Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

            Alhamdullilah penulis bersyukur kepada Allah swt yang telah memberikan ilmu dan
kemampuan kepada penulis sehingga terselesaikannya makalah ini, dan penulis banyak
mengucapkan terima kasih pada Bapak Dosen Manajemen dakwah yang setiap pertemuan
memberikan arahan yang tak bosan-bosannya sehingga kami banyak termotifasi untuk
memaksimalkan pembuatan makalah ini.
            Harapan penulis semoga usaha dan terselesainya makalah ini menjadi amal jariah dan
banyak manfaatnya pada temen-temen dan mahasiswa lain untuk menambah wawasan sekilas
materi yang di bahas di makalah ini dan hanya kepada Allah swt kami memohon hidayah dan
taufiknya.
                                                                                                                       
27 Nop, 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………..             i
Daftar Isi……………………………………………………………             ii                    
BAB I: PENDAHULUAN……………………………………………………..                  1
BAB II: PEMBAHASAN
            2.1 Dakwah Di Mekkah………………………………………………..                    3
            2.2 Dakwah Di Madinah………………………………………………..                  5
            2.3 Strategi Dakwah Rasulullah SAW Secara Umum…………        7
BAB III: PENUTUP
   3.1 Kesimpulan…………………………………………………       12
            3.2 Saran……………………………………………………………………….        13
Daftar Pustaka                        iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
                        Rasulullah Saw adalah contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola
dakwah. Keberhasilannya dalam mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung
spektakuler. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil mengajak seluruh
bangsa Arab dalam pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah dari generasi ke generasi
Islam telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah populasi muslim dunia ,kini yang mencapai
kurang lebih 1.5 milyar tak lepas dari kiprah beliau selama 23 tahun tersebut.
Bahasan di seputar keberhasilan dakwah, tak ada rujukan yang paling pantas kecuali merujuk
pada warisan sunnah yang telah ditinggalkan manusia paling agung, yakni Muhammad Saw.
Allah berfirman :
“Serulah kepada Allah atas dasar basyiroh, aku dan orang-orang yang mengikutiku. Maha
suci Allah, aku tiada termasuk orang-orang musyrik “ ( Yusuf ;108 )”
            Beberapa mufassir memberikan keterangan , yang dimaksud ‘ala basyiroh pada ayat
diatas adalah ‘ala sunnah atau ala ilmin , maknanya ; dakawah kepada Allah hendaklah
berdasar sunnah rasul-Nya. Perintah ini sangatlah logis, sebab telah terbukti dalam lembar
sejarah Muhammad Saw sebagai rasul terakhir benar-benar telah berhasil dengan gemilang
menjadikn Islam sebagai rahmatan lil alamin. Dan tak berlebihan kalau kemudian seorang
peneliti barat Michael Hurt, menempatkan Muhammad Saw pada urutan pertama dari 100
tokoh dunia yang paling berpengaruh.
Fakta yang terjadi pada era globalisai ini strategi dakwah yang diguakan para Da’i dalam
menyampaikan materi dakwahnya sama sekali kurang membuat masyarakat menjadi lebih
terpesona dengan ajaran islamnya melainkan masyarakat malah menghindarinya dan bahkan
jauh dari syari’at islam dan strategi yang dilakukan oleh Rasulullah ketika berdakwah di
Mekkah dan di Madinah.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana Dakwah Rasulullah saw di Mekkah?
2. Bagaimana Dakwah rasulullah saw di Madinah?
3. Bagaimana dakwah Rasulullah Secara Umum (sirriyah dan jahriyyah)?
1.3 TUJUAN
Adapun beberapa tujuan dalam pembahasan makalah ini adalah:
1. Agar Dapat Mengetahui Dakwah Rasulullah saw di Mekkah.
2. Agas Dapat Mengetahui Dakwah Rasulullah saw di Madinah
3. Agar Dapat Mengetahui dakwah Rasulullah Secara Umum (sirriyah dan jahriyyah).

