Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Bunga marigold (Tagetes erecta L.) adalah tanaman yang berasal dari keluarga

Asteraceae dimana ekstrak pigmen bunga marigold telah banyak dimanfaatkan di

Jepang dan Amerika, sebagai pewarna makanan, pewarna kosmetik, antioksidan,

antikarsinogen, suplemen nutrisional, dan obat-obatan (Winarto, 2011).Warna kuning

pada bunga marigold disebabkan oleh dua pigmen utama, yaitu pigmen karotenoid dan

sebagian kecil flavonoid. Karotenoid pada kelopak bunga marigold jumlahnya 200 kali

lebih banyak dari karotenoid pada jagung (Anonim, 2012). Pada bunga marigold ini

terdapat dua komponen metabolit sekunder flavonoid dan karotenoid. Flavonoid seperti

kuersetin, rutin, diketahui sebagai antioksidan yang potensial (Gong et al., 2012). Pada

umumnya karotenoid merupakan antioksidan yang bahkan lebih efektif menangkap

radikal bebas (Tapan, 2005). Dilaporkan pada beberapa penelitian bahwa ekstrak

etanol bunga marigold memiliki intensitas antioksidan sangat kuat dengan IC50(μg/mL).

3,4 μg / mL(Basavaraj et al., 2011).

Sedangkan pada hasil penelitian Phrutivorapongkul dkk. (2013) ekstrak bunga

marigold memiliki IC503,70 μg/mL. Hasil penelitian lain menemukan nilai IC50 untuk

ekstrak etanol bunga marigold sebanyak. 7,6±0,1 (Valyova et al., 2012). Tingkat

kekuatan antioksidan dikatakan sangat kuat bila memiliki IC50 <50 μg/mL

(Phrutivorapongkul et al., 2013) Semakin kecil nilai IC50maka semakin tinggi pula

aktivitas antioksidannya (Molyneux, 2004). Pemanfaatan efek antioksidan pada sediaan


yang ditujukan pada kulit wajah, lebih baik bila diformulasikan dalam bentuk sediaan

kosmetika topikal dibandingkan oral karena mampu memberikan efek lokal pada kulit.

Masker wajah gel peel off memiliki beberapa manfaat diantaranya mampu merilekskan

otot-otot wajah, menyegarkan, melembabkan, melembutkan kulit serta menjaga

elastisitas kulit. Penggunaan sediaan masker wajah gel peel off sangat mudah dalam

pemakaian karena tidak menimbulkan rasa sakit, gel cepat kering, setelah gel

mengering dapat dibersihkan dengan cara mengangkat lapisan gel dari kulit tanpa

menggunakan air, sehingga lebih praktis dalam penggunaanya (Lestari et al, 2015).

Masker wajah berbahan dasar bunga marigold telah beredar dipasaran dalam

bentuk mask sheet dimana masker dibuat menyerupai tissue dan diaplikasikan seperti

pemakaian topeng. Secara umum masker berbentuk tissue ini memiliki kekurangan

seperti ketidak sesuaian ukuran masker dengan ukuran wajah setiap orang sehingga

penggunaannya menjadi kurang menyenangkan dan memberikan rasa kurang nyaman.

Berdasarkan hal tersebut dan melihat kandungan ekstrak bunga marigold yang dapat

memberikan banyak manfaat bagi kesehatan kulit wajah, maka perlu dilakukan

modifikasi bentuk sediaan mask sheet menjadi sediaan masker wajah dalam bentuk

tipe yang lain.Masker gel peel off diterapkan pada lapisan kulit wajah dan pada saat

pengeringan dan pelepasan masker menghasilkan sensasi kulit yang mengencang dan

bersih. Masker gel peel off dapat digunakan untuk konsumen dengan jenis kulit normal,

berminyak, kombinasi, dan berjerawat. Masker ini dapat melepaskan sel kulit mati,

hidrasi, dan memurnikan kulit (Toedt et al., 2005).

Kualitas fisik masker gel peel-off dipengaruhi oleh komposisi bahan-bahan yang

ditambahkan ke dalam formulasi. Dua komponen utama yang digunakan untuk


membuat masker gel peel-off adalah pembentuk film dan humektan. Dalam formulasi

gel, komponen pembentuk film merupakan faktor kritis yang dapat mempengaruhi sifat

fisika gel yang dihasilkan (Rowe.,et al 2009).

