Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SISTEM PERTANIAN MULTICROPPING

( KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN ) MATA KULIAH SISTEM

PERTANIAN BERKELANJUTAN

DI SUSUN OLEH :

NAMA : FAISAL M

NIRM : 05.13.18.1604

KELAS : 2E/ BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada AllahSWT yang telah


memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyususnan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita kirimkan
salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan
kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah sistem pertanian
berkelanjutan dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu
pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan penulis dan semaksimal
mungkin. Namun penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu, kami
sebagai penyusun laporan ini mohon kritik, saran , dan pesan dari semua yang
membaca laporan ini terutama dosen mata kuliah sistem pertanian berkelanjutan yang
kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami

Gowa, 31 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar belakang.............................................................................................1
B. Tujuan dan manfaat ....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................3
A. Sistem multicropping...................................................................................3
B. Sistem multiplecropping..............................................................................4
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................5
A. Keuntungan sistem pertanian multicropping...............................................5
B. Kerugian sistem pertanian multicropping....................................................6
BAB IV KESIMPULAN....................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Saat ini petani dihadapi dengan masalah-masalah tentang kurangnya
pengetauhan dengan cara bercocok tanam yang lebih maksimal. Hal ini disebabkan
karena petani diIndonesia sanggat tertinggal dalam hal pengetauhan yang ada
sekarang terutama dalam bercocok tanam dengan hasil yang lebih maksimal dan
memanfaatkan lahan dengan maksimal. Dengan hal ini yang menyebabakan banyak
petani diIndonesia berfikir kedepan dengan mengadakan atau menciptakan
kelompok-kelompok tani.

Dalam kelompok tani ini sering mengadakan banyak kegiatan-kegitan


pertanian yang bermanfaat bagi petani daerah, kelompok tani ini biasanya
mengadakan penyuluhan, sosialisasi dan disini kelompok tani mengajarkan cara-cara
bercocok tanam dengan mengunakan sistem Multi Cropping agar petani lebih
maksimal dalam dalam pemanfaatan lahan dan hasilnya lebih maksimal.

Penyuluhan dalam sistem Multi cropping penting karena sistem bercocok


tanam ini lebih menguntungkan dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman
dalam sebidang tanah bersamaan atau digilir. Sistem ini dapat menunjang strategi
pemerintah dalam rangka pelaksanaan program diversifikasi pertanian yang
diarahkan untuk dapat meningkatkan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya dengan
tetap memperhatikan kelestariannya.

Menurut bentuknya, pertanaman multiple cropping ini dapat dibedakan


menjadi dua, yaitu: pertanaman tumpangsari (Intercropping) dan pertanaman
berurutan (Sequential Cropping). Sistem tumpang sari, yaitu sistem bercocok
tanaman pada sebidang tanah dengan menanam dua atau lebih jenis tanaman dalam
waktu yang bersamaan.
Sistem tumpang sari ini, disamping petani dapat panen lebih dari sekali
setahun dengan beraneka komoditas (deversifikasi hasil), juga resiko kegagalan
panen dapat ditekan, intensitas tanaman dapat meningkat dan pemanfaatan sumber
daya air, sinar matahari dan unsur hara yang ada akan lebih efisien. Pada prinsipnya
teknik budidaya tanaman sama, seperti tanaman pangan, industri, atauyang lainnya.
Bentuk sistem budidaya sangat bermacam, contohnya Multi Croping. Bentuk
sistem Multi Croping yang telah lama dikenal adalah tanaman campuran, tumpang
sari dan pergiliran tanaman kemudian tanaman sisipan. Tumpang sari sering dijumpai
di daerah sawah tanah hujan, tegalan dataran rendah maupun dataran tinggi.
Tumpang sari di dataran rendah biasanya terdiri dari berbagai macam palawija atau
padi dan palawija.

B. Manfaat dan tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu pertanian multicropping


2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana sistem pertanian multicropping
3. Mahasiswa dapa belajar banyak tentang sistem pertanian multicropping
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem multicropping
Seperti diketahui, sistem multiple cropping atau tumpang sari
merupakan sistem bercocok tanam dengan menanam lebih dari satu jenis
tanaman secara bersamaan. Sistem ini sangat cocok dilakukan di lahan
sempit.

