Anda di halaman 1dari 9

Koai Ji

si Pendekar aneh
Bagian 3

Pek Coa Nio dengan penuh kasih sayang, bagaikan sikap seorang
ibu kepada putranya memandikan, juga merelakan selendang
kesayangannya untuk dipakai sebagai "gedong " yang melilir
seluruh tubuh si Bayi.
Sambil menunggu kedatangan Tok Bai Liong Maupun Im Yang
Siucai , Pek coa Nio Yang bernama asli Tan Bwe Hong ini
bernyanyi sebuah lagu untuk menimang anak, suaranya termasuk
merdu mendayu dayu,
memang Tan Bwe Hong pada masa mudanya selain pandai akan
ilmu silat juga mahir dalam ilmu sastra.
hembusan angin sepoi sepoi juga alunan suara Pek coa nio, sang
bayi dapat tenang dan mulai tertidur.
rasa kantuk juga sudah mulai menyerang Pek coa Nio , .
.
Akan tetapi tiba tiba dia dibangunkan oleh suara langkah kaki orang
berjalan.
si Kakek gendut Im Yang Siucai sudah kembali, tangannya
mencengkram sebuah sarang tawon.sebsar buah nanhka dengan
beberapa tawon hidup masih berterbangan mengelilingi sarang nya
yang diambil si kakek gendut.

" Hong moi….aku sudah kembali membawakan madu untuk si bayi


!... aku sudah berkeliling hutan mencari sapi atau kambing yang
menyusui tapi tidak kutemukan, kebetulan di salah satu dahan
pohon buah pir aku menemukan sarang tawon emas ini !.. biasanya
bayi baru lahir selain di beri susu juga di beri minum madu "
berguman im yang siucai dengan wajah penuh senyuman.
" Han Tiong koko , kau benar sekali, memang anak bayi sangat
baik diberi minum madu murni, apa lagi madu tawon emas yang
sangat berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah, kau peras
lah madunya dan di saring dengan kain "
berkata Pek coa Nio yang memanggil im yang siu cai dengan nama
aslinya .

tiba tiba terdengar suara Auman suara Harimau , dan suara tertawa
terbahak bahak
" Ha ha ha… aku datang !..."
si kakek kerempeng Tok Bai Liong ,yang bernama asli cao ji Liong
sudah tiba , punggungnya memanggul seekor harimau benggala
yang sangat besar dan tangan kirinya menggendong seekor bayi
harimau.
harimau nya mengaum dengan keras akan tetapi si harimau tidak
dapat bergerak karena kedua kaki depannya diikat jadi satu begitu
juga kedua kaki belakangnya juga terikat jadi satu.
tanaga kakek kerempeng ini memang sangat kuat , dengan satu
gerakan ringan Harimau benggala ini sudah di turunkan dari atas
punggungnya.

" Hai… Belang kau tenanglah, aku tidak akan membunuhmu tugas
mu hanya menyusui muridku , he he he , nah ini anakmu ! "
Bayi harimau juga di lepaskan dan kini menyusui induknya .

" Dasar kakek Kerempeng sinting !.. kau hendak memberikan susu
harimau kepada si kecil ,.apa tidak berbahaya !.. "
berguman Pek Coa Nio dengan wajah cemberut

" Kau tenang saja nenek kisut , si belang sudah aku ikat , dan dia
tidak akan berani macam macam ! "
benar saja sang harimau sangat takut dan jerih kepada Tok Bai
Liong , saat di dekati harimaunya langsung menunduk dengan mata
di pejam pejamkan.
begitu juga saat si bayi aneh di letakan di perut harimau,
bersebelahan dengan bayi harimau yang sedang mentil dengan
induknya.
si bayi aneh juga ikut menyusu , mulutnya yang mungil tiada
hentinya menyedot susu harimau, tampaknya si bayi aneh sangat
menikmati susu harimau.
anehnya induk harimau diam saja ,.seakan akan si bayi aneh juga
adalah anaknya.

Pek coa nio dan Im Yang siucai hanya bisa melongo melihat suatu
keajaiban, manusia menyusu oada seekor induk harimau

" Hai ! Belang, kau akan kulepaskan tali pengikatmu , tapi kau
harus tetap menyusui muridku , kalau kau bandel , ku kepruk
kepalamu ! " ancam Tok Bai Liong mengangkat tinjunya, sang
Harimau sepertinya sangat takut matanya berkedip kedip dan
menunduk.
Setelah dibuka ikatan kakinya sang harimau dapat berjalan diikuti
bayi harimau di belakangnya.
akan tetapi Harimau nya kembali mengaum hendak menyerang
Pek Coa Nio , akan tetapi Tok bai Liong segera maju dan
membentak .
"Belang , jangan ganggu rekanku , ayo diam !.. "

Sang harimau pun terdiam oleh bentakan kakek krempeng yang


sangat berwibawa, sang harimau hanya mengaum kemudian
kembali menghampiri si bayi aneh, lalu kembali berbaring di
samping sang bayi, rupanya sang Harimau menganggap bayi aneh
ini juga adalah anaknya, lidah nya menjilati badan dan wajah si bayi
.
memang luar biasa kemampuan Tok Bai Liong menundukan
harimau, sorot mata nya sangat tajam dan suara berwibawa yang
disertai dengan kekuatan Khi Kang membuat sang harimau tunduk
kepada dirinya.
ini juga salah satu kelebihan dari Tok Bai Liong.

