Katarak PDF
Katarak PDF
Disusun Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
MEDAN, 2013
Halaman
1. Pendahuluan ................................................................................................. 1
2. Lensa ......................................................................................................... 2
2.1 Anatomi Lensa .................................................................................... 2
2.1.1 Fisiologi dan Metabolisme Lensa ............................................... 4
2.2 Katarak Traumatika ............................................................................. 5
2.2.1 Defenisi ..................................................................................... 5
2.2.2 Epidemiologis ........................................................................... 5
2.2.3 Patofisiologi dan Etiologi ......................................................... 6
2.2.4 Gejala Klinis ............................................................................. . 10
2.2.5 Diagnosis .................................................................................. 12
2.2.6 Penatalaksanaan ....................................................................... 13
2.2.7 Teknik Operasi .......................................................................... 14
2.2.8 Komplikasi ................................................................................. 17
2.2.9 Prognosis .................................................................................. 17
3. Kesimpulan .............................................................................................. 17
Halaman
ii
1.Pendahuluan
Fungsi utama lensa adalah memfokuskan cahaya ke retina. Untuk memfokuskan
cahaya yang datang dari jauh, otot-otot siliaris relaksasi, meregangkan serat
zonula dan memperkecildiameter antero-posterior lensa sampai ukurannya yang
terkecil, dalam posisi ini, dayarefraksi lensa diperkecil sehingga berkas cahaya
parallel akan terfokus ke retina.Gangguan lensa dapat berupa kekeruhan, distrosi,
dislokasi, dan anomali geometrik.Pasien yang mengalami gangguan-gangguan
tersebut mengalami kekaburan penglihatantanpa nyeri.Kekeruhan lensa disebut
juga dengan katarak. Beberapa faktor penyebab katarak antara lain yaitu
kongenital, usia lanjut, penyakit sistemik, infeksi, dan trauma.1
Katarak traumatik menyumbang 5-10% dari semua kasus trauma mata.
Secara umum katarak traumatik di klasifikasikan sebagai katarak kontusio yang di
sebabkan oleh gaya kuat, seperti trauma tumpul yang mengenai bola mata, atau
katarak perforasi yang muncul dari adanya trauma paada lensa yang disebabkan
oleh perforasi kornea dan sklera oleh benda tajam yang terbuat dari logam, kayu,
atau kaca.1 Lensa menjadi putih segera setelah masuknya benda asing ksrena
lubang pada kaapsul lensa menyebabkan humor aqueus dan kadang-kadang
vitreus masuk kedalam struktur lensa. Pasien sering kali adalah seorang pekerja
industri yang pekerjaannya memukulkan baja ke baja lain. Sebagai contoh,
potongan kecil palu baja dapat menembus kornea dan lensa dengan kecepatan
yang sangat tinggi lalu tersangkut di vitreus retina.2
Dilihat dari jenis kelamin perbandingan kejadian katarak traumatik laki-laki
dan perempuan adalah 4 : 1. National Eye Trauma System Study melaporkan rata-
rata usia penderita katarak traumatik adalah 28 tahun dari 648 kasus yang
berhubungan dengan trauma mata.1
Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, tak bewarna, dan hampir
transparan sempurna.Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm. Lensa
tergantung pada zonula dibelakang iris; zonula menghubungkannya
dengan korpus siliar.Disebelah anterior lensa terdapat aqueous humor;
disebelah posteriornya, terdapat badan vitreus (gambar 1). Kapsul lensa
adalah suatu membran semipermeabel (sedikit lebih permeable daripada
dinding kapiler) yang akan memperbolehkan air dan lektrolit masuk.2
2.2.2. Epidemiologis
Di Amerika Serikat diperkirakan terjadi 2,5 juta trauma mata setiap
tahunnya. Kurang lebih 4-5% dari pasien-pasien mata yang membutuhkan
perawatan mata yang komperhensif merupakan keadaan skunder akibat
trauma mata. Trauma merupakan penyebab tertinggi untuk buta monokula
pada orang kelompok usia dibawah 45 tahun. Setiap tahunnya
diperkirakan 50.000 orang tidak dapat membaca Koran sebagai akibat
trauma mata.1
Dilihat dari jenis kelamin perbandingan kejadian katarak traumatic
laki-laki dan perempuan adalah 4 : 1. National Eye Trauma System Study
melaporkan rata-rata usia penderita katarak traumatic adalah 28 tahun dari
648 kasus yang berhubungan dengan trauma mata. 1
a. Luka memar/tumpul
Jika terjadi trauma akibat benda keras yang cukup kuat mengenai
