PENERIMA PESAN
Rantai akhir dalam proses komunikasi
Tanggapan komunikan terhadap pesan
tergantung :
1. Sikap komunikator saat berkomunikasi
2. Cara penafsirannya
Mendengarkan adalah proses aktif
menerima rangsangan telinga
Listening vs hearing
Speaking +
listening :
Verbal
communication
SIFAT BERKOMUNIKASI
1. Asertif: berani berfikir dan berani
Speaking + mempertahankan yang benar secara
listening : meyakinkan
Verbal 2. Submisif: ragu2, cenderung setuju pada
communication pendapat orang lain
3. Agresif: dogmatis sering mengadili
orang lain, menyerang secara personal
1. Lakukan tatapan mata
Trik 2. Gunakan gerakan tangan untuk
menginfokan hal verbal
sederhana
untuk 3. Bergerak dg santai
berkomunikasi : 4. Rileks & santai saat bicara
5. Perbanyak senyum
Sibuk dengan diri sendiri
Hambatan Sibuk dengan masalah eksternal
mendengarkan
Faktor kawan-lawan
efektif:
Mendengar yang diharapkan
Lingkungan fisik
Masalah semantic (makna)/ bahasa
Hambatan Rintangan pribadi (kurang percaya
mendengarkan diri)
efektif Perbedaan budaya
Tidak ada umpan balik
→untuk mengecek pemahaman lawan bicara atas
makna pesan
Misal saat melakukan konseling obat. Perlu ada
klarifikasi dari yang kita sampaikan.
“Saya ingin memastikan apakah saya sudah
Umpan balik menjelaskan semuanya dengan jelas. Sudilah anda
merangkum hal-hal penting yang perlu diingat
(feedback) tentang obat ini?”
“Tolong tunjukkan pada saya bagaimana anda
menggunakan inhaler ini nanti”
“Penting bagi saya mengetahui bahwa anda
memahami cara penggunaan obat ini. Nanti di
rumah, bagaimana anda akan memakai obat ini?”
Mendengarkan dengan baik:
Summarizing: merangkum bagian-
Mendengarkan bagian penting informasi
dan merespon
empatik Paraphrasing: memadatkan aspek-
aspek isi dan perasaan
KOMUNIKASI
NON VERBAL
Komunikasi nonverbal merupakan komunikasi
yang menggunakan gerakan tubuh, gerakan
mata, ekspresi wajah, sosok tubuh,
penggunaan jarak (ruang), kecepatan dan
volume bicara, bahkan juga keheningan untuk
KOMUNIKASI menyampaikan pesan. (Ekarina et al, 2010)
NON VERBAL
Kira-kira 55 % dari makna pesan yang didapat
dari proses komunikasi merupakan hasil
langsung dari pesan nonverbal,
Sekitar 38 % berasal dari isyarat vokal,
Dan hanya 7 % berasal dari pesan verbal.
1. Untuk memberi tekanan ungkapan
verbal
2. Untuk melengkapi pesan verbal
FUNGSI 3. Untuk menunjukkan
KOMUNIKASI kontradiksi/ketidaksetujuan
NON VERBAL 4. Untuk mengatur/isyarat
5. Untuk mengulangi ungkapan verbal
6. Untuk menggantikan pesan verbal
1. Proxemics (space or physical distance)
2. Chronemics (the use of time)
3. Oculesics (amount of eye contact or gaze)
TIPE 4. Haptics (the use of touch)
KOMUNIKASI 5. Kinesics (body movement)
NON VERBAL 6. Olfactics (smells, odor)
7. Vocalics (changes of pitch and tone)
8. Objectics (the use of objects, such as
clothes, symbols)
WAKTU – GERAKAN MATA -
OCULESICS
CHRONEMICS ▪ Gerakan mata, lama dan
Apakah reaksi kita arah suatu tatapan mata,
terhadap manajemen pergerakan pupil
waktu orang lain? ▪ Kita seringkali peka
Lama waktu terhadap informasi yang
Ketepatan waktu disampaikan melalui mata
Aktivitas yang ▪ Mata dapat menyiratkan
dilakukan dalam waktu kejujuran suatu
tersebut perkataan/perbuatan
• Touch can reduce tension,
SENTUHAN – affect rapport, and enhance
HAPTICS the therapeutic abilities of
Sentuhan dipercaya the health professional.
