Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“EKSTRAKSI GARAM MAGNESIUM DARI AIR LAUT


MELALUI PROSES KRISTALISASI”

Disusun Oleh:
Kelompok VI (Satu)
1. Annisa Aulia Sandi (4171210001)
2. Ruth Natalia Manurung (4173510016)
3. Svencer Pangaloi Tampubolon (4172210003)
4. Tiurma Solomasi Zega (4173510018)

Dosen Pengampu: Dr. Lisnawaty Simatupang, S.Si., M.Si.


Mata kuliah : Kimia Logam

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

KATA PENGANTAR
0
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya dalam penyusunan laporan Critical Journal Review yang berjuul
Ekstraksi Garam Magnesium Dari Air Laut Melalui Proses Kristalisasi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Selama dalam penyusunan laporan ini, kami banyak menemukan masalah baik di
bidang internet, informasi, waktu dan juga lainnya, namun akhirnya kami dapat
menyelesaikan laporan ini tepat waktu sebagaimana yang di harapkan.
Kami menyadari  sepenuhnya bahwa dalam laporan ini belum melahirkan sesuatu
yang berguna dan masih jauh dari kesempurnaan, walaupun  demikian, kami telah berusaha
semaksimal  mungkin  untuk  mendekati  kebenarannya. Untuk itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun  sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Kami berharap
semoga laporan yang kami susun dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya. Kami
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian tugas critical journal review ini.

Medan, 10 Maret 2020

Penyusun

Kelompok VI

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR...................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 3
1.1...............................................................................................................Latar Belakang
.............................................................................................................. 3
1.2...............................................................................................................Tujuan 4
1.3...............................................................................................................Manfaat 4
1.4...............................................................................................................Identitas Jurnal
.............................................................................................................. 4
BAB II RINGKASAN JURNAL...................................................................... 5
2.1...............................................................................................................Pendahuluan 5
2.2...............................................................................................................Metode 5
2.3...............................................................................................................Hasil dan
Pembahasan.......................................................................................... 6
BAB III KELEBIHAN DAN KELEMAHAN................................................. 9
BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 10
3.1...............................................................................................................Kesimpulan 10
3.2...............................................................................................................Saran 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Critical journal adalah hasil kritik tentang suatu topik materi yang pada
umumnya ada diperkuliahan terhadap jurnal yang berbeda. Penulisan critical journal
ini pada dasarnya adalah membandingkan atau menganalisis satu atau lebih jurnal
yang saling berhubungan yang akan dijadikan sumber referensi. Setiap jurnal yang
dibuat oleh penulis tertentu pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-
masing. Kelebihan dan kelemahan tersebut dapat diketahui dengan memahami dan
menganalisis masing-masing isi jurnal tersebut.
Seringkali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari suatu unsur
atau zat. Betapa tidak, bahkan suatu bahan yang jumlahnya sedikit dan tanpa sadar
kita konsumsi sehari-hari merupakan mineral yang sangat penting bagi tubuh kita.
Mineral sangat berguna bagi tubuh kita antara lain sebagai metabolisme tubuh,
penghubung antar syaraf, kerja jantung, dan pergerakan otot. Contoh-contoh tersebut
merupakan fungsi dari unsur logam golongan II A atau lazim disebut alkali tanah.
Logam alkali tanah terdiri dari Berilium, Magnesium, Kalsium, Stronsium, Barium,
dan Radium. Pada critical journal ini akan membahas salah satu unsur dari logam
alkali yaitu magnesium.

1.2. Tujuan
Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review) ini dibuat sebagai salah satu
referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca
dalam mengetahui isi, kelebihan atau kekurangan dari suatu jurnal khususnya
mengenai topik logam alkali tanah, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan.
Selain itu, tujuan lainnya juga menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Kimia
Logam di Universitas Negeri Medan.

1.3. Manfaat

3
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah jurnal
atau hasil karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas, khususnya tentang ekstraksi
garam logam magnesium yang merupakan salah satu unsur dari logam alkali tanah.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat.

