UNIVERSITAS JEMBER
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAM KEPADA MASYARAKAT
Jl. Kalimantan 37 Telp. (0331)339385 Fax. 331.337818 Jember 68118
Abstrak
Dalam skala yang lebih kecil seperti di Desa, UMKM berperan langsung dalam pertumbuhan
perekonomian masyarakat sekitar pedesaan karena dalam prakteknya seringkali para pelaku
usaha melibatkan masyarakat dalam proses produksi produk UMKM. Selain sebagai buruh
rumah usaha warga desa yang terlibat juga bisa mempelajari dasar-dasar berwirausaha,
karnanya terkadang dalam satu desa yang sama umum didapati berbagai jenis rumah usaha
yang memproduksi produk yang sama. Salah satu desa yang memiliki potensi luar biasa di
bidang UMKM adalah Desa Walidono yang memproduksi beberapa olahan berbahan dasar
singkong di Kecamatan Prajekan Kabupaten Bondowoso Jawa Timur. Desa ini memiliki
kurang lebih 5 (lima) rumah produksi yang memproduksi produk olahan singkong yang sama
yaitu kepeng dan juga keripik singkong. Terdapat beberapa kekurangan yang harus diberi
perhatian oleh para pelaku usaha. Salah satu kekurangan yang perlu diberi perhatian khuhsus
adalah belum adanya satupun rumah produksi yang memiliki desain produk pada kemasannya,
tentu hal ini mengakibatkan penyerapan pasar yang rendah jika dibandingkan dengan produk
apabila telah diberi desain kemasan produk. Dengan pembuatan dan pemberian desain produk
harapannya penjualan produk akan semakin meningkat dikarnakan pasar yang bisa dijangkau
menjadi lebih luas.
Kata kunci : BUMDES, singkong, UMKM, wirausaha.
Abstrac
On a smaller scale such as in the Village, UMKMs play a direct role in the economic growth
of communities around the countryside because in practice businesses often involve the
community in the production process of UMKM products. Aside from being a business house
worker, the villagers involved can also learn the basics of entrepreneurship, because sometimes
in the same village, it is common to find various types of business houses that produce the same
product. One village that has extraordinary potential in the UMKM sector is Walidono Village,
which produces several cassava-based preparations in Prajekan Sub-District, Bondowoso
Regency, East Java. This village has approximately 5 (five) production houses that produce the
same processed cassava products, namely kepeng and also cassava chips. There are some
shortcomings that must be paid attention by business actors. One of the shortcomings that needs
to be given special attention is that there is no single production house that has a product design
on its packaging, this naturally results in a low market absorption when compared to the product
if it has been given a product packaging design. By making product designs, it is hoped that
product sales will increase due to a wider market that can be reached.
II. METODE
Dengan permasalah yang sudah disebutkan diatas, maka untuk mengatasi permasalahan
tersebut mahasiswa melakukan serangkaian kegiatan pengabdian KKN yang dilakukan selama
bulan Januari, tepatnya dimulai pada tanggal 6 Januari 2020 samapi dengan tanggal 31 Januari
2020 bertempat di Desa Walidono Kecamatan Prajekan Kabupaten Bondowoso Jawa Timur,
yakni dengan cara mendesain dan membuat logo kemasan, serta membuat kemasan makanan
yang jauh lebih baik dari yang sudah ada sebelumnya.
Pendesainan dan pembuatan logo dimaksutkan agar produk UMKM yang sudah ada di
Desa Walidono bisa lebih dikenal kemasyarakat luas dengan adanya merek dagang tersendiri.
Selain agar lebih terkenal juga dengan adanya merek dagang tersendiri produsen bisa
mengajukan perizinan P-IRT (Produk Industri Rumah Tangga). Dengan mengantongi nomor
izin P-IRT produsen akan lebih leluasa dalam merencanakan dan mengembangkan sayap
bisnisnya menjadi lebih luas.
Apabila produksi sudah besar dan tersebar jauh lebih luas secara tidak langsung BUMDES
akan jauh lebih mudah dalam menaungi rumah produksi yang bersangkutan. Keuntungan yang
didapatkan BUMDES sebagai pemberi layanan dari desa adalah keuntungan yang nantinya
bisa digunakan sebagai kesejahteraan masyarakat desa. Sedangkan keuntungan bagi pelaku
usaha adalah mereka menjadi lebih mudah dalam mencari bahan pokok, memproduksi dan
memasarkannya.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode survei, dimana data
dikumpulkan dengan mensurvei langsung sasaran kegiatan. Data yang dicari meliputi
kekurangan dan peluang produk. Sesudah didapatkan data maka berikutnya dilakukan
perencanaan meliputi wawancara bersama pelaku usaha untuk menentukan desain dan tema
yang digunakan dalam pendesainan Berikutnya adalah pelaksanaan berupa pendesainan logo
kemasan. Tahap terakhir berupa evaluasi.
A. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan, tim pengabdian bersama perangkat desa mendata rumah
usaha yang sudah cukup besar dalam pangsa pasar sekitar, tujuan pemilihan dengan kategori
ini adalah agar proses pemasaran produk menjadi jauh lebih mudah dikarenakan pasar yang
dimiliki sudah besar.
Setelah tim menentukan rumah produksi yang akan disasar maka langkah berikutnya
adalah melakukan survei bersama pelaku usaha untuk menentukan tema logo yang akan
digunakan nantinya.
