PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Bunga marigold (Tagetes erecta L.) adalah tanaman yang berasal dari keluarga
pada bunga marigold disebabkan oleh dua pigmen utama, yaitu pigmen karotenoid dan
sebagian kecil flavonoid. Karotenoid pada kelopak bunga marigold jumlahnya 200 kali
lebih banyak dari karotenoid pada jagung (Anonim, 2012). Pada bunga marigold ini
terdapat dua komponen metabolit sekunder flavonoid dan karotenoid. Flavonoid seperti
kuersetin, rutin, diketahui sebagai antioksidan yang potensial (Gong et al., 2012). Pada
radikal bebas (Tapan, 2005). Dilaporkan pada beberapa penelitian bahwa ekstrak
etanol bunga marigold memiliki intensitas antioksidan sangat kuat dengan IC50(μg/mL).
marigold memiliki IC503,70 μg/mL. Hasil penelitian lain menemukan nilai IC50 untuk
ekstrak etanol bunga marigold sebanyak. 7,6±0,1 (Valyova et al., 2012). Tingkat
kekuatan antioksidan dikatakan sangat kuat bila memiliki IC50 <50 μg/mL
(Phrutivorapongkul et al., 2013) Semakin kecil nilai IC50maka semakin tinggi pula
kosmetika topikal dibandingkan oral karena mampu memberikan efek lokal pada kulit.
Masker wajah gel peel off memiliki beberapa manfaat diantaranya mampu merilekskan
elastisitas kulit. Penggunaan sediaan masker wajah gel peel off sangat mudah dalam
pemakaian karena tidak menimbulkan rasa sakit, gel cepat kering, setelah gel
mengering dapat dibersihkan dengan cara mengangkat lapisan gel dari kulit tanpa
menggunakan air, sehingga lebih praktis dalam penggunaanya (Lestari et al, 2015).
Masker wajah berbahan dasar bunga marigold telah beredar dipasaran dalam
bentuk mask sheet dimana masker dibuat menyerupai tissue dan diaplikasikan seperti
pemakaian topeng. Secara umum masker berbentuk tissue ini memiliki kekurangan
seperti ketidak sesuaian ukuran masker dengan ukuran wajah setiap orang sehingga
Berdasarkan hal tersebut dan melihat kandungan ekstrak bunga marigold yang dapat
memberikan banyak manfaat bagi kesehatan kulit wajah, maka perlu dilakukan
modifikasi bentuk sediaan mask sheet menjadi sediaan masker wajah dalam bentuk
tipe yang lain.Masker gel peel off diterapkan pada lapisan kulit wajah dan pada saat
pengeringan dan pelepasan masker menghasilkan sensasi kulit yang mengencang dan
bersih. Masker gel peel off dapat digunakan untuk konsumen dengan jenis kulit normal,
berminyak, kombinasi, dan berjerawat. Masker ini dapat melepaskan sel kulit mati,
Kualitas fisik masker gel peel-off dipengaruhi oleh komposisi bahan-bahan yang
gel, komponen pembentuk film merupakan faktor kritis yang dapat mempengaruhi sifat
Selain itu, humektan juga berperan penting dalam sediaan gel karena humektan
berfungsi untuk menjaga kestabilan sediaan dengan cara mengabsorbsi lembab dari
lingkungan dan mengurangi penguapan air dari sediaan (Martin, 1993). Polivinil alkohol
digunakan sebagai pembentuk film yang banyak digunakan dalam sediaan topikal
karena sifatnya biodegradable dan biocompatible (Ogur, 2005). Polivinil alkohol dapat
meghasilkan gel yang cepat mengering dan membentuk lapisan film yang transparan,
kuat, plastis dan melekat baik pada kulit. Polivinil alkohol juga dapat meningkatkan
viskositas yang dapat mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas sediaan. Menurut
penambahan jumlah polivinil alkohol. Rentang konsentrasi polivinil alkohol yang dapat
digunakan sebagai pembentuk lapisan film masker wajah gel peel off adalah sekitar 10-
16% (Lestari et al., 2013). Pada konsentrasi 7-10% polivinil alkohol digunakan dalam
kosmetik (Rowe et al., 2009). Dari penelitian Tanti et al,. (2012) diketahui bahwa
viskositas juga mempengaruhi pelepasan zat aktif yang terkandung dalam sediaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini digunakan variasi pembentuk film
polivinil alkohol yang mudah dikelupas setelah mengering dan untuk meningkatkan
viskositas maka pemilihan basis gel dalam formulasi harus tepat. Pada penelitian
pembuatan masker gel peel off ini digunakan basis PEG 1500 sebagai basis gel (Birck
et al., 2014).
