KELOMPOK X
TAHUN AKADEMIK
2019/2020
LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI
KELOMPOK X
TAHUN AKADEMIK
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Di Dusun Sangge Bongga Desa Aeng Towa Kecamatan Galesong Utara Kabupaten
Takalar” .
Adapun tujuan penulisan laporan ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam
kegiatan praktek belajar lapangan ini dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan krritik dan
Dalam usaha menyelesaikan penulisan laporan ini tentu telah melibatkan banyak
pihak secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan konstitusi yang
positif demi terwujudnya sebuah karya yang baik. Semoga semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan laporan ini mendapatkan sebaik-baik pahala dari Allah SWT.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, penulis berharap semoga laporan ini dapat
memberikan tambahan wawasan bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya sehingga diharapkan dapat dijadikan pedoman dan dapat dijadikan referensi.
Penulis
Kelompok X
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pergeseran menuju Paradigma Sehat yang merupakan upaya kesehatan yang lebih
kesehatan masa lalu sekaligus merupakan peluang dan tantangan bagi tenaga
komunitas.
masyarakat baik sehat maupun sakit dan memiliki kontribusi yang nyata dalam
pembangunan kesehatan.
Perawat kesehatan masyarakat merupakan perpaduan antara praktek
secara komprehensif dan tidak terbatas pada kelompok umur atau diagnosa
sakit atau risiko tinggi), dan bekerja sama dengan kelompok kerja komunitas.
Praktek klinik di Dusun Sangge Bongga Desa Aeng Towa Kecamatan Galesong
mengidentifikasi populasi dengan resiko tinggi dan sumber yang tersedia untuk
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
yang telah diperoleh pada tahap akademik secara nyata dalam memberikan
2. Tujuan Khusus
Takalar
Takalar
Takalar
C. Waktu
Desa Aeng Towa Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar, di mulai pada
D. Tempat Praktik
LANDASAN TEORI
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok
lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya.
2006).
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
(Mubarak, 2006).
kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan
untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu
kemandirian pasien/klien.
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman,
dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri. Beberapa alasan yang
yaitu:
kelompoknya sendiri.
keluarga tersebut.
adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas
fisik seperti air, udara, sampah, tanah, iklim, dan perumahan. Contoh di suatu
daerah mengalami wabah diare dan penyakit kulit akibat kesulitan air bersih.
Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri manusia yang dibawanya
sejak lahir, misalnya penyakit asma. Keempat faktor tersebut saling berkaitan
dan saling menunjang satu dengan yang lainnya dalam menentukan derajat
dan spiritual secara komprehensif yang ditujukan kepada individu keluarga dan
a. Upaya Promotif
2) Peningkatan gizi
5) Pendidikan seks
b. Upaya Preventif
rumah
c. Upaya Kuratif
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut keperawatan dari puskesmas dan
Rumah Sakit
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah ibu bersalin dan
nifas
1) Pelatihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
e. Upaya Resosialitatif
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai – nilai yang menjadi pedoman untuk
upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh semua
orang.
b. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
berkelanjutan.
d. Perawat sebagai provider dan klien sebagai konsumer pelayan¬an kesehatan,
berkesinambungan.
harus ikut mendorong, medidik, dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan
berikut:
a. Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak semua orang
meningkatkan kesehatannya
e. Kesehatan adalah suatu yang bernilai bagi klien dan memiliki prioritas yang
f. Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang bergantung pada latar
g. Autonomi individu dan komunitas dapat diberikan prioritas yang berbeda pada
h. Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya perubahan rangsang
k. Klien bergerak dalam arak berbeda sepanjang rentang sehat pada waktu yang
berbeda
bergerak kea rah kesejahteraan lebih tinggi yang dilakukan dengan menggunakan
m. Pengetahuan dan teknologi kesehatan baru yang terjadi sepanjang waktu akan
keluarga dan kelompok didalam konteks komunitas serta perhatian lagsung terhadap
a. Tujuan Umum
secara mandiri.
