Alhamdullilah penulis bersyukur kepada Allah swt yang telah memberikan ilmu dan
kemampuan kepada penulis sehingga terselesaikannya makalah ini, dan penulis banyak
mengucapkan terima kasih pada Bapak Dosen Manajemen dakwah yang setiap pertemuan
memberikan arahan yang tak bosan-bosannya sehingga kami banyak termotifasi untuk
memaksimalkan pembuatan makalah ini.
Harapan penulis semoga usaha dan terselesainya makalah ini menjadi amal jariah dan
banyak manfaatnya pada temen-temen dan mahasiswa lain untuk menambah wawasan sekilas
materi yang di bahas di makalah ini dan hanya kepada Allah swt kami memohon hidayah dan
taufiknya.
27 Nop, 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………….. i
Daftar Isi…………………………………………………………… ii
BAB I: PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Dakwah Di Mekkah……………………………………………….. 3
2.2 Dakwah Di Madinah……………………………………………….. 5
2.3 Strategi Dakwah Rasulullah SAW Secara Umum………… 7
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………… 12
3.2 Saran………………………………………………………………………. 13
Daftar Pustaka iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Rasulullah Saw adalah contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola
dakwah. Keberhasilannya dalam mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung
spektakuler. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil mengajak seluruh
bangsa Arab dalam pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah dari generasi ke generasi
Islam telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah populasi muslim dunia ,kini yang mencapai
kurang lebih 1.5 milyar tak lepas dari kiprah beliau selama 23 tahun tersebut.
Bahasan di seputar keberhasilan dakwah, tak ada rujukan yang paling pantas kecuali merujuk
pada warisan sunnah yang telah ditinggalkan manusia paling agung, yakni Muhammad Saw.
Allah berfirman :
“Serulah kepada Allah atas dasar basyiroh, aku dan orang-orang yang mengikutiku. Maha
suci Allah, aku tiada termasuk orang-orang musyrik “ ( Yusuf ;108 )”
Beberapa mufassir memberikan keterangan , yang dimaksud ‘ala basyiroh pada ayat
diatas adalah ‘ala sunnah atau ala ilmin , maknanya ; dakawah kepada Allah hendaklah
berdasar sunnah rasul-Nya. Perintah ini sangatlah logis, sebab telah terbukti dalam lembar
sejarah Muhammad Saw sebagai rasul terakhir benar-benar telah berhasil dengan gemilang
menjadikn Islam sebagai rahmatan lil alamin. Dan tak berlebihan kalau kemudian seorang
peneliti barat Michael Hurt, menempatkan Muhammad Saw pada urutan pertama dari 100
tokoh dunia yang paling berpengaruh.
Fakta yang terjadi pada era globalisai ini strategi dakwah yang diguakan para Da’i dalam
menyampaikan materi dakwahnya sama sekali kurang membuat masyarakat menjadi lebih
terpesona dengan ajaran islamnya melainkan masyarakat malah menghindarinya dan bahkan
jauh dari syari’at islam dan strategi yang dilakukan oleh Rasulullah ketika berdakwah di
Mekkah dan di Madinah.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana Dakwah Rasulullah saw di Mekkah?
2. Bagaimana Dakwah rasulullah saw di Madinah?
3. Bagaimana dakwah Rasulullah Secara Umum (sirriyah dan jahriyyah)?
1.3 TUJUAN
Adapun beberapa tujuan dalam pembahasan makalah ini adalah:
1. Agar Dapat Mengetahui Dakwah Rasulullah saw di Mekkah.
2. Agas Dapat Mengetahui Dakwah Rasulullah saw di Madinah
3. Agar Dapat Mengetahui dakwah Rasulullah Secara Umum (sirriyah dan jahriyyah).
BAB II
PEMBAHASAN
1. DAKWAH DI MEKAH
A. Masyarakat Arab Jahiliyah Periode Makkah
Dalam bidang Agama, Bangsa Arab menyimpang dari ajaran agama Tauhid. Mereka
ada yang memeluk agama Watsani (penyembah berhala), Yahudi, Nasrani, selain itu ada juga
yang menyembah malaikat, bintang seperti yang dilakukan kaum Sabi’in, matahari, bulan,
dan jin yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di luar Mekah.
Dalam bidang sosial-politik;
Ada dua bentuk sistem politik di dunia Arab;
1) kedaulatan politik diperintah oleh raja, seperti Kerajaan Yaman;
2) Tatanan politik kabilah yang menempatkan kepala masing-masing sebagai pemimpin.