BAB II
PEMBAHASAN
1. DAKWAH DI MEKAH
A. Masyarakat Arab Jahiliyah Periode Makkah
Dalam bidang Agama, Bangsa Arab menyimpang dari ajaran agama Tauhid. Mereka
ada yang memeluk agama Watsani (penyembah berhala), Yahudi, Nasrani, selain itu ada juga
yang menyembah malaikat, bintang seperti yang dilakukan kaum Sabi’in, matahari, bulan,
dan jin yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di luar Mekah.
Dalam bidang sosial-politik;
Ada dua bentuk sistem politik di dunia Arab;
1) kedaulatan politik diperintah oleh raja, seperti Kerajaan Yaman;
2) Tatanan politik kabilah yang menempatkan kepala masing-masing sebagai pemimpin.
-            Fanatisme golongan (kabilah), bila terjadi peperangan antar kabilah, yang kalah akan
dijadikan budak oleh kabilah yang menang.
-          Merendahkan kedudukan perempuan
-          Kebiasaan buruk seperti berjudi, mabuk-mabukkan, berzina, mencuri, merampok dan
membunuh bukan merupakan perbuatan yang salah.
Dalam bidang ekonomi, masyarakat Mekah menggantungkan kehidupan ekonominya pada
perdagangan.
B. Sejarah dakwah Rasulullah pada Periode Makkah
1. Dakwah secara diam-diam (sembunyi-sembunyi)
Dakwah ini dilakukan setelah beliau menerima wahyu QS. Al-Mudatstsir/75: 1-6). Nabi
berdakwah kepada keluarga terdekat dan teman-teman yang beliau yakini menerima dakwah
beliau.
2. Dakwah di kalangan keluarga
Setelah turun firman Allah swt QS. Asy-Syu’arā’/26: 214
   
214. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
beliau mengumpulkan keluarga beliau dan mengajak mereka untuk bertauhid kepada Allah
swt dan meyakini bahwa beliau Rasul Allah. Di antara mereka ada yang masuk Islam,
sebagian menolak dengan kasar, ada pula yang menolak dengan lembut. Yang paling kasar
penolakannya adalah paman beliau sendiri yang bernama Abu Lahab.
3. Dakwah secara terang-terangan
Dakwah ini dilakukan setelah beliau menerima perintah Allah dalam QS. Al-Hijr/15:94.

94. Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
Beliau berdakwah dengan menyeru di bukit Shafā.
Pada periode ini tokoh besar bangsa Quraisy telah masuk Islam, yaitu Hamzah, paman beliau
dan Umar bin Khattab ra.
4. Dakwah kepada berbagai suku di sekitar Makkah
Sejak tahun kesepuluh dari kenabian, beliau berdakwah ke berbagai suku di sekitar Makkah.
Di antara mereka yang bersedia masuk Islam terdapat beberapa orang Anshar di Madinah,
pada mulanya jumlah mereka 6 orang, kemudian bertambah 12 orang dan disusul kemudian
oleh 73 orang laki-laki dan 2  orang perempuan. Mereka inilah yang meminta Rasulullah dan
para sahabatnya untuk berhijrah ke Madinah.
C. Substansi dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah
·         Ajakan Tauhīd (QS.Al-Ikhlāsh/112:1-4)
·         Kepercayaan terhadap kerasulan Muhammad saw.
·         Akhirat serta pembalasan (QS. Al-Qāri’ah/101:1-11)

1. Hari kiamat,
2. Apakah hari kiamat itu?
3. Tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
5. Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
6. Dan Adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
7. Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8. Dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. Tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.
 Kesucian jiwa, Akhlāqul Karīmah (QS.Nūĥ/68:4)
Yang Artinya ;
.        
   Niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu[1516]
sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang
tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu Mengetahui”.
[1516] Maksudnya: memanjangkan umurmu.
· Persamaan hak manusia
 Persatuan, menggalang persatuan sesama mukmin dan bersikap tegas terhadap orang kafir
(QS. Al-Fatĥ/48:29)
29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka
ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada
muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-
sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya;
tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan
hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan
pahala yang besar.[1406] Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan
kesucian hati mereka.
·         Persaudaraan, menebarkan kasih sayang dan menghindari peperangan
·         Melebur kepentingan pribadi ke dalam kepentingan umum.

