Anda di halaman 1dari 12

4 (1) (2019) : 28-35(halaman)

Journal of Sport Coaching and Physical Education


https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jscpe

MODEL MANAJEMEN PADA LABORATORIUM TESTING RESEARCH


FOR SPORTS MATERIAL AND EQUIPMENT (TRECS) FACULTY OF
SPORTS SCIENCE CHULALONGKORN UNIVERSITY THAILAND TAHUN
2017
Slamet Alamsyah 1, Soedjatmiko 2

Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.

Article Info Abstract


History Articles
Menjadi laboratorium olahraga milik fakultas yang digunakan penelitian nasional dan
Received : Juli 2018
untuk mengetes atlet-atlet tim nasional menjadi keunggulan dari laboratorium
Accepted : Maret 2019
TRECS. Kelengkapan fasilitas serta sistem manajemen yang baik membuat daya
Published : Oktober
tariknya meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perencanaan,
2019
pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan pada laboratorium TRECS.Penelitian
ini dilakukan di laboratorium TRECS Faculty of Sports Science Chulalongkorn
Keywords University Thailand pada tanggal 26 Agustus sampai 10 Oktober 2017
merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan
Actuating; Controlling; observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan analisis SWOT
Planning; Organizing; (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Subjek penelitian meliputi staff,
TRECS Laboratory assisten staff, pengelola magang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perencanaan sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang akan dilaksanakan
kedepan. Pengorganisasian dilaksanakan oleh pihak fakultas sendiri yang
menugaskan dua pengelola untuk bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan.
Penggerakan yang dilakukan juga telah sesuai dengan perencanaan yang dibuat,
sedangkan pengawasan yang dilakukan oleh fakultas terus dilakukan dengan
mengawasi kegiatan dan laporan yang ada sehingga kegiatan berlangsung sesuai
dengan tujuan.
Abstract
As a faculty’s TRECS laboratory used national research and to test national team athletes
an advantage from TRECS laboratory. Completeness of the facility and also good
management system make the attraction is also increasing. This project aims to know the
planning, organizing, actuating, and controlling at TRECS laboratory. This research has
been completed at Faculty of Sport Science Chulalongkorn University Thailand’s TRECS
laboratory from Agustus 26 until October 10 2017 is a descriptive qualitative research. Data
collection methods use observation, interview, and documentation and for the analysis use
SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Research subject include staff,
staff assistent, and traine staff. The result showing that planning has been completed according
to planning to be carried out. Organizing has been carried out by the faculty and assigning two
staffs to take resposibility for the activity at fitness center. Actuating has been carried out
acoording to the planning, while controlling has been carried out by the faculty now is keep on
going to monitoring the activity and report so the activity could going on purpose.

© 2019 Semarang State


University


Alamat korespondensi : Semarang. E-mail :
Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, jscpe.pklo@unnes
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri .ac.id

1
p-ISSN 2548-4885 e-ISSN 2548-706x

2
Slamet Alamsyah/ Journal of Coaching and Physical Education 4 (1):
2019

PENDAHULUAN secara menyeluruh. Harus menyeluruh


Olahraga adalah segala kegiatan karena olahraga memiliki berbagai
yang sistematis untuk mendorong, potensi yang
membina, serta mengembangkan
potensi jasmani, rohani, dan sosial (
UU keolahragaan nomor 3,
2005:2).
Unesco menyebut definisi
olahraga (dalam Soedjatmiko, 2017:2)
adalah ―setiap aktivitas fisik yang
berupa permainan dan dilakukan
dalam bentuk pertandingan baik
melawan diri sendiri, orang lain
maupun melawan unsur-unsur alam‖.
Dapat disimpulkan bahwa
olahraga adalah suatu aktivitas fisik
yang bersifat positif, dapat
menyehatkan jasmani maupun
rohani serta dapat mendorong,
membina, serta mengembangkan
potensi jasmani, rohani, dan sosial.
Olahraga tidak lepas dari sarana
prasarana sebagai bentuk penyedia
fasilitas untuk melakukan aktivitas
olahraga.
Olahraga merupakan suatu
fenomena dunia, dan menjadi bagian
hidup yang tak terpisahkan bagi
manusia di muka bumi ini.
Olahraga pada dasarnya mempunyai
peran sangat strategis bagi upaya
pembentukan dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia
untuk pembangunan. Suatu
universitas yang menghendaki
kemajuan pesat pada berbagai bidang,
bahkan semestinya tidak boleh sekedar
secara sloganistik menganggap olahraga
sebagai sesuatu yang penting.
Kesadaran akan makna
strategis olahraga harus melalui
perencanaan pembangunan yang
berpihak pada kemajuan olahraga

