Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL ILMIAH

“UJI EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya L.) SEBAGAI UJI ANALGESIK PADA
MENCIT PUTIH”

Dosen Pembimbing :
Sri wahyuni, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :
Diana Cahyanti (1012018003)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA JEMBER

Jl. Slamet Riyadi No.64 Patrang


TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis ucapkan  kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat serta hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan artikel ilmiah “UJI EKSTRAK DAUN PEPAYA
(Carica Papaya L.) SEBAGAI UJI ANALGESIK PADA MENCIT PUTIH”
Dengan adanya suatu tugas Laporan artikel ilmiah penulis sangat bersyukur karena dengan
adanya bisa menambah wawasan kita serta pengetahuan dari tidak tahu menjadi tahu.
Walaupun masih banyak kekurangan dalam penulisan  makalah  ini, namun penulis berharap
agar Laporan Artikel Ilmiah ini dapat dipergunakan dan di manfaatkan baik di dalam kampus
atau diluar kampus. Dalam melaksanakan makalah ini banyak pihak yang terlibat dan membantu
sehingga dapat menjadi satu Laporan yang dapat  di baca dan dimanfaatkan.
Akhirnya kritik dan saran  yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga
Laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya . Sekian
dari kami mengucapkan banyak terima kasih .

Jember, 24 Desember 2019

Penyusun
“UJI EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya L.) SEBAGAI UJI ANALGESIK PADA
MENCIT PUTIH”

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak daun pepaya
(Carica papaya) terhadap analgesik pada mencit putih dengan menggunakan metode induksi
demam. Metode:Hewan uji yang digunakan berupa 15 ekor mencit putih yang dibagi ke dalam 5
kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit putih . Kelompok kontrol negatif
diberikan aquades, kelompok kontrol positif diberikan parasetamol, dan 3 kelompok
eksperimental diberikan ekstrak daun pepaya masing-masing dengan dosis 50, 100 dan
200mg/kgBB mencit. Induksi demam pada hewan uji menggunakan vaksin DPT-HB 0,3ml.
Pengukuran suhu rektal dilakukan sebelum dan sesudah pemberian vaksin dan setelah pemberian
zat uji berturut-turut pada menit ke-30, 60, 90 dan 120. Hasil: Pemberian ekstrak daun pepaya
dengan dosis 200mg/kgBB menunjukkan penurunan suhu rektal lebih besar dibanding dengan
dosis 100 dan 50mg/kgBB. Pemberian parasetamol menunjukkan penurunan suhu rektal lebih
tinggi dibanding dengan dosis ekstrak 200mg/kgBB.Kesimpulan: Ekstrak daun pepaya
menunjukkan adanya efek antipiretik padamencit putih namun efek antipiretiknya lebih rendah
dari parasetamol

ABSTRACT

Carica papaya (Carica papaya) against analgesics in white mice using fever induction methods.
Methods: The test animals used consisted of 15 white mice divided into 5 groups, each group
consisting of 3 white mice. The negative control group was given aquades, the positive control
group was given paracetamol, and 3 experimental groups were given papaya leaf extracts at 50,
100 and 200mg / kgBB mice respectively. Induction of fever in experimental animals using a
0.3ml DPT-HB vaccine. Rectal temperature measurements were carried out before and after
administration of the vaccine and after administration of the substance according to the
agreement at the 30th, 60th, 90th and 120th minutes. Result: Giving papaya leaf extract at a dose
of 200mg / kgBW. and 50mg / kgBB. The administration of paracetamol showed a higher rectal
temperature reduction compared to the extract dose of 200mg / kgBB.Conclusion: Papaya leaf
extract showed antipyretic effect on white scent, its antipyretic effect was lower than
paracetamol