D. Strategi Dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah (QS.An-Naĥl/16:125)


            Yang artinya :
       125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
[845] Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang
hak dengan yang bathil.
·         Sembunyi-sembunyi /rahasia
·         Terang-terangan
·         Keteladanan
·         Ĥikmah
·         Mau’idhah Ĥasanah
·         Mujādalah
·         Tabsyīr dan Tandzīr
·         Targhīb dan Tarhīb
·         Al-Wa’du dan Al-Wa’īd
E. Bentuk-bentuk Keberhasilan Dakwah Rasulullah saw. Di Makkah
·         Keimanan dan Akidah
·         Akhlak
·         Persamaan Hak
·         Terbentuknya masyarakat muslim (ummat)
·         Terbentuknya solideritas di antara mereka
2. DAKWAH DI MADINAH
A. Masyarakat yang dihadapi Rasulullah pada periode Madinah
    Masyarakat di Madinah ada tiga kelompok masyarakat, yaitu:
1. Kaum muslimin yang setia kepada Nabi saw. Yang meliputi 2 kelompok, yaitu: 1) Anshar
(penduduk asli     Madinah, yang terdiri dari dua suku Aus dan Khajraj; 2) Muhajirin (kaum
muslimin yang hijrah ke                 Madinah)
2. Kelompok musyrik, yang kebanyakan tidak membenci Islam dan banyak yang akhirnya
berpaling ke            Islam.
3. Kelompok Yahudi (komunitas pertama yang menetap di Yatsrib sejak abad pertama
Masehi) yang telah       berbaur dengan orang Arab, namun tetap fanatik dengan ajarannya
(yang kebanyakan berbau magis dan       pagan)
B. Sejarah dakwah Rasulullah pada periode Madinah
    Tahapan dakwah Rasulullah saw periode Madinah setidaknya ada 3 tahapan, yaitu:
1. Masa Rintangan(dimulai dari awal tahun Hijriyah hingga disepakatinya perjanjian
Hudaibiyah, tahun 6H)
2. Masa Perdamaian, dengan para pemimpin paganisme (hingga Fathu Makkah pada bulan
Ramadhan 8H)
3. Masa Kemenangan, masa disaat manusia berbondong-bondong masuk Islam (hingga
wafatnya Nabi saw.)
C. Substansi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah
·         Mendirikan pemerintahan & masyarakat Islam
·         Menerapkan hukum-hukum Islam sec. Kāffah
·         Menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia
·         Konsolidasi & pengembangan daulah Islam
D. Strategi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah
·         Dakwah dengan Mendirikan Masjid
·         Dakwah dengan membangun pola persaudaraan.
·         Dakwah dengan Perjanjian & Bai’at
-         Perjanjian antar Kaum Muhajirin dan Anshar
-         Perjanjian dengan kaum Yahudi dan Nashrani
-         Perjanjian Hudaibiyah
·         Dakwah dengan Peperangan
·         Dakwah dengan Korespondensi & Utusan dgn Raja-raja
·         Dakwah dengan Penerapan Sendi-sendi Hukum Islam dari segi Politik, Ekonomi dan social
kemasyarakatan
·         Dakwah dengan Akhlāqul Karimah dalam Kehidupan Sehari-hari.
E. Bentuk-bentuk Keberhasilan Dakwah Rasulullah saw. Di Madinah
·       pranata sosial ekonomi
·       pranata politik dan pemerintahan
·       pranata militer
F. Rahasia Keberhasilan Dakwah Rasulullah saw.
1.      Adanya konsistensi Nabi saw dengan kode etik dakwah
2.      Adanya keteladanan (uswah, qudwah) yang beliau berikan kepada para sahabat.
G. Konsistensi dengan Kode Etik Dakwah
1.      Tidak memisahkan antara ucapan dan perbuatan (QS. Al-Baqarah/2:44, Ash-Shaff/:2-3)
