dan kinerja sumber daya manusia yang
ada pada organisasi tersebut. Pada dasarnya organisasi yang lebih baik yaitu
organisasi yang semakin tinggi tingkat efektifitasnya dalam upaya organisasi yang
suatu organisasi sangat tergantung pada kualitas dan kinerja sumber daya manusia
yang ada dalam organisasi. Dengan permasalahan yang dihadapi organisasi yang
tidaklah sedikit, maka perilaku yang diharapkan organisasi dari sumber daya
manusia adalah bekerja sepenuh hati dan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
1
2
baik, efektif dan efisien. Organisasi saat ini tidak hanya membutuhkan karyawan
yang hanya melihat seberapa besar mereka mendapatkan imbalan dari hasil
Efektivitas dan kinerja tim ditentukan oleh kemampuan anggota dalam tim
kerja, dimana karyawan tidak hanya harus melakukan pekerjaan sesuai dengan
menjadi bagian dari kewajiban kerja formal seorang karyawan, namun mendukung
dalam Elfina dan Nina (2004) menyebutkan perilaku dalam bekerja yang tidak
terdapat dalam deskripsi kerja formal karyawan disebut dengan perilaku extrarole,
efektivitas organisasi.
3
menyebutkan bahwa ada korelasi secara signifikan terhadap hampir semua dimensi
bahwa seorang calon karyawan yang secara sadar memilih suatu posisi tertentu
pada organisasi yang memiliki visi misi tertentu dan ia berhasil diterima bekerja di
organisasi tersebut maka ia akan senang dan berkomiten tinggi. Keselarasan antara
dan fisik pegawai terhadap organisasi tempat ia bekerja atau organisasi dimana ia
menjadi anggotanya (Wirawan, 2013). Allen dan Meyer dalam Budihardjo (2014)
lebih baik lagi dan dapat bersaing skala nasional maupun internasional. Karyawan
organisasi pasti membutuhkan karyawan dengan komitmen yang baik. Begitu pula
baik, artinya tingkat efektivitas PT. Kahatex lebih baik, dan dapat bersaing dengan
PT. Kahatex ini merupakan jantung industri tekstil Indonesia yang memproduksi
kain yang sepenuhnhya terintegrasi dari serat hingga siap pakai. Berdasarkan
wawancara singkat peneliti dengan salah satu pihak manajemen PT. Kahatex,
hingga saat ini perusahaan tidak menghadapi kendala dalam aspek pemasaran,
keuangan dan produksi, tetapi pihak manajemen ingin memiliki karyawan yang
dihasilkanpun menjadi maksimal juga menjadikan tempat kerja dan rekan kerja
pendapat yang rasional dan benar, karena sumber daya manusia yang dimiliki
adalah sumber daya yang sangat penting apalagi bila Organizational Citizenship
Behavior yang dimiliki masing masing individu tinggi, pastinya kinerja organisasi
menjadi efektif dan efisien. Namun setelah peneliti melakukan mini survey
antara karyawan lama dan karyawan baru sehingga ketika karyawan baru
malah saling melemparkan tanggung jawab, juga adanya sikap acuh atau cuek
bahwa keadaan ini kadang mengganggu ketentraman bekerja yang harusnya saling
membantu antar anggota tim dalam organisasi. Kesimpulan dari mini survey yang
peneliti mengambil salah satu departemen perusahaan yang menjadi akhir produksi
dari produk yang disasilhan, dimana dalam divisi ini produk mengalami
Tabel 1.1
Data Karyawan Departemen Finishing 4
Keterangan Jumlah karyawan
Koordinator Kabag 1
Kepala Bagian (Kabag) 6
Wakil Kabag 19
Kepala Shift 44
Mandor 86
Kepala Regu 168
Operator 738
Jumlah 1060
Sumber: PT. Kahatex (2016)
6
B. Identifikasi Masalah
yang rendah, dalam rangka menghadapi persaingan bisnis dan pelayanan yang
efektif. Dalam membentuk sebuah organisasi yang baik dalam perusahaan PT.
yang tinggi yang tertanam pada tiap diri karyawannya. Bila dilihat dari keinginan
pihak Manajemennya sendiri maka yang harus dilakukan adalan bagaimana cara
yang rendah.
Citizenship Behavior.
7
C. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
Yang mana informasi tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu masukan
karyawan, yang mana walaupun sampai saat ini sudah banyak dilakukan
penelitian tentang ini namun menurut penulis penelitian ini penting untuk
F. Kerangka Pemikiran
terhadap organisasi. Meyer dan Allen merumuskan tiga dimensi komitmen dalam
emosional positif pegawai terhadap organisasi tempat kerja mereka. Pera pegawai
yang secara afektif mengaitkan kuat dirinya dengan tujuan organisasi dan berhasrat
mereka akan melakukan apa saja (di luar tugasnya: membantu rekan kerja) untuk
Afektif tinggi pencapaian organisasi dalam menggapai visi, misi, sasaran, meupun
10
target tidak akan sulit. Maka akan tercipta efektifitas organisasi yang baik karena
Citizenship Behavior.
memperoleh adat kehilangan yang mungkin terjadi apabila seseorang berada atau
tersebut seperti biaya ekonomi (misalnya, proses penambahan uang pensiun) dan
biaya sosial (misalnya, ikatan dengan teman pegawai) merupakan biaya khilangan
tidak melihat biaya positif untuk terus berada daam organisasi ia harus
organisasi lain, memutuskan hubungan personal, dan sisi pertaruhan lainnya yang
Karena terdapatnya resiko yang lebih besar ketika mereka memutuskan untuk
keluar dari organisasi maka mereka akan kehilangan gaji yang biasa mereka terima
dan mereka takut untuk tidak mendapatkan pekerjaan yang ebih baik lagi. Secara
tidak langsung mereka teah membarter keinginan mereka untuk keluar dari
bekerja dan menjadi anggota organisasi karena perasaan kewajiban moral. Perasaan
ini berasal dari suatu gagasan terhadap individual sebelum dan sesudah menjadi
untuk berupaya tetap bekerja dan berada dalam organisasi untuk membayar
kembali hutangnya.
Hal yang umum dari ketiga pendekatan tersebut adaah pandangan bahwa
keputusan individu untuk menetap atau bahkan memutuskan keluar dari organisasi.
Namun demikian sifat dari kondisi psikologis untuk tiap bentuk komitmen sangat
berbeda. Karyawan dengan Komitmen Afektif yang kuat tetap berada dalam
(needto), dan karyawan dengan Komitmen Normatif yang kuat teteap berada dalam
organisasi karena mereka harus meakukannya (ought to), Mayer dan Allen dalam
Tobing (2009).
terhadap OCB:
12
Komitmen Organisasi
Organizational
Komitmen Kontinuan (X2) Citizenship Behavior
(Y)
Gambar 1.1
Kerangka Penelitian
Keterangan :
G. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah:
Tabel 1.2
Penelitian Terdahulu
Nama Judul Analisis Hasil
13
Citizenship Behavior.
H. Hipotesis
Hipotesis 1:
Kahatex
Kahatex
Hipotesis 2:
Kahatex
Hipotesis 3:
Kahatex
Ha : Terdapat pengaruh Komitmen Normatif terhadap Organizational
Citizenship Behavior pada karyawan Departemen Finishing 4 Pt.
Kahatex
Hipotesis 4:
16