Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN DIABETES MELITUS

I. Pengkajian

Biodata

Nama : Tn. I

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia : 66 tahun

Pendidikan : SMA

Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia

Agama : Islam

Status Kawin : Menikah

Pekerjaan : Tidak bekerja

Alamat : Cimanglid, Bogor

Masuk Rumah Sakit : 16 Oktober 2018

Tanggal Pengkajian : 23 Oktober 2018

Diagnosa Masuk : DM ketosis

D/ Saat Pengkajian : DM ketosis


 ANAMNESIS
1. Riwayat Penyakit :

Pasien menyangkal memiliki riwayat penyakit DM. Berdasarkan data rekam medis,
pasien memiliki riwayat DM sejak 13 tahuh yang lalu.
Pasien mengatakan tidak pernah cek ke dokter terkait dengan gula darah pasien.

2. Keluhan Utama:

Pasien mengatakan 8 hari yang lalu pasien merasa lemas, pusing dan mual. Ketika pasien
merasakan keluhan tersebut, pasien langsung di bawa ke RS oleh keluarga

3. Status kesehatan

Pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, akral teraba hangat, pulsasi nadi
perifer teraba kuat, pasien mengeluh lemas, terpasang infus RL 12 jam pada tangan kiri
TD: 140/80 N: 79x/menit P: 22x/menit s: 36,2 derajat celcius
4. Status perkembangan
Pasien dalam tahap dewasa akhir.
5. Orientasi sosial budaya
Pasien mengatakan sering berkumpul bersama tetangga atau keluarga disaat memilik
iwaktu luang.
6. Sistem perawatan kesehatan
Pasien mengatakan pasien jarang sakit.Jika pasien merasa demam atau sakit kepala,
pasien pergi ke puskesmas dan diberi obat generic oleh petugas kesehatan. Pasien
mengatakan tidak pernah control gula darah.
7. Sistem keluarga
Pasien mengatakan memiliki 3 orang anak.Pasien tinggal bersama istrinya. Anak kedua
dan ketiga pasien tinggal di rumah yang berbeda, sedangkan anak pasien yang pertama
tinggal di luar kota bersama suami pasien.
8. Pola hidup
Pasien mengatakan pasien tidak pernah berolahraga, pasien sering minum minuman
sachet, satu hari pasien bisa minum sebanyak 2-3 kali. Pasien mengatakan suka makan
makanan berlemak seperti nasi padang. Pasien mengatakan pasien biasa begadang, tidur
pada jam 1 malam.Pasien mengatakan pasien adalah perokok aktif.Pasien bisa
menghabiskan 1-2 bungkus rokok perhari.
9. Lingkungan hidup
Pasien mengatakan tinggal bersama istri, yang sering mengontrol makanan pasien adalah
istri pasien.
10. Sumber

Pasien mengatakan istri pasien selalu menemani pasien selama pengobatan.Pasien


mengatakan anak pasien juga menemani pasien di RS namun jarang karena anak pasien
bekerja.
 POLA KEBUTUHAN DASAR
1. POLA NUTRISI
a. Sebelum sakit:
Klien makan 3x sehari 1-2 piring nasi putih, lauk dan sayuran jika ada.Pasien
sering merasa lapar.
b. Saat sakit:
Pasien menghabiskan ½ porsi makan. Suhu 36,2 derajat celcius.
2. POLA ELIMINASI
1. BAB
a. Sebelum Sakit
1x sehari
b. Saat sakit:
1x sehari dengan konsisten padat warna kuning kecoklatan.
2. BAK
a. Sebelum sakit
Pasien sering pipis dimalam hari , setiap 1 jam.
b. Saat sakit :
4x dari pukul 08.00-12.00 siang ,sekitar 800cc
3. POLA AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT

Pasien biasa tidur jam 1 malam dan bangun jam 5 subuh .pasien sulit
beraktivitas karena penglihatan menurun. Pasien merasakan penglihatan menurun
sekitar 1 bulan .namun pasien biarkan saja. Penglihatan menurun awal nya hilang
timbul, namun sejak 1 minggu yang lalu, pasien mengeluh semakin sulit untuk
melihat dengan jelas.Pasien mengatakan sering merasakan kesemutan di kedua
kaki dan tangan pasien.Pasien mengatakan baal pada kedua kaki.