2.      Tidak mencerca sesembahan lawan (non muslim) (QS. Al-An’Ām/3:108)
3.      Tidak melakukan kompromi dalam masalah agama (QS. Al-Kāfirūn:1-6)
4.      Tidak memungut imbalan (QS. Sabā:47, Asy-Syu’arā’:109, 127, 145, 164, 180; dan surat
Hūd:29 dan 51)
5.      Tidak melakukan diskriminasi sosial (QS. ‘Abasa:1-2; Al-An’ām:52 dan Al-Kahf:28)
6.      Tidak mengawani pelaku maksiat (QS. Al-Maidah:78-79)
7.      Tidak menyampaikan ha-hal yang tidak diketahui (QS. Al-Isrā’:36)
3. STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW SECARA UMUM
            Rasulullah Saw adalah contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola dakwah.
Keberhasilannya dalam mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung spektakuler.
Bagaimana tidak, hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil mengajak seluruh bangsa Arab
dalam pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah dari generasi ke generasi Islam telah
menyebar ke seantero jagad. Jumlah populasi muslim dunia ,kini yang mencapai kurang lebih
1.5 milyar tak lepas dari kiprah beliau selama 23 tahun tersebut.
Bahasan di seputar keberhasilan dakwah, tak ada rujukan yang paling pantas kecuali merujuk
pada warisan sunnah yang telah ditinggalkan manusia paling agung, yakni Muhammad Saw.
Allah berfirman :
“Serulah kepada Allah atas dasar basyiroh, aku dan orang-orang yang mengikutiku. Maha
suci Allah, aku tiada termasuk orang-orang musyrik “ ( Yusuf ;108 )”
            Beberapa mufassir memberikan keterangan , yang dimaksud ‘ala basyiroh pada ayat
diatas adalah ‘ala sunnah atau ala ilmin , maknanya ; dakawah kepada Allah hendaklah
berdasar sunnah rasul-Nya. Perintah ini sangatlah logis, sebab telah terbukti dalam lembar
sejarah Muhammad Saw sebagai rasul terakhir benar-benar telah berhasil dengan gemilang
menjadikn Islam sebagai rahmatan lil alamin. Dan tak berlebihan kalau kemudian seorang
peneliti barat Michael Hurt, menempatkan Muhammad Saw pada urutan pertama dari 100
tokoh dunia yang paling berpengaruh.
Pada season ini, akan disajikan secara garis besar bagaimana rasulullah Saw dalam
meletakkan strategi dakwah, hingga pengaruhnya semakin meluas sepanjang zaman.
A. Fase Dakwah Rasulullah.
            Dalam catatan para sejarawan, disepakati fase dakwah rasulullah secara global ada dua
tahapan, dakwah sirriyah dan dakwah jahriyyah. Dakwah sirriyah dijalaninya selama kurang
lebih 3 tahun di awal masa kenabian, sementara dakwah jahriyyah diawali setelah Allah
memerintahkan beliau dengan turunnya surat Al-Hijr ayat ; 92.
Keberhasilan dakwah rasulullah yang paling menonjol pada masa dakwah sirriyah, dapat
diringkas ada 3 strategi penting dan sangat mendasar , antara lain ;
a). Dakwah dengan cara rekruitment ( ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).
            Dari sekian banyak masyarakat quraisy, yang dibidik pertama rasulullah pada masa
ini meliputi ; dari kalangan wanita istrinya sendiri Khadijah, dari kalangan remaja Ali bin Abi
Thalib, dan dari kalangan pemuka dan tokoh masyarakat adalah Abu Bakar As-shidiq. Ketiga
tokoh ini , memang menjdi titik strategis dalam menentukan perjalanan dakwah rasulullah
berikutnya, terutama peran Khadijah yang mendukung total dakwah beliau dengan pertaruhan