1.4. Identitas Jurnal


Judul : Ekstraksi Garam Magnesium Dari Air Laut Melalui Proses
Kristalisasi
Penulis : Nadia Chrisayu Natasha dan Eko Sulistiyono
Tahun : 2016
Jenis Jurnal : Jurnal Teknologi Kimia dan Industri
Volume : 1
Nomor : 1
Halaman : 1-5

4
BAB II
RINGKASAN JURNAL
2.1. Pendahuluan
Indonesia adalah Negara kepulauan yang mempunyai garis pantai terpanjang kedua
di dunia, mencapai 100.000 km. Garis pantai tersebut berpotensi untuk dikembangkan
menjadi wilayah produksi garam yang didukung oleh daerah katulistiwa yang memiliki
konsentrasi intensitas radiasi yang tinggi. Setidaknya 50% dari garis pantai berpotensi
untuk dikembangkan menjadi pengembangan produksi garam dari air laut, khususnya
untuk wilayah perairan Indonesia timur yang mempunyai curah hujan rendah seperti Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan sebagaian besar Timur Jawa dan Madura.
Sayangnya, Indonesia masih mengimpor garam sekitar 3 juta ton per tahun. Air laut
adalah larutan kompleks dengan banyak elemen seperti 55% Klorin (Cl - ); 30,7% Natrium
(Na+ ); 3.6% Magnesium (Mg); 7.7% Sulfat (SO 42- ); 1,2% Kalsium (Ca2+) dan 1,1%
Kalium (K+ ). Diantara banyak jenis garam yang terlarut dalam air laut, yang paling
dominan adalah natrium klorida (NaCl) yaitu sekitar 90%. Secara umum, garam
dihasilkan dengan tiga 3 teknologi dasar yaitu :
a. Air laut kuno yang terevaporasi. Sebagai hasil pemindahan tektonik lempeng
kemudian endapan menjadi naik.
b. Air disemburkan ke garam batuan dan dikembalikan lagi ke permukaan sebagai air
garam murni dan dapat dijadikan sebagai umpan untuk dibuat menjadi butiran garam.
c. Air laut diuapkan menggunakan solar dan angin.
Elemen terlarut yang paling banyak di air laut selain natrium dan sangat
bermanfaat adalah magnesium. Magnesium dapat diolah menjadi magnesium karbonat
dengan melarutkan dengan pelarut asam atau alkali dan proses karbonasi. Magnesium
karbonat adalah bahan baku penetral asam lambung, sumber nutrisi magnesium, dan
pengisi tinta. Untuk dapat mendapatkan magnesium dari air laut, proses pemurnian
dibutuhkan. Pemurnian garam dari air laut bukan suatu hal yang baru, banyak peneliti
yang melakukan penelitian ini.

2.2. Metode
5
Air laut diambil dari pantai Tanjung Pasir dengan cara membuat lubang di dekat
wilayah pengambilan sampel yang berjarak sekitar 1 meter dari batas wilayah permukaan
air laut.
Berikut diagram alir proses percobaan :

Mengambil air laut

Penyaringan air laut

Proses evaporasi destilat


( 2L menjadi 1L, 2L menjadi 500 mL, 2L menjadi
250mL)

Menyaring air laut

Analisa SEM dan


XRF Analisa ICP

Gambar 1. Diagram Alir Proses Percobaan

2.3. Hasil dan Pembahasan


a. Analisa distilat
Tabel 1. Analisa ICP pada distilat
No Peningkatan Magnesium (Mg)
Residu Distilat
Konsentrasi
cairan (ppm)
(ppm)
1 Awal 15,0486 -
2 2x 35,1387 0.0130
3 4x - 0.0006
4 8x - 0.5360

Berdasarkan analisa distilat menggunakan ICP (Tabel 1), magnesium terdeteksi


dalam jumlah sedikit. Hal ini disebabkan oleh ion magnesium mempunyai kelarutan
yang tinggi dalam air sehingga magnesium tidak teruapkan pada proses ini. Ketika
dibandingkan dengan konsentrasi pada residu cairan dan distilat dapat disimpulkan
bahwa peningkatan konsentrasi air laut menyebabkan 0.037% magnesium teruapkan.
6
Dengan sedikitnya konsentrasi magnesium yang teruapkan sehingga dari analisa ICP
tersebut diketahui bahwa proses ini tidak membutuhkan proses evaporasi dalam keadaan
vakum.

b. Produksi Garam
Tabel 2. Berat garam yang terendapkan (presipitat)
No Volume (mL) Peningkatan Berat (g) Higroskopis
Awal Akhir
konsentrasi
1 2,000 1000 8x 4.87 -
2 2,000 500 4x 15.16 *
3 2,000 250 2x 6.85 *
4 2,000 0 - 77.85 **
Informasi : tidak higroskopis -
sedikit higroskopis *
sangat higroskopis **
Tabel 2 menunjukkan berat garam mencapai 77,85 gram ketika garam teruapkan
seluruhnya. Itu berarti kadar Kristal garam dalam air laut sebesar 100% sementara itu
ketika mengurangi volume air laut dari 2 L menjadi 1 L, 500 ml dan 250 ml konsentrasi
garam laut menjadi 6,26%; 19,47%; dan 8,80%. Selain itu, tabel 2 juga menunjukkan
bahwa garam bersifat lebih higroskopis ketika konsentrasi air laut ditingkatkan.