PENDAHULUAN
Analgetika adalah zat yang bisa mengurangi kerusakan jaringan. Keadaan psikologis
rasa nyeri tanpa mengurangi kesadaran seseorang sangat berpengaruh, misalnya
(Tjay dan Rahardja, 2015). Nyeri adalah emosi dapat menimbulkan nyeri/sakit kepala
perasaan sensoris dan emosional yang atau membuatya semakin parah. Ambang
mengganggu, berhubungan dengan batas nyeri yang dapat ditoleransi seseorang
ancaman, timbulnya gangguan atau berbeda – beda karena nyeri merupakan
suatu perasaan subyektif (Sherwood, 2012). putih, makanan mencit, NaCMC 0,5%,
Rasa nyeri berfungsi sebagai pertanda etanol 96%, aquadest, larutan asam asetat
tentang adanya suatu gejala atau gangguan 1%, Paracetamol (Indofarma®). serbuk Mg
di tubuh, seperti peradangan infeksi kuman dan HCl, FeCl3, norit, H2SO4 (p), Asam
atau kejang otot. Rasa nyeri dapat Asetat Anhidrat, kloroform amoniak dan
disebabkan oleh rangsang mekanis, kimiawi, H2SO4(2N).
kalor atau listrik, yang dapat merusak
jaringan dan melepaskan zat mediator nyeri.
Zat ini merangsang reseptor nyeri yang
letaknya di ujung syaraf bebas di kulit, Hewan Percobaan
selaput lendir dan jaringan lain. Rangsangan Hewan percobaan yang digunakan adalah
akan di dialirkan melalui syaraf sensoris ke mencit putih jantan yang sehat berumur 2-3
Susunan Syaraf Pusat (S.S.P), melewati bulan dengan berat badan 20-30 gram
sumsum tulang belakang ke thalamus kemudian diaklimatisasi selama 1 minggu
(optikus) kemudian ke pusat nyeri yang yang bertujuan agar mencit beradaptasi
berada di dalam otak besar, dimana dengan lingkungan baru. Hewan dinyatakan
rangsangan terasa sebagai nyeri (Arif, sehat jika selama aklimatisasi tidak
2010). menunjukkan penyimpangan berat badan
lebih dari 10%.
Daun pepaya mengandung berbagai
senyawa seperti flavonoid, enzim papain, Cara Kerja
sakarosa, dekstrosa, levulosa, protein, Pengambilan Sampel dan Identifikasi
karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi vitamin Tanaman daun pepaya (Carica papaya L.)
A, vitamin B1, vitamin C, air dan kalori. diambil di daerah Purus V, Kec. Padang
Flavonoid adalah senyawa yang dapat Barat, Sumatra Barat. Identifikasi tumbuhan
melindungi membran lipid dari kerusakan telah dilakukan di Herbarium Biologi,
dan menghambat enzim cyclooxygenase I Fakultas MIPA, Universitas Andalas Padang
yang merupakan jalur pertama sintesis dengan nomor identifikasi 154/k-
mediator nyeri seperti prostaglandin. Daun id/anda/XI/2012.
pepaya yang mengandung berbagai macam Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Pepaya
enzim salah satunya yaitu enzim papain Sampel dibersihkan dari pengotor dengan
memiliki aktifitas sebagai analgetik dan cara dicuci dengan air, kemudian kering
antiinflamasi. anginkan. Sebanyak 1 kg sampel dirajang
terlebih dahulu, kemudian direndam dalam
METODE PENELITIAN etanol 96% selama 5 hari sambil sesekali
diaduk, lalu disaring, ampasnya di maserasi
Alat dan Bahan lagi sebanyak dua kali. Kumpulan maserat
Alat yang digunakan adalah botol di uapkan dengan rotary evaporator hingga
maserasi, seperangkat alat rotary didapatkan ekstrak kental.
evaporator, timbangan analitik, timbangan Pembuatan Suspensi Ekstrak
hewan, kandang hewan, lumpang dan Ekstrak etanol daun pepaya yang telah
stamfer, sonde, jarum oral, spatel, corong, ditimbang sesuai dengan dosis yakni 100
penangas air, krus porselen, beaker glass, mg/kgBB, 300 mg/kgBB dan 600 mg/kgBB
gelas ukur, pipet tetes dan stopwatch. digerus dan ditambahkan larutan NaCMC
Bahan yang digunakan adalah Daun 0,5% b/v yang baru dikembangkan dalam air
pepaya (Carica papaya L.), mencit jantan panas sebanyak 20 kalinya dan digerus
hingga homogen, kemudian dicampurkan sampel terhadap penurunan geliatan hewan
dengan aquadest sampai 10 ml. percobaan (% inhibisi nyeri).