" eh...omong omong si bayi belum kita beri nama, kita tidak tahu
siapa orang tuanua dan she apa dia, Pinto punya usul bagaimana
kalau di beri marga Kwee , karena pinto yang pertama kali
mendengar suaranya ! "
berguman Im Yang siu cainyang sedang mengawasi si bayi aneh
yang terlihat nyaman di samping perut harimau "

" aku lah yang akan mengasuhnya kalian kaum laki laki tidak akan
mempu mengasuhnya, jadi sudah sepantasnya kalau bayi ini
memakai she dari keluarga ku yaitu marga Tan ! "
berkata pula Pek Coa Nio tidak mau kalah

" kalian berdua salah besar ! she atau marga sama sekali tidak
boleh di beri , karena menyangkut akar dari keturunan , kita hanya
boleh memberikan nama kepadanya, kalau She biarkan saja kelak
dewasa dia mencari tahu sendiri asal mula keluarganya , karena
dia adalah seorang bayi aneh yang muncul saja tiba tiba , aku akan
memberinya nama Koai Ji , bagaimana pendapat kalian berdua ? "
Tok Bai Liong , juga memberikan pendapatnya.

atas kesepakatan bersama akhirnya si bayi aneh di beri nama


panggilan" Koai Ji " yang maknanya anak aneh.
sejak adanya Koai Ji di tengah mereka yang asalnya tinggal
terpisah , bermusuhan dan hanya bertemu setahun sekali di saat
hari Tiong Chiu untuk mengadu ilmu, kini mereka sepakat untuk
tinggal bersama membesarkan Koai Ji dan mengangkat Koai Ji
sebagai murid mereka bertiga.
keberadaan Koai Ji memberikan perubahan besar terhadap tiga
orang aneh ini.
mereka terlihat kompak bekerja sama mengasuh Koai Ji , akan
tetapi ketiga orang aneh tetap saja bertengkar setiap hari dan
saling ejek dan berkakuan kekanak kanakan.

***

waktu adalah salah satu hal yang misterius, kalau ditunggu dan di
jalani dengan penuh beban ,.waktu akan terasa bergerak sangat
lambat merayap, tapi bila di jalani dengan hati gembira, dan penuh
dengan kesibukan waktu akan terasa melintas dengan sangat
cepatnya, tanpa terasa Koai Ji si anak aneh sudah berusia lima
tahun .
Koai Ji tumbuh menjadi seorang anak yang ceria dan pemberani
tanpa ada rasa takut sama sekali.di usia.lima tahun dia sudah
pandai membaca dan menulis , yang diajarkan oleh im yang siucai
juga Pek Coa Nio,.sedangkan dari guru satunya si kakek
kerempeng dia diajarkan cara memanah dan berburu , di usia nya
yang baru Lima tahun Koai Ji memang belum diajarkan ilmu silat
oleh ketiga orang gurunya, akan tetapi sudah diajarkan cara
bermeditasi mengatur pernafasan, yang merupakan dasar dari
menghimpun tenaga sinkang., juga cara berlari cepat dan
melompat dari ketinggian uang juga merupakan pelajaran dasar
ilmu Ginkang (ilmu meringankan tubuh )
itulah sebabnya Koai ji tumbuh menjadi seorang anak yang sehat
juga kuat ,begitu juga bayi harimau yang tumbuh besar
bersamanya sudah menjelma menjadi seekor harimau jantan yang
besar , menjadi sahabat Koai Ji dan menjadi teman bermainnya.

seperti biasanya Koai Ji menunggang sahabatnya si harimau


benggala yang di panggil Hauw Ko ( kakak Harimau ) memasuki
hutan .
koai ji turun dari punggung Hauw Ko berlari lari terlihat sekawanan
kupu kupu yang indah berwarna warni menarik perhatiannya ,
hinggap dari satu kuntum bumga ke kuntum bunga lain nya ,Koai ji
berusaha menangkap dengan kedua tangan nya tapi tak satupun
kupu kupu yang berhasil di tangkapnya ,membuat dia penasaran
dan terus mengejar kupu kupu , tanpa di sadarinya Odia sudah
semakin dalam masuk kedalam hutan yang semakin lebat tempat
yang tak pernah di kunjunginya, sampailah di batas sebuah bukit
berkelebat sebuah bayangan di balik semak semak belukar ,
berbetuk seperti seekor kelinci tapi.berwarna keemasan. menarik
perhatian Koai ji untuk mengikuti ke semak semak, walaupun
banyak tanaman rambat berduri si Koai ji kecil tidak merasa takut
dan terus saja menerobos masuk .
binatang itu sangat lincah sekali sekejap sudah menghilang
memasuki sebuah lobang diantara akar akar pohon, tangannya
yang kecil merogoh rogoh mencari hewan yang bersembunyi di
dalam lobang disela sela akar pohon.