dapat membantu • The use of touch is
peningkatan dependent on:
kesehatan. • the relationship between
Sentuhan dapat the two parties
menghantarkan • how comfortable they
power, empati dan are about the use of
pemahaman touch
PENCIUMAN –
OLFACTICS
KINESICS – Meski manusia tidak
BODY MOVEMENT memiliki indera
Kontak mata penciuman yang peka seperti
Ekspresi wajah spesies lain, namun parfum,
deodorant dan
Gestur/gaya tubuh
wewangian dapat
Postur menyampaikan
Sentuhan pesan secara nonverbal
PENAMPILAN –
VOCALICS –
OBJECTICS
BAHASA DAN UCAPAN
Pitch :tinggi rendah Pesan apa yang
suara ingin anda
Volume tampilkan melalui
Kecepatan suara pemilihan baju
maupun aksesoris?
Kejelasan/artikulasi
Intonasi
Pause/keheningan
ajining
sariro ono
ing busono
Sebagai pengirim pesan
Lakukan dengan jelas
STRATEGI Pastikan mendapat perhatian dari
MENINGKATKAN lawan bicara
KEMAMPUAN Jelaskan istilah teknis
KOMUNIKASI Sesuaikan dengan pesan verbal
NON VERBAL Sesuaikan dengan situasi dan kondisi
penerima
Sebagai penerima pesan
•Mendorong pengirim untuk berbicara
terbuka
STRATEGI •Dengarkan dengan baik, jangan
MENINGKATKAN menghakimi atau menyimpulkan dini
KEMAMPUAN
•Pertimbangkan perbedaan kultur, jenis
KOMUNIKASI
kelamin dan spek individu
NON VERBAL
•Perhatikan semua makna nonverbal
•Evaluasi persepsi anda terhadap makna
pesan
NY. TITA SANGAT TERTEKAN. IA BARU
SAJA DIBERITAHU BAHWA IA
MENDERITA KANKER KULIT.
SKENARIO: PROXEMICS:
Farmasis keluar dari balik konter dan
mengajak Ny. Tita ke ruang yang lebih
privat.
Ny. Tita menunjukkan bahwa
dokternya bingung saat ia menanyakan
kemungkinan efek samping obatnya.
OCULESICS:
Farmasis menjelaskan kemungkinan
efek samping dan apa yang sebaiknya
dilakukan jika itu terjadi. Farmasis
mengamati bahwa ny. Tita nampak
bingung. Jadi ia berhenti dan bertanya
apakah Ny. Tita memahami. Ia
menjawab paham. Meskipun
menjawab demikian, Farmasis tetap
memberikan penjelasan yang lebih
rinci. Setelah mendapat penjelasan
tersebut, ekspresi Ny. Tita
menunjukkan bahwa ia memahami.
KINESICS:
Farmasis memastikan bahwa gerakan tubuh
dan ekspresi wajahnya selaras dengan
ucapannya. Yakni, saat ia berkata bahwa ia
perduli, ia memang nampak perduli.
HAPTICS:
Satu saat selama pembicaraan, Farmasis
meletakkan tangannya di atas tangan Ny.
Tita, menatap matanya, dan berkata
dengan nada pasti, “Saya ingin membantu
Anda dengan cara ini.”
VOCALICS:
Selama pembicaraan, Farmasis
mengatur tekanan, kecepatan dan
volume suaranya. Misalnya, Farmasis
menandai bahwa ny. Tita cenderung
membisikkan kata “kanker”. Maka ia
merendahkan suaranya saat menyebut
kata itu.
Farmasis menggunakan tekanan yang
lembut, kalem, dan sedang selama
pembicaraan untuk menjaga
kenyamanan.
Nonverbal communication is an important factor
in conveying the meaning in a message.
Verbal and nonverbal messages need to be
congruent, since the nonverbal message is the
one that is generally believed.
It is not enough to accurately perceive a patient’s
SUMMARY feelings and to communicate that understanding
verbally. Physical distance, posture, objects in the
environment, voice tone, and gestures can all
change the meaning of message.
The most effective councelors are the ones whose
nonverbal messages are congruent with their
verbal message