Anda di halaman 1dari 2

3.4.6.

Distruktor (Pengeoh) Distruktor atau pengecoh adalah semua alternative jawaban (option)
diluar "kunci jawahan". Contohnya: option A BC DE Kunci jawaban adalah B. maka yang disebut
distruktor adalah A CD dari E Suatu distruktor dikatakan "berfungsi baik" jika distruktor tersebut
meinpunyai dava tarik yang besar bagi peserta tes yang kurang menguasai materi tes Distruktor
yang tidak dipilih sama sekali (kosong) berarti distruktor tersebut tidak berfungsi (jelek) Dari hasil
analisis distruktor dapat diambil tiga keputusan yaitu distruktor tersebut "diterima, ditolak" atau
"direvisi". Suatu item disebut "memenuhi syarat" ditinjau dari segi efektifitas distruktor, apabila:
Distruktor tersebut paling sedikit dipilih oleh 5 % peserta tes 2. Pemilih kelompok atas s pemilib
kelompok bawah Tidak lebih dari 5 % peserta yang blangko Jika peserta yang blangko lebih dari 5
% atau pemilih kelompok atas lebih banyak dari pemilih kelompok bawah, maka kemungkinan
besar ada "yang tidak beres" pada item tersebut sehingga harus digugurkan atau direvisi.
Efektivitas distruktor ditentukan dengan rumus: JPA+JPB Distruktor X = x 100 % JA+JB
Dimana : JPA Pemilih Kelompok Atas JPB = Pemilih Kelompok Bawah JA = Jumlah siswa
Kelompok Atas JB = Jumlah siswa Kelompok Bawah

3.4.4. Tingkat Kesukaran Soal


Pada hakikatnya, suatu butir tes yang baik adalah butir tes yang tidak terlalu mudah
dan tidak terlalu sulit Jika terlalu mudah, maka peserta les tidak termotivasi untuk
mempertinggi usaha memecahkannya Sebalıknya jika terlalu sukar, dapat-
menycbabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat untuk mencoba lagi
karena diluar kemampuannya. Angka yang menunjukkan tingkat kesukaran suatu
butir tes dischut Indeks Kesukaran Item (P) vang dapat dihitung dengan formula:
Dimena: P = indeks kesukaran item B = jumiah peserta tes yang menjawab item
dengan benar T= jumlah siswa peserta tes Dari hasil perhitungan, tingkat kesukaran
dapat dikategorikan sebagai berikut P<0,20 = butir tes terlalu suht P> 0,80 butir tes
terlalu mudah (Sugiharti, 2014) Semakin besar harga P. maka item tersebut akan
semakin mudah. Sebaliknya semakin kecil harga P, maka item tersebut akan semakin
sulit. Suatu butir tes dikatakan memenuhi syarat jika harga P berkisar antara 0,20
-0,80.

Jika harga P < 0,20, berarti butir tes terlalu sulit dan jika harga P > 0,80, berarti butir
tes terlalu mudah. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Harga P berkisar 0,00-
0,20 maka butir tes tersebut dikatakan sukar • Harga P berkisar 0,21 - 0,40 maka butir
tes dikatakan sukar menuju sedang Harga P berkisar 0,41-0,60 maka butir tes tersebut
dikatakan sedang
3.4.5. Daya Pembeda Soal
Daya pembeida adalah kemampuan suatu item untuk membedakan antara SISWA
yang pintar (herkemampuar, tinggi) dengan siswa yang bodoh. Angka yang
menunjukkan besamya daya beda discbut Indeks Daya Beda (Indeks Diskriminasi)
disimbolkan dengan D" dimana har ga D berkisar antara -1 sd +1. Suatu item
dinyatakarn memenuhi syarat jika D berkisar antara: +0,20 s/d +1,0.

Rumus Indeks Daya Beda yaitu: BA BB JA JB


Dimana: JA = jumlah peserta tes kelompok atas JB = jumlah peserta tes kelompok
bawah BA = jumlah kelompok atas yang menjawab benar BB = jumlah kelompok
bawah yang menjawab benar
Keterangan : D= +1,0 semua kelompok atas (JA) dapat menjawab item tersebut
dengan benar, sedang semua kelompok bawah (JB) menjawab salah D=-1.0 semua
kelompok atas menjawab salah, sedangkan semua kelompok bawah menjawab benar.
Item yang mempunyai indcks diskriminasi negative harus digugurkan sebab item
tersebut memiliki daya beda terbalik. D=0 : kelompok atas maupun kelompok bawah
menjawab item tersebut sama-sama salah atau sama-sama benar (dengan demikian
item tersebut tidak mempunyai daya beda sama sekali).
Suatu item dikatakan memenuhi syarat jika harga D berkisar antara 0,20 s/d 1,0
dengan klasifikasi daya pembeda soal sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai