Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Partikel elementer merupakan partikel dasar pembentuk zat yang ada di alam semesta,
termasuk air, udara, api, bumi beserta isinya dan seluruh jagat raya. Pengkajian dan pengetahuan
akan berbagai sifat partikel dasar di atas merupakan suatu gejala alamiah yang mulai populer
dikenal pada abad ke-19, yaitu setelah Democritus mempublikasikan teori tentang atom.

Atom merupakan salah satu pokok bahasan yang sangat umum dalam pembelajaran kimia
yang membahas tentang partikel-partikel terkecil dari suatu benda yang tidak dapat dilihat
dengan mata.Teori tentang atom sempat beberapa saat tidak lagi dibicarakan.Namun,kembali
dibahas pada tahun 1808 oleh seorang ilmuwan Inggris yang juga seorang guru sekolah, John
Dalton,dia mengemukakan bahwa atom merupakan partikel terkecil yang tak dapat dibagi lagi.

Dengan berkembangnya ilmu,ternyata atom masih dapat dibagi lagi partikel-partikel yang
di sebut sub atom seperti elektron yang bermuatan negatif dan inti atom yang bermuatan
positif.Sejak ditemukannya elektron,banyak para ilmuwan yang tertarik untuk melakukan
percobaan tentang atom untuk mencari partikel –partikel dasar terkandung.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Partikel Dasar?


2. Apa jenis – jenis Partikel Dasar ?
3. Bagaimana klasifikasi partikel?

1.1. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui dan memahami deskripsi singkat tentang partikel dasar
2. Untuk mengetahui jenis – jenis dari partikel dasar
3. Untuk Mengetahui klasifikasi partikel
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Singkat Partikel Dasar

Partikel dasar merupakan sebuah partikel yang terbangun dari sejumlah kecil partikel
yang belum dikenal dan belum terdeteksi bagian-bagiannya . Partikel dasar yang telah diketahui
sekarang memiliki tingkah laku kimiawi suatu unsur terutama berasal dari tiga partikel dasar
yaitu proton, neutron,elektron.Partikel-partikel inilah yang menyebabkan terjadinya atom.Dalam
ilmu kimia disebutkan”setiap atom memiliki titik pusat atau inti atau Nucleus yang terdiri dari
beberapa neutron dan proton”.

Atom terdiri dari inti yang bermuatan litrik positif dan dikelilingi oleh elektron elektron
yang bermuatan listrik negatif untuk mengimbangi muatan proton inti,cacahnya sama dengan
cacah proton dildalam nukleus (Ahmat Baiquni,1997:181).Proton dan neutron merupakan
bagian terpenting dari inti atom.Elektron bergabung dengan inti membentuk atom.Karena kita
membahas tentang partikel dasar,maka kita juga akan sedikit membahasa hubungan partikel
dasar dengan foton.Foton tidak terdapat dalam atom dan inti,tetapi dihasilkan jika atom dan inti
berubah dari satu bentuk yang lain ke bentuk yang lain.Foton adalah semacam radiasi dengan
nama yang berbeda bergantung pada energi (Dr.Hiskia Ahmad,2001:184).

2.2 Jenis-Jenis Partikel Dasar

Sifat atom dapat dipelajari dari gejala yang timbul bila diberikan medan listrik, medan
magnet, atau cahaya. Dari gejala tersebut telah dibuktikan bahwa atom mengandung elektron,
proton, dan neutron yang disebut partikel dasar pembentuk atom.

2.2.1 Elektron

Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e-.


Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang diketahui, sehingga ia
dipercayai sebagai partikel elementer.Elektron memiliki massa sekitar 1/1836 massa proton.
Momentum sudut (spin) instrinsik elektron adalah setengah nilai integer dalam satuan ħ, yang
berarti bahwa ia termasuk fermion. Antipartikel elektron disebut sebagai positron, yang identik
dengan elektron, tetapi bermuatan positif. Ketika sebuah elektron bertumbukan dengan positron,
keduanya kemungkinan dapat saling berhambur ataupun musnah total, menghasilan sepasang
(atau lebih) foton sinar gamma  (Estia Eichten J.;Michael Peskin E).