B. Pelaksanaan
Setelah didapatkan konsep desain logo kemasan maka langkah berikutnya adalah
mendesain logo kemasan. Pendesainan logo dilakukan dengan menggunakan software
coreldraw dan memakan waktu selama kurang lebih satu minggu sampai selesai. Pembuatan
desain logo berdasarkan kesepakatan antara pihak pengabdi dan pelaku usaha, termasuk
pengonsepan sampai penggambaran desain.
Setelah logo selesai dibuat kemudian logo dicetak menggunakan kertas stiker, tujuan
penggunaan kertas stiker adalah karena kertas ini sangat mudah ditemukan, mudah dalam
pengaplikasian, murah dan juga kualitas yang dihasilkan bagus.
C. Evaluasi
Pada tahap evaluasi logo dan kemasan yang sudah jadi diterapkan dan diuji coba dengan
dijual pada acara atau kegiatan kampus untuk menegetahui apakah terdapat pengaruh terhadap
penambahan logo kemasan dengan nomor izin P-IRT.
A. Perencanaan
Adapun awal perencanaan dari kagiatan ini adalah ketika survei desa sebelum penerjunan
KKN dilaksanakan, setelah melakukan koordinasi dan diskusi dengan perangkat desa maka
diketahui bahwa produk yang ada sudah memiliki pasar yang cukup luas, namun produksi
masih terbatas pada ada tidaknya orderan dari pelanggan. Diketahui juga bahwa rumah
produksi yang beroperasi di Desa Walidono belum ada satupun yang memiliki merk dagang
tersendiri.
Setelah mengetahui titik permasalahan yang ada maka langkah berikutnya adalah
melakukan survei lokasi. Survei yang dilakukan berupa pemilihan rumah produksi yang akan
dijadikan target percontohan pembuatan desain logo produk. Pemilihan didasarkan pada
mudahnya akses komunikasi dan juga pangsa pasar yang dimiliki sudah cukup besar. Kegiatan
survei ini mendapatkan 1 (satu) rumah produksi yang akan dijadikan percontohan.
Perencanaan juga mencakup konsep desain yang akan digunakan, setelah berdiskusi
dengan pihak yang bersangkutan maka didapatkan konsep dasar untuk desain yang akan
digunakan sebagai merk dagang. Desain logo juga dikonsultasikan kepada Dosen Pembimbing
Lapangan supaya sesuai dengan yang diinginkan pihak Universitas.
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan berupa kegiatan mendesain, mencetak dan mengemas produk. Setelah
didapatkan konsep yang akan digunakan sebagai rancangan desain maka berikutnya mendesain
logo dengan menggunakan aplikasi pada laptop yaitu coreldraw yang membutuhkan waktu
sekitar 2 (dua) minggu.
(a) (b)
Gambar 1 Desain logo produk keripik singkong (a), desain logo produk kepeng singkong (b).
Setelah desain selesai dibuat langkah berikutnya adalah melakukan proses pencetakan
logo. Logo yang ada tidak langsung dicetak pada plastik kemasan, melainkan menggunakan
kertas stiker terlebih dahulu kemudian ditempelkan kepada plastik kemasan. Tujuan
penggunaan kertas stiker adalah selain bahan kertas yang mudah ditemukan di pasaran juga
aplikasinya yang mudah dan juga kualitas yang cukup baik.
Setelah logo dicetak langkah berikutnya adalah pengemasan produk. Setiap kemasan
keripik singkong memiliki netto 150 gram dan untuk kepeng seberat 200 gram. Setelah produk
dikemas didalam plastik kemasan berikutya plastik di seal untuk kemudian siap dipasarkan.
Keuntungan yang nantinya bisa didapatkan dari kegiaan pembuatan desain logo
kemasan adalah dapat meningkatkan penjualan produk, yang semula produksi hanya terbatas
pada ada tidaknya orderan namun setelah memiliki merk dagang sendiri produsen dapat
memasarkan produknya di toko-toko mitra usaha. Keuntungan lain juga BUMDES akan lebih
mudah menaungi rumah usaha yang sudah memiliki pangsa pasar sangat luas, dengan begitu
produktivitas bisa jauh ditingkatkan dan lapangan pekerjaan akan semakin banyak dibutuhkan.
Pengemasan dilakukan tepat setelah proses pembuatan kepeng dan keripik selesai. Pada
dasarnya pembuatan kepeng dan juga keripik tidak jauh berbeda, hanya saja untuk kepeng
singkong yang sudah dikupas dan dibersihkan akan melalui proses pengukusan, untuk lebih
jelasnya berikut akan diberikan diagram alur pembuatan sebagaimana ditunjukkan pada
gambar 3
Keripik Kepeng
Ditiriskan
Ditiriskan
(a) (b)
V. UCAPAN TERIMAKASIH
Pertama kami selaku tim pengabdi ingin bersyukur atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah mengizinkan kegiatan kami berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang
telah dibuat sebelumnya. Juga ucapan teri akasih kepada universitas dan Dosen Pembimbing
Lampangan yang sudah membimbing tim pengabdi selama melakukan KKN. Tim pengabdi
kepada masyarakat juga ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas segala
kerjasama yang telah diberikan selama menjalankan kegiatan KKN di Desa Walidono, juga
atas ilmu yang telah diberikan kepada kami yang tidak mungkin didapatkan selama dibangku
perkuliahan. Segala sesuatu yang sudah kami berikan dan juga kami dapatkan kami berharap
tidak akan menjadi sia-sia dan dapat dimanfaatkan oleh warga desa dengan sebaik-baiknya.
Link Video :
Samsul Arifin Dr. Ali Badrudin, S.S., M.A. drg. Agustin Wulan Suci D, MDSc
NIP. 197703092005011001 NIP. 197908142008122003