b. Tujuan Khusus
masalah keperawatan
asuhan keperawatan
Puskesmas
7) Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju
c. Fungsi
masyarakat
4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk
di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk
kelompok bayi, balita dan ibu hamil. Menurut Anderson (1988) sasaran
a. Tingkat Individu
mempunyai masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang
b. Tingkat Keluarga
nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan neo¬natusnya, balita tertentu,
penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi oleh program, penyakit
endemis, penyakit kronis tidak menular atau keluarga dengan kecacatan tertentu
(mental atau fisik) Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu
hamil yang memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi be-rat (HB kurang dari 8
gr%) ataupun Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko
BGM, keluarga dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo atau
c. Tingkat Komunitas
b. Social Planning: dapat berubah dan dibuat oleh para ahli dengan menggunakan
birokrasi
c. Social Action: adanya proses perubahan yang berfokus pada masyarakat atau
penataran.
h. Sesuai dengan teori Blum bahwa derajat kesehatan seseorang dapat dipengaruhi
oleh 4 faktor:
4) Keturunan, yaitu sifat genetika yang ada dan diturunkan kepada keluarga
I. Prinsip Dasar Keperawatan Komunitas
prinsip, yaitu:
a. Kemanfaatan
yang besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus
b. Kerjasama
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
(Riyadi, 2007).
c. Secara langsung
d. Keadilan
dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan
e. Otonomi
diantaranya adalah:
evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses keperawatan dalam fase pengkajian
untuk belajar. Selama perencanaan perawat membuat tujuan khusus dan strategi
selama evaluasi perawat menilai hasil yang telah didapat (Mubarak, 2005).
c. Sebagai Panutan (Role Model)
tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh
masyarakat.
pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah
yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi
hak-hak klien (Mubarak, 2005). Tugas perawat sebagai pembela klien adalah
informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi hal
yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas
bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli
Tindakan ini berperan sangat penting untuk merencanakan tindakan yang akan
perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat
pengumpulan data.
kepada klien. Pelayanan dari semua anggota tim kesehatan, karena klien
merubah atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau
And Researcher)
K. Kondisi Kesehatan
sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit
yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni warganya dengan
mengoptimalkan potensi masyarakat , melalui pemberdayaan kelompok kerja
wilayah.
Dengan
perhiasan imitasi, kain yang kasar, pakaian pelembab dan makanan tertentu dan
2) Amandel
3) Anemia
Gejala dari penyakit anaemia yaitu : kulit, bibir, lidah, kuku dan kelopak
dalam mata pucat, mudah lelah, lesu, pusing, mudah pingsan, sesak nafas
terutama setelah berolahraga dan denyut jantung cepat dan penyebabnya adalah
kurang zat besi dan vitamin B12, kehilangan darah sewaktu melahirkan dan
faktor keturunan.
4) Asam Urat
berulang dari arkritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal
monosodium urat yang terkumpul didalam sendi sebagai akibat tingginya kadar
5) Asma
pedas, asam, manis, asin, dingin, bergetah dan panas, udara kotor, bulu dan
6) Batuk
Reaksi otomatis tubuh dalam melindungi paru-paru akibat adanya benda asing
selain udara yang masuk. Gejala : tenggorokan sakit terasa gatal. Adanya dahak
benda asing seperti debu, asap atau cairan makanan secara tidak sengaja.
7) Diare
Diare adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air besar
lebih dari 3 kali sehari. Gejala : frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali
sehari, kotoran encer dan banyak air, sakit atau kejang perut disertai demam
Dispensia (maag) adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut
bagian atas atau dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan
penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di perut.Gejala : rasa mual, melilit,
keluar cairan asam, berat badan menurun. Penyebab : merokok, minum alkohol,
stress, sering menunda makan pada saat jam makan, kurang makan sayur dan
HASIL PENELITIAN
A. Data Demografi
Pendataan ini dilakukan di Dusun Sangge Bongga selama 7 hari dari tanggal
Profesi Ners Stikes Guung Sari Makassar sebanyak 5 orang. Dusun Sangge Bongga
termasuk dalam wilayah Desa Aeng Towa Kecamatan Galesong Utara Kabupaten
Takalar yang terdiri dari 4 dusun, yaitu : dusun Sangge Bangga, dusun kampung
Tangnga, dusun Aeng towa, dusun Pa’batangan dan Dusun Kampung Tangga
terdiri dari 150 kk, dan pada saat pendataan pendataan kelompok mendata 50 KK
Bangga di desa Aeng Toa terdiri dari beberapa tahap kegiatan meliputi survey
penyukuhan yang melibakan kepala dusun, kepala desa, dan beberapa masyarakat.