B. Sistem penanaman ganda (Multiple cropping)


Sistem penanaman ganda atau multiple cropping merupakan sistem
bercocok tanam dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman dalam
sebidang tanah bersamaan atau digilir. Sistem ini dapat menunjang strategi
pemerintah dalam rangka pelaksanaan program diversifikasi pertanian yang
diarahkan untuk dapat meningkatkan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya
dengan tetap memperhatikan kelestariannya.

Sistem pertanian ganda ini sangat cocok bagi petani kita dengan lahan sempit
di daerah tropis, sehingga dapat memaksimalkan produksi dengan input luar yang
rendah sekaligus meminimalkan resiko dan melestarikan sumberdaya alam.
Selain itu keuntungan lain dari sistem ini :
a) mengurangi erosi tanah atau kehilangan tanah-olah,
b) memperbaiki tata air pada tanah-tanah pertanian, termasuk meningkatkan
pasokan (infiltrasi) air ke dalam tanah sehingga cadangan air untuk
pertumbuhan tanaman akan lebih tersedia,
c) menyuburkan dan memperbaiki struktur tanah,
d) mempertinggi daya guna tanah sehingga pendapatan petani akan
meningkat pula,
e) mampu menghemat tenaga kerja,
f) menghindari terjadinya pengangguran musiman karena tanah bisa
ditanami secara terus menerus,
g) pengolahan tanah tidak perlu dilakukan berulang kali,
h) mengurangi populasi hama dan penyakit tanaman, dan
i) memperkaya kandungan unsur hara antara lain nitrogen dan bahan
organik.

Menurut bentuknya, pertanaman ganda ini dapat dibedakan menjadi dua,


yaitu: pertanaman tumpangsari (Intercropping) dan pertanaman berurutan
(Sequential Cropping). Sistem tumpang sari, yaitu sistem bercocok tanaman pada
sebidang tanah dengan menanam dua atau lebih jenis tanaman dalam waktu yang
bersamaan. Sistem tumpang sari ini, disamping petani dapat panen lebih dari
sekali setahun dengan beraneka komoditas (deversifikasi hasil), juga resiko
kegagalan panen dapat ditekan, intensitas tanaman dapat meningkat dan
pemanfaatan sumber daya air, sinar matahari dan unsur hara yang ada akan lebih
efisien.
Agar diperoleh hasil yang maksimal maka tanaman yang ditumpangsarikan
harus dipilih sedemikian rupa sehingga mampu memanfaatkan ruang dan waktu
seefisien mungkin serta dapat menurunkan pengaruh kompetitif yang sekecil-
kecilnya. Sehingga jenis tanaman yang digunakan dalam tumpangsari harus
memiliki pertumbuhan yang berbeda, bahkan bila memungkinkan dapat saling
melengkapi. Dalam pelaksanaannya, bisa dalam bentuk barisan yang diselang
seling atau tidak membentuk barisan. Misalnya tumpang sari kacang tanah
dengan ketela pohon, kedelai diantara tanaman jagung, atau jagung dengan padi
gogo, serta dapat memasukan sayuran seperti kacang panjang di dalamnya.
Sistem penanaman ganda yang lain yaitu sistem tumpang gilir, yang
merupakan cara bercocok tanaman dengan menggunakan 2 atau lebih jenis
tanaman pada sebidang tanah dengan pengaturan waktu. Penanaman kedua
dilakukan setelah tanaman pertama berbunga. Sehingga nantinya tanaman bisa
hidup bersamaan dalam waktu relatif lama dan penutupan tanah dapat terjamin
selama musim hujan.
BAB III