- Fanatisme golongan (kabilah), bila terjadi peperangan antar kabilah, yang kalah akan
dijadikan budak oleh kabilah yang menang.
- Merendahkan kedudukan perempuan
- Kebiasaan buruk seperti berjudi, mabuk-mabukkan, berzina, mencuri, merampok dan
membunuh bukan merupakan perbuatan yang salah.
Dalam bidang ekonomi, masyarakat Mekah menggantungkan kehidupan ekonominya pada
perdagangan.
B. Sejarah dakwah Rasulullah pada Periode Makkah
1. Dakwah secara diam-diam (sembunyi-sembunyi)
Dakwah ini dilakukan setelah beliau menerima wahyu QS. Al-Mudatstsir/75: 1-6). Nabi
berdakwah kepada keluarga terdekat dan teman-teman yang beliau yakini menerima dakwah
beliau.
2. Dakwah di kalangan keluarga
Setelah turun firman Allah swt QS. Asy-Syu’arā’/26: 214
214. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
beliau mengumpulkan keluarga beliau dan mengajak mereka untuk bertauhid kepada Allah
swt dan meyakini bahwa beliau Rasul Allah. Di antara mereka ada yang masuk Islam,
sebagian menolak dengan kasar, ada pula yang menolak dengan lembut. Yang paling kasar
penolakannya adalah paman beliau sendiri yang bernama Abu Lahab.
3. Dakwah secara terang-terangan
Dakwah ini dilakukan setelah beliau menerima perintah Allah dalam QS. Al-Hijr/15:94.
94. Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
Beliau berdakwah dengan menyeru di bukit Shafā.
Pada periode ini tokoh besar bangsa Quraisy telah masuk Islam, yaitu Hamzah, paman beliau
dan Umar bin Khattab ra.
4. Dakwah kepada berbagai suku di sekitar Makkah
Sejak tahun kesepuluh dari kenabian, beliau berdakwah ke berbagai suku di sekitar Makkah.
Di antara mereka yang bersedia masuk Islam terdapat beberapa orang Anshar di Madinah,
pada mulanya jumlah mereka 6 orang, kemudian bertambah 12 orang dan disusul kemudian
oleh 73 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Mereka inilah yang meminta Rasulullah dan
para sahabatnya untuk berhijrah ke Madinah.
C. Substansi dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah
· Ajakan Tauhīd (QS.Al-Ikhlāsh/112:1-4)
· Kepercayaan terhadap kerasulan Muhammad saw.
· Akhirat serta pembalasan (QS. Al-Qāri’ah/101:1-11)
1. Hari kiamat,
2. Apakah hari kiamat itu?
3. Tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
5. Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
6. Dan Adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
7. Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8. Dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. Tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.
Kesucian jiwa, Akhlāqul Karīmah (QS.Nūĥ/68:4)
Yang Artinya ;
.
Niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu[1516]
sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang
tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu Mengetahui”.
[1516] Maksudnya: memanjangkan umurmu.
· Persamaan hak manusia
Persatuan, menggalang persatuan sesama mukmin dan bersikap tegas terhadap orang kafir
(QS. Al-Fatĥ/48:29)
29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka
ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada
muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-
sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya;
tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan
hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan
pahala yang besar.[1406] Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan
kesucian hati mereka.
· Persaudaraan, menebarkan kasih sayang dan menghindari peperangan
· Melebur kepentingan pribadi ke dalam kepentingan umum.
Itulah beberapa point-point penting yang bisa disajikan dalam makalah inii, tentunya
tak mungkin kita bahas semua strategi dakwah rasulullah pada kesempatan ini, karena
terbatasnya waktu dan kesempatan. Namun yang paling penting bagaimana kita bisa
meneladani strategi dakwah beliau , di era abad informasi ini, guna terus menggelorakan
dakwah Islam di muka bumi ini.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dakwah Rasulullah saw di Mekkah pada awalnya secara sembunyi-sembunyi dan kemudian
setelah banyak orang-orang quraisy yang masuk islam maka dakwah Rasulullah saw mulai
terang-terangan yang di pelopori melalui Umar bin Khattab r.a.
Strategi dakwah Rasulullah saw pada periode Mekkah ini ialah sebagai berikut:
Sembunyi-sembunyi /rahasia
Terang-terangan
Keteladanan
Ĥikmah
Mau’idhah Ĥasanah
Mujādalah
Tabsyīr dan Tandzīr
Targhīb dan Tarhīb
Al-Wa’du dan Al-Wa’īd
Strategi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah
Dakwah dengan Mendirikan Masjid
Dakwah dengan membangun pola persaudaraan.