tanpa di sadari nya di atas dahan pohon bergelantung seekor ular


hijau yang besarnya sebesar lengan orang dewasa lidah nya
menjulur badan ular semakin menjulur dan mulut nya mulai terbuka
memperlihatkan taring nya yang sangat runcing siap mematuk
kepala Koai Ji.
Koai Ji tidak menyadari datangnya bahaya, akan tetapi harimau
sahabatnya Koai Ji melihatnya langsung menerkam kearah ular
hijau.

" Wush !... ularnya terjatuh akan tetapi ular hijau itu segera melilit
badan harimau dan mulutnya yang terbuka lebar siap mematuk
kepala harimau .
" Hauw ko Hati hati !.."
Koai ji menubruk , menggunakan kedua tangan nya mencengkram
kepala ular hijau , ularnya meronta ronta melepaskan lilitan pada
tubuh harimau , akan tetapi kini ganti melilit tubuh Koai Ji lilitannya
yang sangat kencang dan kuat membuat Koai Ji menjadi sesak
sulit untuk bernafas.
Koai Ji menjatuhkan diri bergulingan ditanah, bersama ular yang
melilit tubuhnya, akan tetapi ular hijau itu semakin mengencangkan
lilitannya , muka koai ji sudah memucat dan lemas, tiba tiba Koai ji
menggit leher ular sekuat tenaga, darah ular hijau itu menyembur
deras akan tetapi koai ji tidak mau melepaskan gigitannya , mau tak
mau dia terpaksa meminum darah ular yang menyemprot deras
kedalam kerongkongan nya.
darah ular yang sangat kental dan amis sangat memabukan ,
serasa ingin muntah, akan tetapi Koai Ji adalah seorang anak yang
bandel dan keras hati tetap tidak mau melepaskan gigitan dan lama
kelamaan lilitan ular mengendur karena si ular menjadi lemas
kehabisan banyak darah dan tewas sedangkan m Koai ji yang
meminum kebanyakan darah ular merasakan.perutnya mual badan
nya terasa sangat panas jantung berdetak sangat kencang
,membuat pandangannya berkunang kunang dan kepala terasa
sangat berat , akhirnya Koai Ji jatuh pingsan di sebelah bangkai
ular.

Matahari sudah mulai condong kebarat Koai Ji belum juga pulang


,.Pek Coa Nio.sudah mulai risau , begitu juga Im Yang siu cai dan
Tok Bai Liong yang sangat menyayangi Koai ji
" Aku akan mencari Koai Ji kedalam hutan " Guman Tok Bai Liong .
" Benar sebaiknya kita mencari nya " jawab im Yang siu cai ,
saat mereka hendak bergegas tiba tiba muncul harimau
sahabatnya Koai Ji .
" Siau Hauw ( Harimau kecil dimana Koai Ji kenapa kau pulang
sendiri ! "
si Harimau berjalan sambil menunduk terlihat sedih , mendekati
Tok Bai Liong kemudian berputar putar dan berjalan kembali ke
arah hutan.
sepertinya hendak menunjukan sesuatu.
setelah diikuti oleh Tok Bai Liong dan Im Yang Siucai sang harimau
terlihat gembira dan berlari dengan cepat diikuti oleh kakek
krempeng dan kakek gendut , mereka berlari dengan cepat
mengikuti Siau Hauw yang menunjuk jalan,
kurang dari setengah jam mereka telah sampai ketempat dimana
koai Ji tergeletak pingsan.

" omiohud ..badan koai Ji panas sekali , peredaran darah dan detak
jantungnya terlalun cepat .dan itu adalah bangkai bangkai Cheng-
Giok - Coa ( Ular pualam hijau ) yang langka dan sangat beracun ! "
guman Im yang siucai.

" Benar ular Cheng Giok Coa sangat beracun , hanya bisa di
sembuhkan dengan empedu dari ular itu sendiri, untung bangkai
ular nya ada disini "
guman Tok Bai Liong si kakek kerempeng yang segera membelah
perutb ular dan mengeluarkan empedu ular dan segera di jejalkan
mentah mentah ke mukut Koai Ji .

".Ayo kita segera pulang , kita harus segera menetralkan peredaran


darahnya yang terlalu.cepat ! "
bergegas Tok Bai Liong menggendong Koai Ji mengerahkan ilmu
meringankan tubuh di susul Im Yang Siu dan siau Hauw yang
walaupun berlari dengan sangat cepat akan tetapi tidak dapat
mengungguli kecepatan lari bagai terbang dari kedua orang kakek
sakti ini.

Bersambung….

Anda mungkin juga menyukai