PEMBAHASAN

A. keuntungan dan kerugian sistem pertanian multi cropping


1. keuntungan multi cropping
Adapun keuntungan yang diperoleh dari sistem pertanaman multi
cropping adalah sebagai berikut :
a). Mengurangi serangan OPT (pemantauan populasi hama).
Hal ini dikarenakan tanaman yang satu dapat mengurangi serangan OPT
lainnya. Misalnya bawang daun dapat mengusir hama aphids dan ulat
pada tanaman kubis karena mengeluarkan bau allicin.
b). Menambah kesuburan tanah.
Dengan menanam kacang-kacangan maka kandungan unsur N dalam
tanah bertambah karena adanya bakteri Rhizobium yang terdapat dalam
bintil akar. Dengan menanam tanaman yang mempunyai perakaran
berbeda, misalnya tanaman berakar dangkal ditanam berdampingan
dengan tanaman berakar dalam, tanah disekitarnya akan lebih gembur.
Selain itu, akibat dari seringnya pengolahan tanah menjadikan tanah
menjadi subur dan gembur.
c). Mendapat hasil panen beragam yang menguntungkan
Menanam dengan lebih dari satu tanaman tentu menghasilkan panen lebih
dari satu atau beragam tanaman. Pemilihan ragam tanaman yang tepat
dapat menguntungkan karena jika satu jenis tanaman memilik inilai harga
rendah dapat ditutupi oleh nilai harga tanaman pendamping lainnya
d). Meminimalkan hama dan penyakit tanaman.
Sistem multiple cropping dibarengi dengan rotasi tanaman yang dapat
memutuskan siklus hidup hama dan penyakit tanaman. Menanam tanaman
secara berdampingan dapat mengurangi hama penyakit tanaman salah satu
pendampingnya. Misalnya : bawang daun yang mengeluarkan baunya
dapat mengusir hama ulat pada tanaman kol atau kubis.
e). Menjaga kelembaban tanah
Hal ini dsebabkan tanah selalu terlindung dari cahaya matahari terik,
sehingga penguapan air tanah berkurang.
f). Memperbaiki gizi
Dengan jumlah produk yang beragam diharapkan produk tersebut aman
dan menyehatkan dengan cukupnya kandungan protein, mineral dan
vitamin.
g). Meratakan dan mendayagunakan tenaga kerja keluarga tani sepanjang
tahun
Semakin banyak macam tanaman yang ditanam, maka semakin banyak
pula tenaga kerja yang difungsikan, sehingga terjadi pemerataan
pekerjaan dan mampu mengurangi tingkat pengangguran.

2. Kerugian multi cropping


Selain memilki kelebihan, sistem pertanaman multiple cropping memilki
beberapa kekurangan diantaranya sebagai berikut :
a. Terjadi persaingan unsur hara antar tanaman yang di budidayakan
b. Pertumbuhan tanaman yang di budidayakan akan saling menghambat
c pertumbuhan tanaman yang di budidaayakan tidak mendapat banyak
ruang dalam pertumbuhannya.
BAB IV

KESIMPULAN

Seperti diketahui, sistem multi cropping atau tumpang sari merupakan


sistem bercocok tanam dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman
secara bersamaan. Sistem ini sangat cocok dilakukan di lahan sempit.

Menurut bentuknya, pertanaman multi cropping ini dapat dibedakan


menjadi dua, yaitu: pertanaman tumpangsari (Intercropping) dan
pertanaman berurutan (Sequential Cropping).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/andry14793/5caf41bc95760e0d1a3b
80c2/bercocok-tanam-mengunakan-sistim-multi-cropping
https://berusahatani.blogspot.com/2011/01/sistem-penanaman-
ganda-multiple.html
https://www.google.com/search?
safe=strict&client=opera&hs=Rzv&sxsrf=ALeKk01-
nSTWklJUuz_HfI_fUfEKv-
Cnuw:1585647364312&q=sistem+multi+cropping&spell=1&sa=X&v
ed=2ahUKEwjI4o3ftMToAhWLXCsKHa_ADAMQBSgAegQIDBAq
&biw=1326&bih=627
http://gandaa.blogspot.com/2013/04/surjan-dan-multiple-
cropping.html
https://www.gurugeografi.id/2017/04/keuntungan-multiple-
croppingtumpangsari.html

Anda mungkin juga menyukai