2
9
Slamet Alamsyah/ Journal of Coaching and Physical Education 4 (1):
2019

berisikan suatu semangat dan menunjang semua kebutuhan yang


kekuatan untuk membangun, dibutuhkan oleh mahasiswa dalam
karena ia sebenarnya merupakan melakukan sebuah kegiatan.
sense of spirit dari suatu proses Menurut Malayu S.P
panjang pembangunan itu sendiri. Hasibuan (2016:9) manajemen
Kemajuan pembangunan adalah ilmu dan seni yang mengatur
olahraga berorientasi pada tiga proses pemanfaatan
koridor yaitu: 1) pembangunan sumber daya lainnya.
olahraga pendidikan, 2) manusia dan Manajemen
pembangunan olahraga prestasi, sumber- sumber lebih mengarah
3) pembangunan daya lainnya ke pengaturan
olahraga secara efektif dan sumber daya
masyarakat/olahraga rekreasi, efisien untuk organisasi,
maka dengan demikian tujuan mencapai suatu memobilisasi
olahraga yang sebenarnya akan tujuan tertentu. kegiatan,
dapat tercapai secara efektif jika Manajemen pengaturan
terpenuhinya sebuah standarisasi dibutuhkan oleh orang-orang
sarana- semua mengembangkan
prasarana keolahragaan. organisasi, dan
Dalam Kamus Besar Bahasa karena tanpa memonitoring
Indonesia (2008: 768) manajemen pelaksanaan
disebutkan: semua usaha kegiatan
―sarana adalah segala sesuatu yang akan sia-sia dan organisasi.
dipakai sebagai alat dalam pencapaian Manajemen
mencapai makna dan tujuan. tujuan akan lebih merupakan inti
Sedangkan prasarana adalah sulit. Secara dari administrasi,
segala sesuatu yang merupakan umum sedangkan
penunjang utama terselenggaranya pengertian leadership
suatu proses‖. manajemen merupakan inti
Ketersediaan sarana dan dapat dari manajemen.
prasarana olahraga merupakan disimpulkan Sedangkan
salah satu kewajiban suatu sebuah proses organisasi
universitas yang khususnya yang terdiri atas merupakan
memiliki fakultas ilmu tindakan wadah
keolahragaan untuk meningkatkan perencanaan, dilaksanakannya
kualitas dan potensi sumber pengorganisasian administrasi dan
daya manusia (SDM). Oleh sebab itu , menggerakan, manajemen
strategi kebijakan pembangunan dan (Soedjatmiko,
olahraga pendidikan merupakan pengawasaan 2017: 13)
sebuah rencana besar yang yang dilakukan Chulalongko
mampu mengakomodir kemajuan untuk rn University adalah
universitas secara terprogram. Sarana menentukan universitas yang
dan prasarana yang memadai akan sumberdaya bersifat

3
0
Slamet Alamsyah/ Journal of Coaching and Physical Education 4 (1):
2019

komperehensif kualitas yang Chulalon mengetes atlet


dan penelitian sangat baik. gkorn university – atletnya.
intensif. memiliki Laboratori
Universitas ini beberapa um TRECS
juga laboratirum menjadi salah
digolongkan olahraga salah satu
sebagai satunya laboratorium
universitas adalah terbaik di
terbaik di laboratorium Thailand tidak
Thailand Testing Research lepas dari
dalam For Sports manajemen,
berbagai aspek Material and administrasi,
kualitas yang Equipment dan organisasi
mencakup (TRECS) yang yang baik.
kualitas menjadi salah Karena dengan
universitas itu satu manajemen
sendiri, labortaorium yang baik
kualitas olahraga semua
mahasiswa, terbaik di perencanaan
kualitas Thailand. (planning),
penelitian, Laboratorium pengorganisasia
reputasi TRECS n(organizing),
universitas, dan memiliki penggerakan
sistem peralatan (actuating) dan
pengelolaan yang lengkap, pengawasan
lingkungan. modern, (controlling) yang
Chulalongkorn canggih dan ada akan
university adalah sistem tercapai
salah satu manajemen dengan baik.
universitas di yang baik Manajeme
Thailand yang yang n dimaksudkan
memiliki mendukung sebagai suatu
program studi proses cara untuk
ilmu olahraga perkuliahan melaksanakan
dan menjadi bagi para suatu program
tujuan favorit mahasiswa agar
bagi yang akan dan menjadi keputusan-
melanjutkan ke laboratorium keputusan
perguruan tujuan bagi berupa arahan
tinggi karena pelatih – dan sasaran itu
mempunyai pelatih sesuai dengan
fasilitas yang nasional yang telah
sangat lengkap Thailand
direncanakan
dengan untuk
sebelumnya dan
3
1
Slamet Alamsyah/ Journal of Coaching and Physical Education 4 (1):
2019

berjalan Disadari hasil penelitian. dokumentasi.