c. Komposisi Garam
Tabel 3. Analisa XRF pada garam
Kadar (%) dengan meningkatkan konsentrasi
No Senyawa 2x 4x 8x Terevaporasi
seluruhnya
1 Na2O 12.23 40.75 26.56 29.01
2 Cl 10.32 21.32 20.77 24.77
3 MgO 9.36 20.36 18.06 22.59
4 SO3 6.30 7.22 19.17 14.16
5 CaO 52.48 1.82 8.64 2.06
6 SiO2 4.16 2.35 1.95 1.47
7 Al2O3 1.41 2.45 1.53 2.02
8 K2O 1.66 1.51 1.59 2.30
Tabel 3 menunjukkan bahwa ketika konsentrasi air laut dinaikkan 2 kali, garam
yang terbentuk dalam konsentrasi yang besar adalah kalsium yaitu 52,48% sedangkan
magnesium dan natrium masih terbentuk dalam jumlah yang sedikit yaitu 9,36% dan
12,23%. Garam magnesium mulai mendominasi kadarnya ketika konsentrasi air laut
dinaikkan 4 kali, 8 kali dan teruapkan seluruhnya yaitu dengan kadar 20,36% ; 18,06%
7
dan 22,59%. Garam magnesium mencapai nilai optimumnya ketika air laut terevaporasi
seluruhnya dengan kadar 22,59% sedangkan bentuk garam magnesium yang pada proses
ini adalah magnesium klorida dan magnesium sulfat.

BAB III

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

3.1. Kelebihan
Kelebihan karya tulis seperti halnya jurnal pasti tersebar di berbagai tulisannya,
namun pastinya ada beberapa kelebihan yang menonjol pada setiap karya tulis. Kegayutan
8
dalam jurnal ini sangat runut dan sistematis penulisannya sudah sangat baik sesuai dengan
kaidah penulisan penelitian dimulai dari abstrak, pendahuluan, metode, hasil dan
pembahasan, kesimpulan, saran, ucapan terimakasih dan daftar pustaka. Identitas jurnal ini
juga sudah lengkap dimulai dari volume, nomor, tahun terbit, jenis jurnal dan ISSN. Jurnal ini
membahas tentang ekstraksi garam magnesium dari air laut melalui proses kristalisasi.
Metode dan hasil yang disajikan menarik disertai dengan diagram alir dan tabel yang jelas
yang menggambarkan penjelasan pada jurnal tersebut. Jurnal ini saling berkaitan dan
berkesinambungan. Bahasa yang digunakan dalam jurnal ini juga mudah dipahami dan cukup
efektif karena menggunakan kata yang tepat dan baku. Jurnal ini membahas tentang cara
ekstraksi garam magnesium dari air laut melalui proses rekristalisasi. Adapun kelebihan
jurnal ini menjelaskan secara rinci bagaimana cara memperoleh garam magnesium dari air
laut yang didominasi dengan natrium klorida sebanyak 80% sehingga gram magesium dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan jurnal ini dapat dijadikan sebagai acuan
dalam proses awal dalam produksi magnesium karbonat dan ini dapat menambah nilai
ekonomis dari air laut.

3.2. Kelemahan
Dalam jurnal ini, hampir tidak ditemukan kelemahannya. Hanya saja, penulis tidak
memaparkan berapa lama ia melakukan penelitian menggunakan metode penguapan ini.
Sehingga pembaca bertanya-tanya berapa lamakah waktu yang digunakan apabila peneliti
menggunakan metode atau teknik ini. Selain itu, gambar yang dipaparkan pada jurnal ini
tidak berwarna sehingga gambarnya tidak tampak jelas.

9
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari pembahasan kelemahan dan kelebihan jurnal yang telah dijelaskan atau
dipaparkan diatas, jurnal ini memiliki kelemahan dan kelebihan baik itu dari segi
penulisan, tata bahasa dan juga kedalaman materi. Maka dapat disimpulkan bahwa jurnal
ini sudah sangat baik dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi pembaca. Jadi, jurnal ini
layak atau bisa digunakan pembaca sebagai literatur untuk penelitian-penelitian lainnya.

4.2. Saran
Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan ataupun kekurangan dari jurnal ini
perlu diperbaiki agar lebih baik dan dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitia-
penelitian ataupun kegunaan lainnya.

10
DAFTAR PUSTAKA
Natasha, N.C. dan Sulistiyono. 2016. Ekstraksi Garam Magnesium Dari Air Laut Melalui
Proses Kristalisasi. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol 1(1) :1-5.

11

Anda mungkin juga menyukai