Pada tahun 1875, Crookes membuat tabung kaca yang kedua ujungnya dilengkapi
dengan sekeping logam sebagai elektroda (gambar 1). Setelah udara dalam tabung
divakumkan dan kedua elektroda dihubungkan dengan arus searah bertegangan tinggi,
ternyata timbul sinar pada kutub negatif (katoda) yang bergerak ke kutub positif (anoda). Oleh
sebab itu, sinar ini disebut sinar katoda dan alatnya disebut tabung sinar katoda.

Gambar 1.Sinar mengalir dari katoda (-) ke anoda (+)

Hasil penyelidikan selanjutnya menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan partikel yang
paling ringan dan paling kecil. Sifat sinar katoda ini tidak bergantung pada bahan katoda yang
digunakan. Hal ini dibuktikan oleh Thomson dengan mengganti katoda percobaan Crookes
dengan logam lain, dan ternyata hasilnya sama. Akhirnya ia berkesimpulan bahwa sinar
katoda adalah partikel negatif yang terdapat pada semua atom. Partikel ini kemudian diberi
nama elektron (Syukri,1999:116).

2.2.2 Neutron

Gambar 2.Neutron
Partikel netral yang mempunyai massa sedikit lebih besar daripada massa proton
(Raymond Chang,2005:35).Disamping elektron dan proton atom juga mengandung partikel lain
yang disebut neutron.Neutron bermassa 1,6750 x 10 -24 gram dan tidak bermuatan (netral). Pada
mulanya Rutherford berhipotesis bahwa dalam inti atom terdapat neutron, dan kemudian
dibuktikan oleh Chadwick pada tahun 1932.

Inti atom dari kebanyakan atom (semua kecuali isotop Hidrogen yang paling umum, yang


terdiri dari sebuah proton) terdiri dari proton dan neutron. James Chadwick pada tahun 1932
mengusulkan radiasi misterius dari Berilium yang ditembaki partikel alfa, Radiasi ini mampu
menembus bahan-bahan dengan mudah. James Chadwick menghipotesiskan radiasi itu adalah
partikel netral yang massanya hampir sama dengan proton. Kenetralan listrik pertikel inilah yang
menyebabkan namanya menjadi neutron. Sebelum ini sebenarnya neutron sudah ditemukan oleh
fisikawan Jerman W. Bothe dan H. Becker pada tahun 1930 akan tetapi mereka meyakini bila
berilium ditembaki partikel alfa dari sampel polonium ada pancaran radiasi dari partikel yang tak
bermuatan juga, tapi mereka menganggapnya sebagai sinar gamma.

2.2.3 Proton

Elektron yang bermuatan negatif merupakan partikel dasar penyusun atom, sedangkan zat
pada dasarnya tidak bermuatan ( netral ) , sehingga partikel lain penyusun atom haruslah suatu
partikel yang bermuatan positif ( Bunbun,2002:09).
Goldstein, pada tahun 1886, membuat alat yang mirip tabung Crookes. Katoda dibuat
berlubang dan diletakkan agak ke dalam (gambar 5). Tabung diisi gas hidrogen bertekanan
rendah. Setelah dialirkan listrik menghasilkan dua macam sinar. Pertama, sinar katoda
(electron) yang bergerak dari katoda ke anoda. Kedua, sinar yang bergerak ke katoda dan
sebagian masuk ke dalam lobang (saluran) sehingga disebut juga sinar saluran.

Hasil penyelidikan terhadap sinar saluran adalah sebagai berikut.