Parameter yang diuji adalah mutu fisik dan kimia sediaan yaitu meliputi daya
sebar, pH, viskositas dan lama pengeringan. Formula optimum yang terpilih kemudian
akan diuji stabilitas mutu fisik dan kimia sediaan dan menguji aktivitas antioksidannya.
Pada sediaan masker wajah gel peel off, diharapkan dapat diperoleh lapisan gel yang
lembut, mudah diaplikasikan di kulit dan relatif cepat membentuk lapisan tipis yang
dapat dikelupas. Kualitas fisik masker wajah gel peel off dipengaruhi oleh komposisi
bahan yang digunakan. Filming agent merupakan salah satu komponen dari sediaan
masker wajah gel peel off. Filming agent berperan penting dalam pembuatan masker
wajah gel peel off karena dapat menentukan viskositas, daya sebar dan lama
Bagaimana pengaruh kadar ekstrak bunga marigold (Tagetes erecta L.) pada
kadar (0,5 %, 1 % dan 2 %) dengan basis PVA (Polivinil alkohol) dan PEG (Polietilen
glikol) terhadap sifat mutu fisik (organoleptis, homogenitas, viskositas, daya sebar, dan
waktu mengering) dan kimia (pH) serta stabilitas sediaan pada sediaan masker gel peel
off ?
Mengetahui pengaruh kadar ekstrak bunga Marigold (Tagetes erecta L.) pada
kadar (0,5 %, 1 % dan 2 %) dengan basis PVA (Polivinil alkohol) dan PEG (Polietilen
glikol) terhadap sifat mutu fisik (organoleptis, homogenitas, viskositas, 4 daya sebar,dan
waktu mengering) dan kimia (pH), serta stabilitas pada sediaan masker gel peel off?
1.4 Manfaat Penelitian
formula sediaan masker gel peel off dari ekstrak bunga marigold (Tagetes erecta L.)
sehingga diperoleh hasil yang dapat meningkatkan sifat mutu fisik dan kimia, serta
aseptabilitas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Marigold (T.erecta)
Amerika Selatan dan saat ini telah dibudidaya hampir di seluruh dunia. Tanaman
marigold merupakan salah satu tanaman yang cocok ditanam di Indonesia karena
tumbuh tersebut diantaranya marigold dapat tumbuh pada kondisi yang cukup dengan
paparan sinar matahari, ditanam pada tanah yang memiliki pH netral, serta lingkungan
yang memiliki pengairan yang baik (Winarto, 2010).Budidaya tanaman marigold di Bali
telah banyak dilakukan, salah satunya yaitu budidaya yang dilakukan pada perkebunan
Bali Gemitir yang berlokasi di Desa Baturiti, Kabupaten Tabanan. Budidaya tanaman
matang tersebut diperoleh dari bunga marigold yang tua serta telah kering. Proses
budidaya juga terbilang sangat mudah untuk dilakukan yaitu benihhanya disebar atau
disemai pada media tanam dengan jarak tanam 20 –40 cm. Tanaman marigold pada
musim kemarau dan kondisi lingkungan yang panas sangat memerlukan air yang
cukup. Hal tersebut dikarenakan lingkungan yang demikian mampu menyebabkan air
2011)
.2.1.1.Morfologi marigold (T.erecta)
Akar dari tanaman marigold merupakan akar tunggang yang merupakan ciri
dari tanaman kelas Dicotyledoneae (tumbuhan biji belah). Akar tersebut berwarna putih
kekuningan serta memiliki rambut akar yang berguna untuk mengambil nutrisi serta air
yang terdapat di dalam tanah. Tanaman marigold pada umumnya tumbuh tegak ke atas
Waktu
Tempat
Cangkul
C. Bahan
Sekam
Bibit marigold
BAB IV
A.HASIL.