total seluruh harta dan jiwanya, dan peran Abu Bakar yang mampu melebarkan dakwah ke
kalangan para elit quraisy. Menurut keterangan seorang sejarawan yang bernama Ibnu Ishak,
masuk Islamnya Abu Bakar ( Ibnu Qohafah ) tak lama kemudian berhasil digandeng pemuka-
pemuka quraisy ke dalam barisan dakwah rasulullah, antara lain ; Utsman bin Affan,
Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam , Saad bin Abi Waqas dan Thalhah bin
Ubaidillah. Keenam sahabat inilah yang memiliki peran penting dalam membentuk generasi
assabiquunal awwalun ( generasi pertama Islam ).
b), Dakwah dengan memberdayakan kaum wanita.
             wanita di masa awal dakwah terus diberdayakan oleh rasulullah, karena kaum wanita
sesungguhnya memiliki kekuatan dahsyat, bila ini diperdayakan untuk gerakan dakawah akan
menghasilkan hasil yang sangat pesat. Pada konteks ini, yang menjadi titik sentral adalah
peran Khadijah yang berhasil mendidik putri-putri Rasulullah , mendukung dakwah beliau.
Peran kedua dijalankan oleh Asma binti Abu Bakar , yang menjadi pahlawan pada perjalanan
hijrah beliau ke Madinah. Dari kedua wanita iilah secara bertahap wanita-wanita terkemuka
quraisy , masuk Islam diantaranya bibi Rasulullah dari jalur bapaknya.
c), Dakwah difokuskan pada pembinaan aqidah.
            Pembinaan aqidah pada masa awal risalah difokuskan di rumah salah seorang sahabat
yang bernama Arqom bin Abil Arqom, di pinggiran kota Makkah. Inilah tempat pendadaran
dan penggemblengan sejumlah sahabat utama rasulullah. Di rumah ini pulalah Umar bin
Khattab diislamkan Rasulullah. Di rumah ini pullalah sahabat Mus’ab bin Umair dididik
rasulullah, yang nantinya sahabat ini dipercaya rasullah membuka dakwah di kota Yastrib.
Kemudian pada fase dakwah jahriyyah, point-point penting yang mendorong keberhasilan
dakwah rasulullah,antara lain ;
a). Dakwah kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).
            Media pertemuan-pertemuan keluarga dijadikan sarana rasulullah untuk mengajak
kaum kerabatnya yang tergolong kelas pemimpin di mata masyarakat quraisy. Pada masa ini ,
berhasil direkrut dua paman rasulullah yang menjadi pembela dakwah beliau , pertama Abu
Thalib , meski belum mau menerima ajaran Islam , namun inilah palang pintu utama
rasulullah dalam menghadapi intimidasi kaum quraisy. Kedua , Hamzah bin Abdul Mutholib,
selain telah menerima ajaran Islam , beliau inilah yang menjadi palang pintu kedua rasulullah
dalam menghadapi intimidasi dari Abu Jahl dan Abu Lahab. Ketokohan Hamzah bin Abdul
Mutholib dari sisi keparajuritan di mata masyarakat quraisy, jelas memperkuat posisi dakwah
rasul di Makkah saat itu.
b). Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).
            Media –media umum yang bisa dipergunakan untuk dakwah tak luput dari perhatian
rasulullah dalam menegakkan dakwah risalah. Pada masa ini yang perlu digaris bawahi
adalah dipergunakannya momentum haji oleh rasulullah untuk dakwah, hingga berhasil
bergabung dalam barisan dakwah beliau 12 orang dari suku Aus dan Khazroj dari Madinah
pada musim haji. Pada musim haji berikutnya , 12 orang ini membawa 70 orang dari
Madinah yang bersedia masuk Islam dan setia membela rasul dalam perjuangan dakwahnya.
Peristiwa inilah yang dikenal dalam sejarah dengan sebutan Ba’aitul aqobah pertama dan
Ba’aitul aqobah kedua.