Kegiatan keperawatan komunitas yang akan dilaporkan adalah tahap persiapan dan
evaluasi.
1. Persiapan
a. Persiapan Kemasyarakatan
Sangge Bangga Desa Aeng Toa, Kec. Galesong utara Kab, Takalar.
b. Persiapan Teknis
Lingkungan dusun Sangge Bongga Desa Aeng Toa Kec. Galesong Utara
Kab. Takalar.
2. Pelaksanaan
evaluasi.
a. Pengkajian
1) Pengumpulan data
sore).
Tabel 1
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 3
Distribusi KK Berdasarkan Agama
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 4
Distribusi KK Berdasarkan Pendidikan
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 5
Distribusi KK Berdasarkan pekerjaan
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 6
Distribusi KK Berdasarkan Keadaan Fisik
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 7
Distribusi KK Berdasarkan Data Ekonomi
Dusun Sagge Bongga 2020
No Data Ekonomi Frequenc Percent
y
1 Penghasilan <1.ooo.ooo 25 50%
2 Penghasilan <1.ooo.ooo – 3.000.000 20 40%
3 Penghasilan >3.000.000 5 10%
Jumlah 50 100%
Sumber : Data Primer 29 Agustus 2020
Tabel 9
Distribusi KK Berdasarkan Tipe Rumah
Dusun Sangge Bongga 2020
No Tipe Rumah Frequency Percent
1 Permanen 28 56%
2 Semi permanen 22 44%
3 Tidak permanen 0 0%
Jumlah 50 100 %
Sumber : Data Primer 29 Agustus 2020
Tabel 10
Distribusi KK Berdasarkan Lantai
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 11
Distribusi KK Berdasarkan Jendela Setiap Kamar
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 12
Distribusi KK Berdasarkan Jendela Setiap Rumah
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 13
Distribusi KK Berdasarkan di Buka Setiap Hari
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 14
Distribusi KK Berdasarkan Pencahayaan Dalam Rumah
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 15
Distribusi KK Berdasarkan Jarak Rumah Dengan Tetangga
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 16
Distribusi KK Berdasarkan Halaman Di Sekitar Rumah
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 17
Distribusi KK Berdasarkan Lokasi Halaman Rumah
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 18
Distribusi KK Berdasarkan Pemanfaatan Pekarangan
Dusun Sangge Bongga 2020
No Pemanfaatan Frequency Percent
Pekarangan
1 Kebun 15 79%
2 Kolam 2 10.5%
3 Kandang 2 10.5%
Jumlah 19 100%
Sumber : Data Primer 29 Agustus 2020
B. Sumber Air
Tabel 19
Distribusi KK Berdasarkan Sumber Air Minum
Dusun Sangge Bongga 2020
No Sumber Air Minum Frequency Percent
1 PAM 23 46%
2 Sumur 12 24%
3 Air Mineral 15 30%
Jumlah 50 100%
Sumber : Data Primer 29 Agustus 2020
Tabel 20
Distribusi KK Berdasarkan Cara Mengolah Air Minum
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 21
Distribusi KK Berdasarkan Sumber Air Mandi/Mencuci
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 22
Distribusi KK Berdasarkan Jarak Sumber Air Dengan Septik Tank
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 23
Distribusi KK Berdasarkan Tempat Penampungan Air Sementara
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 25
Distribusi KK Berdasarkan Kondisi Air Dalam Penampungan
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 26
Distribusi KK Berdasarkan Ada Jentik Dalam Penampungan Air
Dusun Sangge Bongga 2020
No Ada Jentik Dalam Frequency Percent
Penampungan Air
1 Ya 9 18%
2 Tidak 41 82%
Total 50 100%
Sumber : Data Primer 29 Agustus 2020
C. Pembuangan Sampah
Tabel 27
Distribusi KK Berdasarkan Tempat Pembuangan Sampah
Dusun Sagge Bongga 2020
Tabel 28
Distribusi KK Berdasarkan Penampungan Sampah Sementara