Analisa data
Analisa data dilakukan dengan
menggunakan ANOVA satu arah dan
dilanjutkan uji lanjut Duncan menggunakan
software statistic SPPS 17.0 for windows
Evaluation Version.
Perlakuan Terhadap Hewan Percobaan
Hewan percobaan dibagi menjadi 5
kelompok secara acak untuk setiap HASIL DAN PEMBAHASAN
kelompok 5 ekor mencit yang terdiri dari: Pada penelitian ini sampel yang
1. Kelompok 1: kelompok mencit digunakan adalah tanaman daun papaya
diberikan suspensi Na.CMC 0,5%, lalu yang masih segar. Sebelum ekstraksi
diberi asam asetat 1% secara i.p dilakukan perajangan sampel dengan tujuan
sebanyak 10 ml/kgBB (kelompok untuk memperluas permukaan membran sel
kontrol). agar pelarut dapat berpenetrasi dengan
2. Kelompok 2: kelompok mencit yang mudah sehingga tertariknya zat aktif akan
diberi suspensi ekstrak dosis 100 lebih sempurna. Maserat yang diperoleh
mg/kgBB lalu diberi asam asetat 1% kemudian diuapkan dengan alat rotary
secara i.p sebanyak 10 ml/kgBB. evaporator sehingga didapat ekstrak kental
3. Kelompok 3: kelompok mencit yang daun papaya sehingga didapatkan rendemen
diberi suspensi ektrak dosis 300 ekstrak 10,55%.
mg/kgBB lalu diberi asam asetat 1% Pemberian asam asetat 1% pada hewan
secara i.p sebanyak 10 ml/kgBB. percobaan yang digunakan sebagai
4. Kelompok 4: kelompok mencit yang penginduksi nyeri karena menyebabkan rasa
diberi suspensi ekstrak dosis 600 sakit akibat iritasi yang berat pada mukosa
mg/kgBB lalu diberi asam asetat 1% membran rongga perut sehingga kaki
secara i.p sebanyak 10 ml/kgBB. tertarik ke belakang, meregang dan abdomen
5. Kelompok 5: kelompok mencit yang menyentuh dasar plate form. Nyeri seperti
diberi suspensi paracetamol dosis 65 ini termasuk nyeri dalaman (viseral) atau
mg/kgBB lalu diberi asam asetat 1% nyeri perut mirip sifat menekan dan disertai
secara i.p sebanyak 10 ml/kgBB reaksi vegetatif. Nyeri ini disebabkan oleh
(kelompok pembanding). adanya rangsang yang merangsang syaraf
Setelah 30 menit kemudian kepada nyeri di daerah visceral terutama dalam
semua kelompok, mencit diletakkan diatas rongga dada dan perut (9).
plate form dan dihitung jumlah geliat yang Pada kontrol diberikan larutan NaCMC
terjadi setiap 5 menit selama 1 jam. Geliat 0,5% untuk melihat pemulihan geliatan
dihitung pada saat mencit mulai merasakan tanpa diberi obat sedangkan pembanding
sakit yang ditandai dengan meregangnya diberikan suspensi paracetamol dengan dosis
tubuh mencit diikuti dengan pencacahan 65 mg/kgBB yang merupakan obat yang
perut pada lantai. Hasilnya dikumulatifkan lazim digunakan sebagai anti inflamasi dan
sebagai daya geliat hewan percobaan analgetik pada masyarakat dan sudah
perjam. Kekuatan aktifitas analgetik dikonversikan untuk pemberian pada
dihitung berdasarkan kemampuan hambatan mencit.
Pada penelitian ini pemberian sediaan menyembuhkan nyeri dengan menurunkan
dilakukan 30 menit sebelum diberi jumlah geliatan sampai sembuh dan
penginduksi. Hal ini bertujuan untuk melihat menyesuaikan dengan pemakaian yang biasa
kerja dari ekstrak dalam memberikan efek dipakai oleh manusia.
proteksi terhadap rasa nyeri yang akan
ditimbulkan oleh penginduksi, dan untuk

Tabel 1. Persentase Inhibisi Nyeri Setelah Pemberian Ekstrak Daun Papaya (Carica papaya L.)