1) Diuji dengan medan listrik atau magnet ternyata sinar ini bermuatan positif,maka disebut
juga sinar positif.
2) Jika tabung diisi gas lain,seperti helium,oksigen,dan nitrogen,menghasilkan sinar positif
yang berbeda.Berarti sinar yang dihasilkan bergantung pada jenis gas dalam tabung.
3) Nilai e/m sinar ini berbeda antara yang satu dengan yang lain. Hal ini berarti, sinar positif
mempunyai massa dan muatan tertentu. Massa sinar positif jauh lebih besar daripada
elektron.
4) Sinar positif yang paling ringan berasal dari gas hidrogen dan bermuatan sebesar muatan
elektron,tetapi tandanya ± berlawanan. Partikel ini kemudian dikenal dengan nama
proton. Massa proton = 1,67 x 10-24 g (1.836 x massa elektron) (Syukri S,1999:116-117).

2.3 Klasifikasi Partikel

Semua partikel selain partikel medan dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori umum,
hadron dan lepton. Menurut Serway Jewett (2010: 213), kriteria yang digunakan untuk
menggolongkan partikel-partikel ini adalah berdasarkan interaksi kuat-lemahnya.

Pada tahun 1964, fisikawan teori Murray Gell-man dan George Zweig memprediksi
kehadiran quark sebagai partikel elementer untuk menjelaskan kehadiran partikel hadron pada
eksperimen penghamburan partikel energi-tinggi. Teori quark tidak hanya sanggup menjelaskan
fenomena partkel hadron, tapi juga menjawab keanehan sifat partikel nukleon.

Teori quark mengatakan, ratusan partikel hadron adalah kombinasi dari quark: quark
antiquark membentuk jenis meson, dan tiga quark membentuk baryon dan semua materi yang
ada di alam semesta hanya dibagi atas jenis meson dan baryon. Proton dan netron adalah
termasuk jenis baryon, karena proton dan netron adalah partikel utama pembuat atom, maka
dengan sendirinya benda-benda yang ada di sekitar kita adalah baryon. Sementara meson jarang
dijumpai kecuali pada daerah-kerja energi tinggi, misalnya pada ledakan bintang-bintang atau
supernova.

Sampai saat ini belum ada yang berhasil menemukan quark sebagai partikel bebas
layaknya elektron atau proton. Tapi para eksperimenter sudah membuktikan konsekuensi dari
keberadaan quark. Dengan kata lain, sejauh ini banyak prediksi dari teori quark cocok dengan
eksperimen.

Partikel-partikel elementer dikelompokkan kedalam empat keluarga. Klasifikasi ini


semata-mata didasarkan pada spin dan massa partikel serta jenis interaksinya, seperti tabel
berikut ini:
Keluarga Spin Massa Jenis interaksi

(m e=massa elektron)
Boson tak Bulat 0 Elektromagnetik,
bermassa Gravitasi
Lepton Setengah bulat 0 ≤M < 207 m e Lemah,
Elektromagnetik
Meson Bulat 273 m e < ¿M< 1075 me Kuat, lemah

Elektromagnetik,
Gravitasi
Barion Setengah bulat 1836 m e < M Kuat, lemah

Elektromagnetik,
Gravitasi

(Gautreau dan Savin, 1995: 227-228)

DAFTAR PUSTAKA
Ahmat Baiquni,1997,Al-Quran dan Ilmu Kealaman, Darma Bakti Yasa, Yogyakarta.

Achmad, Hiskia,2001, Kimia Unsur Dan Radiokimia,PT. Citra Aditya Bakti,Bandung.

Bundjali, Bunbun. 2001. Kimia Inti. ITB,Bandung.

Chang, Raymond.2005.Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta : Erlangga

Eichten, Estia J.; Peskin, Michael E.1983. "New Tests for Quark and Lepton
Substructure". Physical Review Letters. 50 (11): 811–814. 

Gautreau, Ronald dan William Savin, 19995, Teori dan Soal-Soal Fisika Modern,
Erlangga, Jakarta.
Serway, Raymond A dan John W. Jewett, 2010, Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi
Keenam, Salemba Teknika, Jakarta.

Syukri S,1999, Kimia Dasar I. ITB,Bandung.

Anda mungkin juga menyukai