secara efektif bahwa setiap Keaktifan Metode
juga efisien. organisasi peneliti di pengumpulan
Efektif menghadapi lapangan data merupakan
berarti situasi sangat penting langkah paling
bahwa tujuan keterbatasan di dalam strategis
dapat dicapai dalam penelitian
sesuai menyelenggara karena ia
dengan kan merupakan
perencanaan, kegiatannya, instrument utama
sementara baik itu dalam
efisien berarti keterbatasan pengumpulan
bahwa tugas sumber daya data (Lexy J.
yang ada manusia, Moleong,
dilaksanakan dana, sarana 2011:168).
secara benar, prasarana Peneliti
terorganisir, atau yang dalam
dan sesuai lainnya. melaksanakan
dengan Sesuai metode
jadwal. pedapat wawancara dan
Soedjatmiko observasi
(2017:7) manajemen yang menggunakan
organisasi dapat berperan alat bantu. Alat
adalah bentuk sebagai motor bantu yang
atau wadah penggerak digunakan
usaha dalam adalah
kerjasama organisasi. pedoman
antara dua wawancara dan
orang atau lebih METODE alat perekam.
dalam mencapai Pada Instrumen yang
tujuan yang penelitian dipergunakan
telah kualitatif peneliti dalam
ditetapkan memiliki banyak penelitian ini
sebelumnya. peran, yaitu adalah blanko
Sementara di sebagai check list dan
sisi lain roda perencana, pedoman
organisasi pelaksana wawancara
harus tetap pengumpulan yang merupakan
bergerak. data, analisis, dasar dari
Dalam penafsir data, pelaksanaan
keterbatasan dan pada pencarian data
tersebut akhirnya dengan metode
diperlukan menjadi pelapor wawancara,
survei, dan
3
2
Slamet Alamsyah/ Journal of Coaching and Physical Education 4 (1):
2019

dalam observasi, maka metode


penelitian, wawancara, fishbone diagram
karena tujuan dokumentasi dapat
utama dari sehingga digunakan
penelitian dengan untuk
adalah dijadwalkan mengetahui
mendapatkan maka beberapa
data. Tanpa penelitian faktor-faktor
mengetahui bisa berjalan yang
metode dengan mempengaru
pengumpulan lancar hi proses
data, maka dengan kualitas
peneliti tidak mendapatkan pengelolaan
akan informasi yang laboratorium
mendapatka akurat dan TRECS
n data yang yang tersebut.
memenuhi dibutuhkan.
standar data Instrumen –
yang instrumen
ditetapkan. inilah yang
Sesuai digunakan
pendapat untuk
Suharsimi memperoleh
(2010:83) data tentang
berdasarkan manajemen
caranya laboratorium
dikenal TRECS.
beberapa
pengumpula HASIL DAN
n data, yaitu PEMBAHASAN
observasi, Berdasark
angket, an hasil
wawancara, wawancara dan
dokumentasi observasi yang
, dan analisis dilakukan
isi. dengan pihak
Langka pengelola
h yang harus laboratorium
dilakukan TRECS pada
untuk Faculty of
melakukan Sports Science
penelitian Chulalongkorn
meliputi University
penjadwalan Thailand,
3
3
Tabel 4.1 Permasalahan sebab akibat pengelolaan laboratorium TRECS
Faktor – faktor
No.
yang Masalah yang terjadi
diamati
1. Dekan dan fakultas yang memegang
kendali atas laboratorium TRECS.
2. Pengelola hanya melaksanakan arahan
1. Perencanaan dari Dekan dan fakultas.
3. Pengelola hanya berfokus pada pelayanan
dan proses administrasi laboratorium TRECS.
1. Bergantung pada keputusan dari fakultas
dan Dekan dalam penggunaan gedung
sebagai tempat laboratorium TRECS.
2. Pengorganisasian 2. Kurangnya pemanfaatan sosial media.
3. Pemanfaatan teknologi gadget dan komputer
yang kurang maksimal.
1. Kurangnya area untuk perluasan tempat
laboratorium TRECS.
3. Pergerakan 2. Letak Chulalongkorn University.
3. Letak laboratorium TRECS.
1. Mahalnya alat-alat yang digunakan di
laboratorium TRECS, membuat
4. Pengawasan
penggunaan dan perawatannya harus lebih
diperhatikan.