Kelompok Pada Menit Ke-


5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Kelompok
II
(ekstrak 51,8 45,2 33, 39,7 37,8 68,9 38,6 38,5 36,4 40,3 28,6 27,7
100 * 3 *
mg/kgBB)
Kelompok
III 67,5 44,6 43, 49,3 47,5 40 39,5 38,5 53,4 54,5 53,6 53,2
(ekstrak * 1 * * * *
300
mg/kgBB)
Kelompok
IV 85,9 62,1 52* 53,6 51,4 45,9 46,5 47,9 55,7 63,6 69,6 85,1
(ekstrak * * * * * * * *
600
mg/kgBB)
Kelompok
V 86,8 67,8 60* 63,3 68,9 65,9 71,9 80,2 90,9 98,7 100 100
(paracetam * * * * * * * * * * *
ol
65
mg/kgBB)

Suatu bahan uji dikatakan memiliki daya percobaan dari menit ke 5 sampai menit ke
analgetik jika pada hewan uji yang diuji 15 mengalami peningkatan yang disebabkan
mengalami pengurangan geliatan hingga asam asetat terus mengalami peningkatan
50% atau lebih (10). Persentase inhibisi efek dan pada menit ke 20 sampai menit ke
nyeri berguna untuk mengetahui keefektifan 60 jumlah geliatan terus menurun yang
ekstrak etanol daun pepaya yang bermanfaat menunjukkan ekstrak etanol daun pepaya
sebagai analgetik dan dibandingkan dengan memberikan efek proteksi terhadap
paracetamol seperti terlihat pada Tabel 1. penghambatan rasa nyeri. Persentase inhibisi
Pada kelompok yang diberi ekstrak nyeri pada menit ke 5 hingga menit ke 60
etanol daun pepaya dosis 100 mg/kgBB berturut-turut adalah: 51,8; 45,2; 33,33;
menunjukkan jumlah geliatan mencit 39,7; 37,8; 68,9; 38,6; 38,5; 36,4; 40,3; 28,6;
dan 27,7%. Dari uji statistik menggunakan berbeda nyata pada menit ke 5, 10, 55 dan
anslisis variansi 1 arah ekstrak etanol daun menit ke 60.
pepaya dosis 100 mg/kgBB tidak berbeda Pada pembanding paracetamol dosis 65
nyata. Dari menit ke 10 sampai menit ke 60 mg/kgBB menunjukkan jumlah geliatan
tidak berbeda nyata, tapi berbeda nyata pada mencit percobaan dari menit ke 5 sampai
menit ke 5. menit ke 15 mengalami peningkatan yang
Pada kelompok yang diberi ekstrak disebabkan asam asetat terus mengalami
etanol daun pepaya dosis 300 mg/kgBB peningkatan efek dan pada menit ke 20
menunjukkan jumlah geliatan mencit sampai menit ke 60 jumlah geliatan terus
percobaan dari menit ke 5 sampai menit ke menurun yang menunjukkan paracetamol
15 mengalami peningkatan yang disebabkan memberikan efek penghilangan rasa nyeri
asam asetat terus mengalami peningkatan hingga geliatan pada mencit percobaan
efek dan pada menit ke 20 sampai menit ke hilang. Persentase inhibisi pada menit ke 5
60 jumlah geliatan terus menurun yang hingga menit ke 60 berturut-turut adalah:
menunjukkan ekstrak etanol daun pepaya 86,8; 67,8; 60; 63,3; 68,9; 65,9; 71,9; 80,2;
memberikan efek proteksi terhadap 90,9; 98,7; 100; 100%. Dari uji statistik
penghambatan rasa nyeri. Persentase inhibisi menggunakan ANOVA satu arah
pada menit ke 5 hingga menit ke 60 pembanding paracetamol berbeda nyata.
berturut-turut adalah: 67,5; 44,6: 43,1; 49,3; Pada menit ke 15, 20 dan menit ke 30 tidak
47,5: 40; 39,5; 38,5; 53,4; 54,5; 53,6; dan berbeda nyata, tapi berbeda nyata pada
53,2%. Dari uji statistik menggunakan menit ke 5, 10, 25, 35, 40, 45, 50, 55 dan
ANOVA satu arah, ekstrak etanol daun menit ke 60.
pepaya dosis 300 mg/kgBB berbeda nyata. Dari uji statistik menggunakan ANOVA
Dari menit ke 10 sampai menit ke 60 tidak satu arah antara persentase inhibisi dengan
berbeda nyata, tapi berbeda nyata pada perlakuan didapatkan hasil bahwa
menit ke 5. Pada kelompok yang diberi pemberian sediaan uji dan waktu