Selain itu, humektan juga berperan penting dalam sediaan gel karena humektan

berfungsi untuk menjaga kestabilan sediaan dengan cara mengabsorbsi lembab dari

lingkungan dan mengurangi penguapan air dari sediaan (Martin, 1993). Polivinil alkohol

digunakan sebagai pembentuk film yang banyak digunakan dalam sediaan topikal

karena sifatnya biodegradable dan biocompatible (Ogur, 2005). Polivinil alkohol dapat

meghasilkan gel yang cepat mengering dan membentuk lapisan film yang transparan,

kuat, plastis dan melekat baik pada kulit. Polivinil alkohol juga dapat meningkatkan

viskositas yang dapat mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas sediaan. Menurut

Tudorachi et al., (2010)

Peningkatan tensile strength dari lapisan yang terbentuk dipengaruhi dari

penambahan jumlah polivinil alkohol. Rentang konsentrasi polivinil alkohol yang dapat

digunakan sebagai pembentuk lapisan film masker wajah gel peel off adalah sekitar 10-

16% (Lestari et al., 2013). Pada konsentrasi 7-10% polivinil alkohol digunakan dalam

kosmetik (Rowe et al., 2009). Dari penelitian Tanti et al,. (2012) diketahui bahwa

viskositas juga mempengaruhi pelepasan zat aktif yang terkandung dalam sediaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini digunakan variasi pembentuk film

polivinil alkohol yang mudah dikelupas setelah mengering dan untuk meningkatkan

viskositas maka pemilihan basis gel dalam formulasi harus tepat. Pada penelitian

pembuatan masker gel peel off ini digunakan basis PEG 1500 sebagai basis gel (Birck

et al., 2014).
Parameter yang diuji adalah mutu fisik dan kimia sediaan yaitu meliputi daya

sebar, pH, viskositas dan lama pengeringan. Formula optimum yang terpilih kemudian

akan diuji stabilitas mutu fisik dan kimia sediaan dan menguji aktivitas antioksidannya.

Pada sediaan masker wajah gel peel off, diharapkan dapat diperoleh lapisan gel yang

lembut, mudah diaplikasikan di kulit dan relatif cepat membentuk lapisan tipis yang

dapat dikelupas. Kualitas fisik masker wajah gel peel off dipengaruhi oleh komposisi

bahan yang digunakan. Filming agent merupakan salah satu komponen dari sediaan

masker wajah gel peel off. Filming agent berperan penting dalam pembuatan masker

wajah gel peel off karena dapat menentukan viskositas, daya sebar dan lama

pengeringan pada sediaan tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh kadar ekstrak bunga marigold (Tagetes erecta L.) pada

kadar (0,5 %, 1 % dan 2 %) dengan basis PVA (Polivinil alkohol) dan PEG (Polietilen

glikol) terhadap sifat mutu fisik (organoleptis, homogenitas, viskositas, daya sebar, dan

waktu mengering) dan kimia (pH) serta stabilitas sediaan pada sediaan masker gel peel

off ?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh kadar ekstrak bunga Marigold (Tagetes erecta L.) pada

kadar (0,5 %, 1 % dan 2 %) dengan basis PVA (Polivinil alkohol) dan PEG (Polietilen

glikol) terhadap sifat mutu fisik (organoleptis, homogenitas, viskositas, 4 daya sebar,dan

waktu mengering) dan kimia (pH), serta stabilitas pada sediaan masker gel peel off?
1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

formula sediaan masker gel peel off dari ekstrak bunga marigold (Tagetes erecta L.)

sehingga diperoleh hasil yang dapat meningkatkan sifat mutu fisik dan kimia, serta

aseptabilitas
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Marigold (T.erecta)

Tanaman marigold (T. erecta) merupakan tanaman yang berasal dari

Amerika Selatan dan saat ini telah dibudidaya hampir di seluruh dunia. Tanaman

marigold merupakan salah satu tanaman yang cocok ditanam di Indonesia karena

syarat tumbuhnya sangat cocok dengan keadaan lingkungan di Indonesia. Syarat

tumbuh tersebut diantaranya marigold dapat tumbuh pada kondisi yang cukup dengan

paparan sinar matahari, ditanam pada tanah yang memiliki pH netral, serta lingkungan

yang memiliki pengairan yang baik (Winarto, 2010).Budidaya tanaman marigold di Bali

telah banyak dilakukan, salah satunya yaitu budidaya yang dilakukan pada perkebunan

Bali Gemitir yang berlokasi di Desa Baturiti, Kabupaten Tabanan. Budidaya tanaman

marigold umumnya dilakukan dengan menggunakan benih. Benih-benihyang telah

matang tersebut diperoleh dari bunga marigold yang tua serta telah kering. Proses

budidaya juga terbilang sangat mudah untuk dilakukan yaitu benihhanya disebar atau

disemai pada media tanam dengan jarak tanam 20 –40 cm. Tanaman marigold pada

musim kemarau dan kondisi lingkungan yang panas sangat memerlukan air yang

cukup. Hal tersebut dikarenakan lingkungan yang demikian mampu menyebabkan air

dalam tanah yang menjadi kebutuhan tanaman mengalami penguapan (Sriandani,

2011)
.2.1.1.Morfologi marigold (T.erecta)

Akar dari tanaman marigold merupakan akar tunggang yang merupakan ciri

dari tanaman kelas Dicotyledoneae (tumbuhan biji belah). Akar tersebut berwarna putih

kekuningan serta memiliki rambut akar yang berguna untuk mengambil nutrisi serta air

yang terdapat di dalam tanah. Tanaman marigold pada umumnya tumbuh tegak ke atas

dengan tinggi berkisar 0,6 m -1,3 m (Sukarman dan


BAB III

BAHAN DAN METODE

1. Waktu dan tempat.

 Waktu

Praktikum di laksanakan pada hari rabu, 10 Desember

2019 pukul 07.30 wita

 Tempat

Di laksanakan di kampus politeknik pembangunan

pertanian gowa ( polbangtan gowa).