4. POLA KECUKUPAN CAIRAN


a. Sebelum sakit
pasien biasanya minum 5 gelas air putih dan 2-3 sachet minuman sachetan
seperti nutrisari atau jasjus.
b. Saat sakit
akral hangat, turgor kulit elastis, bibir tidak kering. Infuse RL 12 jam
5. POLA OKSIGENASI DAN SIRKULASI
Pasien tidak merasa sesak.
 Pemeriksaan laboratorium

Laboratorium 15/10

Leukosit 11.700

16/10

Aseton +

HBA1C 12,1

pH 7,422

pCO2 26,6

PO2 173,6

HCO3 17,5

BE -5,3

Saturasi O2 100%

Kesimpulan: Alkalosis Respiratorik Murni

18/10

KH: j.7 253

j.11 294

22/10

GDS 314
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1 - DS:. Saat Darah mengandung Defisiensi


pengkajian pasien glukosa masuk ke Volume
mengatakan masih ginjal Cairan dan
sering pipis pada malam Elektrolit
hari dengan warna Ginjal tidak dapat
kuning jernih. Pasien menyaring glukosa
mengatakan BAK 4 kali
dari pukul 8-12 siang, Glukosuria
sekitar 800cc. pasien
mengatakan BAB 1 kali Diuresis osmotik
sehari, warna kuning
kecoklatan. Poliuria

- DO: turgor kulit Dehidrasi


elastis
HHS

Kehilangan cairan
dan elektrolit

Defisiensi Volume
Cairan dan
Elektrolit
2

- DS: Pasien Mikrovaskuler


mengatakan pasien sulit Resiko Tinggi
untuk beraktivitas karena Mata Cidera
penglihatan menurun.
Pasien mengatakan Suplai oksigen
mulai merasakan berkurang
penglihatan menurun
sekitar 1 bulan. Namun Iskemik pada mata
pasien biarkan saja.
Penglihatan menurun Retinopati
awal nya hilang timbul,
namun sejak 1 minggu Katarak
yang lalu, pasien
mengeluh semakin sulit Kebutaan
untuk melihat dengan
jelas. Pasien mengatakan Resiko Tinggi
sering merasakan Cidera
kesemutan di kedua kaki
dan tangan pasien.
Pasien mengatakan baal
pada kedua kaki.

- DO: Mata kiri


tertutup perban. Mata
kanan terdapat selaput
sclera
3.

- DS : - Makrovaskuler Gangguan
Perfusi
- DO :
Infark akut pada medulla Otak Jaringan
oblongata sisi kanan, Serebral
infark sub akut pada pons Suplai darah ke otak
sisi kiri, lacunar infark
kronik dikedua kapsula Iskemik
eksterna, penebalan
mukosa ringan dikedua
4 sinus maksila Gangguan Perfusi
Jaringan Serebral

- DS : Pasien Usia
mengatakan tidak pernah
cek ke dokter terkait Pancreas Ketidakseimbangan
dengan gula darah menyediakan insulin Kadar Gula
pasien dengan jumlah yang Darah
- DO : normal

- Berdasarkan data
rekam medis, pasien Reseptor sel tidak

memiliki riwayat DM mampu merespon

sejak 13 tahuh yang lalu. dengan baik

- GDS = 314
Resistensi insulin

Sel kekurangan
glukosa
5
3. Hiperglikemia

Ketidakseimbangan
Kadar Gula Darah

- DS : -
Resiko Infeksi
- DO :
Laboratorium 15/10 Snutrisi, oksigen
Leukosit 11.700 pada jaringan
berkurang

resiko luka

luka

Resiko Infeksi

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakseimbangan Kadar Gula Darah b/d DM
2. Gangguan Perfusi Jaringan Serebral b/d Hipovolemia
3. Defisiensi Volume Cairan dan Elektrolit b/d kegagalan mekanisme regulasi
4. Resiko Tinggi Cidera b/d disfungsi sensorik
5. Resiko Infeksi

Anda mungkin juga menyukai