ekstrak etanol daun pepaya dosis 600 pengamatan berpengaruh nyata terhadap
mg/kgBB menunjukkan jumlah geliatan kemampuan sediaan uji dalam menurunkan
mencit percobaan dari menit ke 5 sampai jumlah geliatan pada mencit. Hasil lanjut uji
menit ke 15 mengalami peningkatan yang Duncan didapatkan bahwa ekstrak etanol
disebabkan asam asetat terus mengalami daun pepaya dosis 100 mg/kgBB berbeda
peningkatan efek dan pada menit ke 20 nyata dengan ekstrak etanol daun pepaya
sampai menit ke 60 jumlah geliatan terus dosis 300 mg/kgBB, berbeda nyata dengan
menurun yang menunjukkan ekstrak etanol ekstrak etanol daun pepaya dosis 600
daun pepaya memberikan efek proteksi mg/kgBB dan berbeda nyata dengan
terhadap penghambatan rasa nyeri dan pada pembanding paracetamol dosis 65
beberapa hewan percobaan di kelompok ini mg/kgBB.
geliatannya tidak ada lagi (normal). Dari hasil uji tersebut menunjukkan ekstrak
Persentase inhibisi pada menit ke 5 hingga etanol daun pepaya dosis 300 mg/kgBB dan
menit ke 60 berturut-turut adalah: 85,9; dosis 600 mg/kgBB memiliki potensi
62,1; 52; 53,6%; 51,4; 45,9; 46,5; 47,9; sebagai analgetik dengan menurunkan
55,7; 63,6; 69,6; dan 85,1%. Dari uji jumlah geliatan dengan persentase inhibisi
statistik menggunakan ANOVA satu arah nyeri 50% atau lebih. Namun pembanding
ekstrak etanol daun pepaya dosis 600 paracetamol memiliki efek analgetik yang
mg/kgBB berbeda nyata. Dari menit ke 15 lebih baik dari ekstrak etanol daun pepaya.
sampai menit ke 45 tidak berbeda nyata, tapi Salah satu obat tradisional yang telah
dikembangkan menjadi jamu yang berefek
analgetik yaitu Kiranti®. Jamu ini
digunakan oleh wanita untuk mengatasi
nyeri saat haid. Kandungannya antara lain
yaitu: kunyit, jahe, kencur, kurkumin, kayu
manis, asam jawa dan paulina.
Ditinjau dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dan analisa data secara statistik,
ternyata ekstrak etanol daun pepaya
memberikan aktifitas sebagai analgetik
melalui kemampuannya menghambat dan
mengurangi jumlah geliatan pada mencit.
Hal ini disebabkan ekstrak etanol daun
pepaya mengandung flavonoid yang
diketahui mampu menghambat
pembentukan radang penyebab nyeri.
Flavonoid menghambat enzim
siklooksigenase I yang berperan dalam
biosintesa prostaglandin sebagai mediator
pembentukan rasa nyeri, sehingga
penghambatan COX I ini akan
menyebabkan penghambatan timbulnya rasa
nyeri. Selain itu daun pepaya yang memiliki
berbagai macam enzim salah satunya enzim
papain memiliki aktifitas analgetik dan
antiinflamasi sehingga juga dapat
menurunkan jumlah geliatan pada mencit
percobaan. Maka dapat disimpulkan bahwa
ekstrak etanol daun pepaya memiliki
aktifitas sebagai analgetik

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak
etanol daun pepaya dosis 300 mg/kgBB dan
600 mg/kgBB memberikan aktifitas
penurunan rasa nyeri yang berbeda nyata
dibandingkan paracetamol dosis 65
mg/kgBB (p<0,05).
Jurnal acuan saya pakai dalam tugas artikel ilmiah :

1. uji efek antipiretik ekstrak daun pepaya (carica papaya l.) pada tikus wistar
(rattus norvegicus)

2. formulation and evaluation of snedds (self nano-emulsifying drug delivery system) of


papaya leaf extracts (carica papaya l.) as an analgesic

3. uji efek analgetik ekstrak etanol daun pepaya (carica papaya l) pada mencit
putih jantan (mus mucculus)

Anda mungkin juga menyukai