Gambar 4.1 Fishbone chart Berdasarkan fishbone chart dapat


permasalahan pengelolaan diketahui bahwa faktor-faktor
laboratorium TRECS penyebab dari area gedung
laboratorium TRECS yang tidak terlalu
luas ada tiga faktor yaitu dari faktor
manusia, metode, dan lingkungan.
Pembahasan dari ketiga faktor
berikut adalah:
1) Perencanaan
Analisis peneliti dari hasil
penelitian melalui observasi,
wawancara, dan pengumpulan data
dokumentasi terhadap permasalahan
pengelolaan di dalam laboratorium
TRECS pada faculty of sports science
chulalongkorn university Thailand,
terdapat kendala yakni: 1) Dekan
melalui fakultas yang memegang
kendali atas pengelolaan laboratorium
TRECS pada faculty of sports science berada di pusat Kota Bangkok yang
chulalongkorn university Thailand yang secara area padat dengan
merupakan ketua dari laboratorium
TRECS yang menentukan semua hal
tentang pengelolaan laboratorium
TRECS tersebut, 2) pengelola yang
hanya melakukan apa yang
ditugaskan oleh Dekan dan fakultas
yakni menjadi administrator dan
proses pelayanan pengunjung.
2) Pengorganisasian
Analisis peneliti dari hasil
penelitian melalui observasi,
wawancara, dan pengumpulan data
dokumentasi terhadap pemasalahan
pengelolaan di dalam laboratorium
TRECS pada faculty of spots science
chulalongkorn university Thailand terdapat
permasalahan yakni: 1) semua
bergantung pada keputusan dari fakultas
dan Dekan. Oleh karena itu area
gedung yang digunakan untuk
laboratorium TRECS sudah ditentukan
oleh Dekan sebelumnya, 2)
kurangnya pengetahuan yang lebih
luas dari pengelola mengenai
besarnya keuntungan penggunaan
sosial media.
3) pemanfaatan teknologi gadget
dan computer yang kurang.
3) Pergerakan
Analisis peneliti dari hasil
penelitian melalui observasi,
wawancara, dan pengumpulan data
dokumentasi terhadap pemasalahan
pengelolaan di dalam laboratorium
TRECS pada faculty of spots science
chulalongkorn university Thailand terdapat
permasalahan yakni : 1) kurangnya
lahan untuk perluasan area
laboratorium TRECS, 2) letak
Chulalongkorn University yang
bangunan-bangunan di perbaikan untuk diterapkan oleh
sekelilingnya, dan 3) Tempat pihak fakultas atau pengelola.
laboratorium TRECS tersebut berada Tindakan perbaikan yang diterapkan
pada satu gedung dengan ini untuk mengatasi permasalahan
Fakultas Ilmu Nutrisi. tersebut sehingga diharapkan
4) Pengawasan fakultas dapat
Analisis peneliti dari hasil mengantisipasinya aga permasalahan
penelitian melalui observasi, yang serupa tidak terulang lagi
wawancara, dan pengumpulan untuk masa yang akan datang.
data dokumentasi terhadap
permasalahan pengelolaan di KESIMPULAN DAN
dalam laboratorium TRECS pada REKOMENDASI
faculty of spots science chulalongkorn Berdasarkan hasil analisis
university Thailand terdapat menggunakan metode analisis Fishbone
permasalahan yakni : Mahalnya pada laboratorium Testing Research
alat- alat yang digunakan di For Sports Material and Equipment
laboratorium TRECS, oleh karena itu (TRECS) Faculty of Sports Science
membuat penggunaan dan Chulalongkorn University, maka
perawatannya harus lebih disimpulkan bahwa empat
diperhatikan. komponen utama manajemen (POAC)
Setelah mengetahui penyebab yakni perencanaan (planning),
dari permasalahan yang terjadi, pengorganisasian (organizing),
penelitu merencanakan tindakan pergerakan (actuating), dan pengawasan
(controlling) sudah dikatakan baik karena
berjalan sesuai sistem dan aturan digunakan untuk beraktifitas, yang
empat komponen utama manajemen bertujuan untuk meningkatkan daya
(POAC). Ada beberapa strategi yang tarik bagi pengunjung.
dapat dimanfaatkan oleh 5.2.2Memperbaiki dan
laboratorium TRECS sebagai acuan meningkatkan kualitas sistem
visi ke depannya yang jika beberapa pengelolaan laboratorium TRECS
strategi tersebut tidak dilakukan dengan mengacu pada kekurangan dan