Dakwah dengan Perjanjian & Bai’at
Perjanjian antar Kaum Muhajirin dan Anshar
Perjanjian dengan kaum Yahudi dan Nashrani
Perjanjian Hudaibiyah
Dakwah dengan Peperangan
Dakwah dengan Korespondensi & Utusan dgn Raja-raja
Dakwah dengan Penerapan Sendi-sendi Hukum Islam dari segi Politik, Ekonomi dan social
kemasyarakatan
Dakwah dengan Akhlāqul Karimah dalam Kehidupan Sehari-hari.
Strategi dakwah secara sembunyi (sirriyyah):
Dakwah dengan cara rekruitment ( ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).
Dakwah dengan memberdayakan kaum wanita.
Dakwah difokuskan pada pembinaan aqidah.
Strategi dakwah secara terang-terangan (jahriyyah):
Dakwah kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).
Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).
Dakwah dengan tulisan ( surat )
B. SARAN
Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah Allah swt kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Strategi dakwah Rasulullah saw” ini dengan sekemampuan kami. Semoga para
pembaca dapat mengambil hikmah dari makalah yang kami tulis ini. Namun kami selaku
penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan yang harus segera
diperbaiki. Maka dari itu kami meminta kepada pembaca untuk menganalisis kembali
makalah kami serta menambahkan hal-hal yang kurang dan memberikan saran dan kritik
yang membangun agar dalam pembuatan makalah kedepnnya kami bisa lebih berhati serta
memiliki banyak pengalaman dari pembaca.
BAB III
PENUTUP
C. KESIMPULAN
Dakwah Rasulullah saw di Mekkah pada awalnya secara sembunyi-sembunyi dan kemudian
setelah banyak orang-orang quraisy yang masuk islam maka dakwah Rasulullah saw mulai
terang-terangan yang di pelopori melalui Umar bin Khattab r.a.
Strategi dakwah Rasulullah saw pada periode Mekkah ini ialah sebagai berikut:
Sembunyi-sembunyi /rahasia
Terang-terangan
Keteladanan
Ĥikmah
Mau’idhah Ĥasanah
Mujādalah
Tabsyīr dan Tandzīr
Targhīb dan Tarhīb
Al-Wa’du dan Al-Wa’īd
Strategi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah
Dakwah dengan Mendirikan Masjid
Dakwah dengan membangun pola persaudaraan.
Dakwah dengan Perjanjian & Bai’at
Perjanjian antar Kaum Muhajirin dan Anshar
Perjanjian dengan kaum Yahudi dan Nashrani
Perjanjian Hudaibiyah
Dakwah dengan Peperangan
Dakwah dengan Korespondensi & Utusan dgn Raja-raja
Dakwah dengan Penerapan Sendi-sendi Hukum Islam dari segi Politik, Ekonomi dan social
kemasyarakatan
Dakwah dengan Akhlāqul Karimah dalam Kehidupan Sehari-hari.
Strategi dakwah secara sembunyi (sirriyyah):
Dakwah dengan cara rekruitment ( ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).
Dakwah dengan memberdayakan kaum wanita.
Dakwah difokuskan pada pembinaan aqidah.
Strategi dakwah secara terang-terangan (jahriyyah):
Dakwah kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).
Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).
Dakwah dengan tulisan ( surat )
D. SARAN
Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah Allah swt kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Strategi dakwah Rasulullah saw” ini dengan sekemampuan kami. Semoga para
pembaca dapat mengambil hikmah dari makalah yang kami tulis ini. Namun kami selaku
penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan yang harus segera
diperbaiki. Maka dari itu kami meminta kepada pembaca untuk menganalisis kembali
makalah kami serta menambahkan hal-hal yang kurang dan memberikan saran dan kritik
yang membangun agar dalam pembuatan makalah kedepnnya kami bisa lebih berhati serta
memiliki banyak pengalaman dari pembaca.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemah
Syamsuri, 2006, Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas X, Edisi KTSP, Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Wahyu Ilahi, 2007, Pengantar Sejarah Dakwah, Jakarta: Kencana.
M. Hamid, 1997, Mutiara Kisah 25 Nabi & Rasul Dalam Al-Qur’an, Surabaya: CV. Karya
Utama
Dan beberpa sumber lain yang relevan