c). Dakwah dengan tulisan ( surat )


            Rasulullah tidak meninggalkan peran dunia tulis menulis dalam dakwahnya,
meskipun beliau ditakdirkan sebagai seorarng yang buta huruf, lewat parea sahabatnya beliau
menggunakan tulisan untuk menjangkau sasaran dakwah yang sangat jauh. Seperti beliau
mengirim surat kepada para raja, untuk diajak beriman kepada Allah. Diantaranya yang
berhasil masuk Islam adalah raja Najasi di Habasyah ( Ethiophia – Afrika ), yang dalam
perjalanan dakwah Islam raja Najasyi kontribusinya tidak kecil. Kegiatan tulis menulis inilah
yang dikemudian hari dikembangkan oleh para sahabat beliau dan para tabi’in untuk
menyebarkan dakwah Islam ke seluruh pelosok dunia. Bahkan di kalangan sahabat dan
tabi’in, hampir semua ulama meninggalkan karya yang bisa dibaca dan diwriskan pada
generasi berikutnya.

            Itulah beberapa point-point penting yang bisa disajikan dalam makalah inii, tentunya
tak mungkin kita bahas semua strategi dakwah rasulullah pada kesempatan ini, karena
terbatasnya waktu dan kesempatan. Namun yang paling penting bagaimana kita bisa
meneladani strategi dakwah beliau , di era abad informasi ini, guna terus menggelorakan
dakwah Islam di muka bumi ini.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dakwah Rasulullah saw di Mekkah pada awalnya secara sembunyi-sembunyi dan kemudian
setelah banyak orang-orang quraisy yang masuk islam maka dakwah Rasulullah saw mulai
terang-terangan yang di pelopori melalui Umar bin Khattab r.a.
Strategi dakwah Rasulullah saw pada periode Mekkah ini ialah sebagai berikut:
Sembunyi-sembunyi /rahasia
Terang-terangan
Keteladanan
Ĥikmah
Mau’idhah Ĥasanah
Mujādalah
Tabsyīr dan Tandzīr
Targhīb dan Tarhīb
Al-Wa’du dan Al-Wa’īd
            Strategi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah
Dakwah dengan Mendirikan Masjid
Dakwah dengan membangun pola persaudaraan.
Dakwah dengan Perjanjian & Bai’at
Perjanjian antar Kaum Muhajirin dan Anshar
Perjanjian dengan kaum Yahudi dan Nashrani
Perjanjian Hudaibiyah
Dakwah dengan Peperangan
Dakwah dengan Korespondensi & Utusan dgn Raja-raja
Dakwah dengan Penerapan Sendi-sendi Hukum Islam dari segi Politik, Ekonomi dan social
kemasyarakatan
Dakwah dengan Akhlāqul Karimah dalam Kehidupan Sehari-hari.
            Strategi dakwah secara sembunyi (sirriyyah):
Dakwah dengan cara rekruitment ( ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).
Dakwah dengan memberdayakan kaum wanita.
Dakwah difokuskan pada pembinaan aqidah.
            Strategi dakwah secara terang-terangan (jahriyyah):
Dakwah kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).
Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).
Dakwah dengan tulisan ( surat )
B. SARAN
Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah Allah swt kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Strategi dakwah Rasulullah saw” ini dengan sekemampuan kami. Semoga para
pembaca dapat mengambil hikmah dari makalah yang kami tulis ini. Namun kami selaku
penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan yang harus segera
diperbaiki. Maka dari itu kami meminta kepada pembaca untuk menganalisis kembali
makalah kami serta menambahkan hal-hal yang kurang dan memberikan saran dan kritik
yang membangun agar dalam pembuatan makalah kedepnnya kami bisa lebih berhati serta
memiliki banyak pengalaman dari pembaca.
BAB III
PENUTUP
C. KESIMPULAN
Dakwah Rasulullah saw di Mekkah pada awalnya secara sembunyi-sembunyi dan kemudian
setelah banyak orang-orang quraisy yang masuk islam maka dakwah Rasulullah saw mulai
terang-terangan yang di pelopori melalui Umar bin Khattab r.a.
Strategi dakwah Rasulullah saw pada periode Mekkah ini ialah sebagai berikut:
Sembunyi-sembunyi /rahasia
Terang-terangan
Keteladanan
Ĥikmah
Mau’idhah Ĥasanah
Mujādalah
Tabsyīr dan Tandzīr
Targhīb dan Tarhīb
Al-Wa’du dan Al-Wa’īd
            Strategi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah
Dakwah dengan Mendirikan Masjid
Dakwah dengan membangun pola persaudaraan.
Dakwah dengan Perjanjian & Bai’at
Perjanjian antar Kaum Muhajirin dan Anshar
Perjanjian dengan kaum Yahudi dan Nashrani
Perjanjian Hudaibiyah
Dakwah dengan Peperangan
Dakwah dengan Korespondensi & Utusan dgn Raja-raja
Dakwah dengan Penerapan Sendi-sendi Hukum Islam dari segi Politik, Ekonomi dan social
kemasyarakatan
Dakwah dengan Akhlāqul Karimah dalam Kehidupan Sehari-hari.
            Strategi dakwah secara sembunyi (sirriyyah):
Dakwah dengan cara rekruitment ( ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).
Dakwah dengan memberdayakan kaum wanita.
Dakwah difokuskan pada pembinaan aqidah.
            Strategi dakwah secara terang-terangan (jahriyyah):
Dakwah kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).
Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).
Dakwah dengan tulisan ( surat )
D. SARAN
Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah Allah swt kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Strategi dakwah Rasulullah saw” ini dengan sekemampuan kami. Semoga para
pembaca dapat mengambil hikmah dari makalah yang kami tulis ini. Namun kami selaku
penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan yang harus segera
diperbaiki. Maka dari itu kami meminta kepada pembaca untuk menganalisis kembali
makalah kami serta menambahkan hal-hal yang kurang dan memberikan saran dan kritik
yang membangun agar dalam pembuatan makalah kedepnnya kami bisa lebih berhati serta
memiliki banyak pengalaman dari pembaca.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemah
Syamsuri, 2006, Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas X, Edisi KTSP, Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Wahyu Ilahi, 2007, Pengantar Sejarah Dakwah, Jakarta: Kencana.
M. Hamid, 1997, Mutiara Kisah 25 Nabi & Rasul Dalam Al-Qur’an, Surabaya: CV. Karya
Utama
Dan beberpa sumber lain yang relevan

Anda mungkin juga menyukai