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 29
Distribusi KK Berdasarkan Keadaan Penampungan Sampah
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 30
Distribusi KK Berdasarkan Jarak Tempat Sampah
Dengan Rumah Dusun Sangge Bongga 2020
D. Pembuangan Limbah
Tabel 31
Distribusi KK Berdasarkan Tempat BAB/BAK
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 32
Distribusi KK Berdasarkan Jenis Jamban
Dusun Sangge Bongga 2020
E. Kandang Ternak
Tabel 35
Distribusi KK Berdasarkan Kepemilikan Kandang Ternak
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 37
Distribusi KK Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak
Dusun Sangge Bongga 2020
A. Pelayanan Kesehatan
Tabel 38
Distribusi KK Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 39
Distribusi KK Berdasarkan Kebiasaan Keluarga Bila Sakit
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 40
Distribusi KK Berdasarkan Kebiasaan Keluarga Sebelum
Kepelayanan Kesehatan Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 41
Distribusi KK Berdasarkan Sumber Pendanaan Kesehatan
KeluargaDusun Sangge Bongga 2020
No Sumber Frequency Percent
1 ASTEK / ASKES 10 20%
2 BPJS Pemerintah 37 74%
3 Dana Sendiri 0 0%
4 BPJS Mandiri 3 6%
Jumlah 50 100%
Sumber : Data Primer 29 Agustus 2020
Tabel 42
Distribusi KK Berdasarkan Sarana Transportasi Kepelayanan
KesehatanDusun Sangge Bongga 2020
Tabel 43
Distribusi KK Berdasarkan Jarak Rumah Dengan
Sarana Kesehatan Dusun Sagge Bongga 2020
No Jarak Rumah Frequency Percent
1 < 1 KM 26 52%
2 1-2 KM 24 48%
3 2-5 KM 0 0%
4 >5 KM 0 0%
Jumlah 50 100%
Tabel 45
Distribusi KK Berdasarkan Pasangan Usia Subur
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 46
Distribusi KK BerdasarkanAseptor KB
Dusun Sangge Bongga 2020
No Akeptor KB Frequency Percent
1 KB 0 0%
2 IUD 0 0%
3 Suntik 8 100%
4 Kondom 0 0%
5 Tubektomi 0 0%
Junlah 8 100%
Sumber : Data Primer 29 Agustus 2020
B. Ibu Hamil
Tabel 47
Distribusi KK Berdasarkan Ibu Hamil Dalam Keluarga
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 48
Distribusi KK Berdasarkan Umur Kehamilan
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 49
Distribusi KK Berdasarkan kehamilan
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 50
Distribusi KK Berdasarkan Usia Ibu Hamil
Kehamilan Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 51
Distribusi KK Berdasarkan Pemeriksaan Kehamilan
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 52
Distribusi KK Berdasarkan Jumlah Pemeriksaan Kehamilan
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 53
Distribusi KK Berdasarkan Alasan Tidak Melakukan
Pemeriksaan Kehamilan Dusun Sangge Bongga 2020
No Alasan Frequency Percent
1 Tidak Ada Biaya 0 0%
2 Tidak Sempat 0 0%
3 Tidak Tahu 0 0%
4 Takut 0 0%
Jumlah 0 0%
Sumber : Data Primer 29 Agustus 2020
Berdasarkan tabel 52 diatas dari 1 orang yang hamil dan tidak ada
yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan.
Tabel 54
Distribusi KK Berdasarkan Suntik TT
Dusun Sangge Bongga 2020
No Suntik TT Frequency Percent
1 Ya 0 0%
2 Tidak 1 100%
3 Jumlah 1 100%
Sumber : Data Primer 29 Agustus 2020
Berdasarkan tabel 54 diatas 1 orang yang hamil di Dusun
Sangge Bongga belum pernah
Tabel 55
Distribusi KK Berdasarkan Kelengkapan Suntik TT
Dusun Sangge Bongga 2020
No Suntik TT Frnequency Percent
1 1 kali TT 0 0
2 2 kali TT 0 0
3 Jumlah 0 0
Sumber : Data Primer 29 Agustus 2020
C. Ibu Menyusui
Tabel 56
Distribusi KK Berdasarkan Buteki Dusun Sangge Bongga 2020
.