mata dapat menyebabkan lensa menjadi opak.Trauma yang disebabkan
oleh benturan dengan bola keras adalah salah satu contohnya.Kadang
munculnya katarak dapat tertunda sampai kurun waktu beberapa
tahun.Bila ditemukan katarak unilateral, maka harus dicurigai
kemungkinan adanya riwayat trauma sebelumnya, namun hubungan sebab
dan akibatnya kadang-kadang cukup sulit dibuktikan dikarenakan tidak
adanya tanda-tanda lain yang dapat ditemukan mengenai adanya trauma
sebelumnya tersebut.Pada trauma tumpul akan terlihat katarak subkapsular
anterior maupun posterior. Kontusio lensa menimbulkan katarak seperti
bintang (gambar 4), dan dapat pula dalam bentuk katarak tercetak
(imprinting) yang disebut cincinVossius(gambar 5).5,6Seringnya,
b. Luka tusuk/perforasi
Luka perforasi pada mata mempunyai tendensi yang cukup tinggi untuk
terbentuknya katarak. Jika objek yang dapat menyebabkan perforasi
(contohnya gelas yang pecah ) tembus melalui kornea tanpa mengenai
lensa biasanya tidak memberikan dampak pada lensa, dan bila trauma
c. Radiasi
Sinar yang terlihat cenderung tidak menyebabkan timbulnya
katarak.Ultraviolet juga mungkin tidak menyebabkan katarak karena sinar
dengan gelombang pendek tidak dapat melewati atmosfir. Sinar
10
11
2.2.5. Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakan melalui anamnesis, pemeriksaan pfisik,
serta pemeriksaan penunjang.1
- Anamnesis dari katarak traumatic
Apakah ada trauma? Mekanisme trauma tumpul atau
tajam
Riwayati kondisi mata sebelumnya operasi mata
sebelumnya, glaucoma, retinal detachment, penyakit mata
diabetes
Riwayat penykit sebelumnya diabetes, sickle cell,
sindrom Marfan, hemosistinuria, hiperlisinemia, defisiensi
sulfat oksidase
Keluhan penglihatan penurunan penglihatan
(katarak, subluksasi lensa, disloksi lensa, ruptur globe,
trauma optic neuropati, perdarahan vitreous, retinal
detachment); monocular diplopia (subluksasi lensa dengan
phakik parsial dan aphakik vision); binocular diplopia
(traumatic nerve palsy, fraktur orbita); nyeri (skunder
glaucoma menjadi hiphema, pupillary block, atau lens
particles, perdarahan retrobulbar, iritis).
- Pemeriksaan Fisik
Visus, lapangan pandang, dan pupil
Kerusakan ekstraokuler
Tekanan intraokuler
Bilik anterior
Lensa
12
- Pemeriksaan penunjang
B-scan jika pole posterior tidak dapat terlihat
A-scan sebelum ekstraksi katarak
CT scan orbita adanya fraktur, bendaasing, atau
kelainan lain.1
2.2.6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan katarak traumatik tergantung kepada saat
terjadinya. Bila terjadi pada anak sebaiknya dipertimbangkan akan
kemungkinan terjadinya amblyopia. Untuk mencegah amblyopia pada
anak dapat dipasang lensa intra ocular primer atau skunder.Apabila
tidak terdapat penyulit maka dapat ditunggu sampai mata menjadi
tenang. Bila terjadi penyulit seperti seperti glaucoma, uveitis, dan lain
sebagainya maka segera dilakukan ekstraksi lensa.9 Penyulit uveitis
dan glaucoma sering dijumpaia pada orang usiaa tua. Pada beberapa
pasien dapat terbentuk cincin sommering pada pupil sehinggaa dapat
mengurangi tajam penglihatan. Keaadaan sepertidapat disertaai
dengan perdarahan, aablasi retina, uveitis, atau salah letak lensa.10
Harus diberikan antibiotic sistemik dan topical serta kortikosteroid
topical dalam beberapa hari untuk memperkecil kemungkinan infeksi
dan uveitis. Aatropin sulfat 1% 1 tetes 3 kali sehari, dianjurkan untuk
menjaga pupil tetap berdilatasi dan untuk mencegah pembentukan
sinekia posterior.10
Katarak dapat dikelurkan pasa saat pengeluaran benda asing atau
setelah peradangan mereda.Apabila terjadi glaucoma selama periode
menunggu, bedah katarak jangan ditunda walaupun masih terdapat
peradangan. Untuk mengeluarkan katarak traumatic, biasanya
13
14
15
16
KESIMPULAN
Katarak adalah kekeruhan pada lensa. Sedangkan katarak traumatik
adalah katarak yang terjadi akibat trauma, baik trauma tembus maupun
trauma tumpul pada bola mata yang dapat terlihat setelah beberapa hari
atau beberapa tahun dan paling sering karena adanya cedera yang
disebabkan oleh benda asing yang mengenai lensa atau trauma tumpul
pada bola mata. Trauma tumpul bertanggung jawab dalam mekanisme
coup dan contrecoup.Mekanisme coup adalah mekanisme dengan
dampak langsung.Mekanisme contrecoup menunjuk kepada cedera
yang jauh dari tempat trauma yang disebabkan oleh gelombang energi
yang berjalan sepanjang garis sampai kebelakang.
Gejala klinis dari katarak traumatik ini biasanya dijumpai
penurunan penglihatan, silau, sensitivitas kontras, pergeseran myopia,
dan diplopia monokuler.Indikasi dilakukannya pengkoreksian pada
katarak traumatic dengan oprasi adalah jika dijumpai penurunan visus
17
18
19