B. Pembahasan
Morfologi bunga tani ayam terdiri dari beberapa bagian.bunga tahi ayam,
secara ilmiah bernama tagetes erectal. Berdasarkan taksonomi tanaman, daun
bunga tahi ayam termasuk dalam:
Kingdom: plantae
Devisi : spermatophyte
Kelas : dicotyledoneae
Ordo :asterales
Family :asteraceace
Genus :tagetes
Spesies :tagetes erecta L
Morfologi dari daun bunga tahi ayam yaitu adalah sebagai berikut:
Akar
Akar dari tagetes erecte merupakan akar tunggang. Akar jenis ini umum
di temukan pada tumbuhan biji belah ( dicotyledonae). Kekuningan. Jika vdi tinjau
dari anatonomiya, rambut akar. Fungsinya untuk mineral dari tanah. Rambut akar
ini merupakan bagian dari epidermis akar ( anonym II, 2017).
Batang
Batangnya tumbuh tegak dan bercabang cabang.warnanya adalah putih
kehijauan jika pucuknya masih mudah dan hijau jika sudah dewasa.tinggi
tanaman ini berkisar 30 cm hingga 120 cm. pada sekujur batangnya,
tumbuh daun majemuk yang berujung runcing dan tepinya bergerigi.
Lapisan terluarnya merupakan epidermis batang. Bagian batang yang di
sebut korteks, di susun oleh parekim korteks.
Daun
Daun tunggal, meyirip menyerupai daun majemuk. Bentuknya
memanjang hingga langset menyempit, dengan bintik kelenjar bulat dekat
tepinya, warnanya hijau.
BAB V
A.Kesimpulan
B.saran.
2. kepada para pembudidaya atau habis ian koi untuk menambahkan tepung
bunga marigold kedalam paan sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan
kualitas warna merah ikon
DAFTAR PUSTAKA
htt,// F., Shaari, K., Lajis, N.H., Israf, D.A., dan Kalsom,
Y.U.2003. Antioxidative and radical scavengingproperties of the
constituents isolated from Cosmos caudatus Kunth.JournalNat. Prod.
Sciences, 9(4): 245-248.(diakses tanggal 13 Maret tahun 2013).
htt/, Gemini, Rahim A. 2007. Penuntun Praktikum polbantang
gowa. Hal : 24-26Andarwulan N.,Batari R., Sandasari DA., Bolling
B.2010.
htt/.Flavonoid Content and Antioxidant Activity of Vegetables
From Indonesia.Food Chemistry Journal. Vol 121: 1231-1235.
(diakses tanggal 13 Maret tahun 2013).
LAPORAN PRAKTIKUM
TANAMAN HIAS
DISUSUN OLEH:
NAMA : FAISAL M
KELAS :2E
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum budidaya tanaman hias.
Laporan ini disusun dalam rangka penulisan hasil praktikum yang telah dilakukan.
Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saya menyadari bahwa
dalam penyusunan laporan praktikum ini belum sempurna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
saya, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
Polbantang gowa
Faisal M
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
BAB V. PENUTUP
DAFTAR……………………………………………………………………………………
LAMPIRAN …………………………………………………………………………..…..