Tabel 57
Distribusi KK Berdasarkan Ibu Menyusui Anak Bila Ada Buteki
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 58
Distribusi KK Berdasarkan Lama Ibu Menyusui
Anak Bila Ada Buteki Dusun Sangge Bongga 2020
No Lama Frequency Percent
1 < 1 Bulan 0 0
2 1 – 4 Bulan 0 0
3 5 – 12 Bulan 0 0
4 > 12 Bulan 0 0
Jumlah 0 0
Sumber : Data Primer 29 Agustus 2020
Tabel 59
Distribusi KK Berdasarkan Alasan Ibu Tidak Menyusui
Anak Bila Ada Buteki Dusun Sangge Bongga 2020
No Alasan Frequency Percent
1 Pekerjaan 0 0%
2 Tidak Tahu 0 0%
3 Penyakit 0 0%
Jumlah 0% 0%
Sumber : Data Primer 29 Agustus 2020
D. Balita
Tabel 60
Distribusi KK Berdasarkan Ada Keluarga Yang Memiliki Balita
Dusun Sagge Bongga 2020
Tabel 61
Distribusi KK Berdasarkan Balita Yang Dibawah Keposyandu
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 62
Distribusi KK Berdasarkan Alasan Balita Tidak Dibawah Keposyandu
Setiap Bulan Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 63
Distribusi KK Berdasarkan Imunisasi Balita
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 64
Distribusi KK Berdasarkan Alasan BalitaTidak Imunisasi
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 65
Distribusi KK Berdasarkan KMS Balita Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 66
Distribusi KK Berdasarkan Hasil Penimbangan Balita
Di KMS Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 69
Distribusi KK Berdasarkan Tingkat Pendidikan Anak
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 70
Distribusi KK Berdasarkan Penyakit Anak
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 71
Distribusi KK Berdasarkan Status Berobat Anak
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 72
Distribusi KK Berdasarkan Tempat Berobat Anak
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 73
Distribusi KK Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang Anak
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 74
Distribusi KK Berdasarkan Kebiasaan Anak
Dusun Sangge Bongga 2020
No Kebiasaan Anak Frequency Percent
1 Merokok 0 0%
2 Alkohol 0 0%
3 Narkoba 0 0%
4 Bermain 26 81.2%
5. Tidak Ada 6 18.8%
Jumlah 32 100%
Sumber : Data Primer 29 Agustus 2020
F. Usia Lanjut
Tabel 75
Distribusi KK Berdasarkan Adanya Usia lanjut Dirumah
Dusun Sagge Bongga 2020
Tabel 76
Distribusi KK Berdasarkan Keluhan Penyakit
Dusun Kampung Tangnga 2020
Tabel 77
Distribusi KK Berdasarkan Jenis Penyakit
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 78
Distribusi KK Berdasarkan Upaya Yang Telah Dilakukan
Dusun Sangge Bongga 2020
Tabel 79
Distribusi KK Berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang
Dusun Sangge Bongga 2020
No Kegiatan Frequency Percent
1 Berkebun / Pekerjaan Rumah 0 0%
2 Jalan – Jalan 3 25%
3 Berkebun 1 8.3%
4 Tidak ada 8 8.3%
Jumlah 12 100%
Sumber : Data Primer 22 Agustus 2020
PEMBAHASAN
komunitas yang profesional mangacu pada ilmu dan kiat keperawatan yang di
penuaan.
A. Pengkajian
2) Tipe rumah di Dusun Sangge Bongga yaitu : semi permanen, tidak permanen
dan permanen. Masing-masing keadaan lantai masih papan, semen dan tegel.
dan SMP namun dalam hasil pngkajian ada juga yang SMA dan Perguruan
Tinggi.