B.Alat dan bahan

 Cangkul

C. Bahan

 Tanah liat yang kering atau basah

 Sekam

 Polibek plastic yamg hitam

 Bibit marigold
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.HASIL.

Gambar 1.4 tanaman marigold

B. Pembahasan
Morfologi bunga tani ayam terdiri dari beberapa bagian.bunga tahi ayam,
secara ilmiah bernama tagetes erectal. Berdasarkan taksonomi tanaman, daun
bunga tahi ayam termasuk dalam:

 Kingdom: plantae
 Devisi : spermatophyte
 Kelas : dicotyledoneae
 Ordo :asterales
 Family :asteraceace
 Genus :tagetes
 Spesies :tagetes erecta L

Morfologi dari daun bunga tahi ayam yaitu adalah sebagai berikut:

 Akar

Akar dari tagetes erecte merupakan akar tunggang. Akar jenis ini umum
di temukan pada tumbuhan biji belah ( dicotyledonae). Kekuningan. Jika vdi tinjau
dari anatonomiya, rambut akar. Fungsinya untuk mineral dari tanah. Rambut akar
ini merupakan bagian dari epidermis akar ( anonym II, 2017).

 Batang
Batangnya tumbuh tegak dan bercabang cabang.warnanya adalah putih
kehijauan jika pucuknya masih mudah dan hijau jika sudah dewasa.tinggi
tanaman ini berkisar 30 cm hingga 120 cm. pada sekujur batangnya,
tumbuh daun majemuk yang berujung runcing dan tepinya bergerigi.
Lapisan terluarnya merupakan epidermis batang. Bagian batang yang di
sebut korteks, di susun oleh parekim korteks.

 Daun
Daun tunggal, meyirip menyerupai daun majemuk. Bentuknya
memanjang hingga langset menyempit, dengan bintik kelenjar bulat dekat
tepinya, warnanya hijau.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1.penambahan tepung bunga marigold dalam pakan dapat meningkatkan kualitas


warna merah ikan koi varietas kohaku.berdasarkan hasil penelitian dapat
kesimpulan bahwa penambahan tepung bunga marigold sebesar2% pakan
memberian hasil terbia dengan peningkatan warna tertinggi dengan nilai 66,425.

2.penambahan tepung bunga marigold dalam pakan secara tidak langsung


memberikan pengaruh terdapat pada hidup ikan koi karena berperan sebagai
imunustimulan dan antioksidan.

B.saran.

1.berdasarkan hasil penelitian disaran kan untuk melakukan penelitian


lanjutan tentan penambahan tepung bunga marigold untuk perbaikan kualitas
warna ikan koi dengan dosis yang lebih rapat antara 1% da3% penambahan
tepung bunga marigold

2. kepada para pembudidaya atau habis ian koi untuk menambahkan tepung
bunga marigold kedalam paan sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan
kualitas warna merah ikon
DAFTAR PUSTAKA

htt,// F., Shaari, K., Lajis, N.H., Israf, D.A., dan Kalsom,
Y.U.2003. Antioxidative and radical scavengingproperties of the
constituents isolated from Cosmos caudatus Kunth.JournalNat. Prod.
Sciences, 9(4): 245-248.(diakses tanggal 13 Maret tahun 2013).
htt/, Gemini, Rahim A. 2007. Penuntun Praktikum polbantang
gowa. Hal : 24-26Andarwulan N.,Batari R., Sandasari DA., Bolling
B.2010.
htt/.Flavonoid Content and Antioxidant Activity of Vegetables
From Indonesia.Food Chemistry Journal. Vol 121: 1231-1235.
(diakses tanggal 13 Maret tahun 2013).
LAPORAN PRAKTIKUM

TANAMAN HIAS

DISUSUN OLEH:

NAMA : FAISAL M

NIRM : 05. 13. 18. 1604

KELAS :2E

TUGAS : budiya tanaman hias dan obat


JURUSAN : D-III BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN (BPPSDMP)

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA

PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum budidaya tanaman hias.

Laporan ini disusun dalam rangka penulisan hasil praktikum yang telah dilakukan.

Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saya menyadari bahwa

dalam penyusunan laporan praktikum ini belum sempurna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan

saya, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi

kesempurnaan karya tulis ini.

                                                                       

Polbantang gowa

Faisal M
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………..

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………..……..

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………...…………

BAB III. BAHAN DAN METODE

3.1. Alat dan bahan ……………………………………………………………………..

BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil ………………………………………………………………………………..

4.2. Pembahasan ………………………………………………………………………..

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan ………………………………………………………………………..

DAFTAR……………………………………………………………………………………

LAMPIRAN …………………………………………………………………………..…..

Anda mungkin juga menyukai