maka akan mengancam eksistensi kelebihan yang dimiliki, yang bertujuan
serta kinerja dari laboratorium TRECS untuk mengurangi adanya kekurangan
itu sendiri. dan meningkatkan adanya kelebihan
Berdasarkan hasil yang ada, yang dimiliki.
ada beberapa saran yang bersifat
membangun yang dibutuhkan DAFTAR PUSTAKA
laboratorium TRECS untuk menjadi Achmad Paturusi. 2012. Manajemen
lebih baik, yaitu : Pendidikan Jasmani Dan Olahraga.
5.2.1 Memperluas ruangan Jakarta: PT Rineka Cipta.
laboratorium sehingga penataan Agus Susanto. ―Fitness Center Business
alat- alat memiliki jarak yang Di Kabupaten Wonosobo Tahun
cukup dan lebih nyaman saat 2015‖. Journal of Physical Education,
Sport, Health and Recreation. Kegagalan Produk Handicraft
01/Th.2016/Oktober- CD/DVD Box Motorp pada CV.
Februari,2016:5. Rumpun Bambu Kreasi
Annisa. 2007. Manfaat Pengendalian Tasikmalaya. Universitas
Kualitas dalam Mengurangi Widyatama. Diakses pada
tanggal 24 Januari 2009.
Arikunto, Suharsimi, 2013. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. 2002. Pedoman
Pendayagunaan Peralatan
Laboratorium. Jakarta: BSNP.
Departemen Pendidikan Indonesia.
2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Fajar Agung T. "Analisis Manajemen
Sarana Prasarana Gelanggang
Olahraga Satria Purwokerto untuk
Peningkatan Prestasi dan Olahraga
Masyarakat‖.Skripsi. Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Semarang.
Garpersz, V. 2001. Metode Analisis
untuk Peningkatan Kualitas CQI
ISO 9000:2000 Clause 8:
Masurement, Analysis, and
Improvement. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Gede Doddy Tisna, 2014. Manajemen
Olahraga. Yogyakarta: Graha Ilmu.
George R. Terry. 2003. Prinsip-
prinsip Manajemen.Jakarta: Bumi
Aksara.
Handoko, T. Hani. 2014. Manajemen
Personalia Dan Sumberdaya
Manusia. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Harsuki. 2013. Pengantar Manajemen
Olahraga. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Herman H. Dan Ahmad Riady.
―Survey Sarana dan Prasarana
Pendidikan Jasmani di SMP/MTs
Swasta Kabupaten Pangkep‖. Prawirosentono, S. 2002. Filosofi
Journal of Physical Education, Sport, Baru tentang Manajemen Mutu
and Rcreation. Vol01/02/Maret, Terpadu Total Quality
2018: 27-35. Management Abad
Imamoto, T. et al. 2008. Perivesical 21 Studi Kasus dan Analisis
abscess caused by migration of a Kiat Membangun Bisnis
fishbone from the intestional tract. Kompetitif Bernuansa ―Market
International Journal of Leader‖. Jakarta : Bumi Aksara.
Urology Volume 9 (405-409). Soedjatmiko. 2017. Manajemen
Ishikawa, K. 1989. Teknik Olahraga Prinsip-prinsip Praktis .
Penuntun Pengendalian Mutu. Semarang: Fastindo.
PT Mediyatama Sarana Soepartono. 2000. Sarana dan Prasarana
Perkasa. Jakarta.
Olahraga. Jakarta : Depdiknas.
Hasibuan Malayu S.P. 2016.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Manajemen Sumber Daya
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Bandung : Alfabeta.
Moleong, J. Lexy. 2011. Metodologi
Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian
Penelitian Kualitatif. Bandung : PT
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Remaja Rosda Karya.
Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV.
Nadia carmen. ―Aplication of
Alfabeta.
fishbone diagram‖. Journal of
Undang-undang Republik Indonesia.
Management research and
Undang-undang Republik Indonesia
practice. volume 2 issue 1,
No.3 2005 Sistem Keolahragaan
2010:1-2.
Nasional. Jakarta.
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu
Usman Wahyudi. ―Model
Keolahragaan Universitas Negeri
Manajemen Olahraga dalam
Semarang. 2014. Semarang:
Universitas Negeri Semarang. Meningkatkan Prestasi
Olahraga‖. Jurnal IPTEK Olahraga.
01/Th.2013/Januari-
April,2013:78-96.

Anda mungkin juga menyukai