4) Ekonomi: tingkat ekonomi di Dusun Sangge Bongga masih ada yang dibawah
UMR, penghasilan yang didapat perbulan kurang dari 1 juta, sehingga belum
deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah
Do
1. Rumah yang memiliki ventilasi sebanyak 98%
2. Rumah yang tidak memilki ventilasi sebanyak 2%
3. masyarakat yang belum mempunyai tempat
penampungan sampah sebanyak 60%
4. Sistem pembuangan sampah dengan cara dibakar
90%, di timbun 6% dan sungai 4%
5. Tempat pembuangan sampah dengan kondsi tertutup
53.3% sedangkan tempat pembuangan sampah
dengan kondisi terbuka 46.7%
B. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
N Masalah Kesehatans A B C D E F G H I J K Total Prioritas
O
1. Resiko timbulnya peningkatan kasus penyakit (saluran cerna, 4 3 3 3 3 2 3 2 3 1 2 29 1
demam berdarah, ISPA, dll) berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan masyarakat dalam memelihara lingkungan yang
memenuhi syarat kesehatan
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan 4 4 3 3 3 2 2 2 2 1 2 28 2
pengolahan sampah yang kurang tepat
KETERANGAN PEMBBOTAN
A = Resiko Terjadi G = Tempat
1 = Sangat Rendah
B = Risiko Parah H = Waktu
2 = Rendah
C = Potensi Untuk Pendidikan Kesehatan I = Dana
3 = Cukup
D = Minat Masyarakat J = Fasilitas Kesehatan
4 = Tinggi
E = Mungkin Diatasi K = Sumber Daya
5 = Sangat Tinggi
F = Sesuai Dengan Program Pemerintah
C. RENCANA KEPERAWATANASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1 DX I Setelah dilakukan K.I.E a. Bina hubungan saling Verbal a.cara meningkatkan Masyarakat Pekarangan
tindakan percaya antara dan menjaga Dusun rumah
keperawatan selama mahasiswa dan kesehatan lingkungan Sangge masyarakat,
1 X pertemuan masyarakat b. akiba yang di Bongga
diharapkan b. berikan pendidikan timbulkan dari
masyarakat terhindar kesehatan tentang lingkungan yang
dari penyakit yang kesehatan kurang sehat
disebabkan oleh lingkungan
lingkungan yang c. berikan pendidikan
kurang sehat kesehatan tentang
penyakit akibat
lingkunga yang
kurang sehat
d. motivasi kader untuk
memberikan
penyuluhan tentang
kesehatan
lingkungan
e. lakukan penyebaran
leaflet tentang
lingkungan sehat,
Penyakit DIARE
dan ISPA
2 DX II Setelah dilakukan K.I.E a. Berikan penyuluhan Verbal a. Jenis sampah. Warga Pekarangan
tindakan tentang dampak b. Dampak Masyarakat rumah
keperawatan selama pembuangan sampah pembuangan Dusun masyarakat,
1 X pertemuan yang tidak sehat dan yangkurang sehat. Sangge
diharapkan pengolahan sampah c. Pengelolaan Bongga
masyarakat mampu : yang benar. sampah yang benar.
a. Mengidentifikasi b. Diskusikan dengan
jenis sampah warga tentang
b. Memisahkan dampak yang
sampah kering ditimbulkan bila
dan basah sampah berserakan.
c. Membuang c. Diskusikan cara
sampah sesuai pengleloaan sampah
dengan jenis dan yang sehat.
tempat yang d. Melakukan kerja
sehat bakti massal
d. Memilihara bersama dengan
lingkungan yang seluruh warga.
sehat e. Berikan
reinforcement
terhadap
kemampuan warga
mengelola sampah
yang benar.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Towa Kec. Galesong Utara Kab. Takalar menunjukan bahwa terdapat beberapa
masalah yaitu dalam pengolahan sampahnya masih banyak yang dibakar dan masih
banyak masyarakat yang membeli obat bebas sebelum kepelayanan kesehatan dan
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga, misalnya didalam kesehatan dikenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu
suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok
masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan
B. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh maka dapat diberikan saran sebagai
berikut:
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Pemerintah
Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat untuk mencegah
3. Bagi Mahasiswa
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat Dusun Kampung Tangnga Kec.
DOKUMENTASI